Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Pengaruh Komunikasi Interpersonal dan Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap Kepuasan Komunikasi Karyawan Sekretariat Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika Reni Agustin; Widayatmoko Widayatmoko
Koneksi Vol 3, No 1 (2019): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v3i1.6198

Abstract

Komunikasi interpersonal merupakan interaksi antar individu yang tidak bisa dihindari. Iklim komunikasi organisasi tercipta melalui interaksi dan komunikasi antar anggota, termasuk Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Interaksi ini menimbulkan kepuasan komunikasi yang menjadi tolak ukur lingkungan kerja yang baik. Penelitian ditujukan untuk mengetahui apakah komunikasi interpersonal dan iklim komunikasi organisasi berpengaruh terhadap kepuasan komunikasi organisasi pada karyawan Sekretariat Jenderal Kementerian Kominfo RI. Peneliti menggunakan konsep komunikasi interpersonal, iklim komunikasi dan kepuasan komunikasi. Pendekatan yang digunakan yakni kuantitatif dengan teknik pengambilan sampling probability. Populasi sebanyak 320 pegawai, sampel 101 responden. Peneliti menggunakan uji asumsi klasik, analisis regresi linear berganda, Uji T dan Uji F. Hasilnya, komunikasi interpersonal dan iklim komunikasi organisasi mempengaruhi kepuasan komunikasi, iklim komunikasi berpengaruh signifikan dengan dimensi kejujuran dan mendengarkan komunikasi ke atas sebagai dimensi tertinggi. Terdapat pengaruh komunikasi interpersonal dan iklim komunikasi organisasi terhadap kepuasan komunikasi organisasi.
Pelestarian Kebudayaan Peranakan Tionghoa Wayang Potehi melalui Media Digital Natalia Natalia; Widayatmoko Widayatmoko
Koneksi Vol 2, No 2 (2018): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v2i2.3926

Abstract

Indonesia memiliki keberagaman budaya, salah satunya adalah budaya Peranakan Tionghoa “Wayang Potehi” yang merupakan kebudayaan hasil akulturasi migran Cina yang menetap di kepulauan Jawa. Namun, pada saat Orde Baru, Wayang Potehi dilarang untuk dimainkan sehingga sempat mengalami mati suri. Untuk menghidupkan kembali Wayang Potehi bukan suatu hal yang mudah, maka dari itu butuh pelestarian dan dikontekstualkan dengan perkembangan zaman sekarang ini yaitu dengan menggunakan media digital. Penelitian ini menggambarkan pelestarian kebudayaan Peranakan Tionghoa Wayang Potehi dengan menggunakan media digital. Di sini penulis menggunakan metode kualitatif untuk mengetahui bagaimana pelestarian Wayang Potehi menggunakan media digital. Peneliti melakukan observasi dan melakukan wawancara kepada sumber Wayang Potehi yaitu pakar Wayang Potehi, Pembina Asosiasi Peranakan Tionghoa, dalang, dan penonton. Berdasarkan hasil penelitian melalui wawancara dan observasi bahwa pelestarian Wayang Potehi tidak hanya secara langsung melalu acara namun juga dengan menggunakan media digital seperti website, Blog, Youtube, dan berbagai penggunaan media sosial juga karena penyebaran yang cepat dan targetnya adalah generasi muda.
Komodifikasi dan Pengaburan Makna Simbol Religius Agama Katolik dalam Film The Conjuring II Noppy Angreani; Widayatmoko Widayatmoko
Koneksi Vol 1, No 2 (2017): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v1i2.2032

