Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAME EDUKASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN KAJARTENGGULI PRAMBON SIDOARJO WIJAYANTO, ERWIN
Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 5, No 3 (2017): JPGSD Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : PGSD FIP UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang penelitian ini yaitu kurangnya pemanfaatan media pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran dapat menyebabkan pembelajaran menjadi monoton, tidak menarik dan akhirnya akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Seperti halnya pada pembelajaran IPA  membutuhkan media yang sesuai dengan karakteristik pembelajaranya. Game edukasi merupakan media pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman dengan cepat karena didukung permainan yang menarik dan anak menjadi aktif. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan pengaruh penggunaan media game edukasi terhadap hasil belajar IPA kelas IV SDN Kajartengguli Prambon Sidoarjo, (2) Mendeskripsikan signifikansi pengaruh penggunaan media game edukasi terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN Kajartengguli Prambon Sidoarjo.Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen yang menggunakan teknik analisis data kuantitatif. Teknik pengumpulan datanya menggunakan tes, yaitu pretest dan posttest. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata nilai pretest siswa kelas control 62.85 dan kelas eksperimen 61.24, dan rata-rata nilai posttest pada kelas control 66.48 dan kelas eksperimen 73,93. Dari uji t-test diperoleh perbandingan t hitung(2.262) > t tabel (2.002), dan sig. (2-tailed) sebesar 0,027 < 0,05. Dan hasil uji N gain, diketahui peningkatan hasil tes pada kelas  kontrol termasuk kategori rendah sedangkan pada kelas eksperimen termasuk dalam kategori sedang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh dari penggunaan media game edukasi terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN Kajartengguli Prambon Sidoarjo. Media game edukasi dapat digunakan  sebagai pertimbangan penggunaan alternatif media pembelajaran untuk menciptakan suasana kegiatan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Kata Kunci: IPA, pengaruh penggunaan media, media game edukasi 
PERANCANGAN ULANG TATA LETAK BENGKEL MOTOR DENGAN METODE ARC PADA U.D A’A MOTOR SPEEDSHOP “DEPOK” YUDI SOSIALISMAN; LUTHFI CHAERUL UMAMM; WASPADA TEDJA BHIRAWA; ERWIN WIJAYANTO
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol 11, No 2 (2022): JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Publisher : JURNAL TEKNIK INDUSTRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.355 KB) | DOI: 10.35968/jtin.v11i2.976

Abstract

Bengkel AA Motor Speedshop merupakan Bengkel yang bergerak dibidang jasa persediaan suku cadang sparepart motor dan pelayanan perbaikan serta perawatan sepeda motor di Jl. Pekapuran No.17 Tapos Depok Jawa Barat. Permasalahan yang ada di Bengkel ini adalah tata letak fasilitas yang kurang tepat, sehingga menyebabkan kelambatan dalam kegiatan pelayanan maupun kegiatan lintas konsumen dan lintas material dan bengkel ini belum dapat memenuhi permintaan dengan optimal. Karena tata letaknya yang masih kurang tepat. Disamping itu pula dalam pengaturan tata letak fasilitas departemen pada Bengkel ini hanya mengandalkan perkiraan tanpa adanya penghitungan, hal ini menyebabkan jalur lintasan konsumen dan jalur lintasan material menjadi terkesan tidak teratur dan pelayanan lambat. Hubungan koordinasi antar bagian juga kurang efektif seperti letak gudang yang terlalu jauh dengan workshop, gudang yang dekat dengan steam/pencucian. Dengan adanya permasalahan tersebut, maka dilakukan penelitian dengan metode Activity Relationship Chart (ARC). Hasil perancangan layout diperoleh panjang jarak pada kondisi awal sebesar 119.5 m. Sedangkan pada panjang jarak lintasan pada kondisi usulan sebesar 97 m. Hal ini berarti pada perancangan layout kondisi usulan dengan menggunakan metode Activity Relationship Chart (ARC) dapat meminimumkan panjang jarak lintasan sebesar 22.5 m, dari layout kondisi awal.Kata Kunci : Tata Letak, Bengkel, Metode Activity Relationship Chart (ARC)
PERANCANGAN DUDUKAN MESIN GERINDA TANGAN YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANTHROPOMETRI ERWIN WIJAYANTO; TRIONO TRIONO; WASPADA TEDJA BHIRAWA; HARI MOEKTIWIBOWO
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol 11, No 1 (2022): JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Publisher : JURNAL TEKNIK INDUSTRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.779 KB) | DOI: 10.35968/jtin.v11i1.961

