Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Understanding Level of Technology Pedagogy and Content Knowledge (TPACK) Students of Architectural Engineering Education Study Program Busono, Rr. Tjahyani; Mardiana, Riskha; Dwidayati, Kunthi Herma
Journal of Architectural Research and Education Vol 3, No 1 (2021): Vol 3, No 1 (2021): Journal of Architectural Research and Education
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.89 KB) | DOI: 10.17509/jare.v3i1.30656

Abstract

 The Law of the Republic of Indonesia Number 14 of 2005 concerning Teachers and Lecturers states that a teacher must have four competencies, namely pedagogical competence, personality, social and professional competences. A teacher is expected to pay attention to the material, strategy, technology or surrounding culture in helping to realize active, creative, fun and meaningful learning. One of the uses of ICT in education is needed as an effort to improve the efficiency and effectiveness of the learning process. However, there are many obstacles faced in its application, including a lack of teacher understanding of technology. Technological Pedagogical And Content Knowledge (TPACK) is a framework that describes the knowledge needed by teachers to integrate technology in designing, implementing and evaluating learning. This study aims to determine the level of understanding of the Technological Pedagogical and Content Knowledge of students of the Architectural Engineering Education Study Program who are also prospective teachers. The research method used is descriptive evaluative with a quantitative approach. Retrieval of data using a survey method of 35 respondents from students of the Architectural Engineering Education Study Program who have been and are currently participating in the Field Experience Program at Vocational High Schools in various regions in West Java. The instrument used was a closed questionnaire where each statement was based on each TPACK component. The results showed that the average level of understanding of Architectural Engineering students towards TPACK was in the good category. The highest value is in the aspect of Technology Knowledge (TK), which is knowledge about technology with a very high category.
Faktor-Faktor Preferensi Hunian Vertikal untuk Kaum Dewasa Muda: Studi Kasus di Kota Bandung Kunthi Herma Dwidayati; Ana Ramdani Sari; Lucy Yosita
Jurnal Arsitektur ZONASI Vol 5, No 1 (2022): Vol 5, No 1 (2022): Jurnal Arsitektur Zonasi Februari 2022
Publisher : KBK Peracangan Arsitektur dan Kota Program Studi Arsitektur Fakultas Pendidikan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jaz.v5i1.40245

Abstract

Hunian merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Hunian pun beragam mulai dari hunian tapak sampai dengan hunian vertikal berbagai tipe. Hunian vertikal merupakan salah satu solusi untuk mengatasi keterbatasan lahan di kota besar sekaligus untuk mencegah urban sprawl dan memaksimalkan efisiensi lahan. Hunian vertikal bukan tipe hunian baru di Indonesia, namun sebagian besar masyarakat belum banyak yang tinggal di hunian tipe ini termasuk kaum milenial atau dewasa muda. Kaum dewasa muda sebagian besar berada di usia produktif (26-44 tahun) dimana usia ini adalah usia dominan dan rata-rata sudah bekerja serta mulai berkeluarga. Kelompok usia ini adalah kelompok yang paling dominan di beberapa kota besar, salah satunya adalah Kota Bandung. Selain itu, kondisi pandemi dalam 2 tahun ini dialami juga diindikasi mempengaruhi preferensi mereka. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi preferensi kaum milenial atau dewasa muda dalam memilih hunian vertikal di Kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan pengumpulan data melalui kuesioner dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat kaum dewasa muda terhadap hunian vertikal cukup tinggi dan faktor yang paling dominan adalah kualitas bangunan diikuti dengan faktor ekonomi dan aksesibilitas.
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN REAL ESTAT BIDANG PERHOTELAN (STUDI KASUS HOTEL SUTAN RAJA SOREANG) Yudhistyra Nugraha; Lucy Yosita; Kunthi Herma Dwidayati
AGORA:Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah Arsitektur Usakti Vol. 19 No. 2 (2021): RUANG PUBLIK ERA COVID 19, DESAIN DIGITAL DAN TEKNO-KONSERVASI BANGUNAN
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (743.445 KB) | DOI: 10.25105/agora.v19i2.9894

