Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Parameter Kinetik Char Hasil Pirolisis Serbuk Kayu Mahoni (Switenia Macrophylla) dengan Variasi Heating Rate dan 1 Temperatur Majedi, Farid; Wijayanti, Widya; Hamidi, Nurkholis
Rekayasa Mesin Vol 6, No 1 (2015)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.059 KB) | DOI: 10.21776/ub.jrm.2015.006.01.1

Abstract

The value of k (rate constant) is one of the important parameters in the equation speed of reaction (kinetics of reactions). This paper discusses the value of k (rate constan) at each heating rate (673 K / h and 873 K / h). Where k is the value obtained by calculating the value of k temperature 523 K, 623 K, 723 K, 773 K and 873 K heating rate of 673 K / h and k values of temperature 523 K, 623 K, 723 K, 773 K and 873 K heating rate 1073 K / h. From the k value of each temperature, calculated values of k in the heating rate. Calculation results obtained kinetic parameters heating rate of 673 K / h Kinetic is 𝑘 = 24,022 . 𝑒 −1230 𝑇 ⁄ , Ea = 10226.2 kJ Mol -1 , A = 269.4548 min -1 and a heating rate of 1073 K / h is 𝑘 = 8,998 . 𝑒 , Ea = 6550.6 kJ Mol -1 , A = 100.9273 min . From the k value of each heating rate validated into the mass loss is calculated, which obtain the actual mass loss results with the mass loss calculation results of kinetic equations for each temperature and heating rate can be seen that the value of mass loss value calculation results is approaching mass reduction so the actual kinetic equation respectively temperature and heating rate. Rate constan) is one of the important parameters in the equation speed of reaction (kinetics of reactions) -1
Pengaruh Penggunaan Panas Gas Hasil Pembakaran Terhadap Penguraian Gas CO (Karbon Monoksida) Menjadi C (Karbon) dan O2 (Oksigen) pada Asap Knalpot Sepeda Motor dengan Adsorben Zeolit Majedi, Farid
JEECAE (Journal of Electrical, Electronics, Control, and Automotive Engineering) Vol 1, No 1 (2016): Journal of Electrical, Electronic, Control, and Automotive Engineering (JEECAE)
Publisher : Politeknik Negeri Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (935.512 KB)

Abstract

Zat beracun seperti karbon monoksida (CO), hidrokarbon (HC), oksida nitrogen (Nox), sulfur oksida (SOx), zat debu timbal (Pb), dan partikulat. Untuk mengurangi kadar CO dari asap knalpot menjadi unsur yang tidak beracun. Untuk mengurangi emisi gas buang CO, maka dibuat alat yang menggunakan panas gas buang yang berfungsi untuk memecah molekul CO(g) menjadi C(s) + O2(g), sehingga dengan alat re-heater ini diharapkan bisa mengurangi unsur emisi gas buang CO. Dari hasil pengujian, prosentase CO mengalami penurunan hingga 30 - 75%,  prosentase HC mengalami penurunan hingga 40 - 65%, presentase CO2 mengalami peningkatan hingga 11 - 12%, dengan menggunakan tambahan modifikasi re-heater dan re-heater + Zeolit.Kata kunci— Reduksi Emisi gas buang, motor, zeolit
Penggunaan Modul Thermoelectric (Elemen Peltier) Pada Sistem Pendingin Bahan Bakar Bensin Majedi, Farid; Yuwono, Indarto; Nugroho, Windi
JEECAE (Journal of Electrical, Electronics, Control, and Automotive Engineering) Vol 3, No 1 (2018): JOURNAL OF ELECTRICAL, ELECTRONICS, CONTROL, AND AUTOMOTIVE ENGINEERING (JEECAE)
Publisher : Politeknik Negeri Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32486/jeecae.v3i1.206

