Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Analisis Situasi Penerapan Kesehatan Kerja Pada Puskesmas Di Wilayah Jakarta Barat Tahun 2018 Putri Handayani; Ahmad Irfandi
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 7, No 1 (2019): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.698 KB) | DOI: 10.47007/inohim.v7i1.27

Abstract

AbstractOccupational health efforts for informal sector workers are things that need special attention. These efforts need to be done considering informal sector workers also have the same risk of experiencing work accidents and occupational diseases such as those faced by workers in large industries. This study aims to analyze the situation of the application of occupational health in Puskesmas in West Jakarta in 2018 through the approach of strengths, weaknesses, opportunities and threats of the implementation of occupational health efforts in the West Jakarta Work Area Health Center. In this study the authors use content analysis methods to find out specifically the situation that exists in each health center. Based on the results of the study it was found that all Puskesmas in the West Jakarta area when the research was carried out had applied Occupational Health Efforts in the form of Pos UKK, but in practice there were many things that were still constraints and obstacles such as specific HR needs in the area of Occupational Health and Safety, lack of procedures clear technicalities related to the implementation of occupational health efforts in each Pos UKK, and not all workers in the informal sector have good knowledge and understanding of occupational health and safety risks.Keywords: program, occupational health, pos UKKAbstrakUpaya kesehatan kerja pada pekerja sektor informal merupakan hal yang perlu mendapat perhatian khusus. Upaya tersebut perlu dilakukan mengingat pekerja sector informal juga memiliki risiko yang sama untuk mengalami kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja seperti yang dihadapi oleh pekerja di industry besar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis situasi penerapan kesehatan kerja pada Puskesmas di Wilayah Jakarta Barat tahun 2018 melalui pendekatan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pelaksanaan upaya kesehatan kerja di Puskesmas Wilayah Kerja Jakarta Barat. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis konten untuk mengetahui secara spesifik situasi yang ada pada masing-masing puskesmas. BErdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa seluruh puskesmas di wilayah Jakarta Barat saat penelitian dilakukan sudah menerapkan Upaya Kesehatan Kerja dalam bentuk Pos UKK, Namun dalam pelaksanaannya terdapat banyak hal yang masih menjadi kendala dan hambatan seperti kebutuhan SDM yang spesifik membidangi Kesehatan dan Keselamatan Kerja, belum adanya prosedur teknis yang jelas terkait pelaksanaan upaya kesehatan kerja di masing-masing Pos UKK, serta belum semua pekerja di sector informal memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang risiko kesehatan dan keselamatan kerja.Kata Kunci: program, kesehatan kerja, pos UKK
Analisis Penyebab Tenaga Kesehatan Terpapar Coronavirus Disease 19 (Covid-19) Di RS X Tahun 2020 Setyarini Dwi Ratna; Decy Situngkir; Putri Handayani; Cut Alia Keumala Muda; Ahmad Irfandi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 14 No 4 (2022): JIKM Vol. 14, Edisi 4, November 2022
Publisher : Public Health Undergraduate Program, Faculty of Health Science, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52022/jikm.v14i4.247

