Yornan Masinambow
STAK Reformed Remnant Internasional

Published : 22 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN BERGEREJA BAGI WARGA JEMAAT Masinambow, Yornan
DIDASKALIA : Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol. 1 No. 2 (2020): Pendidikan Agama Kristen
Publisher : DIDASKALIA : Jurnal Pendidikan Agama Kristen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini hendak mendeskripsikan, menganalisis serta menerapkan secara teologis model pembelajaran Pendidikan Agama Kristen bergereja dalam suatu komunitas dalam hal ini warga jemaat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi literatur. Analisis serta interpretasi menunjukkan bahwa model pembelajaran PAK bergereja harus diterapkan bagi warga gereja. Adapun dasar pembelajaran warga jemaat adalah belajar tentang Yesus Kristus dalam yang diwartakan dalam Alkitab kemudian diimplementasikan dalam hidup sehari-hari ditengah tantangan dan pergumulan hidup. Selain itu, program pelayanan khususnya terhadap pembelajaran PAK harus ditingkatkan dengan mengadakan kegiatan bimbingan belajar Alkitab, disamping ibadah-ibadah, katekisasi, dan konseling. Rekomendasi dari artikel ini mengarah kepada para pendeta juga majelis untuk terus mengadakan program pembelajaran PAK dengan berbagai model yang kreatif, variative agar melalui kegiatan belajar-mengajar di gereja, iman jemaat lebih bertumbuh untuk mengenal Yesus kristus dalam konteks hidup bergereja.
PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN YANG KRITIS SEKALIGUS REFLEKTIF Yornan Masinambow
DIDASKALIA : Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol. 2 No. 2 (2021): Pendidikan Agama Kristen
Publisher : DIDASKALIA : Jurnal Pendidikan Agama Kristen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak : Artikel ini mendeskripsikan serta mengkaji secara teoretis analitis Pendidikan Agama Kristen secara kritis sekaligus reflektif. Dengan begitu tujuan penelitian ini adalah menghadirkan suatu kerangka berpikir melalui pemahaman mengenai PAK yang bersifat kritis namun tetap memberikan tanggungjawab iman yang rasional di hadapan Allah dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari baik dalam lingkungan sekolah, gereja maupun masyarakat. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif menggunakan telaah pustaka yang relevan dengan pendekatan critical-theory. Hasil pembahasan memerlihatkan bahwa PAK yang kritis sekaligus reflektif mampu untuk mempertanyakan serta menggumuli doktrin Kristen atau indoktrinasi agama secara dialektis untuk kemajuan nilai-nilai Kristiani yang relevan saat ini. Kemudian PAK juga sekiranya melepaskan diri dari mental jajahan yang tidak mengedepankan kemampuan kritis-analitis dalam menghadapi suatu persoalan, dan hanya berfokus pada profit pendidikan itu sendiri. Penelitian ini hendaknya mampu untuk menghadirkan suatu upaya PAK dalam meningkatkan karakter moralitas berpikir kritis, kreatif, komunikatif, dengan keterbukaan literasi dipadu dengan sikap Kristiani yang reflektif di dalamnya. Penelitian lanjut sangat diperlukan terkait PAK yang juga menelusuri aspek-aspek terdalam dalam sikap reflektif yang bisa mempertajam spiritualitas pembelajar PAK untuk terus menghidupi Kristus dan nilai-nilai kemanusiaan di dalamnya. Kata Kunci: Pendidikan Agama Kristen, Kritis, Reflektif
Kajian Mengenai Ekoteologi dari Perspektif Keugaharian Yornan Masinambow; Yuansari Octaviana Kansil
SHAMAYIM: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 1, No 2 (2021): Mei 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Yerusalem Baru, Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.514 KB) | DOI: 10.51615/sha.v1i2.20