Abstract

Abstrak— Efisiensi volumetrik motor 4 langkah pada dasarnya tidak mencapai 100% tetapi hanya berkisar antara 65-85%. Hal ini di pengaruhi oleh Tipe bahan bakar, air/fuel ratio, Temperatur campuran udara-bahan bakar, Compression ratio, Putaran mesin, Desain intake dan exhaust manifold, Geometri dan ukuran katup termasuk valve lift and timing. Salah satunya adalah dengan mendinginkan suhu bahan bakar bensin agar menjadi lebih dingin. Dengan permasalahan ini penulis mencoba riset tentang Penggunaan Modul Thermoelectric (Elemen Peltier) Pada Sistem Pendingin Bahan Bakar Bensin. Dalam penelitian ini akan menguji penurunan temperatur pada ruang pelampung karburator dan intake manifold, dan juga akan menguji pengaruh pemakaian modul termoelectric terhadap daya dan torsi. Dari hasil pengujian didapatkan terjadi penurunan temperatur pada campuran bahan bakar dan udara (intake manifold) sebesar 4 -8,9%. Sedang temperatur bensin di pelampung karburator juga mengalami penurunan sebesar 6,9 -15,1%. Dalam penggunaan modul termoelektrik ini juga menguji perfoma mesin. Dari hasil pengujian didapat hasil nilai daya mesin dengan modul termoelektik naik antara 0 – 8,8 % dibanding dengan daya mesin tanpa modul termoelektrik. Torsi mesin dengan modul termoelektrik naik 0 – 8,8 % dibanding dengan torsi mesin tanpa modul termoelektrik.
PERFORMA DAN EMISI MESIN EMPAT LANGKAH BERBAHAN BAKAR CAMPURAN BIOETHANOL DAN PERTALITE DENGAN VARIASI TIMING IGNITION Dhani, Ayuk Rima; Majedi, Farid
Jurnal Teknologi Terapan Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Teknologi Terapan
Publisher : P3M Politeknik Negeri Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (675.481 KB) | DOI: 10.31884/jtt.v5i1.162

Abstract

AbstrakJumlah kendaraan bermotor yang meningkat menyebabkan peningkatan konsumsi bahan bakar dan pencemaran udara. Solusinya dengan memakai campuran bioethanol pada bahan bakar pertalite. Penambahan bioethanol dapat meningkatkan angka oktan sehingga membutuhkan beberapa perubahan pada mesin. Salah satunya dengan memajukan timing ignition. Metode yang digunakan adalah dengan memajukan timing igniton sebesar 21° BTDC, dan 30° BTDC dari kondisi standar yaitu 12° BTDC. Pengujian dilakukan dengan dynotest untuk mengetahui daya dan torsi. Pengujian emisi gas buang menggunakan alat gas analyzer. Berdasarkan hasil pengujian, penambahan bioethanol dapat meningkatkan daya, torsi, serta dapat menurunkan emisi gas buang. Daya tertinggi dicapai oleh variasi timing ignition 30° BTDC dengan E10 yaitu sebesar 6,7 Hp pada putaran mesin 6750 rpm. Torsi tertinggi dicapai oleh variasi timing ignition 30° BTDC dengan E10 sebesar 9 Nm pada putaran mesin 4000 rpm. Emisi gas buang, konsentrasi CO rata-rata terbaik dicapai oleh variasi timing ignition 30° BTDC dengan E10 sebesar 4%. Konsentrasi HC terendah pada variasi timing ignition 30° BTDC dengan E10 sebesar 74 ppm. Nilai rata-rata konsentrasi CO2 tertinggi pada timing ignition 30° BTDC dengan E10 sebesar 13,6%. Konsentrasi O2 terendah pada variasi timing igniton 30° BTDC dengan E10 sebesar 3% pada putaran mesin 7000 rpm.Kata Kunci: timing ignition, daya, torsi, emisi gas buang  AbstractThe increasing number of motorized vehicles has led to increased fuel consumption and air pollution. The solution is to use a bioethanol mixture on pertalite fuel. The addition of bioethanol can increase octane numbers so that it requires some changes to the engine. One of them is by advancing timing ignition. The method used is to advance the timing igniton at 21 ° BTDC, and 30 ° BTDC from the standard condition of 12 ° BTDC. Testing is done with dynotest to determine power and torque. Exhaust gas testing uses a gas analyzer. Based on the results of testing, the addition of bioethanol can increase power, torque, and can reduce exhaust emissions. The highest power is achieved by variations of the timing ignition 30 ° BTDC with E10 which is 6.7 hp at 6750 rpm. The highest torque is achieved by variations of the timing ignition 30 ° BTDC with E10 of 9 Nm at 4000 rpm engine speed. Exhaust gas emissions, the best average CO concentration is achieved by variations of the timing ignition 30 ° BTDC with E10 by 4%. The lowest HC concentration in the variation of timing ignition 30 ° BTDC with E10 is 74 ppm. The highest average CO2 concentration at the timing ignition 30 ° BTDC with E10 is 13.6%. The lowest O2 concentration in timing variations igniton 30 ° BTDC with E10 at 3% at 7000 rpm engine speed
Aplikasi Monitoring Keamanan Menggunakan CCTV Berbasis IoT di Lingkungan Desa Majedi, Farid; Arifin, Agus Choirul; Fauzi, Deni Nur; Wicaksono, Darma Arif; Al. Aziz R., M. Shafwallah
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 3, No 6 (2024): September
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.13864617

