Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI PROVINSI BENGKULU Rahayu, Desita; Sasman, Sasman
Mimbar : Jurnal Penelitian Sosial Dan Politik Vol 6 No 3 (2017): Mimbar : Jurnal Penelitian Sosial dan Politik (Juni)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Prof Dr Hazairin, SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The government has integrated all kind of health programs into one stakeholder Social Security Administrator for Health (BPJS Kesehatan) since 2014. The new program must provide health service for all layers of citizens. The more layers must be organized the more complicated problem arise. JKN can be implemented well if it has sufficient resources. BPJS kesehatan handles membership activity and manages budgeting, meanwhile the human resources who deliver health service belongs to the health facilities. Street level buraucrats in health service in RSUD dr. M. Yunus Bengkulu are the object of this research. Based on Ripley and Franklin’s theory, there are three dominant ways to measure successful public policy implementation such as the degree of compliance, smoothly functioning routines and the absence of problems, and desired performance and impacts. This research is in qualitative method. The result of the research shows that this program runs well, street level bureaucrats obey the rules and INA CBG’s system in treating the patient. There are compliements and complaints related to the health service. The compliements come from those who feel satisfied. Complaints come not only from the unsatisfied patient but also from the health service provider such as nurse, doctor, who do not have the space to do discretion. They are insisted to obey the new system in delivering health service
TATA KELOLA PARIWISATA GLOBAL DI KOTA PALEMBANG Sisca Nopralia; Siti Waliah; Desita Rahayu
Mimbar : Jurnal Penelitian Sosial Dan Politik Vol 10 No 1 (2021): Mimbar : Jurnal Penelitian Sosial dan Politik (Juni)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Prof Dr Hazairin, SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/jpsp.v10i1.1872

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Mengingat banyaknya data/ informasi yang harus digali dan kompleksnya permasalahan (multiple-cases) Sistem Kepariwisataan di Kota Palembang, maka data dan informasi tersebut diperoleh dari berbagai sumber (multiple sources of information) dengan complex time-series. Tata kelola pariwisata di Kota Palembang telah berorientasi global tourism. Unsur permintaan pariwisata, penawaran pariwisata, produk pariwisata dan kelompok pengendalinya telah ada. Keempat komponen dalam tata kelola pariwisata global tersebut saling berhubungan satu sama lain menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Kendali dari pemerintah dan asosiasi pengusaha pariwisata yang solid dibutuhkan agar pengelolaan pariwisata berorientasi global dan terus berkesinambungan, sehingga dapat meminimalisir berbagai akibat bencana baik alam seperti kabut asap maupun kondisi pandemi seperti Covid 19. Permintaan pariwisata dapat terjadi bila penyedia pariwisata dapat menghasilkan produk pariwisata yang dibutuhkan oleh pengunjung. Oleh sebab itu daya tarik wisata, akomodasi, transportasi dan sarana dan prasara harus terus dikembangkan dan dipelihara dengan baik. Berbagai Informasi atau promosi dengan mengunakan alat-alat promosi harus terus ditingkatkan. Pelaksanaan event pariwisata harus tetap mempertimbangkan kearifan lokal, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan
TANTANGAN PENGEMBANGAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MENJADI ORGANISASI PEMBELAJARAN Desita Rahayu; Heru Nurasa; Ida Widianingsih; Josy Adiwisastra
Mimbar : Jurnal Penelitian Sosial Dan Politik Vol 8 No 1 (2019): Mimbar : Jurnal Penelitian Sosial dan Politik (Juni)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Prof Dr Hazairin, SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/jpsp.v8i1.760

