Jeannette F. Pangemanan, Jeannette F.
Unknown Affiliation

Published : 33 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

ANALISIS NILAI TAMBAH PADA RANTAI PASOK PRODUK TUNA SEGAR ANTAR PULAU DI KECAMATAN ESSANG SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD PROVINSI SULAWESI UTARA Naung, Pelia; Andaki, Jardie A.; Pangemanan, Jeannette F.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 6, No 11 (2018): April (2018)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.6.11.2018.25022

Abstract

AbstrakTujuan dari penelitian ini, yaitu: 1) mengidentifikasi nilai tambah pada rantai pasok produk tuna segar antar pulau di Kecamatan Essang Selatan Kabupaten Kepulauan Talaud Provinsi Sulawesi Utara, dan 2) mengetahui nilai tambah pada rantai pasok produk tuna segar antar pulau di Kecamatan Essang Selatan Kabupaten Kepulauan Talaud Provinsi Sulawesi Utara.Berdasarkan bentuk dan metode penelitiannya, penelitian ini menggunakan teknik survei. Ciri khas penelitian ini adalah data dikumpulkan dari responden yang banyak jumlahnya dengan menggunakan kuesioner. Salah satu keuntungan utama dari penelitian ini ialah memungkinkan pembuatan generalisasi untuk populasi yang besar (Masri dan Sofian, 2006). Menurut Hasan (2010), penelitian survei adalah penelitian yang tidak melakukan perubahan (tidak ada perlakuan khusus) terhadap variabel-­variabel yang diteliti. Penelitian ini membahas tentang nilai tambah pada rantai pasok tuna segar antar pulau. Rantai pasok dimaksud, yaitu Rantai Pasok I (R1) (Desa Sambuara dan Ambia), Rantai Pasok II (R2) (Pasar Bersehati), dan Rantai Pasok III (R3) (PT. Nutrindo dan PT. SIG Asia di Bitung).Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan: 1) nilai tambah pada rantai pasok produk tuna segar antar pulau, berupa nilai tambah pada margin pemasaran dan keuntungan, jumlah tenaga kerja dan upah tenaga kerja; dan 2) nilai tambah paling besar pada margin penjualan tuna antar pulau berada pada R2, terutama pada penjualan tuna segar grade A/B, sedangkan nilai tambah keuntungan terbesar berada pada R3. Nilai tambah tenaga kerja paling besar berada pada R3, demikian juga untuk upah tenaga kerja.Saran dalam penelitian ini, yaitu : 1)        perlunya peningkatan kemampuan nelayan dalam mempertahankan kualitas tuna, terutama pada saat penangkapan, dan 2)      penjualan tuna segar melalui mekanisme penjualan menggunakan grade perlu diadakan bukan hanya menetapkan tuna dengan harga lokal saja terutama pada rantai pasok R1.
EKSISTENSI PEDAGANG PERANTARA DI TPI KALI JENGKI KELURAHAN CALACA KOTA MANADO Manangkot, Meyne Gretty; Andaki, Jardie A.; Pangemanan, Jeannette F.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 3, No 5 (2015): (April 2015)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.3.5.2015.13407

