Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

LINGKUNGAN KERJA, DISIPLIN KERJA, DAN KINERJA PEGAWAI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN BULELENG Komang Diana Noviani; Luh Artaningsih; I Dewa Nyoman Arta Jiwa
Widya Amerta Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.521 KB) | DOI: 10.37637/wa.v5i2.368

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi fenomena keadaan lingkungan kerja dan pelaksanaan disiplin kerja di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Buleleng yang masih belum baik serta bagaimana pengaruhnya terhadap kinerja pegawai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Buleleng. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Adanya pengaruh lingkungan kerja dan disiplin kerja secara parsial terhadap kinerja pegawai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Buleleng, (2) Adanya pengaruh lingkungan kerja dan disiplin kerja secara simultan terhadap kinerja pegawai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Buleleng, (3) Variabel dominan yang mempengaruhi kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Buleleng.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif.Jumlah sampel sebanyak 71 responden pegawai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Buleleng.Metode analisis data dalam penelitian ini ada dua yaitu analisis data kuantitatif menggunakan analisis korelasi berganda, analisis linear berganda dengan uji t, uji F dan koefisien determinasi dan analisis data kualitatif.Hasil penelitian menunjukkan (1) adanya pengaruh lingkungan kerja dan disiplin kerja secara parsial terhadap kinerja pegawai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Buleleng, (2) adanya pengaruh lingkungan kerja dan disiplin kerja secarasimultanterhadap kinerja pegawai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Buleleng serta, (3) displin kerja merupakan variabel dominan dalam mempengaruhi kinerja pegawai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Buleleng.
PROFIL MANAJEMEN INDUSTRI KECIL DI DESA AMBENGAN KECAMATAN SUKASADA KABUPATEN BULELENG Luh Artaningsih; I Dewa Nyoman Arta Jiwa; Gede Arnawa
Widya Amerta Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.183 KB) | DOI: 10.37637/wa.v6i1.373

Abstract

Sektor industri kecil di Kabupaten Buleleng merupakan salah satu sektor prioritas pembangunan daerah Buleleng, disamping sektor pariwisata dan sektor pertanian. Salah satu industri kecil yang tergolong kreteria di atas yang tidak meng-gunakan mesin adalah industri kecil yang ada di Desa Ambengan Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng, jadi hal ini berkait dengan manajemen perusahaan seperti : manajemen produksi, manajemen sumber daya manusia, manajemen keuangan dan manajemen pemasaran. Bertitik tolak dari latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah bagaimana profil manajemen industri kecil di desa Ambengan dilihat dari segi manajemen produksi, manajemen sumber daya manusia, manajemen keuangan, dan manajemen pemasaran. Tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil manajemen industri kecil di desa Ambengan dilihat dari segi manajemen produksi, manajemen sumber daya manusia, manajemen keuangan, dan manajemen pemasaran. Data yang telah dikumpulkan akan dianalisis dengan analisis deskriptif Penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar penomena yang diselidiki. Berdasarkan hasil penelitian, dilihat dari segi manajemen produksi dapat dilihat pada umumnya pemilik industri kecil di desa Ambengan masih menggunakan peralatan tradisional didalam melakukan proses produksi. Dari segi manajemen sumber daya manusia dapat dijelaskan bahwa pada umumnya industri kecil di desa Ambengan, didalam menggunakan tenaga kerja relatif jumlahnya yaitu 62,50 % menggunakan tenaga kerja yang berasal dari dalam perusahaan atau anggota keluarganya sendiri. Dari segi manajemen keuangan dapat dilihat bahwa sumber modal yang digunakan umumnya berasal dari modal sendiri dan modal pinjaman. Sedangkan dilihat dari segi manajemen pemasaran dapat dilihat bahwa para pemilik industri kecil ini lebih banyak menjual hasil produksinya melalui perantara yaitu 75 % dan 25 % langsung kepada konsumen. Untuk memper- kenalkan barangnya kepada konsumen dapat dilakukan melalui promosi yakni melalui periklanan dan ikut dalam pameran-pameran.Untuk itu dapat disarankan hendaknya pemilik industri kecil benar-benar menekuni atau menggeluti industri yang dimilikinya, tidak hanya sebagai usaha sampingan atau kerja sambilan saja.
ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA, DESA ADAT ALAP SARI DESA JINENGDALEM BULELENG PERIODE 2014-2018 Gede Arnawa; Luh Artaningsih
Widya Amerta Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.643 KB) | DOI: 10.37637/wa.v7i1.593