Abstract

Nilai dan fungsi agama telah mengalami pergeseran. Nilai dan fungsi agama dijadikan kaum kapitalis sebagai komoditas. The Conjuring II merupakan salah satu film yang menjadikan simbol religius agama Katolik sebagai komoditas. Simbol religius agama Katolik dalam film The Conjuring II telah mengalami komodifikasi dan pengaburan makna. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana bentuk komodifikasi dan pengaburan makna simbol religius agama Katolik dalam film The Conjuring II. Komodifikasi menurut Vincent Mosco ialah proses perubahan nilai guna benda menjadi nilai jual. Proses perubahan nilai guna menjadi nilai jual yang dilakukan oleh media, telah menuju pada produksi tanda yang berlebihan dan kemudian mengaburkan makna asli dari tanda tersebut yang disebut dengan disinformasi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan paradigma kritis dan menggunakan teknik Analisis Semiotika Roland Barthes. Pendapatan film The Conjuring II yang sangat besar menunjukkan bahwa praktik komodifikasi yang dilakukan berhasil mendatangkan keuntungan. Praktik komodifikasi tersebut didasari oleh tujuan kapitalis untuk mencapai keuntungan sebesar-besarnya yang berujung pada pengaburan makna simbol salib dan biarawati. Makna simbol salib menjadi kabur karena ditampilkan dalam tiga makna yang berbeda, sedangkan sosok biarawati yang merepresentasikan kebaikan terkaburkan menjadi representasi kejahatan dengan ditampilkan dalam wujud iblis.
Jaringan Komunikasi Antara Pimpinan dan Karyawan dalam Menumbuhkan Komitmen Karyawan di PT. Digital Suplai Indonesia Sharleen Oktaviana; Widayatmoko Widayatmoko
Koneksi Vol 2, No 2 (2018): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v2i2.3936

Abstract

Setiap perusahaan pasti mempunyai jaringan komunikasi yang berbeda-beda. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jaringan komunikasi antara pimpinan dan karyawan di PT Digital Suplai Indonesia. Jaringan komunikasi dapat dilihat dari komunikasi yang terjalin antara pimpinan dan karyawan. Dalam penelitian ini terlihat jaringan-jaringan aliran informasi dari satu orang ke orang lain. Penelitian ini juga menunjukkan orang-orang yang dominan dalam suatu kelompok organisasi. Teori yang digunakan adalah teori Abdullah Masmuh yang terdapat lima jaringan komunikasi yaitu lingkaran, roda, Y, rantai, dan semua saluran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara mendalam pada enam orang informan. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan melakukan observasi untuk melihat langsung komunikasi yang terjalin antara pimpinan dan karyawan. Selain itu juga ada dokumentasi berupa struktur perusahaan yang diteliti. Hasil penelitian di PT. Digital Suplai Indonesia menunjukkan terdapat dua jenis jaringan komunikasi yang terjadi yaitu jaringan bintang atau semua saluran dan jaringan roda.
Gaya Hidup Remaja Perempuan dalam Membentuk Body Image dan Citra Diri Sesuai Tren Masa Kini Ayu Liza Karunia Syachrizally; Widayatmoko Widayatmoko
Koneksi Vol 2, No 1 (2018): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v2i1.2426

Abstract

Gaya hidup yang telah berkembang dan menjadi tren di kalangan remaja perempuan saat ini antara lain adalah fashion dan healthy lifestyle. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya hidup yang saat ini menjadi tren di kalangan remaja perempuan. Untuk mengetahui tren fashion dan healthy lifestyle yang dapat membentuk body image dan citra diri pada remaja perempuan. Teori yang digunakan oleh penulis adalah teori gaya hidup dengan dimensinya antara lain adalah fashion dan healthy lifestyle. Gaya hidup adalah bagaimana cara individu menghabiskan waktu mereka dengan sekitarnya. Selanjutnya, penulis juga menggunakan teori body image dan citra diri. Body image merupakan persepsi, pikiran, dan perasaan seseorang tentang tubuhnya. Selanjutnya, citra diri adalah salah satu segi dari gambaran diri yang berpengaruh pada harga diri. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah kemajuan dalam bidang fashion itu sendiri dapat dilihat dari munculnya jenis-jenis style yang baru, bahkan dapat dikatakan style tersebut adalah style fashion yang kebarat-baratan. Selain itu juga dalam bidang healthy lifestyle itu sendiri dapat dirasakan dengan kemajuan cara manusia menjaga pola sehat dengan menggunakan teknik yang baru.
Etika Iklan & Peradaban Sosial (Komodifikasi Masalah Sosial Dalam TVC Meikarta Dengan Analisis Semiotika Model Charles Sanders Pierce Dalam TVC Meikarta) Mei Lani; Widayatmoko Widayatmoko
Koneksi Vol 1, No 2 (2017): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v1i2.2028

