Yuwono Setiadi, Yuwono
Nutrient Department, Polytechnic Health Ministry of Semarang

Published : 19 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Hubungan Lama Bekerja, Motivasi dan Pengetahuan dengan Kemampuan Bidan Desa dalam Menginterpretasikan Hasil Penimbangan (N dan T) di Kabupaten Blora Kurniatri, Maniek Indah; Noviardhi, Astidio; Setiadi, Yuwono
JURNAL RISET GIZI Vol 4, No 2 (2016): November 2016
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrg.v4i2.3263

Abstract

Latar belakang : Interpretasi hasil penimbangan merupakan hal yang sangat penting dalam pemantauan pertumbuhan balita. Persentase balita yang naik berat badannya (N/D) merupakan indikator keberhasilan program. Masih banyak kader dan petugas kesehatan di Kabupaten Blora yang melakukan penilaian pertumbuhan berdasarkan kenaikan berat badan absolute. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lama bekerja, motivasi dan pengetahuan dengan kemampuan bidan desa dalam menginterpretasikan hasil penimbangan (N dan T) di Kabupaten Blora.Metode : Penelitian deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan secara sistematik random sampling untuk mendapatkan sampel sejumlah 172 bidan desa. Semua data primer ( lama bekerja, motivasi, pengetahuan dan kemampuan interpretasi) diperoleh menggunakan kuesioner dengan metode wawancara. Analisis data menggunakan Chi Square.Hasil : Ada hubungan yang signifikan antara lama bekerja dengan kemampuan bidan desa dalam menginterpretasikan hasil penimbangan (N dan T) (p=0,021). Ada hubungan yang signifikan antara motivasi dengan kemampuan bidan desa dalam menginterpretasikan hasil penimbangan (N dan T) (p=0,000). Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan kemampuan bidan desa dalam menginterpretasikan hasil penimbangan (N dan T) (p=0,005)Kesimpulan : Ada hubungan yang signifikan antara lama bekerja, motivasi dan pengetahuan dengan kemampuan bidan desa dalam menginterpretasikan hasil penimbangan (N dan T).
Status Anemi Ibu Hamil Trimester III Sebagai Efek Tingkat Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe, Protein, Vitamin C dan Pengetahuannya Arum, Dyah; Hutagalung, Sihol; Setiadi, Yuwono
JURNAL RISET GIZI Vol 2, No 1 (2014): Mei 2014
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrg.v2i1.142

Abstract

BackgroundAnemia in pregnant women is still a big problem in Indonesia, and it can increase the mortality and morbidity of the mothers and babies. According to the Basic Health Research report 2007 showed that the prevalence of anemia in Central Java province reached 16.4 % and it is above the national prevalence of anemia 14.8 %. At the Mijen I health center 42,86% of 70 pregnant women were examined have haemoglobin less than 11g%Objective : To analyze the relationship between Fe tablet intake , protein ,vitamin C , and the knowledge, with the anemia status of third Trimester  pregnant women..Method:The study was an observational analytic by using cross sectional approach. Held in December 2013 to January 2014. It is the total population of third trimester pregnant women that there are 44 pregnant women. Using The questionnaire which is consist of the identity of respondents, the level of knowledge. Fe tablet intake protein and vitamin C intake, recall 24 hours was done for two days, and photometer for measuring hemoglobin levels.Results : Fe tablet intake of respondents on average 56.8 % obedient, good protein intake as much as 59.1 % of respondents , majority of the respondents have less knowledge of the number 25 (56.8 %) of the respondents and the total of 61.4 % of respondents are not anemicConclusion: There is a significant relationship between adherences to consume Fe with maternal anemia status. There is a significant relationship between the level of protein intake with anemia status. There is a significant relationship between the consumption of Vitamin C it anemia status. There is a significant relationship between the levels of knowledge of the status of anemia
PERBEDAAN NILAI INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK NASI PECEL BERAS CIHERANG, BERAS MERAH DAN BERAS SINTANUR Parmi, Parmi; Isnawati, Muflihah; Setiadi, Yuwono
JURNAL RISET GIZI Vol 4, No 1 (2016): Mei (2016)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrg.v4i1.4284