Abstract

CCTV (Closed Circuit Television) adalah alat perekaman yang menggunakan satu atau lebih kamera video dan menghasilkan data video atau audio. CCTV adalah penggunaan video kamera yang mentransmisikan sinyal atau penyiaran tertuju kepada lingkup perangkat tertentu, yakni seperangkat monitor “spesifik terbatas”. CCTV (Closed Circuit Television) sudah menjadi alat pengawasan yang umum dipakai pada era sekarang ini, namun pengawasannya harus dilakukan dengan menggunakan perangkat yang bisa dipantau dengan komputer. Hal ini akan mengurangi tingkat pengawasan dikarenakan personal komputer membatasi ruang lingkup pengawas, sedangkan kebutuhan pengawas untuk melakukan mobilitas terkadang sulit dihindari. maka aplikasi untuk memantau CCTV akan sangat berguna untuk pemantauan situasi. Selain itu dengan CCTV kita hanya bisa memantau tanpa memberikan tindakan. Dalam mengatasi masalah tersebut maka dibutuhkanlah sebuah alat teknologi yang menggunakan sistem kendali Iot untuk menghasilkan sebuah pencegahan dalam hal ini dilakukan dengan menyalakan sebuah speaker. Alat yang ini dihubungkan koneksi internet ke CCTV dan CCTV dapat dilihat dari berbagai macam smartphon dan dari smartphone dapat menyalakan alaram pada daerah yang diberikan alaram.
Diseminasi Teknologi Mesin Peniris Kacang Tanah Sebagai Bentuk Pemberdayaan Usaha Kelompok Dasawisma di Kampung Wisata Tawangmangu Jawa Tengah Ahdiat F, Yoga; Wicaksono, Darma Arif; Majedi, Farid; Basuki, Imam; Fauzi, Deni Nur
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 3, No 6 (2024): September
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.13864625

Abstract

Pada industri pengolahan makanan seperti aneka jenis kerupuk, aneka kacang goreng dan aneka makanan yang dikemas lainnya, keawetan dan daya tahan produk makanan tersebut tentu harus sangat diperhatikan dengan baik. Salah satu penyebab aneka makanan tidak tahan lama dan cepat kadaluarsa adalah kadar minyak masih yang terkandung pada aneka makanan tersebut. Penirisan minyak yang dilakukan secara manual tentu tidak efektif untuk produksi aneka makanan dalam jumlah besar pada skala industri. Untuk itu diperlukan suatu alat atau mesin yang dapat meniriskan dan mengurangi kadar minyak yang masih terkandung pada aneka makanan tersebut. Mesin yang digunakan adalah mesin peniris kacang tanah. Kelurahan Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Jawa Tengah dikenal sebagai daerah wisata yang terletak di lereng Gunung Lawu dengan berbagai macam keindahan wisata yang disajikan. Wisatawan kerap beradatangan untuk menikamati keindahan alam tawangmangu yang juga kaya akan hasil alamnya salah satunya kacang tanah. Namun kacang tanah belum bisa dimaksimalkan oleh warga setempat sebagai makanan khas yang dijadikan oleh-oleh wisatawan, sehingga perlu adanya satu usaha untuk merekayasa pengolahan makanan berbahan kacang tanah dalam bentuk pengadaan dan pelatihan mesin peniris kacang tanah untuk Dasawisma Brayat Ageng Nyai Roso Putih di Kelurahan Tawangmangu, Jawa Tengah. Dengan adanya pengadaan dan pelatihan mesin peniris kacang tanah dapat meningkatkan taraf perokonomian warga Keluarahan Tawangmangu, Jawa Tengah.
Teknik Pengelasan Plat dan Pipa Tipis Untuk Reparasi Kerusakan Mesin Pertanian Susanto, Agus; Majedi, Farid; Faizin, Kholis Nur; Arrosida, Hanum; Aminudin, Achmad; Andriyani, Reza Putri
J-ADIMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 11, No 2 (2023)
Publisher : (STKIP) PGRI Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/j-adimas.v11i2.4546