Abstract

Abstract The activity of the broker usually encompass like searching for information about fisherman existence. They have usually like a marketing chain system which start from thecommunicator and furnisher, after that, the communicator/furnisher contact and in fleeting oftime, the trader has coming and bring a vehicle like a truck, scales and money cash and afterbeing pondered, the fisherman has received the money or waiting for the salling result suitable within the first deal directly. This activity of the broker is a existence form related function ofbroker as intermediation on buying and selling fisheries result. The broker is intermediation agen buying and selling fisheries result. This important role iscause by facilities and infrasructur domination of buying and selling fisheries result related. Thisresearch intend to specify of procedur domination facilities and infrasructur related existencefisheries result broker and to specify broker existence determinants factor fisheries result in TPI Kali Jengki Kelurahan Calaca Kota Manado. Data aggregation technic do with survey procedure, which direcly observation and direcly observation in some community, in this point is a broker. To aggregation data with direcly interview procedure and questionnaiires for the primer data. Primer data is a data who find which visit and interview all the respondents directly, withpolite and good manners attitude and easy language. While it, a secondary data is a data who findwhich by copying statistical data through in relevant agencies offices. This research result has showing business experience are important existence factor as fisheries result broker, ownership of capital goods and trust in borrow capital goods become success key of broker and domination market link via authorization system information that givea broker ability as a risk taker fisheries result which too easy having damage if not as soon asbring to a consumer for prepared and preserved. Key words : existence, broker, intermediation agen, risk taker   Abstrak Aktivitas pedagang perantara biasanya meliputi mencari informasi tentang keberadaan para nelayan, biasanya mempunyai rantai sistem pemasaran yang dimulai dari adanya penghubung dan pemberi informasi, setelah itu, penghubung/pemberi informasi mengkontak dan dalam waktu sekejap pedagang perantara pun langsung datang dengan membawa alat angkut berupa truk, alat timbang dan uang cash /tunai, dan setelah ditimbang, nelayan langsung menerima uang atau menunggu hasil penjualan sesuai dengan kesepakatan awal. Kegiatan pedagang perantara ini merupakan bentuk eksistensi terkait fungsi pedagang perantara sebagai intermediasi dalam pembelian dan penjualan hasil perikanan. Pedagang perantara merupakan agen intermediasi pembelian dan penjualan hasil perikanan. Peran penting ini disebabkan penguasaan fasilitas dan infrastruktur terkait pembelian dan penjualan hasil perikanan. Penelitian ini bertujuan menentukan cara penguasaan fasilitas dan infrastruktur terkait eksistensi pedagang perantara hasil perikanan dan menentukan factor penentu eksistensi pedagang perantara hasil perikanan di TPI Kali Jengki Kelurahan Calaca Kota Manado. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara survei, yaitu observasi langsung atau pengamatan secara langsung pada suatu komunitas, dalam hal ini pedagang perantara. Data dikumpulkan menggunakan cara wawancara langsung dan kuisioner untuk data primer. Data primer ialahdata yang diperoleh melalui kunjungan dan wawancara pada responden secara langsung, dengan sikap yang sopan dan ramah serta menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. Sedangkan data sekunder ialahdata yang diperoleh dengan cara mengutip data statistik melalui kantor–kantor atau instansi–instansi yang terkait. Hasil penelitian menunjukan pengalaman usaha merupakan factor penting eksistensi sebagai pedagang perantara hasil perikanan, kepemilikan barang modal dan kepercayaan dalam pinjam-meminjam barang modal menjadi kunci sukses pedagang perantara, dan penguasaan jaringan pemasaran melalui penguasaan sistem informasi dapat memberikan kemampuan pedagang perantara sebagai risk taker hasil perikanan yang mudah mengalami kerusakan jika tidak segera ditibakan kekonsumen untuk diolah dan atau diawetkan. Kata kunci : eksistensi, pedagang perantara, agen intermediasi, risk taker
PERAN PEREMPUAN PADA PEMASARAN IKAN MUJAIR DI PASAR RAKYAT KECAMATAN REMBOKEN KABUPATEN MINAHASA Kambolan, Yuriske; Pangemanan, Jeannette F.; Aling, Djuwita R.R.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 7, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.7.2.2019.28148