Abstract

Hotel memerlukan strategi real estat untuk pengembangan dan perencanaan. Persaingan yang ketat, menuntut inovasi hotel dalam memaksimalkan pelayanan dan fasilitas yang tersedia. Selain itu, penambahan ornamen, suasana, dan penegasan tema hotel berguna untuk semakin menarik minat pengunjung. Brand Hotel Sutan Raja sudah terkenal malang melintang di berbagai daerah dan kota di Indonesia. Berdasarkan penelitian perencanaan dan pengembangan pada kawasan yaitu diantaranya minimarket dan coworking space dapat memberikan pelayanan hotel pada hotel Sutan Raja Soreang lebih maksimal. Adanya kebutuhan sarana prasarana tersebut dikarenakan tautan lingkungan yang cukup jauh dengan minimarket terdekat sehingga harus keluar kawasan hotel dan karena hal itu pada perencanaan desain lebih berpotensi untuk dibangun minimarket. Dari perumusan strategi ini, kami dapat memberikan saran-saran sebagai masukan bagi Hotel Sutan Raja Soreang diantaranya perlu adanya peningkatan kualitas di semua aspek internal Hotel Sutan Raja Soreang, agar sumber daya yang dimiliki dapat dimanfaatkan dengan optimal. Pihak manajemen Hotel Sutan Raja perlu meningkatkan perhatian dalam hal pengawasan disiplin dan efektivitas kerja karyawan dalam rangka menciptakan sumber daya yang berkualitas.
PENGABDIAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN TANAMAN HIAS UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PERMUKIMAN di Lingkungan Permukiman di Kelurahan Cipaganti, Kecamatan Coblong, Kota Bandung Lucy Yosita; Kunthi Herma Dwidayati; R Diah Sri Hartati; Usep Surahman; Yan Nurcahya
Lentera Karya Edukasi Vol 2, No 1 (2022): Jurnal LENTERA KARYA EDUKASI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Pusat Pengembangan dan Kajian Sarana dan Prasarana Pendidikan (P2K Sarprasdik)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cihampelas Bandung is one of the areas known as the center for souvenirs and shopping tourism in the city of Bandung. The pandemic covid-19 that occurred affected the economic condition due to the decreasing number of tourists arrival. In these conditions, innovations in activities that can support or empower human resources and the environment are needed. Urban farming is one form of potential that can be developed in this area, with open space that can be utilized. Although there are already a number of residents' yards, the conditions are still less productive. Based on this background, the service activity is to optimally empower the PKK community. One of them is by improving the ecological space, food security, and the resilience of the family economy in particular and the environment in general. The purpose of the activity is to provide additional understanding and knowledge to the community to protect the environment by planting useful ornamental plants; foster a sense of care and togetherness in caring for green open spaces; increase the economic potential of the community through new entrepreneurs by means of ornamental plant cultivation; and community empowerment, especially the PKK and Youth community groups. The activity is carried out in a participatory manner with the implementation in the form of ornamental plant training. The types of ornamental plants that were demonstrated in the training were caladium, aglonema, and sansiviera. The three plants were chosen because they are quite easy to breed and maintain.
PENINGKATAN KEBERMANFAATAN PRODUK SAMPAH DAUR ULANG BAGI MASYARAKAT DESA KERTAWANGI, KECAMATAN CIRASUA, JAWA BARAT Kunthi Herma Dwidayati; Trias Megayanti; Tjahyani Busono; Erna Krisnanto; Usep Surahman
Lentera Karya Edukasi Vol 2, No 2 (2022): Jurnal LENTERA KARYA EDUKASI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Pusat Pengembangan dan Kajian Sarana dan Prasarana Pendidikan (P2K Sarprasdik)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Upaya tidak memindahkan sampah ke tempat lain sesuai dengan prinsip arsitektur berkelanjutan, yang mana semua hasil limbah diolah kembali dan harus habis di area asal menjadi suatu alasan bahwa perlu adanya kepedulian dan komitmen dari seluruh elemen masyarakat serta komunitas pendukungnya. Di beberapa titik wilayah Desa Kertawangi, masyarakat sudah mulai memilah sampah dan mendaur ulang menjadi suatu produk. Salah satunya di Komunitas Pengumpul Sampah Mandiri (KPSM). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan rasa kepedulian terhadap lingkungan melalui penyuluhan. Selain itu peningkatan kualitas produk dari KPSM berupa paving block juga perlu terus ditingkatkan dengan melaksanakan uji kekuatan. Berdasarkan hasil uji laboratorium, paving block daur ulang sebaiknya terbuat dari sampah anorganik agar lebih kokoh dan tidak mudah hancur. Solusi lain adalah dengan membuat paving block yang bentuknya lebih rigid misalnya kotak atau hexagonal. Diharapkan setelah adanya peningkatan dari sisi kualitas dan kuantitas dapat bermanfaat untuk masyarakat Desa Kertawangi dan masyarakat lainnya dari sisi lingkungan dan peningkatan ekonomi setempat.
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN REAL ESTAT BIDANG PERHOTELAN (STUDI KASUS HOTEL SUTAN RAJA SOREANG) Yudhistyra Nugraha; Lucy Yosita; Kunthi Herma Dwidayati
Agora : Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah Arsitektur Usakti Vol. 19 No. 2 (2021): RUANG PUBLIK ERA COVID 19, DESAIN DIGITAL DAN TEKNO-KONSERVASI BANGUNAN
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/agora.v19i2.9894

