Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Edukasi Pemanfaatan Rempah Sebagai Minuman Untuk Pencegahan Covid-19 Di Kelurahan Debong Kulon Trimar Handayani; Dwi Uswatun Khasanah
Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming Vol 4, No 3 (2021): Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstormin
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/japhb.v4i3.2349

Abstract

Pandemi Covid-19 yang sedang melanda semua negara termasuk Indonesia membutuhkan penanganan yang cepat untuk memutus mata rantai penularannya. Cara pencegahan yang dapat digunakan antara lain dengan meningkatkan daya tahan tubuh atau imunitas individu. Peningkatan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan mengkonsumsi rutin minuman yang terbuat dari rempah-rempah yang banyak terdapat di Indonesia. Penggunaan dan pengelolaan rempah-rempah secara campuran/gabungan akan memberikan efek maksimal dalam membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peserta tentang Covid-19 dan manfaat rempah serta menambah keterampilan peserta dalam pemanfaat rempah sebagai bahan minuman empon-empon. Metode yang digunakan meliputi edukasi dan praktek langsung pembuatan minuman secara daring dengan menggunakan media aplikasi Whatsapp dan Zoom. Evaluasi diukur dari peningkatan pengetahuan dan keterampilan sebelum dan sesudah pelaksanaan pengabdian masyarakat. Hasil yang dicapai setelah pelaksanaan kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan tingkat kepuasan yang baik dari para peserta. Setelah kegiatan berlangsung peserta mulai memanfaatkan dan dapat mengaplikasikan pembuatan minuman empon-empon dari rempah-rempah untuk diminum rutin selama masa pandemi.
HUBUNGAN KEBIASAAN MINUM TEH TERHADAP KANDUNGAN KALSIUM OKSALAT URINE Trimar Handayani; Sadar Prihandana; Cuciati Cuciati; Ahmad Baequni
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 13 No 1 (2022)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jik.v13i1.349

Abstract

Kebiasaan minum teh pada masyarakat tegal sudah menjadi tradisi turun temurun dan dilakukan hampir setiap hari. Didalam teh ini terdapat kandungan oksalat dan kalsium. Jika asupan makanan yang mengandung oksalat melebih batas kebutuhan tubuh, maka oksalat bebas dan kalsium dapat mengendap di urine dan membentuk kristal kalsium oksalat. Hal ini lambat laun dapat menyebabkan kejadian batu di ginjal. Tujuan penelitian ini adalah mencoba melihat apakah ada hubungan kebiasaan minum teh terhadap kandungan kalsium oksalat urine pada responden yang diteliti. Metode yang digunakan dengan memberikan kuesioner untuk mengetahui kebiasaan minum teh pada responden kemudian dilakukan pengambilan sampel urine untuk memeriksa kandungan kalsium oksalat pada urine responden tersebut. Sampel diperiksa dengan metode mikroskopis di laboratorium Dinkes Kota Tegal. Jumlah responden sebanyak 30 orang yang merupakan pegawai kantor di instansi Pemerintah Kota Tegal. Desain penelitian menggunakan metode deskriptif analitik. Hasil penelitian untuk masing-masing variabel dalam kebiasaan minum teh menunjukkan nilai p > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara kebiasaan minum teh terhadap kandungan kalsium oksalat dalam urine. Ada banyak sekali faktor yang dapat mempengaruhi terbentuknya kalsium oksalat urine sehingga masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut lagi dimasa yang akan datang.
Edukasi Manajemen Stress Pada Orang Tua Siswa dan Guru Sekolah Dasar Di Era New Normal Pandemi Covid-19 di Kota Tegal Cuciati Cuciati; Dwi Uswatun Khasanah; Trimar Handayani
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 3 (2022): Volume 5 No 3 Maret 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i3.5567

Abstract

ABSTRAK Perubahan sistem pembelajaran dari tatap muka menjadi online (Pembelajaran jarak jauh) pada fase pandemi covid-19 membuat orangtua siswa merasa stres ketika mendampingi proses pembelajaran dengan tugas-tugas, disamping harus memikirkan keberlangsungan hidup dan pekerjaan masing- masing di tengah krisis. Edukasi merupakan cara terbaik dalam mengatasi stres orangtua. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan orangtua siswa dan guru sekolah dasar di kota Tegal. Metode yang digunakan ada beberapa tahap yaitu sosialisasi dilakukan untuk menyampaikan tujuan dari kegiatan, pemaparan materi edukasi bertujan untuk meningkatkan pengetahuan orangtua siswa, pendampingan dilakukan untuk mengetahui perkembangan psikologi responden dan Evaluasi bertujan untuk mengetahui keberhasilan dari kegiatan. Hasil dari kegiatan ini efektif, terlihat antusias peserta dalam mengajukan pertanyaan, Adanya penurunan tingkat stress pada 30 responden. Sebelum diberikan edukasi dari 30 responden sebagian besar memiliki tingkat stress sedang yaitu (46,7%) sedangkan yang mengalami stres ringan sebesar (44,3%) dan normal (10%). sedangkan setelah dilakukan edukasi didapatkan hasil sebagian besar responden memiliki nilai normal (93,3 %) tingkat stres ringan (6,6%). Kata kunci: orangtua siswa; edukasi; manajemen stres ABSTRACT The change in the learning system from face-to-face to online (distance learning) in the COVID-19 pandemic phase made parents feel stressed when accompanying the learning process with assignments, in addition to having to think about the survival of their respective lives and jobs in the midst of a crisis. Education is the best way to deal with parental stress. This activity aims to increase the knowledge of parents and elementary school teachers in the city of Tegal. The method used has several stages, namely, socialization is carried out to convey the purpose of the activity, exposure of educational material aims to increase the knowledge of parents of students, assistance is carried out to determine the psychological development of respondents and evaluation aims to determine the success of the activity. The results of this activity were effective, the participants seemed enthusiastic in asking questions. There was a decrease in stress levels in 30 respondents. Before being given education, most of the 30 respondents had moderate stress levels (46.7%) while those who experienced mild stress were (44.3%) and normal (10%). while after education, the results showed that most of the respondents had normal values (93%) with mild stress levels (2%).                                                                                          Keywords: parents of students; education; stress management
Pelatihan Deteksi Neuropati dan Senam Kaki untuk Mencegah Neuropati pada Pasien Diabetes Melitus (Dm) Trimar Handayani; Dwi Uswatun Khasanah; Sadar Prihandana
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 11 (2022): Volume 5 No 11 November 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i11.7365