Abstract

AbstractThe purpose of this study was to determine the economic aspects of women fish traders, the general condition of women fish traders in the Remboken People's Market, access and control of assets and resources and the decision-making power of women fish traders, knowing to analyze the role of women fish traders in the marketing of tilapia fish. The method used in this research is survey. Data collection uses primary data and secondary data and then analyzed and discussed descriptively qualitative and quantitative descriptive. The role of women in tilapia fish marketing is supported by several factors, namely productive age, sufficient work experience, adequate level of education, good social interaction. The first activity for women tilapia fish traders is to buy Mujair fish from fishermen in the morning, then directly sell it to the Remboken People's Market. The sale of tilapia fish is carried out in the morning from 07:00 Wita-12: 30 Wita until the fish are sold out if there is anything left, it will be stored again in the frizer and will be sold again the next day. The economic aspect consists of initial capital used by women fish traders, namely, around Rp. 150,000 up to Rp. 500,000. In terms of family welfare, the condition of the house of fish traders mostly has a semi-permanent type of house, most of the women who sell fish brokers have TV and cellphones, refrigerators as ice cube storage areas, from 10 respondents only 1 person has a motorbike.Keywords: Role of Women, Marketing, Remboken People's Market AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aspek ekonomi perempuan pedagang ikan, keadaan umum perempuan pedagang ikan di Pasar Rakyat Remboken, akses dan kontrol atas aset dan sumberdaya dan kekuatan pengambilan keputusan perempuan pedagang ikan, mengetahui menganalisis peran perempuan pedagang ikan pada pemasaran ikan mujair. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder dan kemudian dianalisis serta dibahas secara deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Peran perempuan pada pemasaran ikan mujair didukung oleh beberapa faktor, yaitu usia yang produktif, pengalaman kerja yang cukup, tingkat pendidikan yang memadai, interaksi sosial yang baik. Aktivitas pertama perempuan pedagang ikan mujair yaitu membeli ikan Mujair dari nelayan pada pagi hari, kemudian langsung menjualnya ke Pasar Rakyat Remboken. Penjualan ikan mujair dilakukan pada pagi hari dari jam 07:00 Wita-12:30 Wita sampai ikan terjual habis jika masih ada yang tersisa maka akan di simpan lagi di frizer dan akan dijual lagi keesokan harinya. Aspek ekonomi terdiri dari modal awal yang digunakan oleh perempuan pedagang ikan berbeda-beda yaitu, sekitar Rp. 150.000,- sampai Rp. 500.000,-. Aspek kesejahteraan keluarga, kondisi rumah perempuan pedagang ikan sebagian besar memiliki jenis rumah semi permanen, sebagian besar perempuan pedagang ikan suda memiliki TV dan handphone, kulkas sebagai tempat penyimpanan es batu, dari 10 responden hanya 1 orang yang pempunyai motor.Kata kunci : Peran Perempuan, Pemasaran, Pasar Rakyat Romboken
ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENANGKAPAN IKAN NIKE (Ophieleotris aporos) DI DANAU TONDANO DESA KAIMA KECAMATAN REMBOKEN KABUPATEN MINAHASA Pieter, Sandi; Pangemanan, Jeannette F.; Dien, Christian R.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 7, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.7.2.2019.28149