Abstract

Hotel memerlukan strategi real estat untuk pengembangan dan perencanaan. Persaingan yang ketat, menuntut inovasi hotel dalam memaksimalkan pelayanan dan fasilitas yang tersedia. Selain itu, penambahan ornamen, suasana, dan penegasan tema hotel berguna untuk semakin menarik minat pengunjung. Brand Hotel Sutan Raja sudah terkenal di berbagai daerah dan kota di Indonesia. Masa pandemi saat ini berdampak kepada dunia properti, termasuk hotel. Maka diperlukan strategi pengembangan bagi hotel agar dapat bertahan ditengah kemorosotan ekonomi. Berdasarkan penelitian perencanaan dan pengembangan pada kawasan yaitu diantaranya minimarket dan coworking space dapat memberikan pelayanan hotel pada hotel Sutan Raja Soreang lebih maksimal. Adanya kebutuhan sarana prasarana tersebut dikarenakan tautan lingkungan yang cukup jauh denganminimarket terdekat sehingga harus keluar kawasan hotel dan karena hal itu pada perencanaan desain lebih berpotensi untuk dibangun minimarket. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif. Dari perumusan strategi ini, penulis dapat memberikan saran-saran sebagai masukan bagi Hotel Sutan Raja Soreang sebagai strategi untuk pengembangan dan perencanaan ke depan pasca pandemi bagi hotel Sutan Raja.
Adaptasi Perumahan terhadap Kebutuhan Generasi Milenial Pasca Pandemi COVID-19 di Indonesia Sari, Ana Ramdani; Dwidayati, Kunthi Herma; Yosita, Lucy
Reka Karsa: Jurnal Arsitektur Vol 10, No 3
Publisher : Institut Teknologi Nasional (ITENAS) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v10i3.11497