Abstract

Modal kerja merupakan hal yang penting dalam perusahaan hingga bisa dikatakan sebagai nyawa dari sebuah perusahaan artinya untuk menjalankan kegiatan operasinya sehari-hari ataupun untuk mengadakan investasi diperlukan modal kerja yang cukup. Analisis sumber dan penggunaan modal kerja diperlukan untuk mengetahui keefektifan kinerja, baik itu dilihat dari sumber dan penggunaan modal kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Alap Sari Desa Jinengdalem. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis mempergunakan analisis deskriftif kuantitatif yaitu analisis sumber dan penggunaan modal kerja serta analisis rasio likuiditas yang terdiri dari rasio lancar dan rasio kas. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan dengan adanya analisis sumber dan penggunaan modal kerja serta rasio likuiditas, LPD Desa Adat Alap Sari dapat beroperasi secara efesien dan tidak mengalami kesulitan keuangan sehingga dapat melindungi LPD terhadap krisis modal kerja. Untuk itu disarankan kepada LPD Desa Adat Alap Sari Desa Jinengdalem hendaknya dalam menyampaikan dan menyajikan laporan keuangannya diharapkan juga membuat laporan sumber dan penggunaan modal kerja dan melakukan analisis terhadap laporan tersebut sehingga dapat diketahui sebab-sebab terjadinya perubahan modal kerja. Dan dapat juga dijadikan bahan pertimbangan pengambilan keputusan oleh pihak pengurus LPD Desa Adat Alap Sari Desa Jinengdalem.
BAURAN PEMASARAN DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK FASHION PADA TOKO GEX ENYX OLSHOP DI SINGARAJA Komang Puspariani; Luh Artaningsih; Nyoman Suandana
Widya Amerta Vol 7, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.443 KB) | DOI: 10.37637/wa.v7i2.663

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh secara parsial, simultan dan variabel yang paling dominan dalam bauran pemasaran yang terdiri dari produk (X1), harga (X2), promosi (X3), dan lokasi/saluran distribusi (X4) terhadap keputusan pembelian produk fashion pada Toko Gex Enyx Olshop. Dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi, dan kuesioner. Data dianalisis secara kuantitatif dengan analisis regresi linier berganda, analisis determinasi, uji T, uji F, uji dominan dan analisis kualitatif. Hasil analisis model persamaan regresi  linier  berganda yang diperoleh, yaitu:  Y= - 1,896 + 0,813 X1 + 0,717 X2 - 0,854 X3 + 0,760 X4. Nilai determinasi yang diperoleh adalah 90% perubahan keputusan pembelian produk fashion pada Toko Gex Enyx Olshop yang dapat dijelaskan oleh persentase perubahan nilai produk, harga, promosi, dan lokasi/saluran distribusi secara bersama-sama. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa secara parsial ada pengaruh produk (X1), harga (X2), dan lokasi/saluran distribusi (X4)  terhadap keputusan pembelian produk fasion pada Toko Gex Enyx Olshop, sedangkan secara simultan produk (X1), harga (X2), promosi (X3), dan lokasi/saluran distribusi (X4) berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk fasion pada Toko Gex Enyx Olshop. Variabel produk (X1) paling dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk fasion pada Toko Gex Enyx Olshop.
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERIJINAN TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT DAN DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PADA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU SATU PINTU (DPMPPTSP) Luh Artaningsih
Widya Amerta Vol 8, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.634 KB) | DOI: 10.37637/wa.v8i1.798

