Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

PENINGKATAN DAYA SIMPAN TELUR MELALUI PELAPISAN EGGSHELL MENGGUNAKAN BAHAN ALAMI Saputri, Kade Wahyu; Nur’aini, Nur’aini; Hamka, Muhammad Subhan
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 8, No 2 (2024): JURNAL PETERNAKAN (JURNAL OF ANIMAL SCIENCE)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jas.v8i2.16771

Abstract

Metode pengawetan telur diperlukan untuk meningkatkam daya simpan dan menjaga mutu telur. Mutu (kualitas) telur akan menurun selama disimpan. Salah satu metode pengawetan telur yang sederhana adalah pelapisan eggshell atau sering disebut kerabang atau cangkang telur, menggunakan extrak tumbuhan dengan kandungan antibakteri dan antioksidan. Penelitian bertujuan mengevaluasi pengaruh pelapisan eggshell menggunakan extrak tumbuhan selama disimpan pada temperatur rendah terhadap indeks albumen, indeks yolk dan kedalaman kantung udara. Metode penelitian yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang diulang sebanyak 3 kali. Pelapisan eggshell terdiri dari kontrol, sereh daun jeruk dan daun pandan. Telur ayam disimpan selama 35 hari dalam refrigerator. Data pengamatan dianalisis dengan ANOVA satu arah kemudian uji lanjut Duncan pada taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian yaitu metode pelapisan eggshell dengan extrak tumbuhan berpengaruh nyata terhadap mutu telur. Pelapisan eggshell menghasilkan nilai indeks albumen mutu III, indeks yolk mutu III dan kedalaman kantung udara mutu I setelah disimpan 35 hari. Kesimpulan penelitian adalah pelapisan eggshell dengan sereh dapat menjaga mutu telur paling baik dengan nilai indeks albumen, indeks yolk dan kedalaman kantung udara lebih rendah selama disimpan pada temperatur rendah 35 hari.
PELATIHAN KEMANDIRIAN PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR BERBASIS SERTIFIKASI BAGI WARGA BINAAN LEMBAGA PERMASYARAKATAN KLAS II A CURUP KABUPATEN REJANG LEBONG Nur'aini, Nur'aini; Saputri, Kade Wahyu
Jurnal Pengabdian Nasional Vol 2 No 2 (2021)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bengkulu merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi dalam pengembangan peternakan ayam ras petelur, khususnya di daerah Kabupaten Rejang Lebong. Namun, keterbatasan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan masyarakat dalam beternak ayam ras petelur ini menjadi kendala dalam pengembangan peternakan ayam ras petelur secara berkelanjutan. Pencanangan Resolusi Permasyarakatan Tahun 2020, mendorong Lembaga Permasayarakatan Klas II A Curup Kabupaten Rejang Lebong untuk menyelenggarakan Program Pelatihan Kemandirian Berbasis Sertifikasi bagi Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) terutama di bidang peternakan ayam ras petelur. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini yaitu meningkatkan pengetahuan WBP mengenai peternakan ayam ras petelur, meningkatkan kemampuan dan keterampilan WBP dalam pembuatan pakan ayam ras petelur, menumbuhkan minat wirausaha mandiri WBP dan membuka peluang bagi WBP untuk diterima bekerja sesuai keahlian dan keterampilan di bidang peternakan ayam ras petelur setelah menjalani masa hukuman. Metode pengabdian ini dilaksanakan dengan sosialisasi, diskusi tanya jawab dan pelatihan pembuatan pakan ayam ras petelur. Hasil evaluasi peserta setelah kegiatan pelatihan kemandirian peternakan ayam ras petelur menunjukkan minat sebesar 100% dan adanya peningkatan dalam aspek pengetahuan sebesar 56,6% serta keterampilan sebesar 75%. Pelatihan ini diikuti sebanyak 16 orang WBP yang memiliki minat di bidang peternakan dengan semangat dan antusias yang tinggi selama mengikuti pelatihan kemandirian peternakan ayam ras petelur. Kata kunci: lembaga permasyarakatan; ayam ras petelur
Training of Rejected Layer Chicken Meat Floss in the Karang Jaya Village, Selupu Rejang District, Rejang Lebong Regency, Bengkulu Provience Suningsih, Nining; Nur'aini, Nur'aini; Hakim, Muhammad
Jurnal Pengabdian Nasional Vol 2 No 2 (2021)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daging ayam ras petelur afkir memiliki kualitas yang rendah seperti aromanya yang amis dan tekstur dagingnya yang alot. Hal ini menyebabkan konsumsi masyarakat terhadap daging ayam ras petelur afkir rendah. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk melakukan pelatihan kepada PKK. Desa Karang Jaya terkait pengolahan daging ayam ras petelur afkir menjadi abon. Pelatihan ini dilaksanakan di desa Karang Jaya, Kecamatan Selupu Rejang kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu. Tahapan kegiatan pengabdian ini meliputi: transfer ilmu pengetahuan tentang ayam ras petelur, daging ayam ras petelur, abon, manfaat pembuatan abon, dan teknik pengemasan. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan inti yaitu pelatihan pembuatan abon ayam ras petelur afkir, dan pengemasan abon. Sebelum dan setelah rangkaian kegiatan pengabdian, dilakukan evaluasi terhadap pengetahuan, keterampilan dan minat peserta terhadap pelatihan pembuatan abon. Hasil dari pelatihan ini terlihat bahwa terjadi peningkatan pengetahuan sebesar 50%, keterampilan meningkat sebesar 78%, dan minat peserta baik sebelum dan setelah pelatihan tetap bertahan 100%. Simpulan dari kegiatan penabdian ini adalah bahwa kegiatan pelatihan pembuatan abon daging ayam ras petelur afkir telah berlangsung dengan baik, peserta antusias mengikuti rangkaian kegiatan pelatihan serta terjadi peningkatan dari segi pengetahuan dan keterampilan peserta terkait abon ayam ras petelur afkir. Kata kunci: pelatihan, abon, ayam ras petelur, afkir