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan dan adaptasi perumahan dalam menghadapi Pandemi COVID-19. Penelitian ini berfokus pada persepsi generasi milenial terhadap ruang di tempat tinggal yang kemudian dievaluasi kualitas ruang berdasarkan persepsi responden. Subyek ini dipilih karena kelompok usia ini mendominasi demografi, sehingga generasi millenial adalah target pasar utama perumahan. Penting bagi penyedia perumahan, baik lembaga perumahan swasta maupun negara, untuk beradaptasi terhadap perubahan-perubahan ini, terutama setelah Pandemi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini melibatkan total 113 responden yang sebagian besar berdomisili di Pulau Jawa. Data kualitatif diperoleh melalui wawancara mendalam dan pertanyaan terbuka dalam survei. Data kuantitatif diperoleh melalui dua kali survei dan kemudian dianalisis menggunakan metode deskriptif-kuantitatif. Hasilnya menunjukkan bahwa meskipun tingkat kepuasan penghuni cukup memuaskan (71%), namun kualitas ruang di rumah tinggal belum mencukupi kebutuhannya yang semakin meningkat. Banyak dari generasi milenial yang sebagian besar bekerja di rumah, tidak memiliki ruangan yang layak, furnitur yang ergonomis, pencahayaan yang memadai, dan ventilasi udara untuk bekerja. Sebagian besar rumah mereka juga kekurangan ruang yang dibutuhkan setelah Pandemi, seperti beranda, musala, dan sensor tanpa sentuhan. Masukan ini akan membantu penyedia perumahan membangun rumah yang beradaptasi dengan meningkatnya kebutuhan generasi milenial setelah Pandemi.Kata kunci: Adaptasi Perumahan, Milenial, Pandemi, Persepsi RuangABSTRACTThe study aims to discover housing adaptability in the face of the COVID-19 Pandemic. It focuses on Millennials' perception of the spaces at their home, then evaluating the quality of space based on their perception. The subject was chosen as the people in this age bracket dominate the demography, meaning millennials are the primary target market for housing. It is essential for housing providers, both private and state housing agencies, to adapt to these changes, especially after the Pandemic. The study uses both qualitative and quantitative approaches. The study included a total of 113 respondents who reside mainly in Java Island. The qualitative data is obtained through in-depth interviews and open questions in a survey. The quantitative data is obtained through two surveys and then analyzed using the descriptive-quantitative method. The result shows that even though the residents' satisfaction level is quite satisfactory (71%), the quality of space in their home is not sufficient for their growing needs. Many of these millennials, which work primarily at home, do not have a proper space, ergonomic furniture, adequate lighting, and air ventilation for working. Most of their homes also lack few spaces needed after the Pandemic, such as porch, prayer room, and no-touch censor. This input would help the housing providers build houses that adapt to the growing needs of millennials after the Pandemic.Keywords: Housing Adaptability, Millennials, Pandemic, Perception of Space
Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas Bagi Guru Megayanti, Trias; Dwidayati, Kunthi Herma; Busono, Tjahyani; Krisnanto, Erna; Surahman, Usep
Lentera Karya Edukasi Vol 3, No 2 (2023): Jurnal LENTERA KARYA EDUKASI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Pusat Pengembangan dan Kajian Sarana dan Prasarana Pendidikan (P2K Sarprasdik)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/lekaedu.v3i2.63669

Abstract

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan salah satu metoda yang digunakan untuk mengevaluasi proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk mengoptimalkan pengetahuan dan pemahaman guru-guru mengenai manfaat dan detail teknis pelaksanaan PTK. Tujuan lainnya adalah untuk menjadikan PTK sebagai sebuah kebutuhan bagi guru untuk mengevaluasi dan memperbaiki proses pembelajaran yang dilaksanakan. Pengabdian ini dilaksanakan dalam bentuk pelatihan singkat yang diikuti oleh seluruh guru di SMKN 12 Garut. Mengacu pada tata laksana action learning, pelatihan terbagi dalam beberapa tahapan dalam tiga kelompok besar yakni, persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hasil dari pelaksanaan pelatihan ini adalah meningkatnya pemahaman guru mengenai Pelatihan Tindakan Kelas, serta meningkatnya kesadaran guru mengenai pentingnya pelaksanaan PTK sebagai bagian dari evaluasi pembelajaran secara rutin.
Menuju Perencanaan Lansekap Apartemen yang Berkelanjutan Setelah Covid-19: : Perencanaan Berdasarkan Fenomena atau Hanya Atas Faktor Landasan Kebutuhan Kapitalisme? Yosita, Lucy; Nurcahya, Yan; Dwidayati, Kunthi Herma; Sari, Ana Ramdani
Journal of Sustainable Construction Vol 1 No 1 (2021): Journal of Sustainable Construction
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.871 KB) | DOI: 10.26593/josc.v1i1.5140

