Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

The Role of Forgiveness and Social Support on Psychological Well Being Among Women in Dating Violence Ni Kadek Ayu Mas Yoca Hapsari Pariartha; Afifah Chusna Az Zahra; Chaty Trizka Anggini; Nur Eva
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol. 13 No. 2 (2022): Jurnal Psikologi Teori dan Terapan
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.458 KB) | DOI: 10.26740/jptt.v13n2.p130-143

Abstract

Abstract: Violence in dating relationships is a rife phenomenon in Indonesia. This violence is experienced by many women and has a negative impact on the psychological side. The purpose of this study was to examine the role of forgiveness and social support on psychological well-being in women survivors of violence in dating relationships, partially or simultaneously. The approach of this study is descriptive quantitative. The research participants were 143 women survivors of violence in dating relationships. The study instruments include the forgiveness scale, social support scale, and the psychological well-being scale which is the result of adaptation. The results showed that forgiveness and social support had a significant effect on psychological well-being either partially or simultaneously. The implication of this research is that women who have survived dating violence need to understand the importance of forgiveness and social support. If the problems experienced are too complicated and interfere daily activities, immediately consult to a psychologist or psychiatrist for further treatment. Abstrak: Kekerasan dalam hubungan pacaran menjadi fenomena yang marak terjadi di Indonesia. Kekerasan ini banyak dialami oleh perempuan dan berdampak buruk pada sisi psikologisnya. Tujuan dari penelitian ini untuk menguji peran forgiveness dan dukungan sosial terhadap kesejahteraan psikologis pada perempuan penyintas kekerasan dalam hubungan pacaran secara parsial maupun simultan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang berjenis deskriptif. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 143 perempuan penyintas kekerasan dalam hubungan pacaran. Instrumen penelitian diantaranya skala forgiveness, skala dukungan sosial, dan skala kesejahteraan psikologis yang merupakan hasil adaptasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa forgiveness dan dukungan sosial berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan psikologis baik secara parsial dan simultan dimana forgiveness memberikan kontribusi sebesar 17.6% dan dukungan sosial sebesar 49%. Secara simultan forgiveness dan dukungan sosial memberikan kontribusi sebesar 24.1% dan sisanya 75.9% dipengaruhi faktor lain. Hal tersebut berarti semakin tinggi forgiveness dan dukungan sosial yang dimiliki oleh penyintas kekerasan dalam pacaran maka akan semakin tinggi pula kesejahteraan psikologisnya.Implikasi penelitian ini adalah perempuan penyintas kekerasan dalam pacaran perlu memahami pentingnya forgiveness (pemaafan) dan dukungan sosial. Apabila permasalahan yang dialami terlalu complicated dan sampai mengganggu aktivitas, segera konsultasikan ke psikolog atau psikiater untuk penanganan lebih lanjut.
KONTRAK PSIKOLOGIS KARYAWAN HR CENTER PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA WITEL JATIM SELATAN Andayani, Sri; Tutut Chusniyah; Farah Farida Tantiani; Nur Eva
JRMSI - Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia Vol. 13 No. 02 (2022): Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia
Publisher : Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JRMSI.013.2.07

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui isi kontrak psikologis di unit HR center sebagai langkah pencegahan timbulnya masalah, khususnya pada proses transformasi. Pendekatan pengukuran kontrak psikologis dalam penelitian ini adalah pendekatan content oriented.Pendekatan ini dilakukan karena sebelumnya belum pernah dilakukan pengukuran kontrak psikologis di unit HR center pada PT Telekomunikasi Indonesia. Penelitian dilakukan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, dengan pengambilan subjek secara purposive dan menggunakan wawancara dan observasi sebagai teknik pengambilan data. Hasil penelitian ini adalah gambaran isi kontrak psikologis di unit HR center PT Telkom Witel Jatim Selatan sebagai berikut: (1) Harapan yang pantas diterima karyawan dari perusahaan termasuk dalam monetary reward dan non monetary reward. Sedangkan harapan yang diberikan kepada perusahaan termasuk dalam non monetary reward. (2) Harapan yang pantas diterima perusahaan dari karyawan termasuk dalam non monetary reward. Sedangkan harapan yang diberikan kepada perusahaan termasuk dalam monetary reward.
Internalisasi Nilai-nilai Retret untuk Motivasi Belajar Siswa Kelas XI SMA Katolik Frateran Malang Lambertus Topo; Arbin Janu Setiyowati; Nur Eva; Ida Yuliana Hutasuhut
Buletin Konseling Inovatif Vol. 3 No. 3 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang & Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um059v3i32023p257-268