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Tenaga kesehatan merupakan setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan yang memiliki pengetahuan dan/atau ketrampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan. Peran dan kerja nyata tenaga kesehatan dari berbagai jenis profesi sebagai garda terdepan dalam upaya penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) sangat krusial untuk mempercepat penanganan pandemi ini. Memberikan pelayan kepada pasien, terutama kepada pasien Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) menyebabkan tenaga kesehatan rentan untuk terpapar Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran penyebab paparan covid-19 pada tenaga kesehatan. Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ini berjumlah 6 orang dengan rincian 4 orang informan utama, 1 orang informan kunci dan 1 orang informan pendukung. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan telaah dokumen. Hasil: Ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai dengan peraturan yang berlaku, tetapi ditemukan pengunaan masker N95 dengan sistem UV, tenaga kesehatan bekerja melebihi jam kerjanya dan tidak dapat beristirahat diantara jam kerja dikarenakan penggunaan APD. RS X telah memberikan pendidikan dan pelatihan kepada tenaga kesehatan, tetapi belum menyeluruh dikarenakan jam pelaksanaan dilakukan di jam kerja. Namun, pengawasan penggunaan APD dan pemantauan proaktif deteksi dini di RS X sudah dilakukan sesuai dengan peraturan yang ada. Kesimpulan: Pada penggunaan masker N95 dengan sistem UV, sebaiknya digunakan dengan maksimal pemakaian 8 jam. Lembar checklist pemenuhan AP Ddiperlukan untuk memantau ketersediaan APD disetiap unit, manajemen rumah sakit dianjurkan dapat mengantur jam kerja dengan menerapkan waktu kerja lebih pendek seperti dengan menerapkan 4 shift kerja setiap harinya. Kata Kunci: Tenaga kesehatan, Covid-19, Penyebab, APD, Pengawasan Abstract Background: Health workers are people who perpetuate themselves in the health sector who have knowledge and/or skills through education in the health sector. The real role and work of health workers from various types of professions as the front line in efforts to deal with Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) is very crucial and needed to accelerate the handling of this pandemic. Providing services to patients, especially to patients with Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) causes health workers to be vulnerable to being exposed to Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Methods: This research is descriptive with a qualitative approach. This study's participants comprised six people with details of 4 main informants, one key informant and one supporting informant. Observation, interview and document review methods carried out data collection. Results: Availability of Personal Protective Equipment (PPE) under applicable regulations, but it was found that using N95 masks with UV systems, health workers worked beyond their working hours and could not rest between working hours due to the use of PPE. Hospital X has provided education and training to health workers, but it needs to be more comprehensive because the hours of implementation are carried out during working hours. However, monitoring the use of PPE and proactive monitoring of early detection at Hospital X have been carried out under existing regulations. Conclusion: An N95 mask with a UV system should be used for a maximum of 8 hours. The PPE fulfilment checklist sheet is needed to monitor the availability of PPE in each unit; it is recommended that hospital management arrange working hours by implementing shorter working hours, such as four work shifts every day. Keywords : Health workers, Covid-19, Causes, PPE, Supervision
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Gangguan Penurunan Fungsi Penglihatan pada Pekerja Pengelasan di Wilayah Kelurahan Kedaung Kali Angke dan Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat Ainnaya Natin Ristanti; Putri Handayani; Veza Azteria; Cut Alia Keumala Muda
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 15 No 1 (2023): JIKM Vol. 15, Edisi 1, Februari 2023
Publisher : Public Health Undergraduate Program, Faculty of Health Science, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52022/jikm.v15i1.328

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Data Puskesmas Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat pada bulan Januari hingga Oktober 2021 tercatat 113 pekerja industri informal mengalami gangguan penurunan fungsi penglihatan. Studi pendahuluan pada 20 pekerja pengelasan, mayoritas mengalami iritasi mata dan penurunan fungsi penglihatan. Penelitian bertujuan menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan gangguan penurunan fungsi penglihatan pada pekerja pengelasan di wilayah Kelurahan Kedaung Kali Angke dan Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat. Metode: Metode kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Sampel sejumlah 59 orang dari 15 bengkel pengelasan. Variabel dependen adalah keluhan gangguan penurunan fungsi penglihatan, variabel independen adalah umur, masa kerja, lama paparan, dan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD). Data yang digunakan berupa data primer dan sekunder. Analisis menggunakan uji statistik regresi linear sederhana dan chi-square. Hasil: Sebanyak 31 pekerja pengelasan (52,5%) mengalami keluhan berat gangguan penurunan fungsi penglihatan. Uji statistik menunjukkan ada hubungan antara umur (P-value = 0,004) dan masa kerja (P-value = 0,020) dengan keluhan gangguan penurunan fungsi penglihatan. Hasil observasi lapangan menunjukkan rendahnya penggunaan APD (25,4%) pada pekerja pengelasan. Kesimpulan: Umur dan masa kerja merupakan faktor utama yang berhubungan dengan keluhan gangguan penurunan fungsi penglihatan pada pekerja pengelasan di Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat. Disarankan agar pemilik bengkel las menetapkan jam kerja dan waktu istirahat yang sesuai. Saran untuk rendahnya penggunaan APD pada pekerja adalah pemilik bengkel las wajib menyediakan APD yang tepat guna dan layak pakai sesuai kebutuhan, memberikan edukasi dan memastikan para pekerja patuh dalam menggunakan APD dengan baik dan benar. Factors Related with Complaints of Visual Impairment in Welding Workers in Kedaung Kali Angke and Kapuk Village, Cengkareng District, West Jakarta Abstract Background: Data from the Cengkareng District Center, West Jakarta, from January to October 2021, was recorded that 113 informal industry workers experienced impaired vision function. A preliminary study of 20 welding workers showed that most experienced eye irritation and decreased visual function. This study aimed to analyze the factors associated with complaints of decreased visual function in welding workers in the Kedaung Kali Angke and Kapuk Village, Cengkareng District, West Jakarta. Methods: Quantitative method with a cross-sectional study design. A sample of 59 people from 15 welding workshops. The dependent variable is complaints of impaired visual function. The independent variables are age, years of service, length of exposure, and use of PPE. The data used are primary and secondary. Data analysis used simple linear regression and chi-square statistical tests. Results: 31 welding workers (52.5%) experienced severe complaints of impaired visual function. Statistical tests showed a relationship between age (P-value=0.004) and years of service (P-value=0.020) with complaints of decreased visual function. The field observations showed the low use of PPE (25.4%) among welding workers. Conclusion: Age and years of service are the main factors associated with complaints of decreased visual function in welding workers in Cengkareng District, West Jakarta. Based on the results of this study, it is recommended that the welding workshop owner set reasonable working hours and rest periods. The suggestion for the everyday use of PPE for workers is that the welding workshop owner is obliged to provide appropriate and suitable PPE for use as needed, provide education and ensure that workers are obedient in using PPE properly and correctly.
Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Tidak Aman Pada Pekerja PT X Dalam Proyek Pembangunan Infrastruktur Kereta Cepat Area Seksi 2 Karawang Sugi Hartono; Mayumi Nitami; Putri Handayani
Jurnal Promotif Preventif Vol 6 No 3 (2023): Juni 2023: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v6i3.778