Abstract

“perancangan dudukan mesin gerinda tangan yang ergonomis dengan menggunakan metode antropometri” peneliti ini dilakukan untuk mengembangkan hasil perancangan dudukan gerinda bagi pekerja yang menggunakan mesin gerinda tangan agar dapat menggunakan alat tersebut dengan mudah dan meminimalisir resiko kecelakaan kerja dan membantu pekerja dalam aktivitas kerja menggunakan mesin gerinda tangan. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode antropometri, dimana data yang dihasilkan berupa angka hasil penggukuran dari 20 responden yang terdiri dari ukuran lebar telapak tangan (Ltt), panjang tangan (Pata), lebar telapak tangan sampai ibu jari (Lttj), diameter gengaman (Dg), diameter paha (Dp). Setelah pengumpulan sampel data kemudian diolah untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan antropometri pengguna. Berdasarkan perhitungan data, percentil yang digunakan dalam perancangan alat dudukan mesin gerinda yaitu P5, P50, P95. Hasil dari Penelitian ini bertujuan agar penggunaan mesin gerinda lebih aman serta meningkatkan keselamatan pengguna, penelitian ini dilakukan untuk membantu pekerja pada saat pemotongan benda kerja. Pengoperasian alat dudukan gerinda ini secara vertical dengan sudut <40° untuk mempermudah pekerja untuk mendapatkan hasil yang presisi. Alat dudukan hasil perancangan ini mengunakan mesin gerinda tangan standar, perubahan pada beberapa bagian seperti tambahan kaki-kaki/pondasi, handle/pegangan per/pegas, jepitan/ragum. Dan ketinggian alat 40cm karena pada saat ini penggunaan mesin gerinda sudah menjadi salah satu alat yang dibutuhkan oleh setiap pekerja. Oleh karna itu dirancang alat dudukan gerinda yang ergonomis agar lebih merasa aman dan nyaman dalam mengoperasian.Kata Kunci : Perancangan, antropometri, Alat Dudukan Gerinda
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PENGEMASAN KANTONG SEMEN DI PT SBI DENGAN METODE SIX SIGMA DIMAS SATRIO; HARI MOEKTIWIBOWO; WASPADA TEDJA BHIRAWA; ERWIN WIJAYANTO
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol 11, No 2 (2022): JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Publisher : JURNAL TEKNIK INDUSTRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.996 KB) | DOI: 10.35968/jtin.v11i2.981

Abstract

Semen merupakan bahan bangunan berbentuk serbuk yang rawan terkena air. Untuk itu diperlukan kemasan yang dapat melindungi dari lembab sekaligus sebagai bungkus yang kuat menahan beban. Kualitas kemasan harus selalu dijaga untuk meningkatkan kualitas produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengendalian kualitas pada proses packing dengan menggunakan metode Six Sigma. Objek yang diteliti adalah salah satu proses produksi yang ada pada PT SBI yaitu mengenai banyaknya defect yang terjadi pada proses packing bag semen, di mana tingginya defect yang terjadi pada proses pengemasan kantong semen dapat menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi perusahaan. Jenis defect yang ada antara lain: kantong robek, kantong bocor, dan kantong tidak sesuai standar serta ada berberapa faktor penyebab yang mempengaruhi defect bisa terjadi seperti faktor manusia, mesin, material, dan metode. Penelitian kualitas bag semen ini dilakukan dengan menganalisis record pengendalian kualitas 12 bulan terakhir dan pengamatan di lini produksi bag semen. lakukan pada tahap improve). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan jenis defect yang paling kritis (CTQ) adalah bag robek, dari hasil analisis FMEA dimana terdapat faktor penyebab kerusakan potensial dari bag robek yaitu bag tersangkut pada belt conveyor. Selama tahun 2019 pada proses packing diperoleh nilai DPMO sebesar 3430 dan Level Sigma sebesar 4,128.Kata Kunci: Pengendalian kualitas;Six Sigma;DMAIC;Pengemasan Kantong Semen
8. PERANCANGAN TANGGA LIPAT SEBAGAI ALAT BANTUSERVICE BODY MOBIL YANG ERGONOMIS DENGAN PENDEKATAN REBA (RAPID ENTIRE BODY ASSESSMENT) Dea Hamdallah; Basuki Arianto; Erwin Wijayanto; W. Tedja Bhirawa
Jurnal TNI Angkatan Udara Vol 2 No 3 (2023): Jurnal TNI Angkatan Udara Triwulan Ketiga
Publisher : Staf Komunikasi dan Elektronika, TNI Angkatan Udara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62828/jpb.v2i3.76