Abstract

AbstractThis study aims to determine the Lake Tondano nike fishing effort in Kaima Village is feasible or not feasible. This research was conducted in Kaima Village, Remboken District, Minahasa Regency. This research lasts for ± 6 months, starting from August 2019 until January 2020. Based on the results and discussion of the study, several conclusions can be obtained as follows: (1) The number of nike fishing fishermen in Kaima Village is 20 fishermen and has own fishing gear, with the following educational levels; There are 7 elementary schools (35%), 3 junior high schools (15%), 9 senior high schools (45%), and 1 graduate (15%) graduates. The nike fishermen in the village of Kaima with the youngest age are 21 years and the oldest is 61 years. (2) The results of the analysis of Lake Tondano nike fishing business in Kaima Village, Remboken District, Minahasa Regency, show that the fishing effort is feasible to be undertaken with an NPV value of Rp. 255,824,677.82. IRR obtained153%. BCR obtained 2.62 (B / R> 1). BEP production is 861 kg and BEP prices are Rp.7,751,328. With a return on investment of 0.31 or is 3 months 3 days.Keywords: nike fish; Tondano lake; fisibilty  AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui usaha penangkapan ikan nikeDanau Tondano di Desa Kaima layak atau tidak layak. Penelitian ini  dilaksanakan di Desa Kaima Kecamatan Remboken Kabupaten Minahasa. Penelitian ini berlangsung selama ± 6 bulan, yaitu dimulai dari bulan Agustus 2019 sampai dengan bulan Januari 2020. Berdasarakan hasil dan pembahasan penelitian, dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut yaitu (1) Jumlah nelayan penangkap ikan nike di Desa Kaima berjumlah 20 orang nelayan dan memiliki alat penangkapan sendiri, dengan tingkat pendidikan sebagai berikut; SD berjumlah 7 orang (35%), SMP berjumlah 3 orang (15%), SMA berjumlah 9 orang (45%), dan Sarjana berjumlah 1 orang (15%). Nelayan penangkap ikan nike di Desa Kaima dengan umur yang paling muda adalah 21 tahun dan yang paling tua 61 tahun. (2) Hasil dari analisis usaha penangkapan ikan nike Danau Tondano di Desa Kaima Kecamatan Remboken Kabupaten Minahasa, menunjukan usaha penangkapan tersebut layak untuk diusahakan dengan nilai NPV sebesar Rp. 255.824.677,82. IRR yang didapat315%. BCR yang didapat 2,62 (B/R>1). BEP produksi 861 kg dan BEP harga Rp.7.751.328. Dengan pengembalian investasi 0,31 atau adalah 3 bulan 3 hari.Kata kunci : ikan nike; danau Tondano; kelayakan
ANALISIS KELAYAKAN USAHA ALAT TANGKAP JALA LEMPAR (CAST NET) DI DANAU TONDANO DESA TALIKURAN KECAMATAN REMBOKEN KABUPATEN MINAHASA Tehupuring, Agreyna S.; Pangemanan, Jeannette F.; Rarung, Lexy K.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 8, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.8.1.2020.28968

Abstract

AbstractThe purpose of this research is to determine the feasibility of cast net fishing equipment in Lake Tondano Talikuran Village, Remboken District, Minahasa Regency. The fishing method on lake Tondano is still often done in a traditional way by using a throwing net fishing gear. The population in this study are fishermen who used throwing nets in Talikuran Village. The number of fishermen who use this fishing gear is 50 people. this amount is not small, then the sampling of 20 people or 40% of fishing fishermen. this is not a small amount, then the sampling of 20 people or 40% of the fishing fishermen. The sampling is done by using a simple random method. The data collected consists of primary and secondary data. Data collection in this study was done through observation or direct observation, and interview techniques by filling out questionnaires. The financial analysis used are Operating profit, Net profit, Profit rate, Benefit Cost Ratio, Break Even Point dan Payback Period. Based on the business analysis results of the throwing net fishing gear in Talikuran Village, Remboken Subdistrict is feasible to run because the value of operating profit (OP) is Rp.10,500,000, net profit value or absolute profit is Rp.7,456,000, Profit rate or profit level is 14%, the value of the benefit cost ratio (BCR) is more than 1, that is 1.14, the profitability of the business is in the excellent category because it is more than 100% that is 117%, the break-even point of sales is Rp.16,906,111 and the BEP unit is 695 kg with the payback period is 10.08 months or 10 months 24 days.Keywords: Talikuran Village, Cast Net, Business Feasibility Analysis AbstrakTujuan pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan usaha alat tangkap jala lempar (cast net) di Danau Tondano Desa Talikuran Kecamatan Remboken Kabupaten Minahasa. Penangkapan ikan di Danau Tondano masih sering dilakukan dengan cara yang sederhana yaitu dengan menggunakan alat tangkap jala lempar. Populasi dalam penelitian ini ialah nelayan yang menggunakan alat tangkap jala lempar di Desa Talikuran. Jumlah nelayan yang menggunakan alat tangkap ini berjumlah 50 orang. jumlah ini yang tidak sedikit, maka pengambilan sampel sebesar 20 orang atau 40% nelayan penangkap ikan. Pengambilan sampel menggunakan acak sederhana. Data yang dikumpulkan terdiri atas data primer dan sekunder. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui observasi atau pengamatan langsung, dan teknik wawancara dengan mengisi kuisioner. Analisis finansial yang digunakan yaitu Operating profit, Net profit, Profit rate, Benefit Cost Ratio, Break Even Point dan Payback Period. Berdasarkan hasil analisis usaha nelayan alat tangkap jala lempar di Desa Talikuran Kecamatan Remboken ini layak untuk dijalankan karena nilai operating profit (OP) yaitu Rp.10.500.000, nilai net profit atau keuntungan absolut Rp.7.456.000, Profit rate atau tingkat keuntungan yaitu 14% , nilai benefit cost ratio (BCR) lebih dari 1 yaitu 1,14, rentabilitas usaha berada dalam kategori baik sekali karena lebih dari 100% yaitu 117%, break even point penjualan sebesar Rp.16.906.111 dan BEP satuan 695 kg dengan jangka waktu pengembalian atau payback period 10,08 bulan atau 10 bulan 24 hari .Kata Kunci : Desa Talikuran, Jala Lempar, Analisis Kelayakan Usaha
ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDI DAYA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) SISTEM KARAMBA JARING TANCAP DI DESA PASLATEN KECAMATAN REMBOKEN KABUPATEN MINAHASA Wowor, Injili V.; Pangemanan, Jeannette F.; Lumenta, Vonne
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 5, No 9 (2017): (April 2017)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.5.9.2017.16961