Abstract

Sejak manusia hidup bermasyarakat, sejak itulah masalah sosial terjadi di dalamnya. Sulit ditemukan kondisi masyarakat yang ideal dan seluruh kehidupan sosial sesuai dengan harapan. Masalah sosial juga saat ini dapat dikemas untuk tujuan komersil guna mendapatkan keuntungan. Konten masalah sosial memang sangat menjanjikan karena menampilkan sebuah realitas sosial yang ada. Penelitian ini bertujuan melihat adanya komodifikasi masalah sosial dalam TVC Meikarta. Komodifikasi merupakan proses mengubah barang dan jasa, termasuk komunikasi, yang dinilai karena kegunaannya, menjadi komoditas yang dinilai karena apa yang akan mereka berikan di pasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif karena dapat menggambarkan suatu gejala sosial. Subjek penelitian adalah TVC Meikarta dan objek penelitian adalah komodifikasi masalah sosial. Teknik analisis data menggunakan Analisis Semiotika Charles Sanders Pierce. Lippo Group sebagai kapitalis mengkomodifikasi masalah sosial dalam TVC  untuk mendapatkan keuntungan dengan membuat iklan Meikarta dengan konten yang dramatis dengan maksud bahwa Meikarta adalah solusi yang tepat.
PENGARUH KEBERBAKATAN MANAJERIAL TERHADAP EFEKTIVITAS ROTASI JABATAN ( STUDI KASUS PADA KANTOR POS DI REGIONAL IV JAKARTA) Agung Surya Dwianto; Widayatmoko Widayatmoko
(JEMS) Jurnal Entrepreneur dan Manajemen Sains Vol. 2 No. 1 (2021): Januari
Publisher : UM. Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.149 KB) | DOI: 10.36085/jems.v2i1.1143

Abstract

Job rotation is another way renew employee motivation. However, job rotation does not always go smoothly. It is possible that the job rotation plan that has been programmed by the company, causes protests from employees who feel that they are already established in their current position. Therefore, such a policy must be based on accurate data and information on individual performance. Another thing, it is important to consider that job rotation should be based on the competence of the employee concerned. They must be prepared in advance at least in the form of orientation at the new job site. It is so important to build a manager's competence, because a bad (incompetent) manager can have a bad impact on the company, and can even bring down the company. Therefore, companies need to pay attention to improving the quality of managers, in order to obtain appropriate competencies as expected by the company. Where one of the ways to develop and improve the competence of managers, is through job rotation. This study aims to analyze the effect of managerial competencies on job rotation at PT Pos Indonesia Regional IV Jakarta. The results showed that the managerial competencies variable had a significant positive effect on job rotation (p = 0.006). The fit model with existing data is based on the Goodness-of Fit Index criteria with the results of the Chi Square evaluation of 1100.906, with a significance level of 0.056 and the value of RMSEA (0.021), GFI (0.783), AGFI (0.762), CMIN / df (1.071), TLI (0.983) and CFI (0.984). Keywords: Managerial Competencies, Job Rotation
THE INFLUENCE OF WORK DISIPLINE AND ORGANIZATIONAL CULTURE ON EMPLOYEE PERFORMANCE IN PT. YAMAHA MUSIC MANUFACTURING ASIA Agung Surya Dwianto; Widayatmoko Widayatmoko; Nur Aini
Eqien - Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 11 No 03 (2022): EQIEN- JURNAL EKONOMI DAN BISNIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi DR KH EZ Mutaqien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34308/eqien.v11i03.1038

Abstract

Work discipline and organizational culture are important issues that have always been the main focus of every company, because they are closely related to overall performance. Many things are done by the organization in order to improve the work discipline of its employees and improve organizational culture, one of which is to commit to implementing mutually agreed provisions. Because with a high commitment to implement all existing provisions, this will have an impact on the decreasing number of errors that arise, so that it will have a significant effect on the company's performance. PT. Yamaha Music Manufacturing Asia is a manufacturing company that produces musical instruments, where most of its production is intended for overseas markets. Not much different from what is experienced by other manufacturing companies, PT. Yamaha Music Manufacturing Asia also has problems with discipline issues and the implementation of a quality organizational culture. The purpose of this study was to determine the effect of work discipline and organizational culture on the performance of employees of PT. Yamaha Music Manufacturing Asia. This study uses a quantitative approach with data collection methods by distributing questionnaires to 165 employees of the production department of PT. Yamaha Music Manufacturing Asia. The results showed that there was a significant influence, work discipline variables and organizational culture on the performance of employees of PT. Yamaha Music Manufacturing Asia by 70.7%.
Peran Public Relations Kepolisian Republik Indonesia Melalui Media Relations Dalam Membangun Citra Yang Lebih Baik Farleni Farleni; Widayatmoko Widayatmoko
Jurnal Komunikasi Vol. 6 No. 1 (2014): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v6i1.21