PELATIHAN PEMBUATAN BIOAKTIVATOR BERBASIS ISI RUMEN SEBAGAI STARTER PENGOLAHAN LIMBAH PETERNAKAN DI KELOMPOK TANI GEMBALA JAYA DESA KARANG JAYA Syawali, Tri Putra; Nur’aini, Nur’aini; Sharah, Yulian; Suningsih, Nining; Hakim, Muhammad; Yeni, Atni; Azis, Arif Rahman
Jurnal Pengabdian Nasional Vol 3 No 2 (2022)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelompok Tani Gembala Jaya adalah kelompok tani yang mata pencaharian utamanya adalah sebagai petani. Kelompok tani ini juga memiliki usaha sampingan yaitu usaha ternak kambing. Secara prinsip kelompok tani ini telah menerapkan pertanian terpadu yaitu dengan memanfaatkan pupuk kandang yang dihasilkan ternak sebagai pupuk di lahan pertanian. Masalah  prioritas pada Kelompok Tani Gembala Jaya adalah kekurangan pupuk kandang yang disebabkan lambatnya proses dekomposer dan belum tepatnya penanganan limbah pupuk kandang ternak kambing yang dimilikinya sehingga perlu disuplai dari luar Desa Karang Jaya. Solusi untuk permasalahan tersebut diantaranya : 1) Melakukan sosialisasi tentang penanganan limbah peternakan yang baik, 2) Melakukan sosialisasi tentang manfaat pembuatan dekomposer  berupa bioaktivator berbasis isi rumen, dan 3) Melakukan pendampingan pelatihan pembuatan bioaktivator berbasis isi rumen sebagai dekomposer limbah ternak yang dapat digunakan sebagai pupuk tanaman. Pelatihan ini juga bermanfaat bagi kelompok tani ternak untuk bisa mengolah limbah peternakan sehingga meminimalisir pencemaran lingkunga serta peningkatan pengetahuan mereka, sehingga dengan kegiatan in ada peningkatan pengetahuan terkait dengan penggunaan teknologi terbarukan. Mitra sasaran untuk kegiatan ini adalah Kelompok Tani yang berjumlah 15 orang. Tahapan kegiatan dimulai dengan melakukan kegiatan sosialisasi tentang pengolahan limbah peternakan terutama feses kambing, dilanjutkan dengan pendampingan pembuatan bioktivator berbasis isi rumen. Dari kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kelompok tani tentang pembuatan bioaktivator sebagai starter pengolah limbah peternakan.
TEKNOLOGI PEMBUATAN UREA MOLASSES BLOCK SEBAGAI PAKAN TAMBAHAN (FEED SUPPLEMENT)TERNAK SAPI POTONG DI DESA KAYU MANIS KECAMATAN SELUPU REJANG KABUPATEN REJANG LEBONG Hakim, Muhammad Hakim; Nur'aini; Nining Suningsih; Kiky Nurfitri Sari; Andika Prawanto; Arif Rahman Azis; Tri Putra Syawali
Jurnal Pengabdian Nasional Vol 3 No 2 (2022)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelompok Tani Tunas Muda merupakan salah satu kelompok tani yang memelihara ternak sapi potong dengan jumlah populasi ± 50 ekor di Desa Kayu Manis, dimana jumlah kepemilikan per anggota mencapai 1- 4 ekor/orang. Saat ini peternak belum menerapkan pemberian pakan tambahan (feed supplement) apapun dalam manajemen pemeliharan ternak sapi potong seperti urea molasses block. Upaya meningkatkan dan memenuhi nutrisi yang kurang dari pakan sapi potong maka dapat diberikan pakan tambahan (feed supplement) berupa urea molasses block sehingga nutrisi ternak dapat terpenuhi. Tujuan dari pengabdian pada masyarakat untuk meningkatkan pengatahuan, minat dan keterampilan anggota Kelompok Tani Tunas Muda tentang pembuatan Urea molasses block sebagai pakan tambahan ternak sapi potong. Metode yang digunakan yaitu sosialisasi, pelatihan dan pendampingan. Hasil dari kegiatan pengabdian pada masyarakat adalah menunjukkan bahwa aspek pengetahuan, minat dan keterampilan peserta sebelum mengikuti pelatihan pembuatan orea molasses block yaitu pengatahuan 29 %, minat100 %, dan keterampilan 20 %. Aspek pengetahuan, minat dan keterampilan peserta setelah mengikuti pelatihan dan praktik langusng mengalami peningkatan yaitu pengatahuan 90%, minat 100 %, dan keterampilan 80 %. kesipulan dari kegiatan pengabdian pada masyarakat adalah urea molasses block yang dihasilkan berwarna kuning kecoklatan, beraroma, dan bertekstur kering serta keras serta ternak sapi potong memiliki tingkat palatabilitas cukup tinggi.
Efektivitas Media Tumbuh Maggot (Hermetia illucens) Berbasis Limbah Pertanian Sebagai Bahan Pakan Sumber Protein Nur'aini; Ulina Hutasuhut
Jurnal Ilmu dan Industri Peternakan Vol 10 No 1 (2024): JUNI
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jiip.v10i1.39798

