Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Sitotoksisitas dan Induksi Apoptosis Ekstrak Etanol Teripang Holothuria atra Jaeger, 1833 pada beberapa Sel Kanker Ernie Halimatushadyah; Muhammad Da’i; Muhammad Nursid
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 13, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v13i2.536

Abstract

AbstrakTeripang Holothuria atra merupakan biota laut yang banyak ditemukan di perairan Indonesia yang termasuk dalam filum Echinodermata dan berpotensi sebagai antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sitotoksisitas dan induksi apoptosis ekstrak etanol teripang H. atra secara in vitro terhadap beberapa sel lestari. Pengujian sitotoksisitas dilakukan dengan metode MTT (3-(4,5-dimethylthiazol-2-yl)-2,5-diphenyl tetrazolium bromide) menggunakan sel HeLa, T47D, WiDr dan sel normal Vero, sedangkan uji induksi apoptosis dilakukan terhadap sel dengan hasil uji sitotoksisitas terbaik menggunakan metode flowcytometry dan double staining. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol  teripang H. atra mampu menghambat pertumbuhan sel kanker HeLa, T47D dan WiDr. Nilai IC50 ekstrak H. atra terhadap ketiga sel tersebut masing-masing sebesar 41,06±4,21; 20,89±1,55; 26,50±4,43 µg/ml tetapi esktrak tersebut memiliki sitotoksisitas  yang lebih rendah terhadap sel Vero (IC50 sebesar 128,00). Analisis flowcytometry dan double staining pada sel T47D memperlihatkan bahwa ekstrak etanol teripang H. atra mampu menginduksi apoptosis pada sel tersebut. Cytotoxicity and Apoptosis Induction of Ethanol Extract Holothuria atra Jaeger, 1833 on Cancer CellsAbstractHolothuria atra is the marine organism found in Indonesian waters which is included in the phylum of Echinodermata and has the potential as an anticancer. This research aims to determine the cytotoxicity and apoptosis induction of ethanol extract of sea cucumber  H.  atra in vitro on cancer cell lines. This cytotoxicity test was conducted by MTT (3-(4,5-dimethylthiazol-2-yl)-2,5-diphenyl tetrazolium bromide) assay using HeLa, T47D, and WiDr cancer cell lines while apoptosis induction test was conducted on cell which had the best cytotoxicity result by flowcytometry and double staining. The results showed that ethanol extract of H. atra was able to inhibit the growth of HeLa, T47D and WiDr cell lines with IC50 of 41,06±4,21; 20,89±1,55; 26,50±4,43 µg/ml respectively, however, the extract had lower cytotoxicity to normal Vero cells. Flowcytometry and double staining analysis showed that ethanol extract of sea cucumber H.  atra was able to induce apoptosis in T47D cell.
FORMULASI DAN UJI ANTI BAKTERI SEDIAAN GEL ANTIJERAWAT EKSTRAK HERBA SURUHAN (Peperomia pellucida L. Kunth.) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes Agnes Yuliana; Ernie Halimatushadyah
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 14, No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jfb.v14i1.2238

Abstract

Jerawat (Acne vulgaris) adalah kondisi peradangan pada folikel sebaceous yang dapat menyerang pria dan wanita pada segala usia. Jerawat dapat disebabkan oleh berbagai keadaan, dan infeksi bakteri Propionibacterium acnes adalah salah satu penyebabnya. Propionibacterium acnes termasuk mikroflora yang terdapat pada kulit manusia, namun jika jumlahnya berlebih maka dapat menyebabkan jerawat. Pengobatan jerawat yang umum dilakukan adalah dengan menggunakan antibiotik atau berbagai produk sintetik/kimia yang beredar di pasaran. Penggunaan obat jerawat sintetik dapat menyebabkan terjadinya resistensi, iritasi, kerusakan organ, hingga hipersensitivitas imun. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian pemanfaatan bahan alam yaitu ekstrak herba Suruhan (Peperomia pellucida L. Kunth) sebagai alternatif bahan alam yang diformulasi dalam bentuk sediaan gel untuk mengatasi masalah jerawat. Gel dengan konsentrasi ekstrak 25% memiliki aktivitas antibakteri terbaik. Hasil evaluasi sediaan gel dengan konsentrasi ekstrak 25% menunjukkan karakteristik yang baik dan sesuai dengan standar sediaan topikal. Evaluasi sediaan gel yang dilakukan meliputi pemeriksaan pH, organoleptik, homogenitas, dan daya sebar. Hasil analisis statistik menggunakan One way ANOVA  menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna (P<0,05) antara konsentrasi ekstrak yang digunakan dalam sediaan gel dengan penghambatan pertumbuhan bakteri penyebab jerawat  Propionibacterium acnes.
Tanaman Obat Keluarga (TOGA) sebagai Minuman Herbal Peningkat Daya Imun Tubuh Ernie Halimatushadyah; Agnes Yuliana
Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2023): Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/kolaborasi.v3i1.184

