Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

The effect of adding borax on the Oxy-Acetylene Welding (OAW) process on tensile strength of ST42 steel Moh. Jufri; Hendaryati, Heni; Nur Subeki; Pramojo, Mita Putri Bambang; Baiq Firyal Salsabila Safitri
Journal of Energy, Mechanical, Material, and Manufacturing Engineering Vol. 9 No. 2 (2024)
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jemmme.v9i2.34988

Abstract

The welding process aims at joining materials, especially metals or thermoplastic for certain purposes. It melts the materials in the joining process. In some cases, such material is difficult to be joined with the welding process. Therefore, an appropriate flux is needed in this process. The effect of adding borax in the welding process of OAW is the focus of this research. The research was conducted using the experimental method of adding 1 gram, 3 grams, and 5 grams of borax to the brass and ST42 steel welding process. Borax was added to aid the adhesion process between brass and steel as both have different properties. This research results in the highest elongation value in 1 gram of borax addition; the elongation is 3.9935 cm. Meanwhile, adding 1 gram of borax also affects the welding joints’ ultimate tensile strength (UTS). It results in the highest UTS value of 9.961779 kN/mm2 among the other weight variations of borax addition. It indicates that the borax addition with proper weight in the welding process affects the joints. Moreover, the borax addition in the welding process influences the elongation values, ultimate tensile strength, and modulus of elasticity of the welding joints.
Peningkatan Kompetensi Welding Inspection dengan Metode Magnetic Penetrant bagi Siswa SMK Muhammadiyah 1 Malang Mamungkas, Mohamad Irkham; Subeki, Nur; Suprianto, Herry
Ahsana: Jurnal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2024): Februari 2024 - Ahsana: Jurnal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59395/ahsana.v2i1.334

Abstract

Program ini dilakukan dengan menggunakan metode pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan pengabdian yang dilakukan meliputi pelatihan dan pendampingan kepada siswa dalam memahami materi Magnetic Penetrant. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman siswa terhadap materi Magnetic Penetrant setelah mengikuti pelatihan dan pendampingan. Peningkatan pemahaman siswa tersebut diukur melalui tes dan observasi. Hasil tes menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa sebelum mengikuti pelatihan adalah 40, sedangkan setelah mengikuti pelatihan nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 65. Hasil observasi menunjukkan bahwa siswa lebih aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran setelah mengikuti pelatihan. Berdasarkan hasil kegiatan ini, dapat disimpulkan bahwa pelatihan dan pendampingan dapat meningkatkan kompetensi siswa SMK Muhammadiyah 1 Malang dalam memahami materi Magnetic Penetrant.
IBM ALAT PENGEMAS MAKANAN UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN DI UKM TAHU TELUR B’JOSS SUMBERSARI MALANG Mamungkas, Mohamad; Daryono, Daryono; Subeki, Nur
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka Vol 1 No 02 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka
Publisher : Pusat Studi Ekonomi, Publikasi Ilmiah dan Pengembangan SDM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62668/sabangka.v1i02.41

Abstract

Usaha kecil menengah setiap tahun semakin meningkat dimana usaha ini merupakan salah satu pendongkrak perekonomian dan kesejahteraan di suatu daerah. UKM B’Joss adalah salah satu usaha yang berada di daerah kelurahan Sumbersari kota Malang. Usaha ini didirikan oleh Mas Joko Susanto sejak tahun 2006. Usaha tahu telur ini bisa mencapai produksi dalam perharinya mencapai 100 bungkus. Hal ini menyebabkan para pelanggaan lebih memilih membeli makanan ini dengan dibungkus atau dikemas. Hal inilah yang menjadi permasalah utama yang dihadapi, yaitu dengan kemasan yang masih tradisional dengan memanfaatkan kertas bungkus tentu kurang menarik atau diminati oleh pelanggannya. Sehingga dengan keadaan seperti ini perlu sebuah terobosan atau ide untuk menarik pelanggan agar tetap membeli produk makanan yang mereka inginkan. Dari latar belakang dan permasalahan yang dialami oleh mitra tahu telur B’Joss tersebut, maka pelaksanaan program pengabdian ini bertujuan untuk membantu pihak mitra untuk dapat mengembangkan penampilan dari kemasan makanan yang telah dibuat. Melalui alat pengemasan makanan yang diberikan, diharapkan pihak mitra dapat memperindah dan mengemas makanan yang telah dibuat dengan semakin tampil cantik dan menarik minta konsumen. Selain itu, dengan pemberian alat pengemasan makanan yang diberikan kepada mitra, pihak mitra tahu telur B’Joss masih akan dapat mempertahankan tingkat penjualannya walaupun kegiatan program pengabdian ini telah berakhir. Dari permasalahan tersebut program pengabdian ini akan menawarkan sebuah solusi untuk membantu pihak mitra dalam mengemas makanan agar lebih menarik dan higienis. Solusi yang ditawarkan adalah dengan memberikan alat pengemas makanan yang praktis dan menggunakan tenaga listrik. Pemilihan sumber daya ini dipilih karena memang tidak memerlukan daya yang besar juga tidak menimbulkan suara yang berisik dan bisa menggangu pihak yang lain
PEMBUATAN MESIN PEMOTONG DAN PENIRIS TEMPE UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DI PONDOK DARUL MUTTAQIN Mamungkas, Mohamad Irkham; Subeki, Nur; Suwarsono, Suwarsono
ADIMAS Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6 No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/adi.v6i1.2950

Abstract

Permasalahan di negara berkembang banyak berkaitan dengan permasalahan ekonomi. Hal ini juga dirasakan oleh bangsa kita yang mana salah satu penyebabnya adalah minimnya bekal pendidikan dan ketrampilan yang dimiliki oleh generasi muda, sehingga dapat menyebabkan tingginya tingkat pengangguran dan pekerjaan yang tidak sesuai dengan keahlian yang dimiliki. Tujuan dari diadakannya kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh santri di Pondok Wirausaha Darul Muttaqin Batu. Metode yang dilakukan pada program pengabdian ini adalah dengan memberikan alat pemotong dan peniris tempe kepada mitra agar dapat meningkatkan kemampuan produksinya. Hasil yang didapat dari kegiatan ini menunjukkan bahwa kemampuan dan ketrampilan santri untuk memproduksi tempe menjadi meningkat dan waktu yang diperlukan dalam proses pembuatan produk kripik tempe  menjadi lebih singkat. Tingkat produksi pembuatan keripik tempe yang semula hanya kurang lebih 2 kg, dengan diadakan kegiatan ini bisa mencapai lebih dari 10 kg.