Abstract

Perancangan lansekap akan senantiasa mengalami perkembangan mengikuti kebutuhan manusia yang dinamis dan tuntutan perubahan zaman. Dengan adanya fenomena Covid-19 juga menjadikan perencanaan kebutuhan lansekap apartemen menjadi pertanyaan besar ke mana akan mengalami perubahan, karena kota-kota besar akan senantiasa berkembang dan fenomena Covid-19 menjadikan disaster management perencanaan lansekap menjadi pertimbangan dasar yang perlu menjadi landasan dalam mem-breakdown ke arah mana konsep-konsep baru perlu dikembangkan. Analisis ini dilakukan secara kualitatif, berupaya menganalisis dan mengambil contoh-contoh kasus pula dan mengevaluasinya sehingga dapat diketahui elemen-elemen yang perlu diperhatikan dalam perancangan lansekap apartemen di masa mendatang. Hasil dari penelitian ini adalah berupa perbandingan antara ke-3 kasus apartemen yang dibangun pada periode berbeda antara tahun 2009-2016. Rekomendasi penelitian ini adalah berupa usulan ketetapan regulasi perbandingan prosentase antara fungsi perumahan dan sarana prasarana komersial, menerapkan regulasi yang ada mengenai sarana prasarana (dari Kementerian PU) secara lebih konsekuen, ketetapan regulasi mengenai aturan vegetasi yang sesuai kaidah lingkungan hidup dan degradasi yang terjadi, proporsi ruang bermain anak yang ramah anak, dan mengkaji serta menerapkan adaptasi adaptasi ruang yang terjadi sebagai adaptasi terhadap perencananaan ruang setelah pandemik yang berorientasi keberlanjutan kota dan masyarakat secara jangka panjang.
Asimilasi dan Akulturasi Arsitektur pada Komunitas Muslim Bali Studi Kasus: Desa Pegayaman dan Desa Kampung Gelgel Nuryanto, Nuryanto; Mokhamad Syaom Barliana; Riskha Mardiana; Kunthi Herma Dwidayati; Fauzi Rahmanullah
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 21, No 1: Januari 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/sinektika.v21i1.3147

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kehadiran Komunitas Muslim di Desa Pegayaman dan Desa Kampung Gelgel Provinsi Bali sejak abad ke-14 yang secara langsung berbaur serta mendapat pengaruh dari budaya Hindu. Dari sinilah terjadi akulturasi dan asimilasi yang menjadi fokus penelitian sebagai bagian dari budaya ber-arsitektur masyarakat kedua desa tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap fungsi, estetika, dan makna yang terlihat pada akulturasi dan asimilasi, baik pada bangunan ibadah, rumah, maupun fasilitas lainnya. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan akulturatif, sedangkan proses penelitian dilakukan dengan cara pengukuran objektif berdasarkan observasi artefak arsitektur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akulturasi Islam dan Hindu terlihat pada arsitektur di Desa Pegayaman dan Desa Kampung Gelgel berupa: (1) Mahkota atau mudra sebagai hiasan pada puncak atap yang mempunyai makna kekuasaan serta kewibawaan; (2) Bebaturan atau sendi bermakna sebagai landasan hidup dan kehidupan manusia; (3) Pepatran atau simbar memiliki makna keagungan dan kehormatan. Asimilasi terlihat pada pola permukiman kedua desa: (1) Desa Pegayaman menggunakan ngerebong; (2) Desa Kampung Gelgel menggunakan maputer-puter. Kedua pola ini memiliki ciri khas berupa banyaknya persimpangan atau pertemuan pada setiap ujung jalannya (jalan yang betemu dengan gang). Berdasarkan hal itulah, maka kedua pola itu disebut pola ‘labirin’. Pola ini merupakan pengembangan dari bentuk ‘pempatan agung’ yang ada pada konsep Arsitektur Tradisional Bali. Akulturasi dan asimilasi di Desa Pegayaman dan Desa Kampung Gelgel dipengaruhi oleh konsep menyama braya, nyama slam, serta nyama hindu.