Abstract

Abstract: Today's students' learning motivation tends to decline due to lack of attention to life values as the basis of human development in the educational process. This research aims to reveal three important things, namely; student learning motivation, students' hopes for retreat activities to increase their learning motivation, and the process of internalizing retreat values, namely honesty and humility towards student learning motivation. The design of this research is qualitative phenomenology. The main subjects of the research were class XI students at SMAK Frateran Malang who were drawn using purposive sampling. Data analysis techniques were carried out using domain analysis techniques, taxonomic analysis techniques, and theme analysis techniques. The research results show that students' learning motivation is greatly influenced by the economic and educational background of parents, the way and style of parental support at home, as well as the learning approach patterns used by teachers in the classroom. Students' hopes for retreats to increase learning motivation apparently return to the students themselves because the retreat mentoring pattern really uses retreat companions as facilitators. The approach in a retreat is different from the approach in the learning process in class. The retreat companion is a facilitator figure, the teacher in the class is an authority figure who oversees joint learning achievements. Abstrak: Motivasi belajar siswa dewasa ini cenderung merosot karena kurang diperhatikannya nilai-nilai kehidupan sebagai dasar pembangunan manusia dalam proses pendidikan. Penelitian ini bertujuan mengungkap tiga hal penting, yakni; motivasi belajar siswa, harapan siswa pada kegiatan retret untuk meningkatkan motivasi belajar mereka, dan bagaimana proses internalisasi nilai-nilai retret, yakni kejujuran dan kerendahan hati terhadap motivasi belajar siswa. Desain penelitian ini adalah kualitatif fenomenologi. Subyek utama penelitian adalah  siswa kelas XI SMAK Frateran Malang yang ditarik secara purposive sampling. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis domain, teknik analisis taksonomi, dan teknik analisis tema.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa sangat dipengaruhi oleh faktor latar belakang ekonomi dan pendidikan orangtua, cara dan gaya pendampingan orangtua di rumah, serta pola pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh para guru di dalam kelas. Harapan siswa terhadap retret untuk meningkatkan motivasi belajar ternyata kembali kepada para siswa itu sendiri karena pola pendampingan retret yang sangat memfungsikan pendamping retret sebagai fasilitator. Pendekatan dalam retret berbeda dengan pendekatan dalam proses pembelajaran di kelas. Pendamping retret adalah sosok fasilitator, guru di kelas adalah sosok otoritas yang mengawasi capaian pembelajaran bersama.
Dukungan Sosial dan Resiliensi Remaja yang Mengalami Kesulitan Hidup: Systematic Literature Review Using Big Data Analysis Auliya, Naila Putri Dita; Nur Eva
Jurnal Psikologi Vol. 2 No. 2 (2025): February
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/pjp.v2i2.3545

