Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

DISEMINASI KERUKUNAN UMAT BERAGAMA MODEL PESANTREN MAHASISWA DI PURWOKERTO Roqib, Moh
IBDA` : Jurnal Kajian Islam dan Budaya Vol 15 No 2 (2017): IBDA': Jurnal Kajian Islam dan Budaya
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Agama Islam Negeri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.907 KB) | DOI: 10.24090/ibda.v15i2.1089

Abstract

This paper captures the tolerance of religious community as a dis- semination model implemented by an-Najah Islamic Boarding School for University Students motored by Kiai (Islamic Expert) and followed by Santri (Islamic Boarding School students). There were two dissemination approaches that had been conducted by an-Najah, they were academic and direct approaches through daily life. In terms of academic approach, it was conducted through Islamic studies such as reviewing classical Is- lamic book ( Kitab Kuning ) as the general characteristic of Islamic board- ing school reference, seminar, and dialogue with Moslem and non-Mos- lem scholars. Besides of those Islamic studies, an-Najah students were also taught about the nature of tolerance to face the diverse opinions and beliefs of other religions. In addition, an-Najah students were also intro- duced the diversity as well as the value of tolerance in living laboratory in the form of life skill training and community service involving the stu- dents and youth interfaith cooperation. The process of tolerance dissemi- nation had been conducted regularly and incidentally. Therefore, those practices could be maintained as a routine activity. To sum up, the pri- mary theoretical and practical studies implemented in Islamic boarding school could broaden the insightful perspective and pure heart as what was established through the Islamic boarding school tradition in line with the value of prophetic education.
Pengembangan STAIN: antara Tantangan dan Peluang di Indonesia roqib, moh
INSANIA : Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan Vol 13 No 1 (2008)
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1976.594 KB) | DOI: 10.24090/insania.v13i1.284

Abstract

If we notice Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 about Teacher and Lecturer, and Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 about National Standard of education, we realize that it’s a chance for PTAIN (State Islamic Higher Education) to strengthen its position, politically or socially. Here, role of alumni, academician, and Department of Religion officer that in charge of education, is to build plan and concrete action using all potential and involved every institution related. With this fine planning and cooperation of every institution, solution about Islamic education will be found.
Rekontruksi Kinerja Pendidikan NU di Era Global Perspektif Profetik Roqib, Moh
INSANIA : Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan Vol 21 No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1157.669 KB) | DOI: 10.24090/insania.v21i1.1404

Abstract

Abstract: Nahdlatul Ulama or NU Is an organization with the largest number of members in the world. It's has unique management, with very diverse human resources. HR diversity is a huge treasure if properly managed, with programs and effect that is very useful for the people. It is necessary for the reconstruction of the performance that the is more powerful and useful. NU education has strategic position as an alternative educational institution, participatory, complementary. NU Education also offers a friendly face of Islam, as brought by the scholars have breadth of knowledge and science interwoven sanad continued from teacher teacher came to the Prophet Muhammad. In accordance with the Prophet who was sent to all the people who rahmatanlil ‘alamin, in this era of globalization NU education needs to be reconstructed in accordance with the prophetic role. This reconstruction is to assert ulama’ role again, raise awareness for education managers and citizens, optimizing Education Provider (BPP) or LP2 Maarif NU-MNU, mapping community's needs and potentials, forming a team implementing educational operations related to all aspects of community life, develop scholarship agencies, build team cohesiveness labor, help each other and expanding networks, and create institutions “pilot study” integrative inclusive international standard. Keywords: Reconstruction, Performance, NU's Education, Prophetic Perspective
Model and Construction of Islamic Education Curriculum : In Thamavitya Mulniti School Muang Yala Thailand Roqib, Moh; Sugiarti, Iis; Chehae, Abdulghani
Jurnal Educative: Journal of Educational Studies Vol. 6 No. 2 (2021): December 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30983/educative.v6i2.4909