Abstract

Perilaku tidak aman adalah perilaku yang melanggar prosedur yang dapat menimbulkan kecelakaan, 88% kasus kecelakaankerja disebabkan oleh perilaku tidak aman, 10% disebabkan oleh kondisi tidak aman dan 2% kejadian yang tidak dapat diprediksi. Terjadi 24 kecelakaan kerja yang diakibatkan oleh perilaku tidak aman pada tahun 2019-2022 pada PT X di proyek pembangunan infrastruktur kereta cepat. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku tidak aman dalam proyek pembangunan infrastruktur kereta cepat di area seksi 2 Karawang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan studi cross-sectional. Subjek penelitian ini sebanyak 46 pekerja proyek pembangunan infrastruktur kereta cepat PT X. Teknik pengambilan sampel menggunakan probability sampling dengan metode simple random sampling dan analisis data univariat serta bivariat yang menggunakan uji chi-square. Penelitian dilakukan pada bulan Juli-Desember 2022. Hasil analisis uji univariat proporsi tertinggi yaitu pekerja dengan perilaku tidak aman (52,2%), masa kerja lama (71,7), pengetahuan baik (54,3%), sikap baik (56,5%) dan kelelahan sedang (82,6%). Tidak terdapat hubungan antara masa kerja (PR=1,757) dengan perilaku tidak aman, terdapat hubungan antara pengetahuan (PR=2,551), sikap (PR=2,275), dan kelelahan (PR=2,217) dengan perilaku tidak aman.
Identifikasi Bahaya dan Risiko K3 Pada UMKM Pembuatan Tahu UG Priangan di Bojongsari Tahun 2023 Getar Millennium Udara; Rini Handayani; Putri Handayani; Ahmad Irfandi
Termometer: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Vol. 1 No. 4 (2023): Oktober : Termometer: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan dan Kedokteran
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/termometer.v1i4.2460

Abstract

There are several strategies available to manage risk, including shifting responsibility to others, avoiding potential hazards, reducing the severity of negative outcomes, or choosing to accept and deal with the consequences to some or all extent. As the first step in implementing OHS. This research aims to identify OHS hazards and risks in UG Priangan tofu-making MSMEs in Bojongsari 2023. The type of research is semi-quantitative with primary data collection through in-depth interviews with 3 informants and observation. The data that has been obtained is processed and analyzed descriptively. The results of hazard identification found 6 types of hazards, namely mechanical hazards from slippery floors, electrical hazards from machine use, physical hazards from noise from the sound of steam pressure, chemical hazards from soybean water and seed water (vinegar acid), ergonomic hazards from repetitive movements, and psychosocial hazards from working hours. The risks found were 10 risks of work accidents and 15 risks of occupational diseases. It is recommended for business owners to provide information about the risks of work processes, tools, and materials in the workplace and conduct OHS risk assessments.
HUBUNGAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PENGEMUDI TRUK KONTAINER DI PT X, Y, DAN Z TAHUN 2023 Andi Shalsabila Putri; Decy Situngkir; Putri Handayani; Ira Marti Ayu
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 3 (2023): SEPTEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i3.18127

