Asmita Ahmad
Departemen Ilmu Tanah Universitas Hasanuddin,Fakultas Pertanian Kampus Unhas Tamalarea Jl. Perintis Kemerdekaan Km.10 Makassar, 90245. Sulawesi Selatan, Indonesia

Published : 17 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP)

PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI PELATIHAN SELIDIK CEPAT KESUBURAN TANAH SAWAH DI DESA PANAIKANG, KECAMATAN MINESATENE, PANGKEP Ahmad, Asmita; Annisa, Istiqama Maulidina; Mutmainna, Mutmainna; Idul, Idul; Gani, Adiet Nurholis Al; Setiadi, Ahmad Tirta; S, Sulfadli; Djamaluddin, Magfirah; Madjidi, Maksum; Aisyah, Balqis Nur; Adzima, Ahmad Fauzan; Juita, Nirmala; Laban, Sartika; Ansar, Muh.; Chairuddin, Zulkarnain; Rahmawati, Rahmawati; Nurhikmayani, Risky; Jayadi, Muh; Ardani, Nova Tries
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 9 No. 1 (2023): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 9 NO. 1 OKTOBER 2023
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v9i1.30235

Abstract

Penurunan hasil produksi dalam satu dekade terakhir telah dirasakan oleh masyarakat petani di desa Panaikang, Kecamatan Minasatene, Kabupaten Pangkep. Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan hasil panen. Ketidaktahuan petani tentang permasalahan kesuburan tanah, mengakibatkan para petani tidak dapat menemukan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi dalam memperbaiki/mengembalikan kesuburan tanah. Oleh sebab itu dibutuhkan pelatihan selidik cepat kesuburan tanah sawah untuk mengatasi permasalahan degradasi tanah di lahan sawah. Pelatihan diberikan secara langsung dengan mempraktekkan bagaimana menggunakan alat Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) tanah sawah, dan dilanjutkan dengan simulasi yang dilakukan langsung oleh beberapa kelompok tani. Hasil uji kesuburan tanah dengan alat PUTS, memiliki nilai keakuratan terutama terkait pH tanah, Nitrogen, dan Posfor, yang sudah dapat dijadikan rujukan awal dalam penanganan status kesuburan tanah dan rekomendasi peningkatan kesehatan tanah. Nilai pH tanah berbanding lurus dengan kandungan hara-hara yang terdapat di dalam tanah. Perbedaan nilai uji PUTS dan uji laboratorium, disebabkan oleh adanya perlakuan yang telah diberikan oleh petani pada tanaman padi sawah berupa pemupukan sebelum pengambilan sampel tanah, sehingga memberikan hasil yang berbeda. Uji PUTS sebaiknya dilakukan sebelum penanaman padi sawah atau setelah panen, sehingga terbebas dari kesalahan pembacaan data. Pembentukan Desa Mitra menjadi keberlanjutan kegiatan sebagai wujud pendampingan petani dalam meningkatkan kesuburan tanah sawah di Desa Panaikang. Kata kunci: Tanah, petani, PUTS, desa mitra, Pangkep.   ABSTRACT The farming community in Panaikang Village, Minasatene District, Pangkep Regency, has felt a decline in production yields in the last decade. Various attempts were made to increase crop yields. Farmers' ignorance of soil fertility problems resulted in farmers being unable to find solutions to the issues they faced in improving/restoring soil fertility. Therefore, training is needed to quickly investigate the fertility of paddy soil to overcome the problem of soil degradation in paddy fields. The training was given directly by practicing using the Rice Field Soil Test Tool (PUTS) for rice fields and continued with simulations carried out directly by several farmer groups. The results of soil fertility tests using the PUTS tool have accuracy values, especially regarding soil pH, Nitrogen, and Phosphorus. These can be used as an initial reference in handling soil fertility status and recommendations for improving soil health. The pH value of the soil is directly proportional to the nutrient content in the soil. The difference in PUTS test values and laboratory tests is caused by the treatment given by farmers to lowland rice plants in the form of fertilization before taking soil samples, thus providing different results. The PUTS test should be carried out before planting lowland rice or after harvest to avoid data reading errors. The formation of Partner Villages is a continuation of activities as a form of assistance to farmers in increasing the fertility of rice fields in Panaikang Village. Keywords: Soil, farmer, PUTS, partner villages, Pangkep.
EDUKASI MENJAGA KESEHATAN DAN LINGKUNGAN SEJAK DINI DI KAWASAN WISATA BATULAPISI, MALINO Yunianti, Andi Detti; Ahmad, Asmita; Widaningsih, Yuyun; Putra Pangestu, Kidung; Firmansyah, Firmansyah; Syah, Ashar Ramadan
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 9 No. 2 (2024): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 9 NO. 2 MEI 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v9i2.31050