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan dari dimensi tangible, empathy, reliability, responsiveness dan assurance terhadap kepuasan dan loyalitas.Penelitian ini dilakukan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPPTSP). Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner kepada 90 orang masyarakat yang megurus ijin.Teknik analisis data menggunakan path analysis dengan program AMOS versi 22. Variabel tangible berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan sebesar 0,321.Variabel empathy berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan sebesar 0,320. Variabel reliability berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan sebesar 0,426. Variabel responsiveness berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan sebesar 0,364. Variabel assurance berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan sebesar 0,295.
FASILITAS KERJA, DISIPLIN KERJA DAN KINERJA PEGAWAI PADA DINAS ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH KABUPATEN BULELENG Komang Sriwidari; Gede Arnawa; Luh Artaningsih
Widya Amerta Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.934 KB) | DOI: 10.37637/wa.v6i2.384

Abstract

Ketersediaan fasilitas kerja penting guna menunjang sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Disiplin juga berpengaruh terhadap kinerja, karena semakin baik disiplin pegawai semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Rumusan masalah dalam penelitian ini : (1) Apakah fasilitas kerja dan disiplin kerja berpengaruh secara parsial terhadap kinerja pegawai pada Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Buleleng, (2) Apakah fasilitas kerja dan disiplin kerja berpengaruh secara simultan terhadap kinerja pegawai, (3) Variabel mana yang dominan memengaruhi kinerja pegawai. Data dikumpulkan mempergunakan teknik observasi, wawancara, kuesioner, dokumentasi, penelitian lapangan dan studi kepustakaan. Teknik analisis yaitu: analisis korelasi berganda, analisis determinasi, analisis regresi berganda, uji t, uji f dan uji dominan. Hasil analisis regresi linier berganda diperoleh model persamaan regresi Ŷ = 21,377 + 0,279X1 + 0,173X2 Hasil analisis determinasi diperoleh D= 70,90%, artinya 70,90 % fasilitas kerja dan disiplin kerja mempengaruhi kinerja pegawai, sedangkan yang 29,10 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak ikut diteliti. Hasil uji secara parsial diperoleh nilai probabilitas (Sig) fasilitas kerja sebesar 0,025, maka Ho ditolak berarti ada pengaruh yang signifikan fasilitas kerja terhadap kinerja pegawai. Nilai probabilitas (Sig) disiplin kerja sebesar 0,032, maka Ho ditolak berarti ada pengaruh yang signifikan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai. Hasil uji secara simultan diperoleh nilai probabilitas (Sig) adalah 0,004 < 0,05, maka Ho ditolak berarti ada pengaruh secara bersama-sama fasilitas kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai. Berdasarkan uji dominan fasilitas kerja mempunyai koefisien paling besar yaitu 0,312, sehingga fasilitas kerja mempunyai pengaruh lebih dominan terhadap kinerja pegawai. Untuk itu dapat disimpulkan (1) Ada pengaruh yang signifikan secara parsial fasilitas kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai pada Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah, (2) Ada pengaruh yang signifikan secara simultan fasilitas kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai pada Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Buleleng, (3) Variabel fasilitas kerja lebih dominan memengaruhi kinerja pegawai. Untuk itu dapat disarankan : (1) Agar fasilitas kerja lebih efektif hendaknya pimpinan bisa mengarahkan pegawai untuk bekerja sehingga hasil yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan, (2) Untuk meningkatkan disiplin kerja hendaknya pimpinan bertindak tegas dan adil jika ada pegawai yang indisipliner.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PADA MINI MARKET ABD FOOD MART DI SINGARAJA Luh Artaningsih
Widya Amerta Vol 9, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.963 KB) | DOI: 10.37637/wa.v9i1.987

