Kayu lontar (Borassus flabellifer L.) merupakan salah satu jenis palma yang potensial dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi, kerajinan, maupun bioenergi, namun informasi mengenai karakteristik kimiawinya masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komponen kimia kayu lontar asal Pulau Timor secara kuantitatif. Sampel berupa serbuk kayu ukuran 40–60 mesh dari tiga bagian batang (pangkal, tengah, ujung) kemudian dicampurkan agar mewakili variasi sifat kayu sepanjang batang, kemudian dicampurkan untuk mendapatkan hasil yang lebih merata dan representatif. Pengujian yang dianalisis meliputi kadar air, holoselulosa, alfa selulosa, lignin, zat ekstraktif (air dingin, air panas, etanol-toluena, NaOH 1%), serta pH. Hasil penelitian menunjukkan kandungan kadar air 9,35%, lignin 23,91%, holoselulosa 79%, alfa selulosa 43,57%, serta pH 3,53. Kandungan ekstraktif relatif tinggi, yaitu etanol-toluena 17,62%, larut air panas 8,33%, larut air dingin 6,57%, dan larut NaOH 25,19%. Komposisi ini menunjukkan bahwa kayu lontar memiliki kadar polisakarida struktural yang tinggi serta ekstraktif non-polar dan polar yang berperan dalam meningkatkan ketahanan alami terhadap jamur dan rayap, namun pH asam dapat memengaruhi kestabilan dimensi serta interaksi dengan bahan perekat dan logam. Secara keseluruhan, kayu lontar berpotensi digunakan sebagai bahan bangunan, kerajinan, dan sumber bioenergi, dengan perlakuan pengawetan tambahan untuk meningkatkan durabilitasnya baik di interior maupun eksterior.