Abstract

ABSTRAK Adanya perubahan pola hidup dan didukung dengan kemudahan tehnologi jaman sekarang membuat angka penderita DM terus meningkat. Deteksi dini kemungkinan terjadinya komplikasi pada penderita DM dapat dilakukan dengan memberikan pengenalan terhadap komplikasi terutama tentang neuropati DM. Upaya ini merupakan salah satu tindakan promotive untuk meningkatkan kualitas hidup dari penderita DM, karena penyakit DM merupakan penyakit menahun yang diderita seumur hidup penderita. Selain itu, tujuan lain dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk memperkenalkan senam kaki khusus penderita DM untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan penderita DM dalam melakukan latihan mandiri di rumah, sehingga dapat mempertahankan sirkulasi darah dan kekuatan otot ekstermitas bawah. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah melakukan skrining awal dengan menggunakan Michigan Neuropati Screening Instrument (MNSI) pada penderita DM dengan hasil tes belum mengalami neuropati. Kemudian dilakukan edukasi dan pelatihan (ceramah tanya jawab, simulasi) tentang deteksi neuropati diabetik menggunakan metode Ipswich Touch Test (IpTT) dan senam kaki. Sasaran kegiatan adalah penderita DM yang terdata di puskesmas Randu Gunting dan masuk wilayah Kelurahan Debong Kulon Kota Tegal berjumlah 25 orang. Kuesioner pre-test dan post-test diberikan untuk mengevaluasi peningkatan pengetahuan peserta. Hasil yang didapatkan yaitu adanya peningkatan pengetahuan disertai ketrampilan peserta tentang deteksi dan senam kaki setelah mengikuti kegiatan. Peserta mampu memahami tentang neuropati serta mampu melakukan pemeriksaan IpTT dan senam kaki secara mandiri. Kata Kunci: Deteksi Neuropati, IpTT, Senam Kaki   ABSTRACT The existence of changes in lifestyle and supported by the easy of technology today makes the number of DM sufferers continue to increase. Early detection of possible complication in DM sufferers can be done by providing an introduction to complications, especially about DM neuropathy. This effort was one of the promotive actions to improve the quality of life of DM sufferers because DM was a chronic disease that suffered for the life of the patient. In addition, another purposed of this community service was to introduced foot exercises for DM to improve the knowledge and skills of DM sufferers in doing independent exercises at home to maintain blood circulation and lower extremity muscle strength. The method used in this activity was to conducted initial screening using the Michigan Neuropathy Screening Instrument (MNSI) in DM sufferers with test results who have not experienced neuropathy. Then, Education and training (question and answer lectures, simulation) were carried out on the detection of diabetic neuropathy using the Ipswich Touch Test (IpTT) method and foot exercises. The target of the activity was 25 DM sufferers who were recorded at the Randu Gunting Health Center and entered the Debong Kulon Village area of Tegal City. Pre-test and post-test questionnaires were administered to evaluate the improvement of participants’ knowledge. The results obtained were an increased in knowledge accompanied by participants’ skill about detection and foot exercises after participating in the activity. Participants were able to understand about neuropathy and to perform IpTT examination and foot exercises independently. Keywords: Neurophaty Detection, IpTT, Foot Exercises
HUBUNGAN KEBIASAAN MINUM TEH TERHADAP KANDUNGAN KALSIUM OKSALAT URINE Trimar Handayani; Sadar Prihandana; Cuciati Cuciati; Ahmad Baequni
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 13 No 1 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jik.v13i1.349

Abstract

Kebiasaan minum teh pada masyarakat tegal sudah menjadi tradisi turun temurun dan dilakukan hampir setiap hari. Didalam teh ini terdapat kandungan oksalat dan kalsium. Jika asupan makanan yang mengandung oksalat melebih batas kebutuhan tubuh, maka oksalat bebas dan kalsium dapat mengendap di urine dan membentuk kristal kalsium oksalat. Hal ini lambat laun dapat menyebabkan kejadian batu di ginjal. Tujuan penelitian ini adalah mencoba melihat apakah ada hubungan kebiasaan minum teh terhadap kandungan kalsium oksalat urine pada responden yang diteliti. Metode yang digunakan dengan memberikan kuesioner untuk mengetahui kebiasaan minum teh pada responden kemudian dilakukan pengambilan sampel urine untuk memeriksa kandungan kalsium oksalat pada urine responden tersebut. Sampel diperiksa dengan metode mikroskopis di laboratorium Dinkes Kota Tegal. Jumlah responden sebanyak 30 orang yang merupakan pegawai kantor di instansi Pemerintah Kota Tegal. Desain penelitian menggunakan metode deskriptif analitik. Hasil penelitian untuk masing-masing variabel dalam kebiasaan minum teh menunjukkan nilai p > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara kebiasaan minum teh terhadap kandungan kalsium oksalat dalam urine. Ada banyak sekali faktor yang dapat mempengaruhi terbentuknya kalsium oksalat urine sehingga masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut lagi dimasa yang akan datang.