Articles
Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dalam Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan Creative Problem Solving (CPS)
Mochamad Rasyid Ridha;
Mumun Syaban
SOSIOHUMANITAS Vol 18 No 1: Maret 2016
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Langlangbuana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (523.666 KB)
|
DOI: 10.36555/sosiohumanitas.v18i1.62
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa dalam pembelajaran matematika melalui pendekatan Creative Problem Solving di kelas VIII - A SMP Negeri 3 Soreang. Subjek dalam pene litian ini adalah seluruh siswa kelas VIII - A SMP Negeri 3 Soreang yang berjumlah 33 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, yaitu siklus pertama terdiri atas 5 kali pertemuan dan siklus kedua 5 kali pertemuan. Instrumen yang digunakan dalam pene litian ini adalah observasi, angket dan tes . Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelas VIII - A SMP Negeri 3 Soreang mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Hal ini ditunjukkan oleh sebanyak 32 siswa atau 96 ,77% mengalami peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis berdasarkan skor total aspek kemampuan berpikir kritis matematis. Persentase rata - rata nilai tes mengalami peningkatan dari 53,71% pada siklus I menjadi 68,39% pada siklus II dan dalam kategori tinggi. Berdasarkan hasil observasi pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan Creative Problem Solving sudah baik dan sesuai dengan karakteristik nya . Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan persentase rata - rata keterlaksanaan dari 83,33% pada siklus I menjadi 93,33% pada siklus II. Berdasarkan hasil angket respon siswa terhadap pembelajaran matematika kaitannya dengan kemampuan berpikir kritis ma tematis, mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II.
THE INFLUENCE OF PEER TUTORING MODEL ON THE PROBLEM-SOLVING UNDERSTANDING AND COMMUNICATION SKILLS OF EIGHT GRADE JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS
Teguh Rizki Andriana;
Jozua Sabandar;
Mumun Syaban
(JIML) JOURNAL OF INNOVATIVE MATHEMATICS LEARNING Vol 1, No 4 (2018): VOLUME 1 NUMBER 4, DECEMBER 2018
Publisher : IKIP Siliwangi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (306.482 KB)
|
DOI: 10.22460/jiml.v1i4.p345-349
Various efforts to develop education which related to quality of education were overall implemented by the government to enhance quality of education. The implementation of compatible method was an effort to improve learning achievement and accomplish learning goals. Peer tutoring is a group of students who have completed learning material then provide assistance for others who got difficulty in understanding the material. From the research result were obtained, (1) Sig. 0,011 = Ho was rejected means there was difference in students learning result in mathematic lesson by using peer tutoring method compare with conventional learning method; (2) Sig. 0,002 = Ho was rejected means there was difference in problem solving communication skill in mathematic lesson by using peer tutoring method compare with conventional learning method; (3) Sig. 0,043 = Ho was rejected means there was difference in problem solving comprehension skill in mathematic lesson by using peer tutoring method compare with conventional learning method. From the data, it can be concluded that students learning result using peer tutoring method was more effective. It was because, this method demanded students to be more active in learning process either individual or overall.
THE ROLE OF SQ3R STRATEGY ON MATHEMATICAL COMMUNICATION ABILITY AND SELF REGULATED LEARNING OF SEVENTH GRADE STUDENT
Barnas Barnas;
Utari Sumarmo;
Mumun Syaban
(JIML) JOURNAL OF INNOVATIVE MATHEMATICS LEARNING Vol 1, No 3 (2018): VOLUME 1 NUMBER 3, SEPTEMBER 2018
Publisher : IKIP Siliwangi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (294.143 KB)
|
DOI: 10.22460/jiml.v1i3.p248-255
The study was a pre-test -post test experimental control group design having a goal to examine the role of SQ3R strategy and mathematics prior ability (MPA) on students’ mathematical communication ability (MCA) and self regulated learning (SRL). The study involved 68 seventh grade students, a mathematical communication test, a mathematical SRL scale, and a perception on SQ3R strategy scale. The study found that on MCA, its Gain, and on SRL students getting treatment by SQ3R strategy attained better grades than the grades of students taught by conventional teaching, but the grades of MCA were still at low level, and of SRL the grades were at medium level. The other findings, there was high association between MCA and SRL, and students performed high perception toward SQ3R strategy.
