Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

STUDI ALTERNATIF BANGUNAN PELIMPAH (SPILLWAY) BENDUNGAN JLANTAH KABUPATEN KARANGANYAR PROVINSI JAWA TENGAH Reza Affandi Sameth; Eko Noerhayati; Azizah Rokhmawati
Jurnal Rekayasa Sipil Vol 12, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.073 KB)

Abstract

Kabupaten Karanganyer merupakan sebuah daerah yang terletak di Jawa Tengah dengan meningkatnya perekonomian yang sebagian lahan dipergunakan sebagai hutan sawah, negara, rakyat, perairan dan bangunan air. Bendungan Jlantah ini terletak di Kabupaten Karanganyer, dimana pembahasan Bangunan Pelimpah (Spillway) yang merupakan bagian dari bendungan. Bangunan pelimpah berfungi untuk membuang kelebihan air ke hilir agar tidak terjadi overtopping pada bendungan. Tujuan penelitian kali ini untuk mengetahui apakah debit banjir rancangan Q1000 pada Bendungan Jlantah, tipe dan dimensi bangunan pelimpah serta apakah stabilitas sudah aman terhadap gempa. Metode yang adalah Kurva Masa Ganda, Poligon Thiessen, Log Person III dan HSS Nakayasu. Hasil analisis perhitungan hidrologi dan penulusuran banjir di dapat debit banjir rancangan inflow Q1000th = 291.607 m3/detik dan outflow = 198.787 m3/detik. Dimana dimensi ambang pelimpah di rencanakan menggunakan Ogge Tipe I lebar 25 m, tinggi 5 m, dan kedalaman air di atas pelimpah 2,41. Saluran Transisi, panjang saluran 16,65 m, Lebar hulu 25 dan hilir 15 m.  Saluran Peluncur, panjang Saluran 166,00 m, Lebar hulu dan hilir 15 m. Kolam Olak (Peredam Energi), direncanakan mengunakan USBR Tipe II dimana Kedalaman air di ujung hilir Kolam Olak 8,46 m, Panjang Kolam Olakan 35,532 m, dan analisa stabilitas pelimpah aman terhadap gempa.Kata Kunci : Bendungan, Pelimpah (Spillway), Bendungan Jlantah, Hidrolika, Satabilitas
Studi Alternatif Perencanaan Tubuh Bendungan Tanju Di Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat Hassi fichri Renaldi; Eko Noerhayati; Azizah Rokhmawati
Jurnal Rekayasa Sipil Vol 11, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.322 KB)

Abstract

Seiring dengan kemajuan teknologi dan metode konstruksi yang bertambah baik dan efisien terbukalah kini kemungkinan untuk merencanakan dan membangun sebuah bendungan dengan ketinggian yang beragam, salah satunya adalah Bendungan Tanju di wilayah Kabupaten Dompu yang terletak di Propinsi Nusa Tenggara Barat dan merupakan daerah yang relatif kering, sumber air yang tersedia relatif sedikit dibandingkan dengan daerah lainnya. Berdasarkan hasil dari perencanaan maka didapat analisa debit banjir rancangan Q1000th outflow = 35,69 m3/det. Dimensi tubuh bendungan pada bendungan tanju memiliki lebar mercu 8 m, tinggi bendungan 24 m, dan kemiringan hulu 1:2,50 m sedangkan kemiringan hilir 1:2,10 m. Hasil dari perhitungan analisa stabilitas menghasilkan nilai sebagai berikut: Stabilitas lereng bagian hulu pada saat waduk kosong kondisi normal SF = 3,92 > 1,5 (aman) dan gempa SF = 1,90 > 1,1, stabilitas lereng bagian hulu pada saat muka air NWL (+118,00) kondisi normal SF = 2,50 > 1,5 (aman) dan gempa SF = 2,26 > 1,1 (aman), stabilitas lereng bagian hulu pada saat muka air FWL (+120,00) kondisi normal SF = 2,00 > 1,5 (aman) dan gempa SF = 1,32 > 1,1 (aman), stabilitas lereng bagian hilir pada saat waduk kosong kondisi normal SF = 2,68 > 1,5 (aman) dan gempa SF = 1,63 > 1,1 (aman), stabilitas lereng bagian hilir pada saat muka air NWL (+118,00) dan FWL (+120,00) kondisi normal SF = 3,71 > 1,5 (aman) dan gempa SF = 2,95 > 1,1 (aman).
STUDI PERENCANAAN NORMALISASI SUNGAI KOBE DI KECAMATAN WEDA TENGAH KABUPATEN HALMAHERA TENGAH Nana Rihana Y wele; Azizah Rokhmawati; Bambang Suprapto
Jurnal Rekayasa Sipil Vol 12, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.822 KB)