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha budi daya ikan Nila sistem karamba jaring tancap di Desa Paslaten Kecamatan Remboken Kabupaten Minahasa berdasarkan analisis kelayakan usaha karamba jaring tancap untuk menentukan operating profit (OP), net profit (Ï€), profit rate (PR), benefit cost ratio (BCR), rentabilitas, break even point (BEP) dan payback period (PP). Hasil analisis usaha budi daya ikan sistem karamba jaring tancap di Desa Paslaten Kecamatan Remboken layak untuk dijalankan karena Nilai operating profit (OP) yaitu Rp. 73.564.000. Nilai net profit atau keuntungan absolut Rp. 65.994.296. Profit rate (PR) sebesar 98,45%. Nilai benefit cost ratio (BCR) lebih dari 1 yaitu 1,98. Rentabilitas usaha masuk dalam kategori baik sekali karena lebih dari 100% yaitu 166%. Break even point penjualan sebesar Rp. 13.517.328 dan BEP satuan 540 kg dengan jangka waktu pengembalian 7,2 bulan atau tujuh bulan enam hari. Berdasarkan perhitungan tersebut maka usaha budi daya ikan Nila sistem karamba jaring tancap di Desa Paslaten Kecamatan Remboken layak untuk dijalankan.Kata Kunci : budidaya, jaring tancap, kelayakan, finansial
ANALISIS FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) PADA ERA NEW NORMAL DI DESA BOYANTONGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG PROVINSI SULAWESI TENGAH Kariawu, Karina S.F.; Durand, Swenekhe S.; Tambani, Grace O.; Pangemanan, Jeannette F.; Longdong, Florence V.; Kalesaran, Ockstan J.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 9, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.9.1.2021.34624

