Rina Listyowati, Rina
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

GAMBARAN KESESUAIAN DAN KEBUTUHAN PELATIHAN PERAWAT DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN DI RS NYITDAH TABANAN Listyowati, Rina; Raharjani, Ni Komang Sri Devi
ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH Vol 11 No 1 (2024): April 2024
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Berasosiasi Dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/ACH.2024.v11.i01.p05

Abstract

Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki peran sangat penting di rumah sakit. Perawat juga merupakan tenaga kesehatan yang paling banyak bersentuhan dengan pasien sehingga dituntut memiliki keterampilan dan kemampuan yang baik dalam menjalankan tugasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kesesuaian dan kebutuhan pelatihan perawat dalam peningkatan keterampilan di RS Nyitdah Tabanan.Rancangan penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan tujuan untuk menggambarkan kesesuaian dan kebutuhan pelatihan perawat dalam meningkatkan keterampilan perawat di RS Nyitdah Tabanan. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 70 responden. Teknik analisis data diolah dan di diskripsikan dengan variable univariate dengan tujuan untuk menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang diteliti. Analisis dalam penelitian ini menampilkan tampilan distribusi frekuensi dan persentase.Hasil penelitian ini menunjukkan gambaran kebutuhan dan kesesuaian pelatihan perawat di RS Nyitdah Tabanan. Pelatihan perawat di RS Nyitdah Tabanan telah dilaksanakan dengan cukup baik. Pelatihan dengan tingkat kebutuhan yang tinggi namun keikutsertaannya masih rendah. Pelatihan yang paling banyak dibutuhkan oleh perawat dengan tingkat persentase kebutuhan tertinggi diantaranya Pelatihan Model Praktek Keperawatan Profesional (MPKP) dan Pelatihan Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD).Manajemen pelatihan di RS Nyitdah Tabanan sudah cukup baik. Kata Kunci : Perawat, Pelatihan, PPGD , MPKP
HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN MENGENAI MUTU PELAYANAN DENGAN MINAT KUNJUNGAN ULANG PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD SANJIWANI GIANYAR TAHUN 2022 Pradevi, Ni Putu Mirananda; Listyowati, Rina
ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH Vol 10 No 3 (2023): Desember 2023
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Berasosiasi Dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/ACH.2023.v10.i03.p15