Abstract

Dalam pembelian suatu produk, konsumen mempunyai selera dan keinginan yang berbeda-beda atau perilaku konsumen berbeda-beda. Bauran pemasaran merupakan faktor yang paling dominan memengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian suatu produk. Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan program pemasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) faktor-faktor yang memengaruhi perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian produk pada Mini Market ABD Food Mart di Singaraja, dan (2) faktor dominan yang memengaruhi perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian produk. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.Subjek dalam penelitian ini adalah pembeli umum / konsumen yang membeliproduk pada Mini Market ABD Food Mart di Singaraja. Sedangkan objeknya adalah keputusan konsumen serta faktor harga, tempat, promosi, produk, gaya hidup, pekerjaan, sikap, situasi ekonomi pembeli, kebudayaan, kelas sosial, kelompok acuan, keluarga, pengalaman, persepsi, dan umur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan nilai Measure of Sampling Adequacy (MSA) terdapat dua faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam berbelanja, yaitu (1) faktor bauran pemasaran mempengaruhi sebesar 46,504, dan (2) faktor pribadi mempengharuhi sebesar 17,624.Kedua faktor tersebut mempunyai total percentage of variance sebesar 64,128% artinya kedua faktor tersebut mampu menjelaskan pengaruhnya sebesar 64,128% terhadap keputusan konsumen dalam pembelian produk . Berdasarkan data tersebut faktor bauran pemasaran merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi keputusan konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian produk. Diantara keempat variabel bauran pemasaran tersebut faktor promosi yang mempunyai faktor loading tertinggi yaitu sebesar 0,854. Kata kunci: Perilaku konsumen dan keputusan pembelian
PROFIL MANAJEMEN INDUSTRI KERAJINAN ENDEK MASTULI DI DESA KALIANGET KECAMATAN SERIRIT Luh Artaningsih
Widya Amerta Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (696.778 KB) | DOI: 10.37637/wa.v8i2.901

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil manajemen industri kerajinan endek mastuli di Desa Kalianget Kecamatan Seririt. Penelitian ini dilakukan pada Pengrajin endek Mastuli di Desa Kalianget dengan jumlah pengrajin 50 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner kepada 50 orang pengrajin. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif.  Penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar penomena yang diselidiki. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan : 1) Dilihat dari segi  manajemen produksi dapat dilihat pada umumnya pemilik industri kecil di Desa Kalianget masih menggunakan peralatan tradisional didalam melakukan proses produksi, 2) Dilihat dari segi manajemen sumber daya manusia dapat dijelaskan bahwa pada umumnya industri kecil di Desa Kalianget, didalam menggunakan tenaga kerja relatif jumlahnya. Mereka lebih cendrung menganggap industri mereka sebagai usaha sambilan untuk menambah atau membantu meringankan kebutuhan keluarga, 3) Dilihat dari segi manajemen keuangan dapat dilihat bahwa sumber modal yang digunakan oleh pemilik industri kecil di Desa Kalianget umumnya berasal dari modal sendiri  dan modal pinjaman, 4) Dilihat dari segi manajemen pemasaran  dapat dilihat bahwa para pemilik industri kecil ini lebih banyak menjual hasil produksinya melalui perantara dan sedikit menjual langsung kepada konsumen.
PENGEMBANGAN PRODUK BERDAYA SAING BAGI PENGERAJIN LAMAK MELATI DI DUSUN LEBAH MANTUNG, DESA SARI MEKAR, KECAMATAN BULELENG, KABUPATEN BULELENG Gede Suardana; Nyoman Suandana; Ni Ketut Adi Mekarsari; I Gde Made Metera; Nyoman Resmi; Ni Putu Sri Wati; Gede Arnawa; Dewa Nyoman Arta Jiwa; Luh Artaningsih; Made Madiarsa; Ketut Gunawan
Jnana Karya Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.42 KB)

