Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Inovasi Pembelajaran Menggunakan Media Papan Buletin Pada Pembelajaran PPKn Sukmawati Sukmawati; Jamaluddin Jamaluddin; Fera Fera; Mayangsari Mayangsari; Nurul Ma'rifatika; Siti Fatimah; Nurul Hidayah; Febrianto Febrianto
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (749.914 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2597

Abstract

Abstrak Era disrupsi menjadi bagian penting yang harus disadari oleh setiap individu bahwa era tersebut harus dilalui dan menjadi tantangan dalam perkembangan saat ini. Perubahan yang semakin cepat mendorong dan menuntut kita untuk berinovasi. Kemampuan untuk berinovasi menjadi salah satu strategi dalam mempertahankan eksistensi kita di era tersebut. Perkembangan era ini berdampak pada berbagai bidang yang ada, salah satunya pendidikan. Pendidikan merupakan apsek penting yang menjadi salah satu sarana untuk mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia. Contohnya model pembelajaran untuk mempelajari norma-norma di Indonesia dapat dibuat lebih efektif dan mudah dipahami oleh siapapun. Konsekuensinya diperlukan kebijakan strategis mengimplementasikan bidang pendidikan dengan membangun berbagai komponenkomponen yang ada di dalamnya untuk mengadapi era disrupsi saat ini. Sejalan dengan hal itu, pembelajaran merupakan salah satu komponen penting dalam pendidikan. Pembelajaran dimaknai sebagai interaksi antara pendidik dengan peserta didik dalam melaksanakan proses pendidikan. Di era disrupsi saat ini, inovasi pembelajaran menjadi salah satu upaya yang dapat dikembangkan secara nyata dalam membangun aspek pendidikan. Kata Kunci: Inovasi, Pendidikan Kewarganegaraan, Papan Buletin Abstract The era of disruption is an important part that every individual must realize that this era must be passed and becomes a challenge in current developments. Changes that are getting faster drive and require us to innovate. The ability to innovate is one of the strategies in maintaining our existence in that era. The development of this era has an impact on various fields, one of which is education. Education is an important aspect which is one of the means to achieve the national goals of the Indonesian nation. For example, the learning model for studying norms in Indonesia can be made more effective and easily understood by anyone. Consequently, a strategic policy is needed to implement the education sector by building various components in it to deal with the current era of disruption. In line with this, learning is one of the important components in education. Learning is defined as the interaction between educators and students in carrying out the educational process. In the current era of disruption, learning innovation is one of the efforts that can be developed in real terms in building aspects of education. Keywords: Innovation, Citizenship Education, Bulletin board
Analisis Kendala Budidaya Ikan Nila Dengan Metode Bioflok Di desa Karawana Kec. Dolo Kab. Sigi Nova Nova; Ni Made Suwitri Parwati; Fera Fera
Transformasi: Journal of Economics and Business Management Vol. 2 No. 1 (2023): March : Journal of Economics and Business Management
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/transformasi.v2i1.525

Abstract

Efforts to increase income, provide employment, contribute to the availability of animal protein and increase production activities are part of food security in the aquaculture sector. Based on data reported from the DGT KKP Statistics, (2021) aquaculture can increase production activities, where in 2020 the third quarter of fish farming production reached 11.5 million tons and increased to 12.25 million tons in 2021 in the third quarter. Alternative techniques that can be done as an effort to increase fish farming production results are optimizing the use of biofloc system technology (Pramono et al., 2018; Faridah et al., 2019 and Permana et al., 2021). This biofloc system is a union of living organic substances into the form of blobs, where this biofloc is composed of the word bio which means life while floc means blob. For example, in tilapia farming, to increase production results so that they can ... Meeting market demand can implement a biofloc system. Tilapia is classified as a type of freshwater fish that is in great demand in the market. The advantages of implementing a biofloc system in tilapia farming are environmentally friendly so that it is easy to carry out advanced cultivation, there is efficiency in water utilization, short maintenance period, and maximizing stocking density. In addition to the advantages, there are also obstacles faced, fish farming with a biofloc system such as lack of understanding of fish farming with the biofloc method, directly providing feed without paying attention and lack of water quality control. Furthermore, the research conducted implemented the observational descriptive method.
DAMPAK PROMOSI PROGRAM KATALOG CINTA PRODUK LOKAL SIGI TERHADAP PELAKU USAHA MIKRO DI KABUPATEN SIGI Yuni Novita; Fera Fera; Pricylia Chintya Dewi
Indonesian Journal of Multidisciplinary on Social and Technology Vol. 1 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.436 KB) | DOI: 10.31004/ijmst.v1i1.111