Abstract

ABSTRAK                Sungai Kobe adalah salah satu sungai yang ada di Kabupaten Halmahera Tengah tepatnya di Kecamatan Weda Tengah dengan Panjang 45 km dengan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) 814,32 km2. Sepanjang aliran sungai Kobe tidak memiliki bangunan pengendalian banjir seperti tanggul. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengendalikan banjir adalah dengan melakukan perencanaan tanggul sungai. Tanggul merupakan salah satu cara yang sangat penting dalam usaha untuk pencegahan banjir. Di dalam perhitungan debit banjir rancangan dari data hujan 10 tahun terakhir yaitu dari tahun 2011-2020 dengan 3 stasiun diantaranya Stasiun Kobe, Stasiun Weda, dan Stasiun Nusliko. Penggunaan aplikasi HEC-RAS juga dilakukan dengan cara menganalisa curah hujan rata-rata, menghitung curah hujan rencana, menghitung kapasitas sungai, dan memasukkan data-data terkait dalam aplikasi HEC-RAS. Hasil penelitian debit banjir rancangan dengan menggunakan Metode HSS Nakayassu dengan kala ulang 25 tahun adalah sebesar 2206,2 m3/det. Berdasarkan perolehan dari debit banjir tersebut maka Sungai Kobe Kabupaten Halmahera Tengah perlu dilakukan perencanaan tanggul dengan tinggi tanggul 6,49 = 6,50 m dari permukaan tanah dan lebar tanggul yaitu 5 m. Kata kunci: HEC-RAS, Pengendalian Banjir, Tanggul. ABSTRACT  The Kobe River is one of the rivers in Central Halmahera Regency, precisely in Central Weda District, with a length of 45 km with an area of 814,32 km2 of watershed. Along the Kobe river, there are no flood control structures such as dams or embankments. One of the efforts that can be done to control flooding is by planning river embankments. Embankments are one of the most important ways to prevent flooding. In calculating the design flood discharge from rain data for the last 10 years, namely from 2011-2020 with 3 stations including Kobe Station, Weda Station, and Nusliko Station. The use of the HEC-RAS application is also carried out by analyzing the average rainfall, calculating the planned rainfall, calculating river capacity, and entering related data in the HEC-RAS application. The results of the design flood discharge research using the HSS Nakayassu method with a return period of 25 years is 2206.2 m3/sec. Based on the results of the flood discharge, the Kobe River, Central Halmahera Regency, needs to be planned for an embankment with a dike height of 6,49 = 6,50 m from the ground surface and a dike width of 5 m. Keywords: Embankment, Flood Control, HEC-RAS. 
STUDI ALTERNATIF PERENCANAAN STRUKTUR DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS (SRPMK) PADA PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR WILAYAH BRI MALANG Andrean Rizal Pratama; Warsito Warsito; Azizah Rokhmawati
Jurnal Rekayasa Sipil Vol 12, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.558 KB)