Abstract

Introduction: Transmission of infectious diseases cannot be separated from the interaction between the causative agent of the disease host and the environment. Efforts to increase the host's immune system to survive infectious attacks are also important things to do, including the use of Family Medicinal Plants (TOGA). Family Medicinal Plants (TOGA) are nutritious plants planted in the house’s yard and managed by the family Objective: The problem faced today is the availability of herbal plants in the yard that has not been utilized. Method: This community service was carried out with residents of RW 07 Cawang, with 28 people participating in the activity. Community service is carried out using presentation methods, providing information through flayers, workshops for making herbal drinks, and question-and-answer discussions. Result: The questionnaire results showed that 28 participants (100%) had ever drunk traditional drinks but 11 participants (39.30%) did not know how to make traditional products. Conclusion: The results obtained are that the service participants have the ability of herbal plants to become beverage products that can increase endurance.
Standarisasi Mutu Simplisia Rimpang Kunyit Dan Ekstrak Etanol Rimpang Kunyit (Curcuma longa Linn) Diren Handayani; Ernie Halimatushadyah; Krismayadi Krismayadi
Pharmacogenius Journal Vol 2 No 1 (2023): Pharmacy Genius
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.643 KB) | DOI: 10.56359/pharmgen.v2i1.173

Abstract

Pendahuluan: Kunyit mengandung banyak zat aktif salah satunya adalah antioksidan. Komponen antioksidan utama didalam kunyit adalah kurkuminoid. Kurkumioid terdiri atas senyawa kurkumin, demetokikurkumin dan bisdemetoksikurkumin. Senyawa kurkumin yang terkandung didalam kunyit merupakan senyawa metabolit terpenting. Tujuan: Penelitian ini dilakukan guna standarisasi mutu simplisia rimpang kunyit dilakukan dengan parameter spesifik dan non spesifik. Metode: Metode yang digunakan pada penelitian ini merupakan metode penelitian eksperimental dengan data yang didapatkan berupa data kualitatif dan kuantitatif sesuai dengan tujuan pengujian. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa simplisia rimpang kunyit memiliki kadar air 8,11%, kadar abu 6,20%, kadar sari larut air 2,39%, kadar abu tak larut asam 0,75%, cemaran logam Pb dan Cd tidak terdeteksi, cemaran mikroba koliform negatif, cemaran mikroba TPC 3,6 x 104 kol/g, Kapang/khamir 2,1 x 104 kol/g dan positif mengandung senyawa metabolit flavonoid, alkaloid, saponin, tanin dan triterpenoid. Pemeriksaan mutu ekstrak kental kunyit, kadar abu tak larut asam dengan hasil 0,16% dan positif mengandung senyawa metabolit sekunder flavonoid, alkaloid, tanin dan triterpenoid. Kesimpulan: Berdasarkan hasil pemeriksaan mutu ekstrak kental kunyit beberapa pengujian memenuhi persyaratan dan positif mengandung senyawa metabolit sekunder flavonoid, alkaloid, tanin dan triterpenoid
ANALYSIS OF FLAVONOID LEVELS AND TOTAL PHENOLICS FROM BUNGUR LEAF EXTRACT (Lagerstroemia speciosa) AGAINST ANTIOXIDANT ACTIVITY Ernie Halimatushadyah; Agnes Yuliana
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 14, No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Faculty of Mathematic and Natural Science, Garut University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jifb.v14i2.2606