Abstract

This study aims to determine the best growth media of maggot (Hermetia Illucens) including media conditions, temperature and pH of media, media shrinkage through the use of agricultural waste. This study used a Non-Factorial Complete Randomized Design (RAL) with 5 treatments and 3 repeats. The treatment given in this study is: P0A = bran 100%; P0b = 100% vegetable and fruit waste; P1 = bran 75 % + vegetable and fruit waste 25 %; P2 = bran 50 % + vegetable and fruit waste 50 %; P3 = bran 25% + vegetable and fruit waste 75%. The results showed that maggot growing media from mixing 50% bran with 50% vegetable and fruit waste (P2) is the best growing media and suitable for maggots both in terms of media conditions, temperature and media pH, so that the use of growing media as feed for maggots is more optimal and effective which is shown by the high media shrinkage value. The condition of the growing media from P2 is brown, quite smooth, moist and not moldy with a pH of 5 - 6.03 and a media temperature of 23.27 - 26.73 OC with a media shrinkage of 1,540 g. It was concluded that maggot growing media with the same ratio of mixing bran agricultural waste with vegetable and fruit waste can produce high media shrinkage with conditions, temperature and pH of the growing media suitable for the needs of maggot life.
The Effectiveness of Maggot (Hermetia Illucens) Growth in Various Growing Media Nur'aini, Nur'aini; Prawanto, Andika
Indonesian Journal of Agricultural Research Vol. 4 No. 3 (2021): InJAR, Vol. 4, No. 3, November 2021
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/injar.v4i3.7155

Abstract

Utilization of maggot as a substitute for protein source feed ingredients can be a solution to overcome the high cost of feed. However, the inappropriate growth media caused the growth of maggots to be inhibited. Palm kernel cake, vegetable and fruit waste have high nutritional content which has the potential as a medium for growing maggots. The purpose of this study was to determine the best growth of maggot on various growing media. The treatments given in this study were P0A = 100% palm kernel cake; P0B = 100% vegetable and fruit waste; P1 = palm kernel cake 75% + vegetable and fruit waste 25%; P2 = palm kernel cake 50% + vegetable and fruit waste 50%; P3 = palm kernel cake 25% + vegetable and fruit waste 75%. The results showed that the use of growing media from mixing 25% palm kernel cake + 75% vegetable and fruit waste (P3) gave better results as a growth medium for the effectiveness of the growth of maggot. This is due to the nutritional needs of maggots for its growth have been met from the nutritional content and organic matter available in optimum quantities in the growing media. It was concluded that the growing media from palm kernel cake with vegetable and fruit waste had effectiveness in increasing the growth of maggot.
Penerapan Otomatisasi Thermo Hygrostat Sebagai Controlling Temperatur Dan Relative Humidity Pada Kandang Budidaya Maggot BSF Nur'aini, Nur'aini; Suningsih, Nining; Setyawan, Harry Prayoga
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 9, No 1 (2025): JURNAL PETERNAKAN (JURNAL OF ANIMAL SCIENCE)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jas.v9i1.18818