Abstract

Adolescence is a transition period from childhood to adulthood. They will begin to form their identity and face various challenges that have the potential to affect their mental and emotional health. In this journey, there are still many teenagers who have to face significant life difficulties, such as family problems, academic difficulties, disabilities, or even emotional trauma. Adolescents who experience difficulties in life need to have resilience skills to be able to survive and face the problems they face. Social support makes individuals more resilient in stressful situations and equips individuals with resources to bounce back from difficult circumstances. The design used in this study is a systematic literature review which consists of several steps, namely (1) literature collection, (2) selection of relevant literature, (3) literature review using the focus of content analysis, (4) withdrawal of review results, and (5) discussion of review results. Researchers use two applications to search and analyze large amounts of data (big data). Based on the results of a review of 200 research articles, 7 articles were selected that are most relevant to this study. Social support has a significant influence in increasing the resilience of adolescents who experience difficulties in life. However, social support is not the main factor in determining resilience in adolescents who experience difficulties in life.
Pengaruh Gratitude dan Dukungan Sosial Terhadap Psychological Well Being: Sebuah Analisis Sistematis Addini, Nurul Aulia; Nur Eva
Jurnal Psikologi Vol. 2 No. 2 (2025): February
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/pjp.v2i2.3548

Abstract

Individu yang memiliki masalah atau tekanan dalam hidupnya akan merasakan dampak negatif terhadap dirinya seperti, stress, cemas, dan memiliki lingkungan sosial yang buruk. Hal tersebut menunjukkan bahwa Individu tersebut memiliki psychological well being yang rendah. Psychological well being dapat dipengaruhi oleh beberapa hal seperti rasa Syukur, Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh rasa syukur (gratitude) dan dukungan sosial terhadap kesejahteraan psikologis (psychological well-being) individu. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sistematik literature yang diadopsi dari beberapa kajian literature tentang gratitude, dukungan sosial, dan psychological well being. Kajian yang digunakan dari tahun 2003 hingga 2024. Hasil kajian sistematis menunjukkan bahwa rasa syukur dan dukungan sosial secara signifikan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan psikologis individu. Rasa syukur terbukti mampu meningkatkan emosi positif, kepuasan hidup, dan pemaknaan hidup, yang pada akhirnya mendorong tercapainya kesejahteraan psikologis yang lebih baik. Di sisi lain, dukungan sosial yang memadai dari lingkungan sekitar juga terbukti memiliki hubungan yang positif dan efektif dalam meningkatkan kesejahteraan psikologis tiap individu. Lebih jauh, penelitian ini mengidentifikasi adanya interaksi positif antara rasa syukur dan dukungan sosial dalam memprediksi kesejahteraan psikologis, di mana individu yang memiliki rasa syukur yang tinggi cenderung lebih terbuka untuk menerima dan memanfaatkan dukungan sosial yang ada, sehingga dari hal tersebut menghindikasikan dapat semakin meningkatkan kesejahteraan psikologisnya dari tiap individu. Temuan-temuan dalam studi ini menyiratkan pentingnya mengembangkan dan melakukan intervensi yang dapat meningkatkan rasa syukur dan memfasilitasi dukungan sosial dalam upaya meningkatkan kesejahteraan psikologis pada individu. Kata Kunci: Gratitude, Dukungan Sosial, Psychological Well Being
Keefektifan Bimbingan Kelompok Teknok Biblioedukasi Bermuatan Nilai-Nilai Budaya Hasthlaku Untuk Mengembangkan Empati Bystander Bullying Siswa SMP Alna Aulia Nabilla; Diniy Hidayatur Rahman; Nur Eva
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 9 No. 2 (2025): April 2025, G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/g-couns.v9i2.7074

