Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Formulasi dan Evaluasi Mikroemulsi Antikerut Ekstrak Beras Hitam (Oryza sativa L.) Baitariza, Ardian; Darijanto, Sasanti Tarini; Pamudjie, Jessie Sofia; Fidrianny, Irda; Suherman, Shelvi E.
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.756 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v1i1.7509

Abstract

Radikal bebas dalam tubuh dapat memicu terjadinya kerut. Salah satu upaya mengatasi kerut adalah dengan antioksidan. Beras hitam telah terbukti memiliki efek antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan sediaan mikroemulsi ekstrak beras hitam yang stabil dan memiliki efek antikerut. Penelitian dimulai dengan melakukan uji daya antioksidan ekstrak beras hitam secara in vitro terhadap DPPH. Kemudian dilakukan optimasi terhadap basis sediaan mikroemulsi. Basis yang optimal lalu diformulasikan dengan ekstrak beras hitam. Terhadap sediaan mikroemulsi ekstrak beras hitam dilakukan uji stabilitas fisika kimia dan uji efek antikerut. Hasil menunjukkan bahwa formula mikroemulsi ekstrak beras hitam yang stabil memiliki komposisi ekstrak beras hitam 4%, VCO 28,8%, Croduret-50-SS 28,8%, gliserin 28,8%, dan dapar sitrat fosfat pH 3,0 9,6%. Efektivitas antikerut ekstrak beras hitam dalam sediaan mikroemulsi lebih besar daripada dalam sediaan emulsi. Penurunan rata-rata level kerut oleh mikroemulsi ekstrak beras hitam adalah 44,46%±19,7%, sedangkan oleh emulsi ekstrak beras hitam adalah 36,6%±19,5%.       Kata kunci: Antikerut, beras hitam, mikroemulsi 
Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Di Desa Pagerwangi Kabupaten Bandung Barat Baitariza, Ardian; Winia, Dewi
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Babakti Vol 3, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Al Ghifari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53675/babakti.v3i2.959

Abstract

Upaya peningkatan kesehatan terus menerus dilakukan dan terus dibicarakan dengan melibatkan peran masyarakat didalamnya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menanam tanaman obat keluarga (TOGA). TOGA merupakan jenis tanaman obat pilihan yang dapat ditanam di pekarangan rumah. Banyak halaman rumah warga yang kosong sehingga sangat disayangkan ketika lahan itu tidak dimanfaatkan secara benar. Keberadaan TOGA di lingkungan sangat penting, terutama bagi keluarga yang tidak memiliki akses untuk pelayanan kesehatan. Nama kegiatan ini adalah “Peanfaatan lahan non Produktif di Desa Pagerwangi untuk Tanaman Obat Keluarga” yang bertujuan untuk memberikan sosialisasi dan sekaligus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya TOGA dan memberikan pengetahuan baru tentang tanaman dan khasiatnya. Pengabdian masyarakat ini melibatkan 20 orang tokoh masyarakat dan warga. Instrument yang digunakan adalah presentasi dan memberikan selembaran brosur. Dengan sosialisasi ini warga banyak yang memberikan pertanyaan yang secara langsung dijawab, selain itu setelah sosialisasi ini masyarakat antusias menerapkan dan mengaplikasikannya. Dan juga masyarakat dapat melihat selembaran dari brosur yang dimana isinya adalah berupa gambar tanaman serta pemanfaatannya. Ini merupakan output dari program tersebut, hasilnya adalah masyarakat mampu menimplementasikan informasi yang disampaikan dalam program. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat telah memahami apa yang disampaikan mengenai pentingnya penanaman TOGA dihalaman rumah. Puskesmas diharapkan dapat menyelenggarakan workshop dan pembinaan tentang TOGA serta pemanfaatannya kepada masyarakat terutama para kader.Kata kunci: TOGA; Pemanfaatan; Masyarakat; Sosialisasi; Lahan.
Pelatihan Pengolahan Produk Manisan Kulit Lemon di Desa Pagerwangi Baitariza, Ardian; Febriyana, Iqbal
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Babakti Vol 3, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Al Ghifari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53675/babakti.v3i2.958

Abstract

Tujuan dari kegiatan sosialisasi dan pelatihan ini adalah untuk memberikan edukasi mengenai pengolahan dan pemanfaatan potensi desa berupa buah jeruk lemon untuk pengembangan produk Unit, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Desa Pagarwangi kecamatan Lembang kabupaten Bandung Program ini menargetkan pada pemberdayaan masyarakat untuk dapat mengolah dan berinovasi dengan sistem diversifikasi produk. Selain itu, memperkenalkan olahan produk lainnya dengan bahan dasar berupa buah jeruk lemon agar masyarakat dapat mengenal lebih mendalam mengenai inovasi produk. Hal lain yang diedukasikan kepada masyarakat adalah mengenai pemanfaatan kulit jeruk lemon untuk dijadikan sebagai produk olahan, berupa manisan kulit lemon. Sebelumnya, masyarakat dikenalkan terlebih dahulu mengenai manfaat kulit jeruk serta kandungan khasiat di dalamnya. Strategi pengabdian kepada masyarakat ini merupakan kebijakan yang efektif untuk dilakukan Desa Pagarwangi mengingat potensi yang dimiliki berupa perkebunan jeruk lemon. Metode pendekatan dan prosedur kerja dalam kegiatan pengabdian mencakup 2 tahap kerja yang kelompok lakukan yaitu proses pengolahan produk manisan kulit lemon dan sosialisasi presentasi hasil produk olahan yang telah kami lakukan dengan terjun langsung bertemu Ibu-Ibu untuk melakukan edukasi ini. Adapun hasil yang didapatkan yaitu masyarakat dapat memanfaatkan dan mengolah buah jeruk lemon sebagai manisan sesuai dengan prosedur tahapan pengolahan. Produk yang dihasilkan melalui pelatihan ini dapat dijadikan pengembangan inovasi produk oleh masyarakat dimana kedepannya digunakan sebagai salah satu produk khas desa. Sehingga diharapkan mampu mengembangkan Unit Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Desa Pagarwangi yang dapat berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat.Kata kunci: potensi desa; pengolahan dan pemanfaatan; jeruk lemon; UMKM
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT MELALUI PROGRAM REVITALISASI DIGITAL DI DESA LEBAK MUNCANG Baitariza, Ardian; Kartiwa, Rahmat
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Babakti Vol 4, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Al Ghifari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53675/babakti.v4i1.1292