Abstract

Rumah sakit di berbagai negara seperti Singapura, India, Thailand dan bahkan Malaysia telah membuktikan profesionalitasnyadengan berorientasi pada kebutuhan pelanggan seperti wisata medis. Orientasi pelayanan yang inovatif telah mampu menghasilkan devisa. Rumah sakit di Malaysia dan bahkan Singapura telah masuk ke dalam 1000 rumah sakit terbaik di dunia. Kondisi sebaliknya yang terjadi di Indonesia, rumah sakit terbaik kita hanya bisa menduduki peringkat 3.858 dan belum mampu meraih kepercayaan publik, padahal dunia medis yang makin berkembang berbanding lurus dengan keinginan dan kebutuhan publik yang semakin kompleks. Oleh karena itu, rumah sakit di Indonesia (khususnya rumah sakit publik seperti rumah sakit umum daerah) harus melakukan perbaikan berkelanjutan. Namun, upaya perbaikan dengan mengembangkan diri menjadirumah sakit publik yang pembelajar tidaklah mudah karena karakteristiknya sebagai organisasi publik. Teori Senge - disiplin kelima yang digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan ini dengan cara berfikir sistem. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan studi kasus yang bertujuan memberikan rekomendasi terhadap para pemangku kepentingan untuk mengidentifikasi tantangan rumah sakit publik agar dapat berkembang menjadi organisasi pembelajar yang mampu merespon kebutuhan publik akan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan mengantisipasi atau mengatasi kondisi unlearning .
PERILAKU COPING OLEH STREET LEVEL BUREAUCRAT PENANGANAN BENCANA COVID 19 DI KOTA BENGKULU (STUDI PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH) Desita Rahayu; Romdana Romdana; Redho Rezki Marseven
JURNAL ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN PUBLIK Vol 12 No 1 (2022): JURNAL ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN PUBLIK
Publisher : Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam '45 (UNISMA) Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/akp.v12i1.2874

Abstract

Street Level Bereucrats who usually handle disaster management received additional mandates as the task force for handling Covid 19 in accordance with policy of Bengkulu Mayor No. 167/2020. Having no experience in disasters pandemic and limited skills can cause problem in emergency services. This condition has caused street-level bureaucrats to do "coping behavioral". The locus of this research is Street Level Bereucrats of BPBD Bengkulu. This is a case study research in which Street Level Bereucrats as the population, and snowball sampling. The data used are primary and secondary data with interview techniques, observation and documentation study. The results showed that coping mechanism was done by Street Level Bereucrats in two ways: routines and simplification. The Routines mechanism are rationalizing services, client registration, and resources by placing personnel according to their skills and educational background, controlling risks, namely by improving disaster public service skills. The simplification mechanism is also carried out by simplifying work procedures, especially in emergency situations and preparing action plans that may have to be carried out.
PERUMUSAN STRATEGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DESA WISATA (Studi di Desa Panca Mukti Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah) Askani Askani; Sudriyanti Putri; Salehan Salehan; Desita Rahayu
Jurnal STIA Bengkulu Vol 9 No 1 (2023): Januari
Publisher : STIA Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56135/jsb.v9i1.75

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk : mengetahui dan mendeskripsikan perumusan strategi kebijakan pengembangan desa wisata di Panca Mukti Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah. Metode dalam penelitian ini merupakan metode penelitian kualitatif. Informan penelitian ini adalah Kepala Desa, Sekretariat Desa, Ketua BPD, Tokoh Masyarakat. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi, studi pustaka. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Desa Panca Mukti ini telah melibatkan masyarakat dalam perumusan strategi kebijakan pengembangan desa wisata. Berbagai bentuk dukungan pemerintah daerah kabupaten Bengkulu Tengah pun terlihat pada beberapa kegiatan seperti penanaman melon, penebaran bibit ikan yang disupport oleh Bupati Bengkulu Tengah dan Dinas Pariwisata
EFEKTIVITAS PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) BIDANG PENDIDIKAN DI DESA SRIKATON KECAMATAN PONDOK KELAPA KABUPATEN BENGKULU TENGAH Egi Gusti Anda; Desita Rahayu; Ridianto Ridianto
Jurnal STIA Bengkulu Vol 9 No 2 (2023): Juli
Publisher : STIA Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56135/jsb.v9i2.107