Abstract

AbstractThis study aims to financially analyze shrimp farming in the new normal era in Boyantongo Village is profitable or not. The method used is a case study. Respondents in this study were the owners of the vaname shrimp cultivation business in Boyantongo Village. The data collected consists of primary data and secondary data. Primary data is data obtained directly from sources or not through intermediary media. Primary data collection is done through direct observation and interviews. Secondary data is data obtained indirectly, secondary data is generally in the form of evidence, notes or reports that are related to research. The quantitative descriptive analysis uses financial analysis such as Operating Profit (OP), Net Profit (NP), Profit Rate (PR), Profitability, Benefit Cost Ratio (BCR), Break Even Point (BEP) and Payback Period (PP). The price of vaname shrimp in Boyantongo Village is Rp. 70,000 / Kg with 4 tons of shrimp harvested. The total profit from the vaneme shrimp cultivation in 1 period is Rp. 1,120,000,000. The total cost for 1 period is 518,940,000 and the total profit / Net Profit is 601,060,000. So that the Profit Rate or the level of profit obtained is 115.82% and the Benefit Cost Ratio (BCR) is 2.15 with a payback period of 5 months. Sales BEP shows that the break-even point of vaname shrimp cultivation in Boyantongo Village is Rp. 52,736,842 and the BEP unit obtained is 753.38 kg. Based on the results of financial analysis, it turns out that the vaname shrimp cultivation business in Boyantongo Village is feasible to develop.Keywords: Business Analysis, Vaname Shrimp, Boyantongo AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara finansial usaha budidaya udang di era new normal di Desa Boyantongo itu menguntungkan atau tidak. Metode yang digunakan adalah studi kasus. Responden dalam penelitian ini yaitu pemilik usaha budidaya udang vaname di Desa Boyantongo. Data yang dikumpulkan terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber atau tidak melalui media perantara. Pengumpulan data primer dilakukan melalui observasi langsung dan wawancara. Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung, data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan yang ada hubungannya dengan penelitian. Adapun analisis deskriptif kuantitatif menggunakan analisis finansial seperti Operating Profit (OP), Net Profit (NP), Profit Rate (PR), Rentabilitas, Benefit Cost Ratio (BCR), Break Even Point (BEP) dan Payback Period (PP). Harga udang vaname di Desa Boyantongo yaitu Rp. 70.000/Kg dengan hasil udang yang di panen sebanyak 4 ton. Total keuntungan dari usaha budidaya udang vaneme dalam 1 periode sebesar Rp. 1.120.000.000. Total cost selama 1 periode sebesar 518.940.000 dan total keuntungan/Net Profit sebesar 601.060.000 Sehingga Profit Rate atau tingkat keuntungan yang diperoleh sebesar 115,82% dan Benefit Cost Ratio (BCR) adalah 2,15 dengan jangka waktu pengembalian 5 bulan. BEP penjualan menunjukan bahwa titik impas dari usaha budidaya udang vaname di Desa Boyantongo adalah Rp.52.736.842 dan BEP satuan yang didapat yaitu 753,38 kg berdasarkan hasil analisis finansial ternyata usaha budidaya udang vaname di Desa Boyantongo layak untuk dikembangkan.Kata Kunci: Analisis Usaha, Udang Vaname, Boyantongo
KEADAAN PERUSAHAAN PERIKANAN TANGKAP PADA MASA PANDEMI COVID-19 DAN ERA NEW NORMAL (Studi Kasus PT. Virgo Internusa di Kelurahan Kadoodan Kecamatan Madidir Kota Bitung) Lantang, Shelly A.; Andaki, Jardie A.; Pangemanan, Jeannette F.; Suhaeni, Siti; Wasak, Martha P.; Rompas, Rizald M.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 9, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.9.1.2021.34609