Abstract

ABSTRAKPembangunan Gedung Kantor Wilayah BRI Kota Malang terletak di Jalan Laksamanan Martadinata No. 80 Kota Lama Klojen, Kota Malang, Jawa Timur.  Gedung ini memiliki 10 lantai, 2 lantai bawah untuk basement dan 8 lantai untuk, perkantor, dan tinggi bangunan 34,4 m. yang termasuk dalam struktur gedung tinggi dan beresiko untuk mengalami keruntuhan saat terjadi gempa bumi, terlebih lagi gedung ini masuk dalam kategori desain seismic D. Untuk itu diperlukan perencanaan gedung yang mampu menerima beban gempa resiko tinggi, menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) sesuai dengan peraturan persyaratan beton bertulang dengan SNI 2847-2013, tata perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung SNI 1726-2012, Serta peraturan lain yang berlaku di indonesia. Perhitungan struktur ini menggunakan pemodelan portal 3D dengan bantuan aplikasi ETABS V18.1.1 dan SpColumn.Hasil dari perhitungan adalah tebal pelat 125 mm, gempa rencana menggunakan metode respon spectrum dengan nilai V sebesar 1797,11 kN atau sama dengan 183254,2471 Kg. Dimensi balok induk B1 40/60, B2 45/70, dan dimensi kolom K1 80/80, dengan menggunakan pondasi tiang pancang berdiamater 50 cm dengan kedalaman 7,8 m.Kata Kunci : Gempa, Gedung Kantor Wilayah BRI Kota Malang, SRPMKABSTRACTThe building of BRI is located on 80 laksamana martadinata street, klojen, malang, east java. 10 floors, two floors down to the basement and eight floors to the office. This building has a 38.6 m (150 ft) structure in the high-rise and risk collapsing during an earthquake. It is included in the seismic design category D. So it requires design buildings capable of receiving high risk earthquake loads by using the SRPMK according to regulations in SNI 03-2847-2013, SNI 1726-2012 and other regulations that apply in Indonesia. These structure calculation uses 3D portal modelling with the help of ETABS V18.1.1 and SpColumn applications.  The calculations result of plate thickness is 125 mm. Earthquake plan is using a method of respons spectrum with V value of 1797.11 kN or 183254.2471 Kg, main beam dimension B1 40/60, B2 45/70 And column dimension K1 80/80. Using a pile foundation with a diameter of 50 cm and depth of 7.8 cm.Keywords : Earthquake, BRI Regional Office Building Malang City, SRPMK
STUDI ALTERNATIF PERENCANAAN STRUKTUR KOMPOSIT PADA GEDUNG RUMAH TAHFIDZ UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MALANG Hendrawan Atmodiharjo; Warsito Warsito; Azizah Rokhmawati
Jurnal Rekayasa Sipil Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2002.818 KB)

Abstract

ABSTRAKPerencanaan pembangunan gedung Rumah Tahfidz Universitas Islam Negeri Malang dibangun sebagai tempat rumah kantor dengan panjang bangunan 37 m, lebar 12,85 m, dan memiliki 5 lantai. Struktur gedung tersebut menggunakan struktur beton bertulang. Pada tugas akhir ini penulis merencanakan struktur komposit yaitu struktur yang terdiri dari dua atau lebih material yang berbeda secara fisik dan sifatnya (material baja dan beton) yang bekerja sama memikul beban. Standar perencanaan yang digunakan yaitu SNI 1727:2013, SNI 2847:2013, SNI 1726:2012, SNI 03-1729-2002 dan PPIURG 1987. Berdasarkan perencanaan tersebut, dalam desain dan pembebanan struktur menggunakan STAADPro V81 SS6. Perhitungan studi perencanaan struktur komposit menghasilkan tebal pelat 130 mm untuk pelat lantai 1 s/d 4 dengan tulangan terpasang Æ10-125 dan 125 mm untuk lantai atap dengan tulangan terpasang Æ10-150; balok anak yang digunakan adalah WF 150.150.7.10 dengan M.maks = 3105,309 kgm; balok induk WF 350.175.7.11 dengan M.maks = 11957,803 kgm; kolom komposit menggunakan WF 400.400.15.15 dibungkus kolom beton 45 cm x 45 cm dengan Pumaks = 59457,814 kg dan Mmaks = 44783,040 kgm, tulangan yang digunakan yaitu 4 Æ 14 sebagai tulangan longitudinal dan Æ10-250 sebagai tulangan sengkang; pondasi menggunakan pondasi tiang pancang kedalaman 6,6 m, tulangan pokok 16D22, dan tulangan spiral Æ12-60.Kata Kunci : Struktur Komposit Baja-Beton, Gedung Rumah Tahfidz UIN Malang.
STUDI PERENCANAAN PERKERASAN KAKU (RIGID PAVMENT) RUAS JALAN TIMIKA-WAGETE KECAMATAN MIMIKA BARU KABUPATEN MIMIKA PAPUA (STA 00+000-10+000) Rahmad Try Pangestu; warsito warsito; azizah rokhmawati
Jurnal Rekayasa Sipil Vol 11, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (795.171 KB)