Abstract

AbstractThis study discusses the role of the Indonesian National Police Public Relations Media Relations through in building a better image and public opinion on the image of the Indonesian National Police. Through this study, the authors found less relevance of the role of the Indonesian National Police Public Relations Media Relations through in building a better image with the public opinion against the image of the Indonesian National Police. Such conditions must still indicates a lack of effective efforts made by the Indonesian National Police Public Relations in persuading people to give a good assessment of the institutions they represent, namely the National Police Force of the Republic of Indonesia. In addition, the authors also find one of the other factors that influence the poor image of the Indonesian National Police in society. These factors are the performance of the members of the Indonesian National Police in the Indonesian Police duties as well as providing services to people who are less well regarded by the community. It is relied on by because people see there are many members of the Indonesian National Police are being unfair and not consistent in carrying out the duties of Indonesian National Police, through the knowledge and experience of both direct and indirect public.AbstrakPenelitian ini membahas tentang peran Public Relations Kepolisian Republik Indonesia melalui Media Relations dalam membangun citra yang lebih baik dan pendapat masyarakat terhadap citra Kepolisian Republik Indonesia. Melalui penelitian ini, penulis mendapati kurang relevannya antara peran Public Relations Kepolisian Republik Indonesia melalui Media Relations dalam membangun citra yang lebih baik dengan pendapat masyarakat terhadap citra Kepolisian Republik Indonesia. Kondisi yang seperti itu tentunya menandakan masih kurang efektifnya upaya yang telah dilakukan oleh Public Relations Kepolisian Republik Indonesia dalam mempersuasi masyarakat untuk memberikan penilaian yang baik terhadap lembaga yang diwakilinya, yaitu lembaga Kepolisian Republik Indonesia. Selain itu, penulis juga menemukan salah satu faktor lainnya yang turut mempengaruhi buruknya citra Kepolisian Republik Indonesia dalam masyarakat. Faktor tersebut ialah kinerja para anggota Kepolisian Republik Indonesia dalam menjalankan tugas Kepolisian Republik Indonesia sekaligus memberikan pelayanan pada masyarakat yang dipandang masih kurang baik oleh masyarakat. Hal tersebut didasarkan oleh karena masyarakat menemui masih ada banyaknya para anggota KepolisianRepublik Indonesia yang bersikap tidak adil serta tidak konsisten dalam melaksanakan tugas Kepolisian Republik Indonesia, baik melalui pengetahuan maupun pengalaman langsung dan tidak langsung masyarakat.
The Role Of Job Flexibility And Organizational Support In Employee Commitment: An Investigation With Job Satisfaction Intervention Agung Surya Dwianto; Darka Darka; Widayatmoko Widayatmoko
Management Studies and Entrepreneurship Journal (MSEJ) Vol. 4 No. 6 (2023): Management Studies and Entrepreneurship Journal (MSEJ)
Publisher : Yayasan Pendidikan Riset dan Pengembangan Intelektual (YRPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37385/msej.v4i6.3959

Abstract

In this study, we investigated the interplay of job flexibility, organizational support, job satisfaction, and employee commitment among Bank DKI employees. The purpose was to discern the direct and indirect relationships between these variables. Employing a quantitative methodology with a random sample of 73 employees and utilizing Structural Equation Modeling with PLS analysis, we found a significant positive direct relationship between job flexibility and employee commitment, highlighting the importance of a flexible work environment in fostering employee commitment. Moreover, a highly significant positive relationship between job satisfaction and employee commitment underscored the pivotal role of job satisfaction in influencing commitment both job flexibility and organizational levels. While the direct link between organizational support and job satisfaction was non-significant, the indirect paths from support to employee commitment through job satisfaction were found to be significant and marginally significant, respectively. These findings provide valuable insights for Bank DKI leaders seeking to optimize workplace strategies for enhanced employee commitment.