Abstract

Background: The glycemic index is a value that indicates the ability of a carbohydrate-containing foods in improving blood sugar. Previous research also done extensive research on the glycemic index of a food, but every meal we consume some foods and through various treatment processes This study will calculate the glycemic index prepared foods namely pecel distinguished from varieties of rice such as rice Ciherang that have a low glycemic index (55), brown rice has a medium glycemic index (59) and Sintanur rice has a high glycemic index (91). Based on this background, researchers interested in researching on the difference in value of glycemic index and glycemic load of rice pcel of three kinds of rice. Objective: To determine differences in the value of glycemic index and glycemic load on Ciherangpecel of rice, red rice, and rice Sintanur. Methods: This study used an experimental research design. There were three treatment groups each group consisting of 9 people. After 10 hours of fasting blood glucose measurements were taken and given 50 grams of carbohydrates such as white bread 95 grams. Blood glucose levels were measured again at minute 15, 30, 45, 60, 90 and 120. An interval of one week, the subjects were given pecelciherang rice, red rice and rice Sintanur, subsequently re-measured blood glucose as the first treatment. Results: The value of rice IG pecelCiherang rice was 86.67, 86.69 pecel brown rice and rice pecelSintanur 90.59. Pecel glycemic load of 43.82 Ciherang rice, red rice 43.95 and 45.38 Sintanurpecel rice.
Pemanfaatan Limbah Ampas Tahu Sebagai Upaya Diversifikasi Pangan di Masyarakat Setiadi, Yuwono; Aambarwati, Ria
JURNAL RISET GIZI Vol 2, No 2 (2014): November 2014
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrg.v2i2.3253

Abstract

Latar Belakang: Ampas tahu memiliki sifat yang cepat basi dan berbau tidak sedap (langu). Pemanfaatan tepung ampas tahu yang disubstitusikan ke dalam pembuatan brownies kukus adalah untuk mengganti sebagian tepung terigu dan digunakan untuk lebih meningkatkan kandungan gizi dari brownies.Tujuan: mengetahui nilai gizi brownies kukus dengan substitusi tepung ampas tahu serta daya terimanya.Metode: Penelitian dilakukan 3 tahap, yaitu: pembuatan tepung ampas tahu,  pembuatan brownies kukus, pengujian nilai gizi  serta daya terimanya. Pada penelitian ini dibuat brownies kukus dengan substitusi tepung ampas tahu  0%, 5%, 15%, 25%, 35%, 45%. Disain penelitian ini adalah eksperimen murni dengan Rancangan Acak Lengkap 1 (satu) faktor, yaitu konsentrasi substitusi serta 6 (enam) taraf perlakuan, yaitu:  0%, 5%, 15%,25%,35%, 45%. Jumlah ulangan 2 kali. Variabel yang diukur adalah mutu gizi (proximate) dan daya terimanya. Analisis data menggunakan ANOVA (Analysis of Varians) dan ANOVA Repetead Measure.Hasil: Pensubstitusian tepung ampas tahu kedalam pembuatan brownies kukus  meningkatkan mutu gizi dari brownies kukus, brownies kukus yang paling disukai dan bernilai gizi tinggi/baik adalah brownies dengan substitusi tepung ampas tahu 25%.Kesimpulan: tidak ada perbedaan mutu  gizi serta adanya perbedaan daya terima brownies kukus dengan substitusi tepung ampas tahu pada berbagai konsentrasi.Saran: perlu adanya perlakuan pendahuluan yang berupa pengukusan bahan baku tepung ampas tahu agar aroma langu yang ada pada produk dapat dikurangi.
Pemberian Buah Pepaya Segar terhadap Penurunan Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik pada Lansia Penderita Hipertensi Sensiana, Maria Francona; Isnawati, Muflihah; Setiadi, Yuwono
JURNAL RISET GIZI Vol 1, No 2 (2013): November 2013
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrg.v1i2.77