Abstract

         Ruas Timika-Wagete merupakan jalan utama yang menghubungkan langsung dengan wilayah/kabupaten sekitarnya. Ruas jalan ini diharapkan dapat membuka daerah-daerah terpencil, mendukung pembangunan infrastruktur yang berkeadilan, dan meningkatkan hubungan antar daerah/kota. Untuk mempermudah akses, diharapkan dapat merangsang perekonomian masyarakat sekitar. Ruas jalan ini dimaksudkan untuk penggunaan trotoar yang kasar sehingga jalan diharapkan dapat berfungsi secara normal. Data yang dibutuhkan untuk perencanaan ini adalah data CBR, lalu lintas harian. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mendapatkan desain yang efektif dengan menggunakan metode tersebut, khususnya metode Bina Marga berdasarkan Pd T-14-2003.        Hasil pengolahan data menunjukkan peningkatan lalu lintas (7%), rencana lalu lintas harian 10.208 kendaraan/hari untuk dua jalur dua lajur, CBR bawah tanah 5,06%, sehingga nilai CBR efektif 25%. Tebal ubin pada perkerasan proyek adalah 21 cm, persentase kerusakan fatik (0% <100%) persentase kerusakan erosi (0% <100%), tebal penutup pondasi menggunakan batupasir adalah 12,5. cm. Pengencang melintang (pasak) 33 mm, panjang 450 mm, jarak 300 mm digunakan untuk sambungan. untuk pengikatan memanjang (Tie Bar) menggunakan D 12 mm, panjang 530 mm, jarak 900 mm. . Untuk merencanakan ukuran saluran drainase 1, tinggi gelombang h = 97 cm, lebar gelombang b = 48 cm, tinggi pelindung W = 32 cm, gelombang drainase 2 menerima tinggi gelombang h = 97 cm, lebar gelombang b = 48 cm , tinggi penjaga W = 32 cm, drainase gelombang 3 tinggi gelombang yang dihasilkan h = 80 cm, lebar gelombang b = 40 cm, tinggi pelindung W = 26 cm.
STUDI PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR JALAN JALUR LINTAS SELATAN (JLS) LOT9 KABUPATEN MALANG Krisna Wahyu Alvi Saputra; Azizah Rokhmawati; Anita Rahmawati
Jurnal Rekayasa Sipil Vol 12, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (734.366 KB)

Abstract

ABSTRAKJalur Lintas Selatan lot 9 Kabupaten Malang merupakan jalan penghubung bagian selatan di Pulau Jawa yang notabenya sebagai sarana peningkatan ekonomi dan pariwisata bagian selatan Pulau Jawa. Kabupaten Malang salah satu daerah yang berada bagian selatan dan dilalui oleh proyek jalan Jalur Lintas Selatan sehingga pada daerah ini perlu direncanakan tebal perkerasan yang sesuai agar dapat melayani dengan maksimal. Tujuan dalam penelitian ini adalah menentukan tebal perkerasan yang sesuai untuk memikul beban yang akan melewatinya kemudian direncanakan dimensi saluran drainase agar perkerasan yang telah direncanakan bisa bertahan sesuai umur yang sudah direncanakan, sehingga perkerasan jalan dapat berfungsi dengan baik dan maksimal. Metode yang saya gunakan dalam perencanaan perkerasan yaitu metode bina marga 2017 DENGAN metode AASHTO dirncanakan dapat melayani minimal 20 tahun. Hasil perhitungan perkerasan dengan metode Bina Marga 17 didapat nilai CESA 5143645 kemudian ditarik pada tabel sehingga mendapatkan tebal perkerasan AC-WC =4cm AC-BC= 6cm AC Base = 8 cm dan LPA kelas A= 30 cm sedangkan pada metode AASHTO didapatkan nilai ESAL 0,5x10⁶ dan didapatkan Nilai SN1 = 1,8 inchi SN2 = 2inchi SN3 = 2,5 inchi, sehingga didapat tebal lapisan perkerasan Laston/AC-WC = 12 cm pondasi atas = 10,5 cm dan pondasi bawah = 20,5cm.Kata Kunci:AASHTO, Bina Marga 2017, Jalan Jalur Lintas selatan
Analisa Tata Guna Lahan DAS Lesti Berbasis SIG (Sistem Informasi Geografis) Azizah Rokhmawati
Jurnal Rekayasa Sipil Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Rekayasa Sipil
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.147 KB)

