Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Sosio-Agri Papua : Publikasi Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian

SISTEM LADANG BERPINDAH KOMUNITAS SUKU EDMAHONA DI DISTRIK ARGUNI BAWAH KABUPATEN KAIMANA Yohanes Kamakaula
Sosio Agri Papua Vol 12 No 1 (2023): Juni
Publisher : Department of Social Economic Agriculture, Faculty of Agriculture, University of Papua, Manokwari, West Papua, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/sap.v12i1.335

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap sistem ladang berpindah komunitas Suku Edmahona dan pengetahuan lokal yang ada di dalamnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Data dan informasi dari para responden diperoleh secara partisipatif dengan menggunakan teknik wawancara, kelompok diskusi terfokus (FGD), observasi partisipasi. Analisis data dilakukan secara naratif yang bersifat deskriptif eksploratif dengan perspektif emik-etik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem perladangan berpindah Suku Edmahona memiliki 10 tahapan dengan metode tebang-bakar, tenaga kerja berasal dari dalam keluarga, peralatan sederhana dan bercorak subsisten. Komunitas Suku Edmahona masih menghormati ajaran leluhurnya, yang harus hidup harmonis dengan alam, melalui ritual sinara. Masa rotasi perladangan berpindah komunitas Suku Edmahona antara 8-10 tahun. Pengetahuan lokal untuk mengetahui pemulihan kesuburan tanah dengan bioindikator semak dan pohon. Kearifan lokal dan pengetahuan lokal pada Suku Edmahona yang bertujuan hidup harmonis dengan lingkungan alam harus tetap dipelihara demi keberlanjutan kehidupan komunitas Suku Edmahona.
Analisis Efisiensi Usaha Jeruk Manis (Citrus Sinensis)Di Distrik Nabire Barat Kabupaten Nabire Heatubun, Lourdesia Ave Cintami; Kamakaula, Yohanes; Mayawati, Deasi
Sosio Agri Papua Vol 3 No 1 (2014): Juni
Publisher : Department of Social Economic Agriculture, Faculty of Agriculture, University of Papua, Manokwari, West Papua, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/sap.v3i1.13

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan petani jeruk manis, menganalisis efisiensi usaha jeruk manis dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi usaha jeruk manis di Distrik Nabire Barat Kabupaten Nabire. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik studi kasus. Analisis data menggunakan analisis tabulasi untuk mengetahui keadaan usaha jeruk manis dan R/C ratio untuk mengetahui keuntungan yang diperoleh serta efisiensi dari usaha jeruk manis tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, pendapatan yang diperoleh petani jeruk manis di Distrik Nabire Barat selama sebulan sebesar Rp. 6.595.793,-. Usahatani jeruk manis di Distrik Nabire Barat sudah efisien dengan nilai R/C rasio sebesar 3,77. Faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi usaha jeruk manis adalah penerimaan dan biaya. Rata-rata penerimaan petani jeruk manis sebesar Rp. 8.973.333,-/bulan dan rata-rata biaya yang digunakan untuk memproduksi jeruk manis sebesar Rp. 2.377.540.-/Bulan. Faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi usahatani adalah penerimaan dan biaya. Semakin tinggi penerimaan maka semakin besar keuntungan yang diperoleh petani ataupun sebaliknya.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KETERSEDIAAN PANGAN LOKAL DI DISTRIK MASNI KABUPATEN MANOKWARI Manusaway, Grace; Kamakaula, Yohanes; Supri Hadi
Sosio Agri Papua Vol 4 No 1 (2015): Juni
Publisher : Department of Social Economic Agriculture, Faculty of Agriculture, University of Papua, Manokwari, West Papua, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/sap.v4i1.25

Abstract

Tingkat ketersediaan pangan yang ada pada Provinsi Papua Barat umumnya dan Kabupaten Manokwari khususnya mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Distrik Masni merupakan salah satu distrik di Kabupaten Manokwari yang memberikan kontribusi besar terhadap ketersediaan pangan di kabupaten tersebut. Dimana distrik tersebut merupakan distrik yang menghasilkan komoditi ubi kayu terbesar. Namun selama 3 tahun terakhir luas tanam komoditi tersebut mengalami penurunan dari 16 hektar pada tahun 2009 menjadi 12 hektar pada tahun 2012. penelitian ini diarahkan untuk mengetahui secara mendalam mengenai jenis-jenis pangan local yang dibudidayakan serta ketersediaannya dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi ketersediaan pangan lokal masyarakat di distrik tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik studi kasus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis-jenis pangan lokal yang diusahakan oleh petani lokal di Distrik Masni adalah ubi kayu, ubi jalar, keladi, sagu dan pisang. Rata-rata ketersediaan pangan lokal yang dijual jauh lebih besar dibandingkan yang dikonsumsi karena masyarakat cenderung memanfaatkan pangan lokal untuk menghasilkan uang demi kebutuhan sehari-hari. Dimana ketersediaan pangan local sangat dipengaruhi oleh tinggi rendahnya produksi pangan local yang dihasilkan oleh masyarakat setempat.
PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM RESPEK DI KAMPUNG ANGGRAIDI KABUPATEN BIAK NUMFOR Rumpaidus, Glen Karis; Kamakaula, Yohanes; Hutabarat, Martua
Sosio Agri Papua Vol 4 No 1 (2015): Juni
Publisher : Department of Social Economic Agriculture, Faculty of Agriculture, University of Papua, Manokwari, West Papua, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/sap.v4i1.27