Abstract

Dalam era perkembangan digital yang pesat seperti saat ini di harapkan semua lapisan masyarakat dapat mengikuti perkembangan digital dengan baik, sehingga dapat bersaing secara global dan memudahkan segala urusan di masa mendatang, Program revitalisasi digital dilakukan guna memberikan pemahaman akan pemanfaatan kemajuan digital yang sangat pesat sehingga masyarakat dapat memperoleh pengetahuan melalui program revitalisasi digital berupa pelatihan penjualan online agar pemasaran produk melalui e- commerce dapat menjangkau lebih luas konsumen sehingga dapat meningkatkan penjualan, dalam hal ini program revitalisasi digital di lakukan oleh mahasiswa universitas Al Ghifari melalui Kuliah Kerja Nyata, lokasi program KKN di lakukan di desa Lebak Muncang Kecamatan Ciwidey, kabupaten Bandung, Pelatihan penjualan melalui digital merupakan solusi tepat  untuk disosialisasikan kepada para pelaku UMKM  desa lebak muncang dengan membantu memasarkan produk setempat melalui platform Shopee dan tiktok shop, produk yang di pasarkan adalah cemilan rengginang, dapros dan seblak beton, yang sudah berjalan namun pemasaran nya hanya sebatas warung dan toko di sekitar kecamatan Ciwidey, kami juga melakukan revitalisasi terkait data kependudukan agar lebih baru dan terkini, melalui pembuatan buku induk kependudukan fisik dan bentuk digital.
HUBUNGAN ANTARA PEKERJAAN DAN USIA DENGAN RESIKO KEJADIAN RHEMATIK DI DESA LEBAK MUNCANG CIWIDEY DENGAN DETEKSI MENGGUNAKAN INSTRUMENT QUANTUM RESONANCE MAGNETIC ANALYZER (QRMA) Baitariza, Ardian; Naufal, Faris Muhammad
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Babakti Vol 4, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Al Ghifari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53675/babakti.v4i2.1291

Abstract

Rhematik adalah suatu penyakit inflamasi sistemik kronis yang menyerang persendian terutama sendi sinovial. Faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kekambuhan rhematik adalah tingkat pengetahuan, pekerjaan / aktivitas dan pola makan. Tujuan : penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara pekerjaan dan usia dengan kejadian rhematik di suatu daerah. Metode : Penelitian ini dilakukan terhadap 40 responden dari warga Desa Lebak Muncang Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung. Dikarenakan warga masyarakat di desa tersebut memiliki mata pencaharian utama berkebun, maka dilakukan percobaan dengan alat instrumen Quantum Resonance Magnetic Analyzer (QRMA), dimana instrumen yang mampu menganalisis fenomena elektromagnetik di dalam tubuh manusia termasuk kejadian rhematik. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi (metode survei analitik) dimana hasilnya terdapat  warga yang terindikasi memiliki gejala rhematik dari total 40 responden (25 wanita 15 pria). Analisis data yang digunakan adalah UJI T (paired sample T-Test). Hasil : hal tersebut sejalan dengan mata pencaharian warga yang memiliki aktivitas berat yaitu berkebun serta dari berbagai responden, usia memiliki prevalensi paling banyak menyumbang angka kejadian rhematik pada warga Lebak Muncang Ciwidey. Hasil uji T adalah Ho diterima. 
Pengembangan Sediaan Gel Ekstrak Bonggol Pisang Ambon Husni, Patihul; Prayitno, Adi; Baitariza, Ardian; Christiningtyas Eryani, Mikhania; Januarti, Melinda
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 12 No 1 (2025): Jurnal Farmasi Galenika
Publisher : Universitas Bhakti Kencana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70410/jfg.v12i1.382

Abstract

Ambonese banana (Musa paradisiaca var. Sapientum (L.)) has a tuber with several benefits including for wound-healing. The Ambonese banana tuber contains protein, fat, vitamins A and C. In addition, the tannins, flavonoids, and saponins contained in the sap of the Ambonese banana tuber are beneficial in wound healing. The purpose of this study was to obtain the best gel formula containing extract of Ambonese banana tuber based on physical evaluation. The study was conducted by making three different gel formulations (F1, F2, F3) containing 5% Ambonese banana tuber extract. Physical assessment of the gel preparation included organoleptic tests, pH determination, homogeneity, viscosity, and spreadability evaluation. The results showed that the preparation was in the form of a homogeneous gel with a reddish-brown color and a distinctive odor. The pH of the preparation was around 5-8 with a viscosity between 500-3500 cps and a spreadability of 5-8 cm. F2 is the best gel formula based on physical evaluation during four weeks of storage with a composition of 5% HPMC, 15% propylene glycol, 0.2% methylparaben, 5% Ambonese banana tuber extract, and 100% aquadest.