Abstract

Penataan kawasan yang mengabaikan tingkat kemampuan lahan akan menyebabkan lahan rusak, sehingga akan mempengaruhi fluktuasi ketersediaan air pada DAS. Upaya evaluasi dan penataan kawasan yang mengacu pada ketersediaan air dan kebutuhan air akan memberikan gambaran manfaat dalam pengelolaan DAS. Pada penelitian ini model   penataan kawasan mengacu pada hasil penelitian sebelumnya yaitu berdasar neraca air. Debit ditinjau pada nilai curah hujan, penguapan, keadaan tanah dan besarnya luas tataguna lahan  yang ada pada DAS, sehingga dampak debit yang dihasilkan dari fungsi kawasan diharapkan dapat  menjaga sumberdaya air dengan baik. Penetapan lokasi penelitian dilakukan berdasarkan ketersediaan data pada stasiun pengamatan hujan dan alat pengamatan debit yang ada. Metode penelitian dilakukan dengan metode survei dilapang  dan analisis peta DAS dan jaringan sungai memakai Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasil penelitian ini nantinya berupa Model Penataan Kawasan DAS bagian Hulu dengan harapan dapat menjaga pelestarian DAS. Dan diharapkan dapat dipakai sebagai penataan DAS bagian hulu yang memperhatikan neraca atau kesetimbangan air dan pelestarian DAS. Pada penelitian ini digunakan Sub DAS Lesti sebagai lokasi penelitian dengan pertimbangan bahwa pada  DAS ini terdapat alat pencatat hujan dan terdapat alat pencatat debit otomatis sebagai titik kontrol model.  Hasil penelitian Penggunaan lahan pada sub DAS Lesti berdasarkan analisa spasial Arc View 3.3 dan pengecekan di lapangan saat ini terdiri dari sawah, tegal, pemukiman, kebun campuran, perkebunan kopi, hutan, semak dan belukar. Penggunaan lahan khususnya bidang pertanian, hampir semua wilayah diusahakan untuk budidaya, baik tanaman semusim, kebun campuran atau yang lainnya. Mayoritas pemilikan lahan adalah hak milik, sedangkan tanah negara pada umumnya berupa areal berhutan dan semak/belukar. Pada kawasan hutan sebagian kondisinya berupa tanah terbuka yang tersebar di beberapa wilayah sub DAS Lesti. Hutan 5914 Ha atau 10, 13 %, Kebun : 6008 Ha atau 10,29%, Ladang : 20779 Ha atau 35, 59%, Padang Rumput 5116 Ha atau 8,76 %, Pemukiman 11977 Ha atau 20,51 % dan Sawah 8590 Ha atau 14, 71 %. Kata Kunci :  Tataguna Lahan, DAS Lesti , SIG
``ANALISA TUNDAAN AKIBAT PENUTUP PALANG PINTU KERETA API (RUAS JALAN SULTAN AGUNG DESA KEPANJEN KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG ) Fitria Indah Dwi Cahyanti; Azizah Rokhmawati; Anita Rahmawati
Jurnal Rekayasa Sipil Vol 12, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.378 KB)