Abstract

Hasil studi pendahuluan di PT X, Y, dan Z pada bulan Maret 2023, responden sebagai observasi awal dengan cara melakukan penyebaran Kuesioner terkait Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan Kerja kepada 15 pengemudi. Diketahui bahwa hasil tingkat kelelahan kerja sedang sebesar 6,7% pengemudi, tingkat kelelahan kerja berat sebesar 86,6% pengemudi dan tingkat kelelahan kerja sangat berat sebesar 6,7% pengemudi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan Kerja di PT X, Y, dan Z Tahun 2023. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu menggunakan data primer dengan variabel penelitian adalah kelelahan kerja, massa kerja, durasi kerja dan beban kerja mental. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain studi Cross Sectional. Populasi dari penelitian ini adalah 90 pengemudi dengan jumlah sampel 86 pengemudi dengan teknik pengambilan stratified random sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret– Juli 2023. Analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil analisis univariat yaitu ditemukan bahwa proporsi tertinggi adalah kelelahan berat, masa kerja lama, durasi kerja tidak memenuhi standar, dan beban kerja mental tinggi. Hasil analisis bivariat menunjukkan tidak terdapat hubungan antara masa kerja dengan kelelahan kerja serta terdapat hubungan antara durasi kerja dan beban kerja mental dengan kelelahan kerja. Kesimpulan penelitian ini didapati dua faktor risiko yang dapat mempengaruhi kelelahan kerja antara lain durasi kerja dan beban kerja mental, sedangkan masa kerja tidak mempengaruhi kelelahan kerja.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) Rifqi Adytia Fauzan; Decy Situngkir; Putri Handayani; Mirta Dwi Rahma R.
Prosiding Seminar Kesehatan Nasional Sexophone 2022: Parenting Preparation For a Better Generation
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractPersonal Protective Equipment (PPE) is equipment used to minimize and prevent work accidents and occupational diseases for workers who do not use it. Based on data from the results of research studies as many as 12 workers (80 percent) did not comply with using PPE at work. This study aims to determine the factors associated with compliance with the use of Personal Protective Equipment (PPE). This research was conducted at PT Bekasi Industrial Waste Treatment, in January 2022. The number of samples in the study was 64 samples and used a cross sectional design. Primary data collection was done using a questionnaire. Data analysis was carried out univariate and bivariate with chi square test. The results of this study indicate factors related to compliance, namely knowledge p-value zero point 019 and training p-value equal  zero point 000 while the attitude and supervision variables have no relationship with compliance. Suggestions should immediately provide training to new workers regarding the function of each PPE, the benefits of being obedient to using PPE, and the risk of harm if you don't comply with using PPE at work and make a training schedule for workers who cannot attend because they enter the night shift.Keywords: compliance; knowledge; attitude; training; supervision; and PPEAbstrakAlat Pelindung Diri (APD) merupakan peralatan yang digunakan untuk meminimalisir dan mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja bagi para pekerja yang tidak menggunakannya. Berdasarkan data dari hasil studi penelitian sebanyak 12 pekerja (80 persen) tidak patuh menggunakan APD pada saat bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD). Penelitian ini dilaksanakan di PT Pengolahan Limbah Industri Bekasi, pada bulan Januari 2022. Jumlah sampel pada penelitian sebanyak 64 sampel dan menggunakan desain cross sectional. Pengumpulan data primer dilakukan menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian ini menunjukan faktor yang berhubungan dengan kepatuhan yaitu pengetahuan memiliki nilai probabilitas sebesar nol koma 019 dan pelatihan memiliki nilai probabilitas sebesar nol koma 000 sedangkan variabel sikap dan pengawasan tidak memiliki hubungan dengan kepatuhan. Saran sebaiknya segera memberikan pelatihan terhadap pekerja baru terkait fungsi masing-masing APD, manfaat patuh menggunakan APD, dan risiko bahaya apabila tidak patuh menggunakan APD pada saat bekerja dan membuat jadwal pelatihan untuk para pekerja yang tidak dapat hadir karena masuk saat shift malam.Kata kunci: kepatuhan; pengetahuan; sikap; pelatihan; pengawasan; dan APD
Beban Kerja Dan Hubungan Kerja Berkaitan Dengan Stres Kerja Pada Pekerja Lapangan Perusahaan Bongkar Muat Kapal Laut di PT. X Lawalata, Omri Ebo Junior; Ayu, Ira Marti; Handayani, Putri; Handayani, Rini; Situngkir, Decy
Jurnal Kesmas Jambi Vol. 8 No. 1 (2024): VOLUME 8 - NO.1 - MARET 2024
Publisher : Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jkmj.v8i1.31906