Abstract

AbstractThis article aims to explain and reflect an ecological understanding of the natural environment from a theological perspective of frugality. The existence of the thought that humans as the center that result in exploitative actions against nature, treat nature, the environment as objects make environmental damage everywhere. The paradigm of humans who are masters also destroys the relationship between humans and nature itself. Therefore, human consciousness, which began to appear to be struggling with this, presented an ecotheological reflection of the spiritual dimension of spirituality. That way, harmony, loving nature can be formed, applied to human thinking. This study uses a qualitative method with a literature approach to describe the ecotheological views of beauty from various kinds of literature. The results of this study concluded that there were various kinds of views ranging from spirituality, philosophy, and reflection. All of them aim at bringing justice, love, and a sufficient life to be able to build a human attitude for nature and the environment. The eco-theology of passion is also presented by the church in the form of preaching the Word, education, and pastoral care so that the congregation is given a good understanding of the importance of caring for nature which is also God's beautiful creation.AbstrakArtikel ini bertujuan untuk menjelaskan serta merefleksikan suatu pemahaman ekoteologi mengenai lingkungan serta alam dari perspektif keugaharian. Adanya pemikiran bahwa manusia sebagai pusat yang mengakibatkan tindakan eksploitatif terhadap alam, memperlakukan alam, lingkungan sebagai objek membuat kerusakan lingkungan dimana-mana. Paradigma manusia yang adalah tuan juga merusak tatanan relasi manusia dengan alam itu sendiri. Oleh karena itu, kesadaran manusia yang mulai nampak menggumuli hal tersebut menghadirkan suatu refleksi ekoteologis dari dimensi spirtualitas keugaharian. Dengan begitu, keselarasan mengasihi alam dapat dibentuk serta diterapkan dalam pola berpikir manusia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kepustakaan untuk mendeskripsikan pandangan-pandangan ekoteologis keugaharian dari berbagai macam literatur. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa ada berbagai macam pandangan mulai dari spiritualitas, filosofis, serta reflektif. Semuanya mengarahkan pada menghadirkan keadilan, cinta kasih, serta kecukupan hidup agar dapat membangun suatu sikap kemanusiaan bagi alam, lingkungan. Ekoteologis keugaharian juga dihadirkan oleh gereja dalam bentuk pemberitaan Firman, Pendidikan, dan pelayanan pastoral agar jemaat diberikan pemahaman yang baik mengenai pentingnya merawat alam yang juga adalah ciptaan Tuhan yang indah.
Analisis Teologis Gereja yang Reformatoris serta Implikasinya bagi Kekristenan Masa Kini Yornan Masinambow
Pengarah: Jurnal Teologi Kristen Vol 2 No 2 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36270/pengarah.v2i2.25

Abstract

Berdasarkan pemikiran bahwa Kekristenan sekarang ini berada di zaman yang tidak memutlakkan satu otoritas, termasuk Firman Tuhan, gereja dapat dipengaruhi oleh sekularisasi dan tidak lagi mewartakan injil Yesus Kristus yang murni. Maka artikel ini akan mendeskripsikan serta merumuskan gagasan teologis biblis tentang gereja berdasarkan pemikiran para reformator, yakni Luther, Calvin dan Zwingli. Hasil dari pendekatan literatur teologis dapat disingkapkan bahwa gereja reformatoris menaruh perhatian pada beberapa aspek penting yang membuat gereja mampu memengaruhi dunia dalam setiap aspek kehidupan, yaitu gereja yang memberitakan Injil, mengajar dan berkhotbah, mengorganisir serta memimpin, melaksanakan sakramen, dan menerapkan disiplin gereja. aspek-aspek tersebut bukanlah demi gereja itu sendiri yang di dalamnya terdapat orang-orang pilihan Allah, melainkan demi memuliakan Allah Tritunggal.
Pendidikan Kristiani sebagai Sarana Pembentukan Spiritualitas Generasi Milenial: Christian Education as a Tool for Spiritual Formation in the Millennial Generation Yornan Masinambow; Yosef Nasrani
PASCA : Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 17 No 1 (2021): PASCA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Baptis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46494/psc.v17i1.114