Abstract

Salah satu aktivitas yang sangat meresahkan adalah kebiasaan menebangi pohon di kawasan hutan secara ilegal yang terjadi di sekitar daerah wisata dusun Batulapisi, Desa Malino, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa. Selain itu, sampah hasil pembersihan buah dan sayuran banyak tidak dimanfaatkan, terbuang percuma. Dari permasalahan tersebut, Tim pengabdian dari multi disiplin yaitu Kehutanan, Pertanian dan Kedokteran memandang perlu adanya edukasi sejak dini kepada anak-anak. Langkah yang ditempuh ini untuk mengatasi persoalan tersebut adalah menyiapkan generasi penerus yang paham betul mengenai lingkungan hidup dan kesehatan melalui pendidikan sejak dini. Mitra pada kegiatan pengabdian ini adalah di TK Kaori dan TPA Nurun Nisa’ yang ada di Daerah Wisata Batu Lapisi. Guru-guru TK Kaori dan TPA Nurun Nisa’ memiliki keterbatasan pengetahuan terkait lingkungan hidup, pengelolaan limbah organik dan bahaya merokok. Oleh karena itu, tim pengabdian bertujuan untuk memberikan transfer ilmu pengetahuan terkait bagaimana menjaga lingkungan hidup dan keterampilan pengolahan limbah organik menjadi pupuk cair serta edukasi kesehatan terkait bahaya merokok sejak dini dan inisiasi pendirian UKS di TK Kaori. Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode ceramah dan diskusi interaktif. Melalui serangkain kegiatan tersebut, mitra diharapkan mampu menjaga kelestarian kawasan hutan dengan tidak menebang pohon dan turut menyebar luaskan melalui poster dan buku saku. Selain itu, mitra juga diharapkan mampu menghasilkan pupuk cair secara mandiri atau membuat dalam skala besar agar dapat memperoleh nilai tambah ekonomi dari kegiatan tersebut serta memiliki pengetahuan bagaimana menjaga kesehatan sejak dini. Kata kunci: Edukasi, kesehatan, lingkungan, TK Kaori, TPA Nurun Nisa. ABSTRACT One of activity that is very disturbing is the habit of illegally cutting down trees in forest areas which occurs around the tourist area of Batulapisi hamlet, Malino Village, Tinggimoncong District, Gowa Regency. Apart from that, much of the waste resulting from cleaning fruit and vegetables is not used and is wasted. Based on this problem, the multi-disciplinary service team, namely Forestry, Agriculture and Medicine, saw the need for early education for children. The step taken to overcome this problem is to prepare the next generation who really understands the environment and health through education from an early age. Partners in this service activity are Kaori Kindergarten and Nurun Nisa' TPA in the Batu Lapisi Tourism Area. Partners have limited knowledge regarding the environment, organic waste management and the dangers of smoking as they often campaign to their students. Therefore, the service team aims to provide knowledge transfer related to how to protect the environment and skills in processing organic waste into liquid fertilizer considering that in this area there is quite a lot of organic waste left over from processing vegetables and fruit as well as health education regarding the dangers of smoking from an early age and initiation. establishment of UKS at Kaori Kindergarten. This activity is carried out using lecture and interactive discussion methods. Through this series of activities, partners are expected to be able to preserve forest areas by not cutting down trees and also spreading the word through posters and booklets. Apart from that, partners are also expected to be able to produce liquid fertilizer independently or make it on a large scale so that they can obtain added economic value from this activity and have knowledge of how to maintain health from an early age. Keywords: Education, health, environtment, TK Kaori, TPA Nurun Nisa.
PENERAPAN PENGELOLAAN IRIGASI PARTISIPATIF (PIP) BAGI PERKUMPULAN PETANI PEMAKAI AIR (P3A) DI KECAMATAN TURATEA KABUPATEN JENEPONTO SULAWESI SELATAN Marupah, .; Kadir, Muhammad; Ahmad, Asmita
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 1 No. 2 (2016): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 1 NO. 2 MEI 2016
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v1i2.2194

Abstract

Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi Partisipatif (PPSIP) merupakan mandat pengelolaan sistem irigasi nasional yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air dan Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Irigasi. Pemberdayaan kelembagaan tingkat kelompok petani yang berbasis pada peran serta (partisipasi) anggota dan kelompoknya dalam pengelolaan irigasi diharapkan dapat dilaksanakan dengan baik sehingga dapat mengatasi permasalahan pokok dalam pemanfaatan irigasi terutama di wilayah-wilayah dengan resiko kegagalan panen padi yang diakibatkan kurangnya pasokan air pada sistem pertaniannya. Hal ini yang mendasari program Pengabdian pada Masyarakat yang dilaksanakan di Kecamatan Turatea, Kabupaten Jeneponto Sulawesi Selatan. Upaya peningkatan pengetahuan teknis dan keterampilan anggota Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) yang merupakan masalah prioritas yang dihadapi terutama di Desa Pa’sanrangan Beru. Kegiatan utama yang dilaksanakan berupa pemberdayaan kelompok dan pelatihan Pengelolaan Irigasi Partisipatif (PIP) sehingga kelembagaan petani pemakai air menjadi kuat dan mandiri serta berkelanjutan. Pelatihan bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan untuk dapat menunjang peningkatan produksi pertanian dan pendapatan petani itu sendiri.  Kegiatan yang dilaksanakan pada mitra berupa: (1) Pelatihan, pemberdayaan dan pembenahan kelembagaan P3A dan GP3A dalam pengelolaan irigasi, (2) Pelatihan dan praktek Pengelolaan Irigasi Partisipatif (PIP) di lapangan berupa Rapid Study, dan (3) Pendampingan kelompok dalam pengembangan manajemen irigasi partisipatif.  Hasil kegiatan menghasilkan perbaikan manajemen kelembagan kelompok, tersusunnya Panduan Pengelolaan Sistem Irigasi Partisipatif bagi kelompok dan profil lembaga P3A/GP3A di Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto. Kata kunci: pengelolaan, irigasi, partisipatif, P3A, GP3A, petani