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk merancang tangga lipat sebagai alat bantu servicemobil yang ada dibengkel. Fasilitas tangga lipat sering digunakan para montir untuk memudahkanpara montir melakukan aktivitas pekerjaan. Sebelum adanya tangga lipat ini mengharuskan paramontir menopang dengan kedua kaki dan jangkauan tangan yang tinggi saat melalukakan servicebody mobil, sehingga montir yang melakukan aktivitas perbaikan memiliki postur kerja yang tidaknyaman. Permasalahannya adalah bagaimana dapat dirancang suatu Alat untuk mengurangirasa tidak nyaman pada montir saat melalukan aktivitas perbaikan. Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui gambaran postur kerja dengan menentukan penilaian level ketidaknyamananpostur tubuh. Gambaran postur kerja pada montir di bengkel pada saat sedang melakukanaktivitas perbaikan menggunakan REBA. Tangga lipat juga menggunakan metode antropometridimana data yang dihasilkan dalam penelitian ini dilakukan dengan penggukuran dari 30 sampelmahasiswa yang terdiri dari ukuran tinggi tubuh dalam posisi tegak (ttpt), lebar bahu (tb), tinggi lutut(tl), diameter genggaman tangan (dgt), setelah pengumpulan sampel data kemudian diolah untukmendapatkan hasil yang sesuai dengan anthropometri pengguna. Berdasarkan perhitungan data,persentil yang digunakan dalam perancangan tangga lipat yaitu P5, P50, P95. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa postur kerja tubuh montir pada saat melakukan aktivitas perbaiakan beradapada postur kerja tidak ergonomis seperti posisi tangan menjangkau keatas dan posisi kakimenopang ujung jari jangkauan sehingga posisi badan mengharuskan untuk menopang. Levelketidaknyamanan penilaian pada saat melakukan perbaikan berada pada level ketidaknyamanantinggi (high). Rancangan Tangga Lipat yang tepat untuk mengatasi ketidaknyaman para montiradalah dengan pengukuran data antropometri untuk penggunaan tangga lipat dilakukan untukmembuat para montir pada saat melakukan aktivitas perbaikan agar montir memiliki posisi yangnyaman. Ukuran dimensi tangga lipat yang di ukur sebagai berikut: Tinggi tangga 169,4 cm, lebartangga 41,40 cm, jarak tiap anak tangga 43,2 cm, dan pegangan tangga 4,97 cm.
Pelatihan Penggunaan Aplikasi Software Google Skecthup Untuk Menggambar Teknik Bagi Siswa SMA Gutama Jakarta Timur W.Tedja Bhirawa; Nurwijawayanti K.N; Erwin Wijayanto; Darmawan Yulianto; Indramawan; Arie Rahmadi; M. A. Bintoro Dibyoseputro; Hari Moektiwibowo; basuki arianto; Sungkono; Agus Sugiharto
Jurnal Bakti Dirgantara Vol. 1 No. 1 (2024): Jurnal Bakti Dirgantara
Publisher : Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35968/9rkks797