Abstract

This study aims to describe the importance of Christian education to form the spirituality of the millennial generation. Presented using a qualitative-descriptive approach with the support of literature studies. The conclusion is the Christian education is a vital tool that can shape the spirituality of the millennial generation. The Christian education style praises this goal is the relationship of friendship and love for others in the learning process by families, churches, and schools.
PEMIKIRAN TEOLOGIS EDUKATIF YOHANES CALVIN SERTA RELEVANSINYA BAGI PENDIDIKAN BERGEREJA MASA KINI Jeane Marie Tulung; Yornan Masinamboue
Tumou Tou Vol. 7 No. 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.559 KB) | DOI: 10.51667/tt.v7i1.154

Abstract

The purpose of this paper is to describe and understand how the thought of John Calvin who was a famous reformer figure from time to time. Calvin paid great attention to Christian education especially in the church. He arranged systematically the way, the content of the teaching, as well as the qualifications, self-image of the teachers both pastors and religious teachers who were all based on the Bible and to glorify God. The method used in this paper is a qualitative research method with a literature study study in which the researcher reviews, compares, formulates and analyzes Calvin's thoughts both in his life context, his thoughts through books, documents, journals and other relevant literature studies. From the findings it can be said that Calvin's educative theological thought is purely based on the Bible. For Calvin, the teaching of the Christian faith is determined by the Bible and interpretations that are right and right and can have a good influence on the church and society. Calvin is always thinking of the right way so that the quality of the faith of the congregation continues to develop well and can be implemented in a variety of social life. In the midst of challenges today the church is required not to be carried away by various kinds of ideas that do not emphasize the Bible as the basis of human life. As it was done, Calvin the priests, teachers of religion today are required with full responsibility to think deeply about ways to continue to nourish the true Christian faith based on the Scriptures so that the quality of their faith is well preserved and lives glorifying God.
Transformasi Pendidikan Kristen dalam Konteks Kebangsaan Indonesia Yornan Masinambow
EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership Vol 2, No 1 (2021): Pendidikan Kristen dan Kepemimpinan
Publisher : Sekolah Agama Kristen Terpadu Pesat Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47530/edulead.v2i1.59

Abstract

Pendidikan merupakan bagian penting dalam setiap kehidupan dalam hal ini memajukan suatu peradaban manusia. Begitupun di Indonesia dengan kemajemukannya, pendidikan menjadi hal yang penting bagi kemajuan bangsa. Namun, pendidikan di Indonesia masih berpatokan pada corak pendidikan barat. Hal tersebut juga merambah pada Pendidikan agama dalam hal ini Pendidikan Kristen yang secara historis kekristenan berkembang pada waktu zaman penjajahan. Pendidikan Kristen yang hadir berwawasan barat serta bercorak esklusif dalam masyarakat Indonesia yang plural. Oleh karena itu, Pendidikan Kristen perlu untuk mengalami transformasi agar sesuai dengan konteks kebangsaan Indonesia yang majemuk. Artikel ini menggunakan penelitian studi kepustakaan, melalui pengkajian serta perumusan konsep pendidikan kristen yang ditransformasi dalam konteks kebangsaan Indonesia. Melalui paparan dalam pembahasan dapat dikatakan bahwa transformasi Pendidikan Kristen konteks kebangsaan Indonesia bersifat inklusif, dialogis, serta menghargai, menghormati berbagai macam latar belakang budaya lokal, agama di Indonesia. Melalui transformasi, identitas pendidikan kristen menjadi orisinil Indonesia yang menghargai kemajemukan serta tidak lagi terkukung oleh corak doktrinal esklusif barat. Transformasi pendidikan kristen dalam konteks Indonesia juga menekankan nilai Pancasila sebagai identitas bersama dan juga kerukunan sebagai dasar pembelajaran, serta secara teologis menghadirkan cinta kasih bagi sesama dalam pemberitaan Injil.
Kajian tentang Doktrin Alkitab dari Perspektif Teologi Injili Yornan Masinambouw
MAGENANG : Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol. 1 No. 2 (2020): MAGENANG: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen
Publisher : Pascasarjana IAKN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.403 KB) | DOI: 10.51667/mjtpk.v1i2.449