Abstract

Historically Patani was an independent kingdom. However, it is now part of the Kingdom of Thailand. This creates dilemmas and various conflicts, including in regard to Islamic education. In this study the author will examine the model and curriculum construction of Islamic Education in the Thamavitya Mulniti School Muang Yala, Southern Thailand. This is a qualitative research using interview, observation and documentation techniques in extracting data. This study shows that, genealogically, the Thamaviya Mulniti School departs from the Islamic Boarding School (Pesantren), which is then complementary to the formal education system. The education model in Thamavitya Mulniti School uses traditional and modern education models. In formal education, the school applies a system of religious classes and academic classes which are carried out separately. Curriculum construction in the school is the application of a dualistic curriculum, namely religious and academic at the discretion of the Thai Government. The religious curriculum includes subjects of Islamic Religious Education, as well as Malay language and culture. Academic curriculum includes general subjects (science). This curriculum model has implications for the level of progressivity of Islamic education, especially if it is associated with historical and geopolitical conditions. The Patani Muslim community with regard to Islamic education experiences a dilemma, between hegemony, global demands in maintaining culture as a national identity.Menurut sejarahnya dahulu Patani merupakan kerajaan yang berdiri sendiri dan mandiri yang sekarang telah masuk ke dalam kekuasaan Kerajaan Thailand. Akibatnya timbul dilema dan konflik di berbagai bidang, termasuk dalam bidang pendidikan Islam. Pada penelitian ini penulis akan mengkaji tentang model dan konstruksi kurikulum Pendidikan Islam di Thamavitya Mulniti School Muang Yala Thailand Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi dalam penggalian datanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara genealogis Thamavitya Mulniti School merupakan sekolah yang berangkat dari pendidikan pesantren yang kini mengkomplementerkan dengan sistem pendidikan formal. Model pendidikan di Thamavitya Mulniti School Muang Yala Thailand menggunakan model pendidikan tradisional (pesantren) dan pendidikan modern (formal). Pada pelaksanaan pendidikan formal menerapkan sistem kelas yang terpisah antara kelas agama dan kelas akademik. Konstruksi kurikulum di sekolah menerapkan kurikulum dualistik yaitu agama dan akademik (sains). Kurikulum agama meliputi mata pelajaran rumpun Pendidikan Agama Islam termasuk Bahasa, dan Budaya Melayu. Kurikulum akademik meliputi mata pelajaran pengetahuan umum. Dengan adanya kebijakan penggunaan kurikulum tersebut berimplikasi terhadap progresivitas pengembangan pendidikan Islam. Terutama jika dikaitkan dengan kondisi historis dan geopolitik  menyebabkan masyarakat Muslim Patani mengalami dilema, antara hegemoni, tuntutan global dan dalam mempertahankan budaya sebagai identitas bangsa.
Landasan Filosofi Studi Integrasi Islam, Sains, Dan Budaya Nusantara Laelatul Azizah, Rizki; Roqib, Moh
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i1.7702

Abstract

Membicarakan tentang integrasi sains dan agama berarti berupaya untuk memadukan antara sains dan agama, tak harus berarti menyatukan atau bahkan mencampuradukan, karena identitas atau watak dari masing-masing kedua entitas itu tak mesti hilang dan harus tetap dipertahankan. Dalam paradigma Islam, integrasi antara agama dan sains adalah sesuatu yang mungkin adanya, karena didasarkan pada gagasan ke-Esa-an (tauhid). Sudah saatnya, sains dan agama harus menghadirkan kesadaran yang muncul lewat pandangan-pandangan yang lebih harmonis, holistik, dan komprehensif. pertama, ajaran Islam berlaku bagi seluruh manusia yang tinggal di muka bumi, kapanpun sepanjang sejarah manusia. Sedangkan, detail kebudayaan dan adat-istiadat mustahil disatukan. Karena hal itu adalah keragaman yang sengaja dibuat Allah untuk kebaikan umat manusia, untuk saling mengenal satu sama lain.  Kedua, konsep kedudukan manusia dalam hubunganya dengan Tuhan (hablum minallah), sesama manusia (hablum minan nas), bahkan dengan alam semesta (hablum minal ‘alam). Ketiga, konsep ilmu sebagai bagian integratif kehidupan manusia. Wahyu perdana al-Qur’an membuat deklarasi tentang penciptaan manusia dan pengajarannya.
Relevansi Studi Integrasi Islam, Sains, dan Budaya Nusantara Dalam Pendidikan Islam Di Era Global Hariyanti, Emi; Roqib, Moh
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i1.7909