Abstract

AbstractThis study aims to see and describe how PT. Virgo Internusa can survive until Covid-19 Pandemic and New Normal Era, as well as what the company has done to maintain its existence. The research method used is the study method, and data collection by making observations at the research site, interviews and questionnaires to respondents. Data collected from primary data and secondary data,primary data obtained from respondents who state 5 people and are employees at PT. Virgo Internusa, while secondary data is obtained by quoting from existing sources with this research such a books, laws, articles, ensiclopedias, journals and other official archives. Meanwhile, the data analysisused qualitative and quantitative analysis. The quantitative analysis uses simple mathematical calculations, and qualitative analysis through systematic writters’ languages. Based on the results of research and discussion, it can be adjusted: 1) PT. Virgo Internusa only carries out limited activities, and employees are not guaranted to come to the office everyday; and 2) PT. Virgo Internusa is still in existence today becausethere is still a flo of funds flowing in it and sourced from foregn investors who are Filipino citizens who are usually called Mr. Tan; and 3) This company may start a new business or still have hopes of relief and policy changes on licensing from the Minisrty of Marine Affairs and Fisheries, so that it can rise and achievethe same glory as before. Keywords: Case studies, New Normal Era, Pandemic Covid-19, PT. Virgo Internusa  AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana PT. Virgo Internusa dapat bertahan hingga saat ini, sampai masa Pandemi Covid-19 dan Era New Normal, serta apa saja yang dilakukan perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus, dan pengambilan data dengan cara melakukan observasidi tempat penelitian, serta wawancara dan kuisioner terhdapa responden. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder, data primer diperoleh dari responden yang berjumlah 5 orang dan merupakan karyawan di PT. Virgo Internusa, sedangkan data sekunder didapatkan dengan cara mengutip dari sumber-sumber yang ada hubungannya dengan penelitian ini seperti buku-buku, undang-ndang, artikel, ensiklopedi, jurnal dan arsip-arsip resmi lainnya. Sedangkan Analisis data menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Adapun analisis kuantitatif menggunakan perhitungan matemats sederhana, dan analisis kualitatiff melalui bahsa-bahasa penulis yang sistematis. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan: 1) PT. Virgo Internusa hanya melakukan aktivitas terbatas, dan para karyawan tidak berkewajinam untuk datang ke kantor setiap hari ; dan 2) PT.Virgo Internusa masih bertahan hingga saat ini dikarenakan masih ada aliran dana yang mengalir di dalamnya dan bersumber dari Investor asing berkewarganegaraan Filipina yang biasa dipanggil Mr. Tan; dan 3) Perusahaan ini mungkin saja akan memulai usaha yang baru ataupun masih memiliki harapan akan adanya keringanan dan perubahan kebijakan tentang perizinan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, agar bisa bangkit dan meraih kejayaan seperti dulu.Kata Kunci: Studi Kasus, Era New Normal, Pandemi Covid-19, PT.Virgo Internusa
ANALISIS FINANSIAL USAHA PANCING ULUR DI DESA SALIBABU KECAMATAN SALIBABU KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD Arunde, Akhsani; Pangemanan, Jeannette F.; Wasak, Martha P.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 9, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.v9i2.36919