Abstract

The levels of flavonoids and total phenolics contained in the methanol, 70% ethanol, and ethyl acetate extracts of Bungur leaves (Lagerstroemia speciosa) will be reported in this study. In addition, the antioxidant activity of each extract was also tested. The Bungur leaves (Lagerstroemia speciosa (L) pers) is a plant used empirically as medicine. The preparation and preparation of the extract was carried out by the maceration method, which used three different variations of solvents, including methanol, 70% ethanol, and ethyl acetate. The type of coating and the polarity of the coating significantly affect the antioxidant activity obtained. The phytochemical screening test was carried out to determine the content of chemical compounds in plant extracts. In contrast, the control of flavonoid levels and total phenolic content was carried out using the colorimetric method. Measurement of antioxidant activity levels was carried out using the DPPH test. The qualitative phytochemical screening test results of the methanol, 70% ethanol, and ethyl acetate extracts had the same secondary metabolite content. Still, the highest total flavonoid and phenolic content were found in the methanol extract of Bungur leaves, 9.06% and 16.42%. The antioxidant activity test of the methanol extract of Bungur leaves also showed the best inhibition results, as indicated by the IC50 value of 5.76 ppm. This can strengthen the total phenol and flavonoid levels correlated with antioxidant activity.
Workshop Pembuatan Snack Makanan Sehat Pencegah Penyakit Degeneratif Kepada Warga Kelurahan Sukamaju Cilodong Kota Depok Dyah Ayuwati Waluyo; Ernie Halimatushadyah; Muhamad Yardha; Halimatus Sa’diyah; Mariza Lushiana Hakim; Nabilla Ervina Putri; Syarifah Silvi Alcheret; Falco Francesco
BANTENESE : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 6 No. 1 (2024): Bantenese : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Pusat Studi Sosial dan Pengabdian Masyarakat Fisipkum Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/ps2pm.v6i1.7971

Abstract

Penyakit degeneratif adalah suatu kondisi kesehatan dimana organ atau jaringan tubuh dalam keadaan yang terus menurun dari waktu ke waktu. Kurangnya aktivitas fisik, gaya hidup, dan pola makan merupakan faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan angka kejadian penyakit degeneratif. Kegiatan penyuluhan di Kelurahan Sukamaju RT 06/ RW 10 dengan tahapan meliputi perizinan tempat, penyewaan perlengkapan dan peralatan, sosialisasi, penyuluhan dan penutup. Menu yang akan di demo masakan yang disampaikan yaitu “Stick Bayam”, “Jus Seledri”, “Dimsum Lele". Kegiatan Demo Masak Pembuatan Makanan Ringan dan Minuman Sehat merupakan upaya penting untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran ibu PKK RT 06 dan RW 10 kelurahan yang sebagian besar adalah ibu rumah tangga yang memiliki peran untuk menjaga asupan gizi dalam makanan pada keluarga untuk mencegah penyakit degeneratif. Kegiatan ini dimaksudkan agar masyarakat dapat mengubah asupan pola makan untuk mencegah terjadinya penyakit degeneratif sejak dini dan dapat memenuhi nutrisi.
Anticancer Activity of Turmeric Rhizome Extract (Curcuma longa Linn) In-vitro Against MCF7 Breast Cancer Line Cells Halimatushadyah, Ernie; Rahayu, Ani
Health Information : Jurnal Penelitian Vol 15 No 2 (2023): Mei-Agustus
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/hijp.v15i2.914

Abstract

Turmeric or Curcuma longa Linn is one of the native spices and medicinal plants from Southeast Asia. Turmeric contains a compound named curcumin. Curcumin (diferuloylmethane) is a yellow pigment in turmeric that is widely used as a spice, food coloring (curry) and preservative. Curcumin shows various pharmacological effects that have been reported scientifically in research, one of which is as an anticancer. This study aims to perform a cytotoxic test of turmeric rhizome extract (Curcuma longa Linn) in-vitro with the Microtetrazolim (MTT) assay method to grasp and determine the effect of preventing the growth of MCF7 breast cancer cells, so that the IC50 value can be known. In this study, it was found that turmeric rhizome extract can be used as a natural ingredient that has the potential to inhibit the growth of MCF7 breast cancer cells. Turmeric rhizome extract has the effectiveness to inhibit the growth of MCF7 breast cancer cells with an IC50 value of 26.30 ppm. This value is categorized as moderate or moderately active cytotoxic.
Standarisasi Mutu Simplisia dan Ekstrak Etanol Daun Kemangi (Ocimum x africanum Lour.) Krismayadi , Krismayadi; Halimatushadyah, Ernie; Apriani, Dila; Cahyani, Mayassa Fitri
Pharmacogenius Journal Vol 3 No 2 (2024): Pharmacy Genius
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/pharmgen.v3i2.333