Abstract

Promosi merupakan aktivitas penting untuk meningkatkan penjualan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Salah satu strategi promosi yang efektif untuk mempengaruhi keputusan pembelian konsumen menggunakan katalog produk, baik cetak maupun digital. Katalog tidak hanya menampilkan informasi produk namun juga mempromosikan keunggulan produk tersebut. Karenanya Pemerintah Kabupaten Sigi membuat program Katalog Cinta Produk Lokal Sigi yang bertujuan untuk meningkatkan promosi di bidang ekonomi khususnya bagi para pelaku UMKM. Metode yang digunakan dalam menganalisis masalah yang ada adalah metode kualitatif. Dampak program Katalog Cinta Produk Lokal Sigi memberikan pengaruh yang sangat baik bagi pelaku-pelaku usaha di Kabupaten Sigi, karena dengan adanya program tersebut membuat pendapatan mereka lebih meningkat dari sebelum adanya program katalog dan banyak dari kalangan-kalangan masyarakat bahkan perangkat- perangkat daerah yang mengetahui usaha mikro tersebut dari Katalog Cinta Produk Lokal Sigi.
Identifikasi Dan Pengembangan Diversifikasi Produk Kuliner Tradisional Di Desa Wisata Towale, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah Hesti Evrianti; risnawati risnawati; Syahir Natsir; Farid Farid; Fera Fera; Faruq Lamusa; Adfiyani Fadjar; Fatlina Zainuddin; Husnah Husnah; Wiri Wirastuti
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 5 No. 4 (2023): November
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v5i4.1410

Abstract

Tujuan program pengabdian ini adalah memberikan pengetahuan kepada 20 orang masyarakat Desa Towale, terdiri dari 7 pelaku usaha kuliner tradisional, 5 yang akan memulai usaha kuliner, dan 5 yang belum memiliki usaha kuliner, serta dihadiri oleh kepala desa, tokoh masyarakat, dan anggota pokdarwis. Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai  diversifikasi produk kuliner tradisional dengan sentuhan modern dan memberikan pendampingan untuk pengembangan usaha kuliner tradisional, yang akan mendukung perkembangan Desa Towale sebagai desa wisata.Program pengabdian ini dilakukan dalam 2 tahap: pertama, observasi lapangan untuk mengidentifikasi potensi dan kendala pelaku usaha kuliner, dan kedua, penyuluhan dan pendampingan dalam bentuk ceramah dan diskusi FGD oleh tim pengabdian.Manfaat dari program ini adalah meningkatkan pengetahuan kepada  pelaku usaha kuliner tradisional dalam  mendukung pengembangan desa wisata, meningkatkan kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara. Hasil pengukuran pre-test dan post-test menunjukkan bahwa 92% peserta lebih memahami bagaimana mengidentifikasi potensi kuliner dan mengembangkan produk kuliner traditional daerah. Dengan pemahaman ini, diversifikasi produk menjadi faktor penting dalam pengembangan Desa Towale sebagai desa wisata yang terkenal, hal ini memerlukan peran serta dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat dan pelaku usaha wisata di sekitar Desa Towale. The Identification and Development of Traditional Culinary Product Diversification in Towale Tourist Village, Donggala Regency, Central Sulawesi The purpose of this community service program is to provide knowledge to 20 people in Towale Village, consisting of 7 traditional culinary entrepreneurs, 5 individuals who are starting culinary businesses, and 5 who do not yet have culinary businesses. The program is also attended by the village head, community leaders, and members of the local community development group (pokdarwis). The objective of this program is to impart an understanding of diversifying traditional culinary products with a modern touch and to provide support for the development of traditional culinary businesses, which will contribute to the growth of Towale Village as a tourist destination.This community service program consists of two phases: first, field observations to identify the potential and challenges faced by culinary entrepreneurs, and second, education and support in the form of lectures and focus group discussions (FGD) conducted by the service team. The benefits of this program include enhancing the knowledge of traditional culinary entrepreneurs in supporting the development of the tourist village, increasing the number of local and international tourists visiting, and promoting traditional culinary products. Pre-test and post-test measurements show that 92% of the participants have a better understanding of how to identify culinary potential and develop local traditional culinary products. With this understanding, product diversification becomes a crucial factor in the development of Towale Village as a renowned tourist destination, requiring active participation and involvement from all community members and tourism entrepreneurs in the vicinity of Towale Village