Abstract

Faktor lingkungan (suhu dan kelembaban udara) menjadi salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam budidaya maggot BSF, dimana suhu dan kelembaban lingkungan pemeliharaan yang tidak optimal dan stabil sesuai dengan kebutuhan hidup maggot BSF akan menyebabkan pertumbuhan dan produktivitas maggot BSF rendah bahkan mengalami penurunan dalam setiap periode pemanenan. Pengontrolan dan pengaturan otomatis terhadap suhu dan kelembaban udara pada kandang maggot BSF sangat dibutuhkan sebagai penanganan terhadap ketidakstabilan suhu dan kelembaban lingkungan pemeliharaan. Thermohygrostat merupakan rangkaian alat yang dirancang sebagai controller sekaligus pengatur suhu dan kelembaban dalam kandang maggot BSF yang bekerja secara otomatis sehingga suhu dan kelembaban dalam kandang maggot BSF tetap stabil sesuai yang diinginkan (set point). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui suhu pemeliharaan maggot BSF terbaik bagi pertumbuhan, produksi dan kandungan nutrisi maggot segar melalui penerapan thermohygrostat sebagai pengontrol dan pengatur suhu dan kelembaban pada kandang maggot BSF. Metode Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang diberikan pada penelitian ini adalah : R0 = Suhu Lingkungan (Ambient); R1 = Set point Thermohygrostat 23 oC; R2 = Set point Thermohygrostat 27 oC; R3 = Set point Thermohygrostat 31 oC. Hasil penelitian menunjukkan pengontrolan suhu dan kelembaban udara menggunakan thermohygrostat pada kandang pemeliharaan maggot BSF menghasilkan suhu dan kelembaban udara yang stabil pada setiap perlakuan dengan pertumbuhan, produksi dan kandungan nutrisi maggot segar terbaik dihasilkan pada suhu pemeliharaan 27 oC dan kelembaban 60%-80%.
A sensory evaluation of the preservation of chicken eggs using an herbal coating during cold storage Saputri, Kade Wahyu; Nur'aini, Nur'aini; Hamka, Muhammad Subhan; Aziz, Arif Rahman
Jurnal Ilmu Peternakan Terapan Vol 8 No 2 (2025): Jurnal Ilmu Peternakan Terapan
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jipt.v8i2.4674

Abstract

This study aimed to determine the sensory test of chicken eggs coated with herbal ingredients. This study used 240 0-day-old chicken eggs coated with herbal ingredients stored at cold temperatures of 4°C for 20 days. The treatment factors consisted of: T0: no coating (control), T1: coating eggshells with lemongrass solution, T2: coating eggshells with kaffir lime leaf solution, and T3: coating eggshells with pandan leaf solution. Sensory testing was carried out by boiling 20-day-old eggs for 8 minutes and the panelists assessed the color, aroma, taste, and texture. Data were analyzed using ANOVA with Duncan's multiple range test (DMRT) advanced test at a significance level of 0.05. Sensory testing showed that eggs without treatment (control) and egg coating using lemongrass solution, lime leaf solution, and pandan leaf solution did not significantly affect the egg yolk color, the egg white color, and the egg texture at the level of panelist preference. The egg taste and aroma coated with lime leaf solution had the lowest preference level. The conclusion of the sensory test of color, aroma, taste, and texture of eggs coated with lemongrass and pandan leaf solution was acceptable to the panelists.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI USAHA PEMBENIHAN IKAN LELE DI DESA TELADAN KABUPATEN REJANG LEBONG Rahmadiah, Triayu; Hamka, Muhammad Subhan; Nafsiyah, Ikromatun; Prawanto, Andika; Sari, Kiky Nurfitri; Nur’aini, Nur’aini
Jurnal Abdi Insani Vol 11 No 4 (2024): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i4.1941

Abstract

The economic structure of Bengkulu Province is still dominated by agriculture, forestry and fisheries businesses, one of which is in Teladan Village, Rejang Lebong Regency. One of the productive businesses that can be developed is catfish hatchery. However, this activity has not been running optimally due to several obstacles and barriers such as the lack of public understanding of catfish cultivation, especially the availability of quality and sustainable seeds. This activity aims to make a positive contribution to the community through empowering productive businesses that are in accordance with the needs and potential of the community, so as to improve the welfare and independence of the community. The method used in community service activities is to use participatory methods, namely methods that involve the community as partners and subjects of activities through socialization and training activities. Based on the results of distributing pre-test and post-test questionnaires to participants of the socialization and training of catfish hatcheries, the increase in knowledge of participants increased by 33.34% and the level of participant satisfaction with the implementation of activities includes adequate catfish hatchery equipment available (73.21%); explanation of presenters and technicians is very easy to understand (80.36%); fish hatchery training can be done continuously (71.43%), can increase participant income (80.36%); catfish hatchery training is very useful for participants (80.36%). In conclusion, the activities that have been carried out can improve the knowledge, skills, economic and social aspects of the community.