Abstract

Pendahuluan: Daun kemangi yang umum dan mudah dijumpai oleh masyarakat memiliki khasiat sebagai insektisida, larvasida, antipiretik, antimikroba dan antioksidan, senyawa aktif yang dimiliki daun kemangi, antara lain minyak atsiri, alkaloid, saponin, flavonoid, steroid, tanin, fenol serta eugeno. Tujuan: untuk mengkarakterisasi simplisia dan ekstrak daun kemangi (Ocimum x africanum Lour.) Metode: Simplisia daun kemangi berbentuk serbuk kering dengan warna hijau kecoklatan, bau khas, dan rasa pahit. Analisis kandungan menunjukkan adanya senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan steroid. Kadar air dalam serbuk simplisia mencapai <10%, dan kadar abu sebesar 12,5%. Ekstraksi menggunakan pelarut etanol 96% menghasilkan rendemen sebesar 9,2%, sesuai dengan standar Farmakope Herbal Indonesia. Ekstrak yang dihasilkan berwarna hijau pekat, berbau khas, dan pahit, serta mengandung senyawa metabolit sekunder yang sama dengan serbuk simplisia. Kandungan total flavonoid sebagai quersetin dalam ekstrak adalah 5,01%. Kadar air ekstrak tercatat sebesar 18,6%, kadar abu total 7,28%, kadar abu tidak larut asam 0,2%, serta kadar sari larut air dan larut etanol masing-masing 30,56% dan 52,80% Hasil: menunjukkan bahwa beberapa parameter ekstrak daun kemangi memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan. Kesimpulan: Ekstrak berwarna hijau pekat, berbau khas dan memiliki rasa pahit ini juga mengandung senyawa metabolit sekunder sama seperti serbuk simplisia daun kemangi, dan hasil kadar total flavonoid sebagai quersetin sebanyak 5,01%. Kadar air yang yang dihasilkan sebesar 18,6%, kadar abu total yang dihasilkan sebesar 7,28%, kadar abu tidak larut asam yang dihasilkan sebesar 0,2%, untuk kadar sari larut air dan larut etanol ekstrak daun kemangi sebesar 30,56% dan 52,80%. Beberapa nilai yang dihasilkan sesuai dengan standar nilai mutu ekstrak daun kemangi
Uji Aktivitas Antikanker Terhadap Sel Line A549 Pada Green Synthesis Nanopartikel TiO2 Menggunakan Bayam Berduri Secara In Vitro: Anticancer Activity Test Against A549 Line Cells On Nanopartikel TiO2 Results Of Green Synthesis Using Prickly Spinach In Vitro Azzahroh, Putry Mauzen; Purnomo, Frida Octavia; Halimatushadyah, Ernie
Binawan Student Journal Vol. 6 No. 2 (2024)
Publisher : Direktorat Penelitian, Pengabdian Masyarakat, Dan Kerjasama Universitas Binawan (DPPMK Universitas Binawan)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54771/djvrjf14

Abstract

Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel yang tidak normal dan tidak terkendali serta dapat merusak atau menyebar ke bagian tubuh lainnya. Kanker telah menjadi 1 dari 6 kematian di dunia. Jumlah kasus baru dan kematian terus meningkat karena peningkatan ekspektansi kehidupan, transisi epidemiologi, dan demografi. Green Synthesis nanopartikel logam/oksida logam telah menarik banyak perhatian dalam beberapa tahun terakhir karena aplikasinya yang meningkat di berbagai bidang, lebih sedikit bahan kimia yang digunakan dan metode eksperimental yang sederhana. Pada penelitian ini dilakukan green synthesis nanopartikel TiO2 menggunakan ekstrak daun bayam berduri untuk mengetahui aktivitas antikanker yang diuji secara in vitro menggunakan sel line A549 dengan 3 konsentrasi pada TiO2NPs yaitu 75, 100, 125 ppm dengan 3x pengulangan, dan pada doxorubicin sebagai kontrol positif menggunakan 4 konsentrasi yaitu 1, 1,5, 2, 2,5 ppm dengan 3x pengulangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa TiO2NPs berhasil di sintesis menggunakan ekstrak daun bayam berduri yang dianalisis memiliki aktivitas antikanker yang tergolong sangat lemah dengan nilai IC50 sebesar 405 ppm.
Formulasi Dan Uji Aktivitas Krim Antijerawat Ekstrak Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus Epidermidis Febriyanti, Dina; Halimatushadyah, Ernie; Waluyo, Dyah Ayuwati; Rahma, Kartika
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 14 No 2 (2023): Cerata Jurnal Ilmu Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61902/cerata.v14i2.857