Abstract

Based on the study and understanding that the Bible is the Word of God which is the basis of faith for every believer to be able to provide a transformative value of life to glorify Christ in church life, this article is intended to describe and formulate dogmatically the doctrine of the Bible from evangelical theology perspective. The research results obtained through the literature study approach that the Bible is the Word of God inspired by the Holy Spirit which also inspired the biblical writers to preach the News about the Kingdom of God for every believer. In addition, the Bible is also used as a benchmark for preaching the Word of God in the life of the church community. The implication for the reformatory church is that the church must return to the Bible as the reformers thought in accordance with the Sola Scriptura motto.
Peran Kepemimpinan Guru Pendidikan Agama Kristen bagi Peserta Didik di Era Disrupsi Yornan Masinambow; Meyva Polii
ELEOS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol. 2 No. 2 (2023): PAK dan Teologi 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kalvari Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53814/eleos.v2i2.44

Abstract

Abstract: The purpose of this article is to discuss and analyze the leadership role of Christian religious education teachers for students in the era of disruption. It has become a reality that the era of disruption is marked by rapid technological developments that affect various aspects of human life, one of which is education. This paper emphasizes how Christian education teachers through their leadership can play a role in developing themselves from students in the era of disruption. By using a qualitative approach through literature studies, as well as conducting descriptive analysis supported by various kinds of relevant literature, it can complement the aspects studied. As a result, the leadership role of Christian education teachers needs to provide participatory learning concepts and praxis in terms of spirituality, humanism, and character. Of course, these three aspects must be owned and lived first by Christian education teachers, which are then implemented for students in each learning process.Abstrak: Tujuan dari artikel ini adalah membahas serta menganalisa tentang peran kepemimpinan guru pendidikan agama Kristen bagi peserta didik di era disrupsi. Telah menjadi realitas bahwa era disrupsi ditandai dengan perkembangan teknologi yang bergerak pesat serta memengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia salah satunya melalui pendidikan. Tulisan ini menekankan bagaimana guru pendidikan agama Kristen melalui kepemimpinannya mampu berperan mengembangkan diri dari peserta didik di era disrupsi. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui studi kepustakaan, serta melakukan analisis deskriptif yang didukung dengan berbagai macam literatur yang relevan, dapat melengkapi aspek yang dikaji. Hasilnya, peran kepemimpinan guru pendidikan agama Kristen perlu memberikan konsep serta praksis pembelajaran yang bersifat partisipasional dalam aspek spiritualitas, humanistik, dan berkarakter. Ketiga aspek tersebut perlu dimiliki dan dihidupi terlebih dahulu oleh guru pendidikan agama Kristen, yang kemudian diimplementasikan bagi peserta didik dalam setiap proses pembelajaran.
Diversitas Eksistensialisme: Analisis Kritis Perspektif Teologis-Filosofis Yornan Masinambow; Nahor Banfatin; Debbie Y. Refialy
SCRIPTA: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kontekstual Vol. 15 No. 1 (2023): Pemikiran dan Pandangan Teologi Kontekstual
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Ebenhaezer Tanjung Enim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.603 KB) | DOI: 10.47154/sjtpk.v15i1.195

Abstract

The purpose of this article is to describe and analyze the notion of diversity in existentialism that appears in existentialist thinkers namely Soren Kierkegaard, Jean Paul Sartre, and Paul Tillich who have their own characteristics in their thinking. The theme of Existentialism has been discussed throughout history because it focuses on human concerns. A qualitative method with a content analysis approach is used to discuss and analyze existentialism philosophically and theologically. Based on the analysis, existentialism refers to humans as conscious subjects but can be viewed differently by thinkers. Kierkegaard’s theistic existensialism with the concept of leap of faith where humans are fully conscious can relate personally with God. Sartre's existentialism is atheistic, rejecting the existence of God and emphasizing human subjects who determine their own lives, taking responsibility for themselves. Tillich who uses the theme of existentialism in his method of correlation to connect God's Word to modern people with their existential awareness. Existentialism is very anthropocentric and does not emphasize Theocentric in human live.