Abstract

Stres berkaitan pekerjaan masih menjadi masalah bagi pekerja di dunia. Hasil studi pendahuluan menunjukan 60% mengalami stres sedang (moderate), dan 20% pekerja mengalami stres ringan (mild). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan stres kerja pada pekerja lapangan perusahaan bongkar muat kapal laut PT. X tahun 2023. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan besar sampel 75 buruh pekerja lapangan. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-September 2023. Hasil univariat menunjukkan Proporsi tertinggi adalah pekerja lapangan yang mengalami stres kerja tinggi (38,7%), beban kerja tinggi (68,3%), hubungan kerja kurang baik (56,0%), hubungan organisasi kurang baik (52,0%). Hasil uji bivariat menemukan terdapat hubungan antara beban kerja (PR=1,94, 95%CI=1.17-3.23), hubungan kerja (PR=1,17, 95%CI=1.20-2.42) dengan stres kerja pada pekerja lapangan perusahaan bongkar muat kapal laut PT. X tahun 2023. Oleh karena itu diperlu adanya pembentukan divisi atau subdinas yang bertugas dan bertanggung jawab terkait dengan aspek kesehatan dan keselamatan kerja (K3) sehingga dapat menilai dan melakukan langkah pencegahan terkait masalah atau isu K3 seperti stres kerja pada pekerja lapangan di PT.X Kata Kunci: Stres Kerja, Beban Kerja, Hubungan Kerja, Perubahan Organisasi
Hubungan Instruksi Kerja dengan Unsafe Action pada Pekerja Ketinggian di Proyek Konstruksi Pembangunan SMK-SMAK Bogor Tahun 2023 Raihan Muhammad Dzulkarnaen; Decy Situngkir; Ira Marti Ayu; Putri Handayani; Mayumi Nitami
SEHATMAS: Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2024): April 2024
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/sehatmas.v3i2.3285

Abstract

Work instructions are work procedures that are arranged sequentially to facilitate work related to work tools, mechanical hazards, physical hazards, chemical hazards and biological hazards. This research aims to determine the relationship between work instructions and unsafe actions among high-rise workers in the Bogor SMK-SMAK construction project in 2023. This research method uses an analytical cross sectional research design with the population size of this study being 62 workers with a sample size of 59 construction workers. Sampling used non-probability techniques using purposive sampling techniques with univariate and bivariate data analysis using the chi-square test. This research was conducted in May – December 2023. Univariate results showed that the highest proportion of workers had good work instructions, namely 32 respondents (54.2%). The results of statistical tests show that there is a relationship between work instructions (p-value 0.017) and unsafe actions among high-altitude workers. This research concludes that the more workers comply with work instructions, the safer their work behavior will be and vice versa.
CARPAL TUNNEL SYNDROME (CTS) FOR WORKERS USING COMPUTER IN THE FINANCE DIVISION OF PROPERTY INDUSTRY Sulistika, Nevi; Kusumaningtiar, Devi Angeliana; Handayani, Putri; Situngkir, Decy; Anggara, Taufik Rendi
Journal of Vocational Health Studies Vol. 6 No. 2 (2022): November 2022 | JOURNAL OF VOCATIONAL HEALTH STUDIES
Publisher : Faculty of Vocational Studies, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jvhs.V6.I2.2022.142-150

Abstract

Background: One of the occupational diseases is Carpal Tunnel Syndrome (CTS). CTS is a condition in which the hand feels tingling, numb, painful, or weak. This syndrome occurs when the nerves inside the wrist are squeezed or compressed. Jobs that are at risk of CTS involve doing repetitive movements, working with awkward postures, working in a motorized vehicle production or working using computers. Purpose: To determine the factors associated with the incidence of CTS in workers that used computers in the finance division of Property Industry. Method: This research used quantitative research with cross-sectional design with a total sample of 34 respondents who worked in the finance division. The data were obtained through secondary data and questionnaires with direct observation and variables including gender, age, length of service, working period and awkward hand postures. The analysis carried out includes univariate and bivariate analyses using the chi-square test. Result: The univariate analysis of the respondents indicated there were 22 people (68.8%) experiencing CTS. Further, there were 22 people (75.5%) at risk from gender proportion, 22 people (68.8%) from age, 26 people (81.3%) from length of service, 22 people (68.8%) from long working period, and 24 people (74.0%) from awkward postures. Conclusion: There is a relationship between length of service, posture and the incidence of CTS on the workers using computers from the financial division of Property Industry.