Abstract

Teknologi informasi (TIK) dari telepon seluler yang terhubung ke internet telah mengubah model pembelajaran, budaya, kehidupan sosial, membayangkan masa depan dan partisipasi politik. Dengan adanya perubahan sikap sosial dan psikologi masyarakat, pendidikan harus mengalami revolusi yang menuntut cara-cara baru dalam penguasaan ilmu pengetahuan dalam pembelajaran. Pendidikan Islam selama ini telah melakukan perubahan model, metode dan strategi untuk mengembangkan pendidikan Islam menjadi modern dan beradaptasi dengan situasi dan kondisi global. Dan tetap berada dalam koridor cita-cita dan tujuan pendidikan berdasarkan Al-Quran dan Hadits, serta  tujuan pendidikan nasional, prinsip-prinsip dan filosofi negara. Berpegang teguh pada prinsip menjaga tradisi yang baik dan mengadopsi tradisi yang baru dan lebih baik merupakan mantra paradigmatik kemajuan, kesinambungan, keterbukaan terhadap inovasi untuk mencapai transfer ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, penulisan ini bertujuan untuk menganalisis peran studi integrasi Islam, sains, dan budaya nusantara di era global. Penulisan ini menggunakan pendekatan studi pustaka, dengan menggunakan buku-buku yang berkaitan dengan topik yang diteliti sebagai sumber dan bahan penelitian. Mengintegrasikan nilai-nilai Al-Quran ke dalam sistem pendidikan Islam, dalam konteks fenomena pergeseran paradigma dan budaya  digital modern, merupakan konsekuensi logis yang tidak bisa dihindari dari ilmu pengetahuan dan teknologi informasi mutlak diperlukan. Hal ini dapat dicapai melalui berbagai pendekatan seperti inovasi kurikulum, pembentukan karakter, penciptaan lingkungan pendidikan dan penguatan sumber daya manusia dan teladan.
Pendidikan Dalam Bingkai Syari’ah Islam Sholihah, Hana Nurdiniyah; Roqib, Moh
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 4 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i4.12661

Abstract

Pendidikan Islam merupakan suatu ikhtiar yang menjadi bagian dari ajaran islam untuk mengarahkan manusia menjalani kehidupan sosial yang lebih baik dan mengantarkan manusia menjadi hamba Allah yang bertakwa. Syari’ah merupakan pedoman dan tuntunan bagi seluruh umat manusia untuk mengatur kehidupannya agar tercapai kemaslahatan umat. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menetahui penerapan pendidikan yang berlandaskan syari’ah Islam. Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif analisis. Adapaun teknik pengumpulan data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka (Library Research). Sumber data penelitian ini adalah buku-buku dan artikel ilmiah yang berkaitan dengan pendidikan Islam dan Syari’ah Islam. Adapun hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa Agar tercapai tujuan pendidikan islam harus sesuai dengan prinsip dan karakter syaraiah islam, di antaranya sesuai dengan prinsip tauhid dan akhlak, prinsip kemaslahatan dan menjaga terjadinya kerusakan pada lima hal pokok yang menjadi sendi kehidupan umat islam, yang dikenal dengan istilah maqashid al-syari’ah, prinsip keadilan, prinsip persamaan dan pembebasan.
Stratifikasi Pendidikan Islam: Implikasi Kafa'ah dalam Pendidikan pada Jamiat Kheir dan Al-Irsyad Ariyani, Dewi; Roqib, Moh
Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24090/jk.v13i2.14667

Abstract

Penelitian ini mengkaji dinamika stratifikasi sosial dalam perkembangan pendidikan Islam di Indonesia, dengan fokus pada dua organisasi yaitu Jamiat Kheir dan Al-Irsyad. Konflik ideologis antara keduanya pada awal abad ke-20, yang berkaitan dengan perbedaan pandangan terhadap konsep kafa’ah, menggambarkan permasalahan antara tradisi sosial yang dipertahankan oleh Jamiat Kheir dan reformasi sosial yang diusung oleh Al-Irsyad. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis sikap kedua organisasi tersebut terhadap stratifikasi sosial dalam konteks pendidikan Islam, serta implikasinya pada akses pendidikan dan mobilitas sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka, yang mengandalkan analisis terhadap sumber-sumber sejarah dan literatur terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Jamiat Kheir, melalui kurikulum yang lebih konservatif, berupaya mempertahankan hierarki sosial berbasis nasab, sementara Al-Irsyad, dengan prinsip kesetaraan dan kurikulum nondikotomi, berfokus pada pembukaan akses pendidikan yang lebih inklusif dan mendorong mobilitas sosial. Konflik ideologis ini berperan penting dalam pembentukan identitas sosial komunitas Arab di Indonesia, serta berpengaruh pada perkembangan pendidikan Islam yang lebih egaliter. Penelitian selanjutnya dapat mengeksplorasi pengaruh model pendidikan ini terhadap perkembangan pendidikan Islam di Indonesia pada masa kini.