Abstract

 Penguasaan gambar teknik akan membantu mahasiswa dan siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas gambar. Hal ini di awali dengan pembahasan mengenai pendahuluan atau dasar pemahaman untuk dapat memahami lebih jauh tentang gambar teknik yang memuat latar belakang dan tujuan gambar teknik selanjutnya membahas mengenai peralatan gambar teknik yang meliputi Peralatan gambar teknik kemudian pada standart gambar membahas menenai garis gambar, standar batas gambar atau margin, kepala gambar dan skala gambar, selanjutnya pada poyeksi gambar teknik membahas mengenai deskripsi proyeksi, jenis-jenis proyeksi, proyeksi eropa dan proyeksi amerika dan pada potongan dan arsir membahas tentang potongan pada gambar teknik, jenis- jenis potongan, deskripsi arsiran pada gambar teknik, Jenis-jenis arsiran kemudian pada toleransi gambar mengenai deskripsi toleransi gambar teknik, jenis toleransi gambar teknik, toleransi bentuk, toleransi posisi, selanjutnya pada pengenalan Google Sketchup, mengenal tool Google Sketchup dan pada menggambar Google Sketchup 3 dimensi mengenai dasar Google Sketchup  3D, toolbar pada Google Sketchup 3D dan membuat obyek 3d dari gambar 2D serta latihan membuat obyek 3D.Google Sketchup merupakan sebuah program komputer yang ditujukan untuk manajemen proyek, dimana pengoperasiaannya maupun tukar-menukar data dengan program office lain dapat dilakukan dengan mudah. Oleh karena itu, pada pelatihan ini, gambar berbentuk 2  dimensi atau 3 dimensi dilakukan dengan menggunakan program Google Sketchup. Hasil dari pelatihan ini dilakukan pengolahan data berdasarkan angket mengenai kepuasan terhdapa pelatihan cukup berpengaruh signifikan.
ANALISIS PENERAPAN PROGRAM KESELAMATAN KERJA UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN PENDEKATAN FAULT TREE ANALYSIS PADA GUDANG OCARGO NUGRAHA, I PUTU ODHI BAGUS; SUMARTONO, BUDI; WIJAYANTO, ERWIN; BHIRAWA, WASPADA TEDJA; INDRAMAWAN, INDRAMAWAN
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol 13 No 1 (2024): JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Publisher : Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gudang operasional memerlukan operator untuk proses bongkar muat barang pengiriman dimana memerlukan pemeliharaan dari setiap sudut baik dari sisi kebersihan, fasilitas dan fungsi-fungsi peralatan pendukungnya. Dalam proses loading unloading barang dan benda ini tak lepas dari potensi bahaya terjadinya kecelakaan kerja. Penelitian ini akan mengidentifikasi bahaya kecelakaan kerja tersebut baik dari besarnya resiko, besarnya dampak yang ditimbulkan serta bagaimana langkah-langkah pencegahannya. Penelitian ini dilakukan dengan observasi selama 50 (Lima puluh) hari terhadap objek penelitian yaitu pada bagian bongkar muat barang di Gudang operasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi kecelakaan kerja yang terjadi sehingga dapat dilakukan pencegahannya. Dalam penelitian ini upaya untuk pencegahan terjadinya kecelakaan kerja akan dilakukan menggunakan metode Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control (HIRARC), dengan melakukan identifikasi bahaya (hazard identification) penilaian risiko (risk assessment) dan pengendalian risiko (risk control). Hasil penelitian ini menemukan fakta antara lain adalah terdapat risiko ekstrim pada aktifitas loading unloading. Nilai kemungkinannya (likelihood) adalah 4 dan nilai keparahannya (consequence) adalah 4 dengan skor 16 dapat mengakibatkan kaki terkena barang dan benda hingga retak atau memar pada area kaki dengan pengendaliannya adalah menggunakan safety shoes dekker yang sudah di rekayasa (engineering) layak dan sesuai standar agar tidak terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan atau kecelakaan kerja.
OPTIMALISASI LAYANAN TOKO GAWAI DENGAN MEMPERHATIKAN JUMLAH PEMBELI YANG MENGANTRI PADA JAM SIBUK FRAHISTA, MUHAMAT FRANDIKA M.; ARIANTO, BASUKI; WIJAYANTO, ERWIN; SYAMSUNASIR, SYAMSUNASIR; YULIANTO, DARMAWAN
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol 13 No 1 (2024): JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Publisher : Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Antrian adalah bagian penting dari manajemen operasi antrian,antrian terjadi di sektor manufaktur dan sektor jasa. Antrian adalah orang atau barang yang berada dalam satu barisan yang menunggu untuk dilayani dan kemudian meninggalkan barisan setelah dilayani.penelitian ini berlanjut untuk menganalisis sistem antrian yang diterapkan dalam memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan dengan menghitung jumlah rata rata jumlah kedatangan dan jumlah rata rata total waktu orang yang dilayani serta melakukan optimalisasi jumlah layanan yang beroperasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model antrian yang digunakan oleh toko Ssg adalah model antrian model Multi channel – Multi Phase dengan menerapkan disiplin antrian yaitu Firs Come – Firs Serve (FCFS). Laju kedatangan pelanggan pada hari sibuk dan jam sibuk adalah 20,69 pelanggan/jam. Model antrian yang sesuai pada loket pelayanan toko gawai adalah model antrian (M / M / 2): (GD//), akan tetapi pihak toko gawai harus mengubah jumlah pelayan pada tahap pengecekan HP yang semula dua orang pelayan menjadi tiga orang pelayan sehingga akan diperoleh rata-rata banyaknya pelanggan dalam antrian sebanyak 0,68 orang atau 1 orang dan rata-rata waktu yang diperlukan pelanggan berada dalam antrian selama 1,97 menit atau sekitar 2 menit. Kata Kunci : Layanan Toko, Sistem Antrian, FCFS, Toko Gawai
ANALISIS PENGENDALIAN MUTU IKAT PINGGANG PRODUKSI UMKM “BG” MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS DAN QCC MOEKTIWIBOWO, HARI; SIAGIAN, APRIYANTI L.M; YULIANTO, DARMAWAN; WIJAYANTO, ERWIN; SANUSI, SUNGKONO
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol 13 No 2 (2024): JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Publisher : Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran signifikan dalam perekonomianIndonesia dengan kontribusi sebesar 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Namun,UMKM sering menghadapi berbagai permasalahan, terutama dalam menjaga kualitas prosesproduksi. Permasalahan ini berdampak pada tingginya tingkat kecacatan produk yang dapatmenurunkan daya saing. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor penyebabkecacatan produk pada UMKM menggunakan metode pengamatan langsung dan analisisSeven Tools. Melalui penerapan Quality Control Circle (QCC), diidentifikasi lima faktor utama penyebab cacat produk, yaitu faktor manusia, mesin, material, lingkungan, dan metode. Hasil analisis menunjukkan bahwa kombinasi dari kelima faktor tersebut saling berkaitan dan memengaruhi kualitas produk. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi UMKM dalam meningkatkan pengendalian mutu dan efisiensi proses produksi. Kata Kunci : UMKM, Kualitas Produksi, Quality Control Circle, Seven Tools
Pelatihan Google Sketchup  untuk Menggambar Produk Teknik berupa Clamp Bagi Siswa SMA Gutama Jakarta Timur W.Tedja Bhirawa; Nurwijayanti; Erwin Wijayanto; Darmawan Yulianto; Indramawan; Arie Rahmadi; M A Bintoro Dibyoseputro; Hari Moekti Wibowo; Basuki Arianto; Sungkono; Agus Sugiharto
Jurnal Bakti Dirgantara Vol. 2 No. 2 (2025): Jurnal Bakti Dirgantara
Publisher : Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35968/yk37gs69