Abstract

Papua merupakan salah satu Provnsi yang sedang berkembang dengan jumlah penduduk relatif sedikit yaitu kurang lebih 2.851.999 juta jiwa (BPS, 2013). Sebagai Provinsi yang berkembang, maka dewasa ini Provinsi Papua sedang giat melaksanakan pembangunan dalam segala bidang. Secara umum pembangunan di Papua berdasarkan kondisi objektif daerah dan analisis KKPA (Kekuatan, Kelemahan, Peluang, Ancaman) terhadap pembangunan. Ada empat agenda utama yang dikerjakan yaitu: (1). menata kembali pemerintah daerah dalam rangka membangun pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa (good governance) pada semua jajaran dan tingkatan. Penataan kembali pemerintahan daerah sekaligus penataan tata kehidupan politik dan kemasyarakatan yang demokratis, dewasa dan bermutu, berdasarkan Undang-Undang Nomor 21/2001 tentang Otonomi Khusus kepada Provinsi Papua, (2). membangun Tanah Papua yang damai dan sejahtera, melalui upaya yang sungguh-sungguh untuk menigkatkan kesejahteraan rakyat secara adil dan merata bagi semua, dengan titik berat perhatian harus diberikan kepada rakyat yang hidup di daerah pedesaan dan daerah-daerah terpencil serta rakyat miskin di daerah perkotaan, dan (3) membangun Tanah Papua yang aman dan damai, yang rakyatnya ikut serta memelihara dan menikmati suasana yang aman, damai, penuh disiplin, dan taat kepada hukum serta menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia. (4). meningkatkan dan mempercepat pembangunan prasarana dasar (infrastruktur) diseluruh Tanah Papua antara lain terdiri dari prasarana perhubungan transportasi terpadu yaitu (transportasidarat, transportasi laut, dan transportasi udara), ketersediaan air bersih, ketersediaan energi, dan ketersediaan sistim telekomunikasi yang cukup memadai bagi seluruh rakyat Papua (Suebu, 2007:11).
DAMPAK KEHADIRAN PERUSAHAAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT TERHADAP MASYARAK LOKAL ARFAK DISTRIK PRAFI KABUPATEN MANOKWARI PROVINSI PAPUA BARAT Basna, Manfred; Sagrim, Mecky; Kamakaula, Yohanes
Sosio Agri Papua Vol 4 No 1 (2015): Juni
Publisher : Department of Social Economic Agriculture, Faculty of Agriculture, University of Papua, Manokwari, West Papua, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/sap.v4i1.29

Abstract

Prafi merupakan distrik dengan jumlah populasi petani peserta plasma lokal terbesar yakni sebanyak 551 KK (PTP N II Prafi, 2013), dan tersebar di 11 Kampung yang terdapat di Distrik Prafi (Kantor Distrik Prafi, 2013). Proyek PIR kelapa sawit di Distrik Prafi yang sudah beroperasi selama kurang lebih 25 tahun diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat suku asli Arfak terutama yang terlibat sebagai petani peserta plasma. Namun harapan tersebut disangsikan oleh beberapa komponen masyarakat seperti lembaga swadaya masyarakat, tokoh agama maupun tokoh masyarakat bahwa pengembangan perkebunan kelapa sawit belum/tidak dapat mensejahterahkan masyarakat asli Papua (Arfak). PIR kelapa sawit saat ini dinilai belum memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat Arfak yang terlibat sebagai peserta plasma. Padahal pada awal kehadirannya diharapkan dapat berdampak positif bagi pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Dampak terhadap masyarakat Arfak yang dimaksud disini mencakup keadaan pangan, pakaian, perumahan, kesehatan, dan pendidikan yangdikemas dalam topik taraf hidup masyarakat Arfak.