INDUCTIVE-DEDUCTIVE LEARNING APPROACH TO DEVELOP STUDENTS’ MATHEMATICAL PROBLEM SOLVING SKILLS AND SELF EFFICACY
Teguh Imam Agus Hidayat;
Jozua Sabandar;
Mumun Syaban
(JIML) JOURNAL OF INNOVATIVE MATHEMATICS LEARNING Vol 1, No 1 (2018): VOLUME 1 NUMBER 1, MARCH 2018
Publisher : IKIP Siliwangi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (3644.732 KB)
|
DOI: 10.22460/jiml.v1i2.p76-85
This study was a pretest-posttest designed control group experiment, aimed at reviewing the role of inductive-deductive approach on Islamic Junior High School students’ skills in mathematical problem solving and self efficacy. This research involved 56 grade eight students, a set of problem solving ability tests and a set of self efficacy scale. The result found that in the extent of mathematical problem solving skills and self efficacy, students who received problem solving-based learning achieved better quality than students who received conventional learning, either overall or based on the early mathematical ability (EMA). The interaction between learning and EMA in achieving and increasing problem solving skill showed no significant difference. Other than that, we found robust association between mathematical problem solving skills and self efficacy.
Matematika dalam Era Globalisasi
Mumun Syaban
EDUCARE Vol. 1 No. 1, Juni 2002
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Langlangbuana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1487.74 KB)
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sangat pesat terutama dalam bidang informasi begitu cepat, sehingga informasi yang terjadi di dunia , dapat kita ketahui dengan segera, yang mengakibatkan batas Negara dan waktu sudah tidak ada perbedaan lagi. Akibat dari perkembangan IPTEK itu timbullah suatu masa atau era yang disebut dengan Era globalisasi. Dalam era globalisasi ini banyak yang akan terjadi, misalnya dalam bidang ekonomi adanya pasar bebas yaitu AFTA 2003 dan WTO. Dalam menghadapi era globalisasi itu faktor yang paling dominan adalah meningkatkan sumber daya manusia (SDM).Memasuki era globalisasi ini diperlukan sumber daya manusia yang handal dan mampu berkompetisi secara global. Sumber daya manusia dapat di tingkatkan, hanya dengan melalui pendidikan. Oleh karena itu diperlukan penyempurnaan kurikulum yang sesuai dengan tuntutan globalisasi.Untuk meningkatkan mutu pendidikan, dalam hal ini pelajaran matematika sebaiknya materi pelajaran matematika dikaitkan dengan kehidupan nyata di masyarakat, kemudian guru mengangkatnya kearah konsep matematika tertentu. Untuk mengetahui apakah kompetensi dasar sudah dicapai atau belum perlu diadakan suatu evaluasi, sehingga indikator-indikator pencapaian hasil belajar yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran khusus, tujuan pembelajaran umum dan tujuan mata pelajaran betul-betul tercapai.
Asesmen Proses
Mumun Syaban
EDUCARE Vol. 2 No.1, Agustus 2003
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Langlangbuana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1150.782 KB)
Asesmen dipakai untuk membuat suatu keputusan oleh guru. Keputusan tersebut dipakai untuk perbaikan kualitas pembelajaran. Langkah- langkah proses dan pelaksanaan asesmen adalah merencanakan penilaian (plan assessment), mengumpulkan bukti ( gather evidence), menginterpretasikan bukti (Interpret evidence) , dan menggunakan hasil (use results). Dalam kegiatan belajar mengajar paling tidak ada dua hal yang dapat dinilai yaitu keberhasilan siswa dalam belajar dan keberhasilan guru dalam mengajar, dari kedua hal tersebut dapat di asessmen mengenai proses dan hasil.