Abstract

Empati adalah kapasitas afektif dalam memahami perasaan orang lain disertai kemampuan kognitif untuk memahami perspektif orang lain serta kemampuan mengkomunikasikan perasaan dan pemahamannya secara empatik terhadap orang lain baik dengan verbal maupun non verbal. Dalam terjadinya tindakan perundungan yang berperan tidak hanya pelaku dan korban saja, melainkan ada bystander dalam kejadian bullying. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik biblioedukasi bermuatan nilai-nilai budaya hasthalaku untuk mengembangkan empati bystander bullying siswa Madrasah Tsanawiyah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penelitian quasi experimental dengan nonequivalent control group design. Teknik sampling yang digunakan purposive sampling. Hasil dari penelitian ini menunjukkan Hasil uji Wilcoxon pada kelompok eksperimen yaitu sebesar 0,027 < 0.05 dan pada kelompok kontrol sebesar 0.028 < 0.05. Penggunaan biblioedukasi bermuatan nilai-nilai budaya Hasthalaku membantu mengkonstruksi kognisi individu dalam memahami dirinya sendiri dengan bantuan informasi yang di dapat dalam bahan bacaan dan teks menarik dari nilai budaya Hasthalaku. Kata kunci: bimbingan kelompok, teknik bibilioedukasi, empati. nilai budaya hasthalaku
Keefektifan Bimbingan Kelompok Teknok Biblioedukasi Bermuatan Nilai-Nilai Budaya Hasthlaku Untuk Mengembangkan Empati Bystander Bullying Siswa SMP Alna Aulia Nabilla; Diniy Hidayatur Rahman; Nur Eva
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 9 No. 2 (2025): April 2025, G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/g-couns.v9i2.7074

Abstract

Empati adalah kapasitas afektif dalam memahami perasaan orang lain disertai kemampuan kognitif untuk memahami perspektif orang lain serta kemampuan mengkomunikasikan perasaan dan pemahamannya secara empatik terhadap orang lain baik dengan verbal maupun non verbal. Dalam terjadinya tindakan perundungan yang berperan tidak hanya pelaku dan korban saja, melainkan ada bystander dalam kejadian bullying. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik biblioedukasi bermuatan nilai-nilai budaya hasthalaku untuk mengembangkan empati bystander bullying siswa Madrasah Tsanawiyah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penelitian quasi experimental dengan nonequivalent control group design. Teknik sampling yang digunakan purposive sampling. Hasil dari penelitian ini menunjukkan Hasil uji Wilcoxon pada kelompok eksperimen yaitu sebesar 0,027 < 0.05 dan pada kelompok kontrol sebesar 0.028 < 0.05. Penggunaan biblioedukasi bermuatan nilai-nilai budaya Hasthalaku membantu mengkonstruksi kognisi individu dalam memahami dirinya sendiri dengan bantuan informasi yang di dapat dalam bahan bacaan dan teks menarik dari nilai budaya Hasthalaku. Kata kunci: bimbingan kelompok, teknik bibilioedukasi, empati. nilai budaya hasthalaku
Meningkatkan kompetensi guru bimbingan dan konseling melalui pelatihan pengembangan psikotes Widodo, Wahyu; Nur Eva; Laila Indra Lestari; Rizka Fibria Nugrahani; Shokhwatunnisa; Indah Wahyuningrum
Journal of Practice Learning and Educational Development Vol. 5 No. 4 (2025): Journal of Practice Learning and Educational Development (JPLED) in Progress
Publisher : Global Action and Education for Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58737/jpled.v5i4.961

Abstract

This study describes a training program designed to enhance the competence of Guidance and Counseling (BK) teachers in developing psychological measurement instruments within the MGBK Junior High Schools of Trenggalek Regency. The training adopted a quantitative approach with an instrument development design, focusing on improving teachers’ conceptual understanding and technical skills in constructing, validating, and analyzing psychological scales. The program consisted of pre-test and post-test assessments, workshops, group assignments, and evaluation surveys. Results indicated a significant improvement in participants’ competencies, with an average increase of 54.1%, particularly in applying psychometric analysis software. Five groups successfully produced reliable and contextually relevant psychological scales, with Cronbach’s alpha ranging from 0.74 to 0.88. Survey data also showed a high satisfaction rate (91.1%) among participants, emphasizing the relevance and practicality of the training. The findings suggest that experiential, practice-based training supported by university–school collaboration effectively strengthens teachers’ psychometric literacy and promotes evidence-based counseling practices. Future studies are recommended to conduct confirmatory factor analysis (CFA) and wider trials to enhance the validity and applicability of the developed instruments