Abstract

UMKM telah mempunyai strategi tersendiri, dengan cara membuat produk khusus dan unik agar tidak bersaing dengan perusahaan besar bahkan berperan sebagai partner perusahaan besar. Selain itu, UMKM dikelola perseorangan dengan mengabaikan prinsip organisasi, gaya hidupnya tidak ilmiah, dan enggan mengeluarkan biaya untuk promosi dan penelitian, serta melakukan aktivitas yang tidak berhubungan dengan usahanya. Ringkasnya, UMKM yang gagal disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: (a) Mengatur struktur organisasi dan personalia, (b) Pengendalian jumlah produksi, (c) Sistem administrasi dan pembukuan (d) Mengelola keuangan serta menghitung laba perusahaan (e) Pemasaran dan promosi, serta (f) Perluasan dan alih generasi pada pengelolaan UKM. Permasalahan utama yang dihadapi pengerajin lamak adalah masalah di bidang manajemen strategi dan terbatasanya pengetahuan tentang pemasaran. Solusi yang diberikan yaitu : 1) pelatihan dan pendampingan manajemen usaha, pelatihan dan pendampingan branding dan labeling, 3) pelatihan dan pendampingan pemasaran. Program Pengabdian Kepada Masyarakat ini menggunakan metode analisis SWOT dengan menganalisis faktor-faktor intenal dan eksternal sehingga diketahui faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang dihadapi kempok pengerajin lamak “melati” di Dusun Lebah Mantung Desa Sari Mekar, Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng. Program PkM memandang perlu untuk melakukan pembinaan terhadap kelompok tersebut dalam manajemen produksi dan pemasaran. Transfer Ipteks yang diberikan mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produk, pengembangan produk serta kemampuan dalam mengolah dan memasarkan hasil produksi.
PENINGKATAN KAPASITAS PENGELOLA BUM DESA “LANGGENG LESTARI” DESA PADANGBULIA, KECAMATAN SUKASADA, KABUPATEN BULELENG Made Madiarsa; Gede Suardana; Ketut Gunawan; Nyoman Suandana; Ni Ketut Adi Mekarsari; I Gde Made Metera; Nyoman Resmi; Ni Putu Sri Wati; I Dewa Nyoman Arta Jiwa; Luh Artaningsih; Gede Arnawa; Made Gede Kurniawan
Jnana Karya Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2001.877 KB)

Abstract

Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) adalah lembaga usaha desa yang dikelola oleh masyarakat dan dimiliki oleh Pemerintahan Desa dalam upaya memperkuat perekonomian desa dan dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa. BUM Desa ”Langgeng Lestari” Desa Padangbulia sudah mengelola unit usaha simpan pinjam, dan sedang dirintis mengelola unit usaha air bersih dan pertokoan, serta penyewaan mesin molen. Permasalahan yang dimiliki oleh BUM Desa yaitu; daya saing unit usaha simpan pinjam masih rendah; pengelolaan administrasi keuangan kurang cermat dan perlu waktu lama; pemahaman dan pelaksanaan tupoksi belum sesuai. Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat dari FE Unipas disepakati solusi, yakni; 1) peningkatan pemahaman pengelola BUM Desa tentang strategi menggali potensi ekonomi desa, pemahaman mengenai fungsi manajemen BUM Desa utamanya tentang pengawasan, serta tatakelola administrasi keuangan BUM Desa, 2) pelatihan dan pendampingan dalam akses modal, 3) pelatihan dan pendampingan pemasaran, 4) pelatihan dan pendampingan dalam menyusun laporan keuangan. Lima tahapan kegiatan pengabdian yaitu; persiapan, edukasi, pelatihan, pendampingan, dan evaluasi. Didukung dengan kelayakan tim pelaksana maka kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat berjalan dengan lancar. Transfer ipteks yang diberikan mampu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pengelola BUM Desa dalam mempertahankan meningkatkan nasabah, mengenali potensi ekonomi desa, mampu menyusun laporan keuangan secara cermat dan tepat waktu.