Abstract

Good service quality will provide satisfaction and good perception to customers which can affect the interest of repeat visits. This study aims to determine the relationship between patient perceptions of service quality and interest in outpatient visits at Sanjiwani Hospital, Gianyar in 2022. The research design used was descriptive quantitative with a cross-sectional. The population in this study were all outpatients who used the services at RSUD Sanjiwani Gianyar from April to May 2022. A sample of 100 people was taken using the total cluster sampling technique. The data collection instrument used a questionnaire. Data analysis was carried out univariate and bivariate. The results showed as many as 34% of respondents were interested in making repeat visits. There was a significant relationship between perceptions of responsiveness (p=0.022), empathy (p=0.044) and physical evidence (p=0.042) with interest in repeat visits. Meanwhile, the dimensions of reliability, assurance and respondent characteristics did not have a significant relationship with the patient's interest in repeat visits (p>0.05). Therefore, an effort is needed from the Sanjiwani Hospital in Gianyar to maintain and improve the quality of services provided so that patients are interested in making repeat visits.Keywords: Service Quality, Interest of Revisits, Perception
Mutu Pelayanan Puskesmas Perawatan yang Berstatus Badan Layanan Umum Daerah Indrayathi, Putu Ayu; Listyowati, Rina; Nopiyani, Ni Made Sri; Ulandari, Luh Putu Sinthya
Kesmas Vol. 9, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebijakan pusat pelayanan kesehatan masyarakat (puskesmas) sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) diimplentasikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dasar. Kebijakan BLUD puskesmas telah diterapkan di Kabupaten Gianyar sejak tahun 2010 dan berlaku pada puskesmas perawatan maupun nonperawatan. Pelaksanaan BLUD puskesmas tidak selalu meningkatkan mutu layanan. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran mutu pelayanan puskesmas perawatan yang berstatus BLUD di Kabupaten Gianyar. Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Tempat dan waktu penelitian ini dilakukan di Kabupaten Gianyar, Agustus hingga Desember 2013. Data kuantitatif dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner kepada 105 pengguna layanan di empat puskesmas yang dipilih dengan cara multistage random sampling. Data kualitatif dikumpulkan melalui wawancara mendalam kepada 13 penyedia pelayanan kesehatan yang dipilih secara purposive sampling. Data kuantitatif dianalisis secara deskriptif dan data kualitatif dianalisis dengan analisis tematik. Dari hasil penelitian, pelayanan di puskesmas perawatan berstatus BLUD di Gianyar dinilai kurang memuaskan karena keterbatasan peralatan medis dan kurangnya tenaga yang kompeten dalam pengelolaan keuangan. Pelatihan pengelolaan keuangan pada staf puskesmas dan perekrutan tenaga berlatar belakang akuntansi penting untuk dilakukan. The policy of primary health care as local public service agencies (BLUD) was established to improve the quality of basic health care services. The public service agencies primary health care policy has been implemented to all primary health care in Gianyar district since 2010. The implementation does not always improving health service quality. This research was aimed to overview the quality of services in primary health care with general services agency status in Gianyar district. This research was a crosssectional study with mixed of quantitative and qualitative approaches.This research was conducted in Gianyar between August and December 2013. The quantitative data was collected through questionaire survey to 105 patients in four primary health care who were chosen with multistage random sampling technique. The qualitative data was collected through in-depth interviews to 13 health care providers in primary health care who were chosen with pusposive sampling. The quantitative data was analysed descriptively and the qualitative data was analysed using thematic analysis. The result of the study was primary health care quality in BLUD puskesmas with inpatient services was perceived as poor due to the limited availability of medical equipment and lack of staff who major in financial management. Training on financial management and recruitment of staff with accounting background should be conducted.
Akses Jaminan Kesehatan Nasional pada Pekerja Seks Perempuan Nopiyani, Ni Made Sri; Indrayathi, Putu Ayu; Listyowati, Rina; Suarjana, I Ketut; Januraga, Pande Putu
Kesmas Vol. 9, No. 4
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pekerja seks perempuan (PSP) merupakan kelompok yang termarginalkan secara sosial dan memiliki kerentanan yang tinggi terhadap masalah kesehatan. Upaya perluasan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada PSP masih terbatas sehingga penting dilakukan untuk mendukung pencapaian universal health coverage. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai akses JKN pada PSP di Denpasar. Penelitian ini merupakan studi kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam terhadap 15 orang PSP dan empat orang mucikari di Denpasar pada Agustus hingga Oktober 2014. Hasil wawancara diolah dengan analisis tematik. Kerangka analisis yang digunakan adalah The Health Access Livelihood Framework. Kepemilikan JKN pada PSP di Denpasar masih rendah, meskipun sebagian PSP memiliki kemauan untuk menjadi peserta JKN dan memiliki kemampuan membayar iuran JKN. Faktor penghambat akses JKN pada PSP adalah rendahnya pengetahuan mengenai prosedur pendaftaran dan portabilitas JKN, kekhawatiran keberlanjutan pembayaran iuran, persepsi buruk mengenai kualitas layanan yang akan diterima jika menggunakan JKN, ketidaklengkapan administrasi kependudukan serta kebijakan yang mengharuskan peserta bukan penerima bantuan iuran (Non-PBI) Mandiri untuk mendaftarkan seluruh anggota keluarga. Akses JKN pada PSP terhambat oleh faktor-faktor individual, layanan dan kebijakan yang perlu diatasi untuk meningkatkan cakupan JKN pada PSP. Female sex workers (FSW) is marginalized social group having a high vulnerability of health problems. Effort to expand national health insurance on FSW is still limited, so it is necessarily performed in order to support the achievement of universal health coverage. This study aimed to obtain the depiction of the insurance access among FSW in Denpasar. This study was qualitative. Data was collected through in-depth interview of 15 FSW and four pimps in Denpasar from August to October 2014. The interview result was analyzed using thematic analysis. The analysis framework used was The Health Access Livelihood Framework. The insurance ownership among FSW in Denpasar was low, even though some FSW were willing to be participants and afford to pay the premium. Factors inhibiting the insurance access were the lack of knowledge regarding registration procedures and portability, fear of premium payment sustainability, negative perceptions of quality of services that would be received if using the insurance, incomplete population administration and policy requiring independent non-premium support receiver participants to register all of their family members. The insurance access among FSW was hindered by individual, service and policy factors that need to be conquered to increase the insurance coverage among FSW.