Abstract

ABSTRAK Perlintasan yang terbentuk dari pertemuan antara dua jenis prasarana transportasi yaitu jalan raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering menimbulkan tundaan, seperti pada perlintasan di jalan Sultan Agung Desa Kepanjen Kabupaten Malang iniTujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kendaraan dan panjang antrian tundaan yang terjadi akibat kereta api perlintasan nutup pada setiap lajur. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Data Primer didapat dengan cara survei langsung di lokasi penelitian meliputi survei kondisi dan geometrik jalan, survei geometik dan titik pengamatan pertama sampai ketiga, sedangkan data sekunder didapat dari jadwal kedatangan kereta api. Untuk Perhitungan Tundaan, Kerapatan, Kecepatan, dan volume ini mengacu pada Pedoman Manual Kapasitas Jalan Indonesiia 1997 dan menggunakan Metode Greenshield untuk menganalisis hubungan Kecepatan dengan Kerapatan, Volume dengan Kecepatan. Berdasarkan hasil analisa didapatkan durasi penutup terlama hari Jum’at pukul 14.49 dan durasi penutup tercepat hari Minggu pukul 16.55. Volume arus lalu lintas minimal hari Jum’at sebesar 2681,6 smp/jam dan volume lalu lintas maksimal hiri Minggu sebesar 2797,6 smp/jam. Kecepatan Kendaraan melintas setelah kereta api melintas terlama hari Senin selama 16.56 menit dan yang tercepat hari Rabu selama 14.14 menit. Kerapatan terpanjang pada hari Minggu sebesar 174,8 meter dan terpendek hari Selasa sebesar 133,6 meter. Sedangkan hasil menggunakan metode Greenshield hubungan Kecepatan dengan Kerapatan diperoleh nilai maksimum hari Selasa sebesar 56,3 km/jam dan nilai minimum hari Kamis sebesar 51,6 km/jam. Hubungan Volume dengan Kecepatan nilai maksimum hari Minggu sebesar 9445,9 smp/jam dan nilai minimum hari Selasa sebesar 5786,8 smp/jam. Kata Kunci : Tundaan, Panjang Antrian, MKJI 1997, Metode Greenshield. ABSTRACT Crossings that are formed from the meeting between two types of transportation infrastructure, namely highways and railroads are a form of meeting that often causes delays, such as the crossing on Jalan Sultan Agung, Kepanjen Village, Malang Regency. railroad crossings are closed on each lane. This research was conducted using primary data and secondary data. Primary data was obtained by direct survey at the research site including road condition and geometric surveys, geometric surveys and the first to third observation points, while secondary data was obtained from train arrival schedules. For the calculation of delay, density, speed, and volume, this refers to the 1997 Indonesian Road Capacity Manual and uses the Greenshield Method to analyze the relationship between Speed and Density, Volume and Speed. Based on the analysis results, the longest closing duration is Friday at 14.49 and the fastest closing duration is Sunday at 16.55. The minimum traffic volume on Friday is 2681.6 pcu/hour and the maximum traffic volume on Sunday is 2797.6 pcu/hour. The speed of the vehicle passing after the train was the longest on Monday for 16.56 minutes and the fastest on W ednesday for 14.14 minutes. The longest density on Sunday is 174.8 meters and the shortest on Tuesday is 133.6 meters. The results using the Greenshield method of speed-density relationship obtained a maximum value on Tuesday of 56.3 km/hour and a minimum value of 51.6 km/hour on Thursday. The relationship between Volume and Speed, the maximum value on Sunday is 9445.9 pcu/hour and the minimum value on Tuesday is 5786.8 pcu/hour.Keywords : Delay, Queue Length, MKJI 1997, Greenshield Method.
STUDI ANALISIS DAMPAK KINERJA LALU LINTAS PADA RUAS JALAN SUMATERA - Dr. SOETOMO KOTA MADIUN Muhammad Fahruddin; Azizah Rokhmawati; Anita Rahmawati
Jurnal Rekayasa Sipil Vol 11, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1201.977 KB)

Abstract

Ruas jalan merupakan salah satu hal yang selalu beriringan dengan tuntutan kebutuhan manusia, tuntutan perkembangan jaman dan kemajuan teknologi serta berkembangnya pemikiran manusia sebagai pengguna jalan itu sendiri. Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel. Terjadinya penambahan volume lalu lintas jalan telah mengakibatkan kemacetan lalu lintas pada ruas jalan sekitar Gedung Islamic Centre Madiun (ICM). Kemacetan lalu lintas terjadi karena pergerakan kendaraan keluar masuk gedung ini, perilaku ketidakdisiplinan para penyeberang jalan, dan adanya angkutan umum yang berhenti menunggu penumpang. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dampak lalu lintas, volume kendaraan, derajat kejenuhan dan Tingkat pelayanan Level of Service (LOS). Hasil Analisa pada penelitian didapatkan volume puncak kendaraan pada Jalan Sumatera 398 Skr/jam, pada Jalan Dr. Soetomo 1.486,2 Skr/jam, kemudian volume pada kendaraan pada Jalan Sumatera Q = 105.552 skr/jam, Pada Jalan Dr. Soetomo Q = 1955.601 skr/jam. Dan kapasitas ruas Jalan Sumatera C = 6118,78 skr/jam, pada Jalan Dr. Soetomo C = 4960,824 skr/jam, dan derajat kejenuhan pada Jalan Sumatera , pada Jalan Dr. Soetomo DJ = , kemudian Tingkat pelayanan Level of Service (LOS) pada Jalan Sumatra VCR = 0,01 skr/jam (temasuk kategori tingkat pelayanan A) hal 42, Pada Jalan Dr. Soetomo VCR = 0,39 skr/jam (termasuk kategori tingkat pelayanan B) hal 42.