MENGGUNAKAN OPEN-ENDED UNTUK MEMOTIVASI BERPIKIR MATEMATIKA
Mumun Syaban
EDUCARE Vol. 2 No. 2, Agustus 2004
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Langlangbuana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1176.893 KB)
Dalam upaya meningkatkan kemampuan matematika seperti yang diharapkan, guru perlu mempersiapkan dan mengatur strategi penyampaian materi matematika kepada siswa. Hal ini dilakukan selain untuk mempersiapkan pedoman bagi guru dalam penyampaian materi, juga agar setiap langkah kegiatan pencapaian kompetensi untuk siswa dapat dilakukan secara bertahap, sehingga diperoleh hasil pemelajaran matematika yang optimal. Untuk melaksanakan pembelajaran matematika seperti di atas, diperlukan beberapa kecakapan guru untuk memilihkan suatu model pembelajaran yang tepat, baik untuk materi ataupun situasi dan kondisi pembelajaran saat itu. Sehingga pembelajaran tersebut dapat merangsang siswa untuk memperoleh kompetensi yang diharapkan. Dengan demikian siswa mampu menyelesaikan berbagai permasalahan baik dalam pelajaran ataupun dalam kehidupan sehari-hari.
PENERAPAN PEMBELAJARAN INVESTIGASI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Mumun Syaban
EDUCARE Vol. 4 No. 1, Agustus 2006
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Langlangbuana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1194.365 KB)
Model pembelajaran investigasi adalah salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan siswa tentang matematika. Dengan jalan memberikan kesempatan menyelidiki situasi- situasi yang menarik hati mereka, sehingga mereka dapat menyusun pola atau keteraturan, menyusun dugaan (conjectures), mencari data yang dapat mendukung dugaan tadi dan membuat kesimpulan.Dengan pembelajaran investigasi atau eksplorasi, diharapkan siswa dapat menemukan cara-cara baru dalam menggunakan pengetahuan matematika mereka dan menggunakan matematika sebagai alat untuk pemecahan masalah; dan berabstraksi berdasarkan pengalaman dalam pemecahan masalah yang terkait dengan konsep, ide, keterampilan, prosedur, dan struktur yang memiliki tingkat lebih pada aplikasi secara menyeluruh.
MENUMBUHKEMBANGKAN DAYA MATEMATIS SISWA
Mumun Syaban
EDUCARE 2008: Vol. 5 No. 2, Februari 2008
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Langlangbuana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1358.34 KB)
Mathematical power be abilitys which must be owned by student from and when doing mathematics. Mathematical power includes the ability to explore, conjecture, and reason logically; to solve non-routine problems; to communicate about and through mathematics; and to connect ideas within mathematics and between mathematics and other intellectual activity. The core concept of achieving mathematical power is that students develop mathematical power through problem solving, communication, reasoning, and connections.Kata Kunci: Mathematical Power, problem solving, reasonning, communication, and connection.
MENUMBUHKEMBANGKAN DAYA DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI
Mumun Syaban
EDUCARE Vol. 6 No. 1, Agustus 2008
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Langlangbuana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1433.809 KB)
his research is carried out to obtain the empirical evidence concerning capability of discovering to raise the mathematical power and disposition of senior high school students (SMA). The population in this research is Senior High School Students, with sampel is SMA students from high level, medium level and lower level in environment in Education Departement in Bandung. This research just using research of control group design especially post-test. To knowing ability of disposition and power mathematical student used by the instrument test. Analysis data in this research using one way and two way ANOVA.The research result obtained as follows:(1) The mathematical power and disposition of student study which is use the study model of investigation that better than the student which is use study conventionally. (2) The mathematical power and disposition of student which is using model study of investigation grouply better than that student study use the model study of investigation individually. (3) The mathematical power and disposition of student has the cognitive style field independent (FI) better than student has the cognitive style field dependent (FD). (4) There are interaction between study models with level to school in mathematical power. (5) There are interaction between study model with cognitive style. (6) There are interaction between study models with level to school in mathematical disposition. (7) There are no interaction between study models with cognitive style in mathematical disposition.Key Words: Mathematical power, mathematical disposition, Cognitive Styles, problem solving, communication, reasoning, connections, and group investigation.