Abstract

AbstractThe purpose of this study is to financially analyze the hand line business in Salibabu Village is profitable or not profitable and feasible or not feasible to run. The research method used is descriptive research, while the basic research used is the census method. Data was collected by observation or direct observation at the research site. The data collected consists of primary data and secondary data. Primary data collection was carried out through surveys, interviews guided by questionnaires that had been prepared in advance. The interview was conducted by telephone due to the situation and conditions that made it impossible to visit due to the Covid-19 pandemic. Secondary data is data obtained indirectly, secondary data in the form of evidence, notes and reports that have to do with research that has been done. The total cost for the hand line business in Salibabu Village, Salibabu District, Talaud Islands Regency is Rp. 7,197,500, with an income of Rp. 36,000,000 and a profit of Rp. 28,802,500 per year. The line fishing business in Salibabu Village, Salibabu District, Talaud Islands Regency is feasible and profitable because the BCR> 1 is 5,001 which means the business is feasible to run with a profit rate of 4.001%. Keywords: Financial analysis, fishing rod, Salibabu Village AbstrakTujuan penelitian ini ialah untuk menganalisis secara finansial usaha pancing ulur di Desa Salibabu menguntungkan atau tidak menguntungkan dan layak atau tidak layak dijalankan.  Metode Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif sedangkan dasar penelitian yang digunakan adalah metode sensus.  Pengumpulan data dilakukan secara observasi atau pengamatan langsung di lokasi penelitian.  Data yang dikumpulkan terdiri atas data primer dan data sekunder.  Pengumpulan data primer dilakukan melalui survey, wawancara yang dipandu dengan kuesioner yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Wawancara dilakukan melalui telpon karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan untuk berkunjung karena adanya pandemi Covid-19 ini.  Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung, data sekunder berupa bukti, catatan dan laporan yang ada hubungannya dengan penelitian yang sudah di lakukan. Total biaya untuk usaha pancing ulur di Desa Salibabu Kecamatan Salibabu Kabupaten Kepulauan Talaud sebesar Rp.7.197.500, dengan pendapatan sebesar Rp.36.000.000 serta keuntungan sebesar Rp.28.802.500 per tahun.  Usaha Pancing Ulur di Desa Salibabu Kecamatan Salibabu Kabupaten Kepulauan Talaud layak untuk dijalankan dan menguntungkan karena BCRnya > 1 yaitu 5,001 yang artinya usaha tersebut layak dijalankan dengan profit rate atau tingkat keuntungan yang diperoleh sebesar 4,001%. Kata Kunci: Analisis finansial; pancing ulur; Desa Salibabu
ANALISIS FINANSIAL USAHA BUDIDAYA IKAN KAKAP PUTIH (Lates calcarifer) DI DESA TUMBAK MADANI KECAMATAN PUSOMAEN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA PROVINSI SULAWESI UTARA Tamaheang, Ana N.; Pangemanan, Jeannette F.; Rantung, Steelma V.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 9, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.v9i2.36921

Abstract

AbstractThe purpose of this study was to analyze financially the cultivation of seabass (Lates calcarifer) is feasible or not feasible to run in Tumbak Madani Village, Pusomaen District, Southeast Minahasa. Data collection was carried out by observation, namely direct observation at the research location, the population in this study were fishermen who had a seabass (Lates calcarifer) cultivation business, the total population was 6 business owners. Based on the results of the analysis of the seabass cultivation business in Tumbak Madani Village, Pusomaen District, it is feasible to run because the operating profit (OP) value is Rp.12.700.000 net profit or absolute profit Rp.10.188.000, profit rate is 37 %, the value of the benefit cost ratio (BCR) is more than 1, namely 1.37, business profitability is in the good category because > 76% is 95%, the break event point sales is Rp. 7,389,705 and the BEP unit is 148 kilograms, with a period of time. return or payback period of 12.6 months or 1 year 6 months. Keywords: Financial analysis, seabass, Tumbak Mandani Village AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis secara finansial usaha budidaya ikan kakap putih (Lates calcarifer) ini layak atau tidak layak untuk dijalankan di Desa Tumbak Madani Kecamatan Pusomaen Minahasa Tenggara. Pengumpulan data dilakukan secara observasi yaitu pengamatan secara langsung di lokasi penelitian populasi dalam penelitian ini adalah nelayan yang memiliki usaha budidaya ikan kakap putih (Lates calcarifer), populasi seluruhnya berjumlah 6 orang pemilik usaha tersebut. Berdasarkan hasil analisis usaha budidaya ikan kakap putih di Desa Tumbak Madani Kecamatan Pusomaen ini layak untuk dijalankan karena nilai operating profit (OP) yaitu Rp.12.700.000 nilai net profit atau keuntungan absolut Rp.10.188.000, profit rate atau tingkat keuntungan yaitu 37%, nilai benefit cost ratio (BCR) lebih dari 1 yaitu 1,37, rentabilitas usaha berada dalam kategori baik karena > 76% yaitu 95%, break event point penjualan sebesar Rp.7.389.705 dan BEP satuan 148 kg, dengan jangka waktu pengembalian atau payback period 12,6 bulan atau 1 tahun 6 bulan. Kata Kunci: Analisis finansial; ikan kakap putih; Desa Tumbak Mandani