Abstract

Google SketchUp adalah perangkat lunak pemodelan 3D yang intuitif dan mudah digunakan, yang telah menjadi alat populer dalam berbagai bidang desain, termasuk dalam pembuatan gambar produk teknik. Penggunaan SketchUp dalam konteks ini memungkinkan para desainer dan insinyur untuk membuat model produk yang akurat dan realistis dengan cepat dan efisien. Melalui fitur-fitur seperti alat penggambaran geometris, kemampuan untuk membuat dan mengedit komponen, serta integrasi dengan plugin tambahan, SketchUp memungkinkan pengguna untuk membuat representasi visual dari konsep teknik yang kompleks. Selain itu, kemampuan SketchUp untuk mengekspor model dalam berbagai format file memfasilitasi integrasi dengan perangkat lunak CAD dan CAM yang lebih lanjut digunakan dalam proses manufaktur. Studi ini menyoroti manfaat penggunaan SketchUp dalam desain produk teknik, termasuk peningkatan kolaborasi antar tim, penurunan biaya prototyping melalui visualisasi digital, dan percepatan siklus desain. Meskipun SketchUp memiliki keterbatasan dalam hal detail teknis dibandingkan dengan perangkat lunak CAD yang lebih canggih, fleksibilitas dan kemudahan penggunaannya menjadikannya alat yang sangat berharga dalam tahap awal desain dan pengembangan produk teknik.   Google SketchUp is an intuitive and easy-to-use 3D modeling software that has become a popular tool in a variety of design fields, including the creation of engineering product drawings. The use of SketchUp in this context allows designers and engineers to create accurate and realistic product models quickly and efficiently. Through features such as geometric drawing tools, the ability to create and edit components, and integration with additional plugins, SketchUp allows users to create visual representations of complex engineering concepts. In addition, SketchUp's ability to export models in a variety of file formats facilitates integration with CAD and CAM software that is further used in the manufacturing process. This study highlights the benefits of using SketchUp in engineering product design, including increased collaboration between teams, reduced prototyping costs through digital visualization, and accelerated design cycles. Although SketchUp has limitations in terms of technical detail compared to more sophisticated CAD software, its flexibility and ease of use make it an invaluable tool in the early stages of engineering product design and development.