Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan

Pengetahuan dan Sikap Ahli Teknologi Laboratorium Medik terhadap Standar Operasional Prosedur Penanganan Sampel Sputum Munawaroh, Siti; Rohmah, Isna Lailatur; Kurniawan, Muhammad Rizki
Jurnal Kesehatan Vol 12, No 2 (2021): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jk.v12i2.2554

Abstract

Medical Laboratory Technologist (MLT) is the medical team that examined the laboratory, including the sputum specimen, where the sputum specimen is infected that MLT must treat with care, to avoid a work accident or nosocomial infection. The purpose of this research was to find out whether there is a correlation between knowledge and attitude of MLT towards standard operating procedure (SOP) for handling Tuberculosis (TB) sputum samples. This research was conducted through an online questionnaire with a google form, where this questionnaire is filled in at the location of each MLT who works at health centers and hospitals in the Cibinong District area. Sampling techniques in the research of using purposive sampling. The research period was from June to August 2020. This research used primary data with a cross-sectional design involving 46 MLT respondents. A method of data analysis is a quantitative analysis and measured using multiple linear regression analysis. The results showed positive influence work knowledge and attitudes towards the application of SOP for handling TB sputum samples because it has the significant value of 0,012<0,05 and Fcount 4,90>Ftable 3,41 with the results of the coefficient of determination (R-square) of 0,186 (18,6%), therefore, we conclude that there is a correlation between MLT knowledge and attitudes towards the SOP of the handling TB sputum samples with a percentage of 18%.
Uji Diagnostik Pemeriksaan Sifilis Metode Chemiluminescence Microparticle Immunoassay (CMIA) terhadap Treponema Pallidum Haemaglutination Assay (TPHA) Kumalasari, Erina Dwi; Kurniawan, Muhammad Rizki; Fauziah, Siti Nur
Jurnal Kesehatan Vol 14 No 3 (2023): Jurnal Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jk.v14i3.2888

Abstract

Sifilis merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidum, angka infektifitas penularan sifilis terkait dengan golongan umur seksual aktif dan bayi yang ditularkan oleh ibu melalui plasenta. Pemeriksaan sifilis pada populasi umum harus mengunakan metode Gold Standart, yakni TPHA (Treponema Pallidum Haemaglutination Assay). Uji Treponemal yang digunakan di laboratorium selain TPHA yaitu menggunakan metode CMIA (Chemiluminescene Microparticle Imunoassay) yang berkontribusi dalam upaya mendiagnosis perkembangan penyakit sifilis yang semakin parah dan mencegah penularan sifilis baik melalui hubungan seksual maupun penularan dari ibu ke janin pada saat kehamilan secara otomatis dan cepat. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan apakah CMIA sifilis memiliki kedekatan nilai dengan Gold Standart nya yaitu TPHA dengan cara melakukan perbandingan terhadap 50 sampel terduga sifilis kemudian dilakukan pengujian menggunakan dua metode TPHA dan CMIA sifilis secara bersamaan. Data diolah dengan menggunakan perhitungan uji diagnostik dan hasil perhitungan yang didapatkan yakni sensitivitas 96,55%, spesifisitas 90,47%, nilai duga positif 93%, nilai duga negatif 95% dan akurasi 94% dari data tersebut. Dapat disimpulkan bahwa metode CMIA sifilis memiliki kedekatan nilai dengan standardnya yakni TPHA, sehingga layak dilakukan sebagai diagnosis pemeriksaan sifilis dengan sistem Immunoassay otomatis untuk mengurangi kesalahan yang bergantung pada orang tersebut ,terutama saat memantau perubahan titer pada aglutinasi.