Abstract

Daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) merupakan salah satu tanaman yang berfungsi sebagai antibakteri. Kandungan metabolit dalam daun belimbing wuluh yang berfungsi sebagai antibakteri adalah saponin, tanin, dan flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa sediaan krim daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) memiliki aktivitas antibakteri yang kuat untuk menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis dan mengetahui konsentrasi optimal pada sediaan krim daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis. Metode yang dilaksanakan dalam penelitian ini yaitu secara eksperimental untuk mengetahui efek yang ditimbulkan akibat dari adanya perlakuan tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada sediaan krim ekstrak daun belimbing wuluh dengan variasi konsentrasi 20%, 30%, 40%, dan 50% memiliki zona hambat terhadap bakteri S. epidermidis yang ditunjukkan pada zona bening disekitar sumuran secara berturut-turut yaitu 6,27 mm, 8,05 mm, 8,49 mm, dan 9,59 mm. Hal ini dapat dibuktikan bahwa hasil zona hambat bakteri tersebut termasuk dalam kategori sedang. Sehingga dapat disimpulkan sediaan krim antijerawat ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) tidak memiliki aktivitas antibakteri yang kuat untuk menghambat pertumbuhan bakteri S. epidermidis dan konsentrasi optimal berdasarkan analisis Post-Hoc Test pada sediaan krim ekstrak daun belimbing wuluh terdapat pada konsentrasi 50% karena memiliki zona hambat paling tinggi sebesar 9,59 mm.
Co-Authors Agestika, Lina Aji Humaedi Amaliah, Nurmala Angga Rizqiawan Ani Rahayu Anugrahayu, Aprilia Apriani, Dila Azzahroh, Putry Mauzen Bunga Destiyana Cahyani, Mayassa Fitri Celik, Ismail Dina Fitriana Dinda Widia Apriliani Putri Diren Handayani DWI PUSPITASARI Dyah Ayuwati Waluyo Ekatanti, Dewi Falco Francesco Febriyanti, Dina Fitri Cahyani, Mayassa Frida Octavia Purnomo Frida Octavia Purnomo Frida Oktavia Punomo Halimatus Sa’diyah Hidyatussabilah, Hidyatussabilah Hidyatus’sabilah, Hidyatus’sabilah Humaedi, Aji Hura, Sadari Illah Sailah Kartika Rahma Kartika Rahma Kholisah, Alisa Komariah Kamerinda, Siti Krismayadi Krismayadi Lukitasari, Nurraya Mariza Lushiana Hakim Maulydia, Nur B. Mayassa Fitri C Moh. Yani Muhamad Yardha Muhammad Da&#039;i Muhammad Nursid Muhammad Rizki Kurniawan, Muhammad Rizki Mutia Sari Wardana Nabilla Ervina Putri Nathania As-Zhara Puspita Putri Novitasari, Anggraeni Nurraya Lukitasari Octavia Purnomo, Frida Putri, Azkharien Meydiana Putri, Dinda Widia Aprilina Putri, Yulia Anggraeni Rahayu , Ani Rahmadianti, Julia Dwi Rasyid Avicena Ratnayani Rizkiyawati Rizkiyawati, Rizkiyawati Rosary Marbun, Ovie Safitri, Linda Sharqony, Muh Aly Simbolon, Clara Bella Steffi Noviana, Maria Suharto, Muhammad Aldila Syafrima Wahyu Syarif Hidayatulloh Syarifah Silvi Alcheret Tamala, Yulianida Tambun, Romauli Telambanua, Merdiani Tri Ardianti Khasanah Trina E. Tallei, Trina E. TRINA EKAWATI TALLEI Triyana, Ni Nyoman Yardha, Muahamad Yulia Anggraeni Putri Yuliana, Agnes Zakiyah, Fatiya Zuleika, Adinda Putri Zulham, Edvan Duta