Abstract

Background : Hypertension is a disease with high morbidity and mortality in elderly people. High potassium food such as papaya is a potential sources for decreasing systolic and diastolic blood pressure.Objective : To investigate the effect of fresh papaya on lowering systolic and diastolic blood pressure in elderly patients with hypertension.Method : This study  was an experimental research with pre and post test control group design. Number of  elderly involved in this study were 20 persons,  divided in two groups, firstly , 10 person in treatment group received 350 gr/ day  papaya (containing 899,5 mg of potassium) for 7 days. Second group was a control group.  Systolic and diatolic blood pressure were measured before and after treatment (in tfe first and 7th day) Data were analyzed  using Paired t-test,.Results : There were differences in systolic (p1 = 0.028) and diastolic (p2 = 0.022) blood pressure between the treatment and control groups In the treatment group there was a decrease in systolic and diastolic blood pressure (p2 = 0.014) after given fresh papaya and after treatment (p=0,014)Conclusion : Consuming 350 gr/day of fresh papaya could decrease systolic and diastolic blood pressure in hypertensive elderly subject.
ANALISIS KANDUNGAN SERAT PANGAN DAN DAYA TERIMA FORMULA MINUMAN HEALTHY BOBA Fajrin, Hasina Nur; Jaelani, Mohammad; Setiadi, Yuwono; Ambarwati, Ria
JURNAL RISET GIZI Vol 10, No 1 (2022): Mei (2022)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrg.v10i1.8762

Abstract

Background: Boba milk tea is a drink that contains high calories, sugar and fat and low fiber which can increase the risk factors for high blood sugar disorders. It needs to be modified by adding porang glucomannan flour and kappa carrageenan as high-fiber food ingredients. Objective: To determine the dietary fiber content and the acceptability of the healthy boba drink formula.Method: The study used a true experimental method with a one-factor completely randomized design (CRD) with three treatments. Food fiber content data were analyzed using One Way ANOVA and Post Hoc Duncan Multiple Range Test (DMRT). Acceptance data was analyzed using the Kruskal-Wallis Test. Results: The dietary fiber content of 1 serving of Healthy Boba drink formula is F1 (1.1663 g), F2 (1.8079 g), F3 (1.7527 g). Variations in the addition of glucomannan porang flour and kappa carrageenan had a significant effect on the dietary fiber content of the Healthy Boba Drink formula (p=0.000). There was no difference in panelists' acceptance of color (p=0.977), aroma (p=0.846), taste (p=0.109) and texture (p=0.148). The level of acceptance of the Healthy Boba drink is 90% of consumers can spend 75% of the portion of F1, 77% in F2 and 73% in F3. Conclusion: The highest dietary fiber content in the Healthy Boba Drink formula can meet 4.9% of the fiber needs in prediabetes adolescents, and can be recommended as an alternative drink in the prevention of prediabetes.
Hubungan Status Gizi, Beban Kerja, Asupan Energi Dan Zat Gizi Makronutrien Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Produksi Farihatin, Anis; Subandriani, Dyah Nur; Setiadi, Yuwono
JURNAL RISET GIZI Vol 10, No 2 (2022): November (2022)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrg.v10i2.10744

Abstract

Latar Belakang : Kelelahan kerja merupakan salah satu permasalahan yang sering terjadi karena menghambat proses dan hasil suatu pekerjaan sehingga mengakibatkan menurunnya kesehatan, kapasitas kerja, dan daya tahan tubuh akibat aktivitas kerja. Menurut Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada tahun 2014 di Indonesia rata-rata terjadi 414 kecelakaan kerja per hari, 27,8% disebabkan oleh kelelahan yang tinggi.  Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi, beban kerja, asupan energi dan zat gizi makro dengan kelelahan kerja pada pekerja produksi di PT. Selaras Citra Lestari Bawen. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 20 orang. Data status gizi dari pengukuran IMT, beban kerja menggunakan pengukuran denyut nadi, asupan energi dan zat gizi makronutrien diperoleh dari food recall 2x24 jam dan kelelahan kerja diukur menggunakan kuesioner IFRC. Hasil analisis menggunakan uji Korelasi Rank Spearman. Hasil : Terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan kelelahan kerja (p-value = 0,000), dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi (p-value = 0,538), asupan energi (p-value = 0,300), asupan protein ( p-value = 0,077), asupan lemak (p-value = 0,199), dan asupan karbohidrat (p-value = 0,601) dengan kelelahan kerja. Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan kelelahan kerja pada pekerja bagian produksi di PT. Selaras Citra Lestari Bawen.
IDENTIFIKASI KANDUNGAN TIMBAL (Pb) PADA IKAN YANG DIJUAL OLEH PENGEPUL IKAN SUNGAI DONAN CILACAP Jannati, Annisya Rahmadina; Wijaningsih, Wiwik; Setiadi, Yuwono
JURNAL RISET GIZI Vol 2, No 2 (2014): November 2014
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrg.v2i2.4334