Abstract

Kemiskinan   hampir  menjadi  masalah di semua negara, baik di negara maju maupun di negara berkembang dengan tingkat permasalahan yang berbeda-beda. Indonesia pun tidak terlepas dari masalah pengentasan kemiskinan. Salah satu upaya pemerintah mengatasi masalah kemiskinan adalah melalui Program Keluarga Harapan (PKH).  Salah satu desa di Kabupaten Bengkulu Tengah - Srikaton termasuk kategori desa tertinggal, dan memiliki penduduk miskin dengan anak usia sekolah yang terpaksa berhenti karena kesulitan biaya. Adanya PKH menjadi salah satu solusi dalam mengatasi masalah anak putus sekolah. Hal inilah yang melatarbelakangi penelitian tentang efektivitas PKH. Peneliti ingin mengamati  ketepatan antara harapan yang kita inginkan dengan hasil yang di capai dari PKH. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif yaitu peneliti mengamati langsung ke lapangan untuk memperoleh data yang benar-benar terjadi, yang terjadi di latar alam berupa kata-kata, tulisan, lisan dari orang-orang yang menjadi informasi dalam penelitian ini, tektik pengumpulan data dalam penelitian ini, observasi,wawancara dan dokumentasi, teknik analisis data dalam penelitian ini, tahap reduksi data, tahap penyajian data, tahapan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PKH bidang pendidikan di desa Srikaton cenderung efektif dilihat dari ketepan waktu, ketepatan perhitungan biaya, ketepatan pengukuran, ketepatan menentukan pilihan,ketepatan berpikir, ketepatan arahan, ketepatan tujuan, ketepatan sasaran.
DILEMA PENGELOLAAN DANA DESA MASA PANDEMI COVID 19 ancha ancha; Desita Rahayu; Romdana Yahya
Jurnal STIA Bengkulu Vol 9 No 2 (2023): Juli
Publisher : STIA Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56135/jsb.v9i2.108

Abstract

Perubahan kebijakan dana desa sangat mempengaruhi implementasi berbagai kebijakan lain di desa yang semula pendanaannya berasal dari dana desa. Perubahan skema implementasi pengelolaan dana desa dalam rangka pencegahan dan penanganan wabah salah satu bentuknya adalah BLT-Dana Desa untuk masyarakat Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan pembangunan beberapa fasilitas pencegahan dan penanggulangan wabah covid-19. Implementasi pengelolaan dana desa sebelum pandemi saja mengalami beberapa masalah atau hambatan, bagaimana pula implementasi pengelolaan dana desa selama masa pandemi yang telah mengalami perubahan skema? Hal inilah yang melatarbelakangi sekaligus menjadi pertanyaan dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskrisikan implementasi perubahan pengelolaan dana desa masa pandemi covid-19. Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah agar dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam pengembangan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang implementasi kebijakan pengelolaan dana desa masa pandemi covid-19 dan menjelang era normal baru. Sedangkan manfaat praktis adalah diharapkan dapat menyumbangkan solusi terhadap masalah atau faktor penghambat dalam implementasi kebijakan pengelolaan dana desa masa pandemi covid-19..Teori implementasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah George C. Edward III. Penelitian ini menggunakan desain studi kasus dengan unit analisis masyarakat penerima manfaat, perangkat desa, informan dipilih dengan priposive dan snowball sampling, dan data akan dianalisa dengan cara interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PKH di desa Srikaton telah efektif walaupun masih belum optimal. Agar program ini terlaksana lebih baik dibutuhkan proses seleksi berkala sesuai kebutuhan sehingga data yang diperoleh selalu update atau sesuai dengan kondisi lapangan.
E-Government Sebagai Basis Program Smart City di Kota Bengkulu Meris Manalu; Desita Rahayu; Novi Rahayu
Jurnal STIA Bengkulu Vol 10 No 1 (2024): Januari
Publisher : STIA Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56135/jsb.v10i1.157