Abstract

Background : According to the research results of Hernayanti (2006) the content of Cd heavy metals in waters and sendiments ranged between 0.14-1.03 ppm and 0.85-2.75 ppm, while the heavy metal content of Pb in water and successive metals ranging between 0.085-1.1 ppm and 11.3-18.5 ppm. Fish are creatures that are sensitive to pollution of heavy metals so they can be used as indicators of water pollution.Objective : The purpose of this study was to determine the lead content in layur fish, three waja fish, anchovy, mullet, and keeper fish which are sold in the Donan River Pengepul Cilacap. The method used in this study is descriptive analysis that is to determine the description of lead levels in these fish. Lead levels were tested using the SSA method (Atomic Absorption Spectrophotometry).Result : The test results of lead levels using the SSA (Atomic Absorption Spectrophotometer) method showed that of 5 fish samples sold by 5 collectors in the Donan River Cilacap, lead was detected with layur content 0.143 mg / kg, mullet fish 0.271 mg / kg, anchovy 0.309 mg / kg, three waja fish 0.412 mg / kg, and goalkeeper 0.640 mg / kg.Conclution : The conclusion of this study was detected the content of timbale in layur fish, three waja fish, anchovy, mullet, and keeper fish. The highest lead content exceeds the threshold that has been determined by SNI, namely in three waja fish and keeper fish.
Hubungan Lama Bekerja, Motivasi dan Pengetahuan dengan Kemampuan Bidan Desa dalam Menginterpretasikan Hasil Penimbangan (N dan T) di Kabupaten Blora Kurniatri, Maniek Indah; Noviardhi, Astidio; Setiadi, Yuwono
JURNAL RISET GIZI Vol 4, No 2 (2016): November 2016
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrg.v4i2.3263

Abstract

Latar belakang : Interpretasi hasil penimbangan merupakan hal yang sangat penting dalam pemantauan pertumbuhan balita. Persentase balita yang naik berat badannya (N/D) merupakan indikator keberhasilan program. Masih banyak kader dan petugas kesehatan di Kabupaten Blora yang melakukan penilaian pertumbuhan berdasarkan kenaikan berat badan absolute. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lama bekerja, motivasi dan pengetahuan dengan kemampuan bidan desa dalam menginterpretasikan hasil penimbangan (N dan T) di Kabupaten Blora.Metode : Penelitian deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan secara sistematik random sampling untuk mendapatkan sampel sejumlah 172 bidan desa. Semua data primer ( lama bekerja, motivasi, pengetahuan dan kemampuan interpretasi) diperoleh menggunakan kuesioner dengan metode wawancara. Analisis data menggunakan Chi Square.Hasil : Ada hubungan yang signifikan antara lama bekerja dengan kemampuan bidan desa dalam menginterpretasikan hasil penimbangan (N dan T) (p=0,021). Ada hubungan yang signifikan antara motivasi dengan kemampuan bidan desa dalam menginterpretasikan hasil penimbangan (N dan T) (p=0,000). Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan kemampuan bidan desa dalam menginterpretasikan hasil penimbangan (N dan T) (p=0,005)Kesimpulan : Ada hubungan yang signifikan antara lama bekerja, motivasi dan pengetahuan dengan kemampuan bidan desa dalam menginterpretasikan hasil penimbangan (N dan T).