Abstract

Teknologi informasi dan komunikasi telah berkembang pesat. Perkembangan inilah yang melatarbelakangi pemerintah menerapkan E-Government dalam optimalisasi pelayanan publik. E-government dalam tata kelola Pemerintahan, telah bertransformasi menjadi konsep atau rancangan smart city. Walaupun pemerintah memiliki niat baik untuk memberikan pelayanan yang modern dengan memanfaatkan teknologi informasi yang lancar, namun belum semua kota siap untuk menjalankannya. Hal inilah yang melatarbelakangi peneltian ini, peneliti berupaya mengidentifikasi penerapan e-government sebagai basis implementasi program smart city di kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun hasil dari penelitian penerapan e-government sebagai basis dalam implementasi program smart city sejauh ini sudah berjalan, hal ini ditandai dengan berbagai aplikasi maupun layanan yang telah ada seperti pada penerapan Government to Citizens (G2C) berupa layanan SLAWE (Sistem Layanan Administrasi Warga Elektrik di Pemerintah Kota Bengkulu), Government to Business (G2B) berupa layanan SIPANSE (Sistem Pelayanan Perizinan Secara Elektronik), Government to Government (G2G) diprogramkan dalam bentuk integrasi data SPCP dan Government to Employess (G2E) berupa layanan E-absen guna untuk mendata kehadiran pegawai secara elektronik
OPTIMALISASI CERDAS TATAKELOLA PARIWISATA BERKELANJUTAN Desita Rahayu; Supawanhar Supawanhar; Samsul Akmal; Gustini Gustini; Salehan Salehan
Jurnal Semarak Mengabdi Vol 2 No 2 (2023): Juli
Publisher : STIA Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56135/jsm.v2i2.101

Abstract

Era normal baru merupakan titik balik penataan dan pembangunan sektor pariwisata berkelanjutan yang harus melibatkan mutiaktor dan jaringan, agar potensi pariwisata yang ada tidak hanya mendatangkan keuntungan tapi juga tetap berkelanjutan. Tatakelola pariwisata berkelanjutan di era transformasi digital yang berkaitan pula dengan program desa cerdas. Salah satu pilar desa cerdas adalah cerdas tata kelola dalam hal ini tata kelola pariwisata dengan memanfaatkan website desa. Tim pengabdian pada masyarakat dari Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Bengkulu bersama multiaktor berupaya melakukan optimalisasi cerdas tatakelola pariwisata berkelanjutan dengan pembuatan plang berbarcode yang terkoneksi dengan website, mengembangkan dan melengkapi website desa, melakukan sosialisasi cerdas lingkungan, dan beberapa aktifitas penunjang pariwisata lainnya. Pengabdian pada masyarakat di desa Harapan telah terlaksana, mulai dari program umum sampai dengan program khusus. Multistakeholder terlibat dalam kegiatan, dan sangat mendukung tahap demi tahap kegiatan. Namun demikian upaya cerdas tatakelola pariwisata harus tetap dilakukan walaupun tanpa kelompok akademisi, karena tanpa pilar cerdas tatakelola maka pariwisata hanya akan menjadi upaya eksploitasi semata, dengan cerdas tatakelola diharapkan pembangunan sektor pariwisata tida hanya menguntungkan bagi generasi sekarang tapi tetap menghasilkan manfaat untuk generasi yang akan datang.
Peranan Multistakeholder dalam Mewujudkan Desa Cerdas Di Desa Harapan Kabupaten Bengkulu Tengah Desita Rahayu; Nour Farozi Agus; Septi Rindawati; Askani Askani
Jurnal Pengabdian Pasca Unisti (JURDIANPASTI) Vol 1 No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Pasca Unisti (JURDIANPASTI)
Publisher : Universitas Sjakhyakirti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48093/jurdianpasti.v1i2.166

Abstract

Pandemi covid 19 telah mempercepat proses trasnformasi digital di Indonesia. Transformasi digital ini salah satunya diwujudkan melalui Program Desa Cerdas. Tidak semua desa di Indonesia masuk ke dalam program desa cerdas. Salah satu desa dengan Indeks Pembangunan Desa (IPD) cukup adalah desa Harapan Kabupaten Bengkulu Tengah. Pembangunan desa cerdas membutuhkan pelaksanaan peran multistakeholder, oleh sebab itu pengabdian ini dilakukan. Pengabdian ini dilaksanakan pada 1 Juli samoai dengan 1 Agustus 2023. Metode yang digunakan adalah FGD dan Penyuluhan dengan diskusi dua arah. Sebelum melakukan penyuluhan FGD dilakukan dengan tiap unsur menentukan posisinya pada lingkaran tool of FAM, untuk mengetahui kesadaran peran setiap unsur. Output dari pengabdian ini adalah adanya pengetahuan dan kesadaran peran multiaktor dalam membangun 6 (enam) pilar desa cerdas yang pada akhirnya akan menghasilkan desa mandiri dengan masyarakat yang sejahtera.