Abstract

Kegiatan pelatihan pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan kegiatan yang secara langsung memberikan materi kepada peserta dengan harapan para peserta bisa mengerti, memahami dan bisa mengambil hikmah dari pelajaran yang diterima untuk bisa mengaktualisasikan untuk meningkatkan derajat kehidupannya.      Di desa Oro-oro ombo, dari gambaran kehidupan yang ada, diperlukan pelatihan pelatihan tersebut. Desa Oro-oro Ombo adalah desa yang terletak di kecamatan Batu Kota Batu   yang sebagian besar bermata pencaharian bercocok tanam dan berdagang. Saat ini banyak para pemuda yang membutuhkan lapangan pekerjaan dan ketrampilan untuk berwiraswasta. Inilah yang melatar belakangi dari kegiatan pengabdian ini , yaitu sangat terbatasnya lapangan pekerjaan dan minimnya ketrampilan dari para pemuda di desa Oro-oro Ombo kecamatan Batu kota Batu. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah memberikan keterampilan yang kedepan bisa digunakan untuk mendapatkan pekerjaan atau membuka lapangan pekerjaan di masyarakat. Metode dalam kegiatan pengabdian  ini   adalah  metode  pemberian materi,  tanya jawab dan praktik langsung pengelasan. Materi yang diberikan adalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada proses pengelasan, prosedur pengoperasian mesin las SMAW, komponen komponen las SMAW dan macam-macam sambungan las besi hollow dan dilanjutkan pendampingan membuat kursi dari besi hollow. Hasil pengabdian masyarakat ini adalah para warga mendapatkan wawasan tentang materi pengelasan dan masing masing peserta melakukan praktik pengelasan SMAW dengan menghasilkan kursi dari sambungan las besi hollow. Wawasan, pengetahuan dan ketrampilan dalam pengelasan dari  peserta sebagai bekal untuk berwirawasta dan untuk mencari pekerjaan. Kata Kunci:   pelatihan, las SMAW, desa oro-oro ombo
PELATIHAN DASAR OTOMOTIF SEPEDA MOTOR PROGRAM PENDAMPINGAN WARGA BINAAN PERMASYARAKATAN (WBP) BALAI PERMASYARAKATAN (BAPAS) KELAS II MADIUN Juliando S, Dirvi Eko; Majedi, Farid; Haryo, R. Jasa Kusumo
Civitas Ministerium Vol 7, No 01 (2023): Civitas Ministerium
Publisher : Civitas Ministerium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) terkadang masih belum siap untuk terjun kembali ke masyarakat setelah WBP tersebut menyelesaikan masa pembinaannya di Lapas maupun Bapas. Salah satu penyebab ketidaksiapan WBP tersebut karena WBP kurang memiliki keterampilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sehingga tidak jarang WBP kembali masuk penjara dikarenakan melakukan kejahatan yang sama dengan alasan kebutuhan ekonomi. Tujuan kegiatan Ipteks bagi masyarakat ini adalah untuk memberikan implementasi dan pendampingan pada klien dewasa Bapas Klas II Madiun agar memiliki keterampilan yang dapat bermanfaat bagi WBP ketika kembali ke masyarakat . Target khusus dari penerapan Ipteks bagi masyarakat ini yaitu memberikan pembekalan keterampilan perbengkelan pada klien dewasa pembimbing kemasyarakatan kota Madiun dan kabupaten Madiun Bapas Klas II Madiun. Dengan pemberian keterampilan ini diharapkan warga binaan permasyarakatan mampu memperoleh penghasilan dari usaha atau bekerja di bidang perbengkelan. Perbengkelan dipilih karena kebutuhan tenaga montir masih sangat banyak selaintiu dengan keterampilan yang dimiliki warga binaan permasyarakatan dapat memulai berwirausaha dengan membuka bengkel sendiri.Metode yang akan digunakan guna mengimplementasikan keterampilan tersebut yaitu dengan pembekalan keterampilan perbengkelan pada klien dewasa Bapas Klas IIMadiun dari pakar bidang otomotif. Kegiatan pembekalan dilakukan dengan cara memberikan pelatihan dan praktek kerja bangku dengan materi servis ringan kendaraan roda dua baik yang matik maupun yang non matik.Tujuan kegiatan ini dapat tercapai jika kegiatan Ipteks bagi masyarakat yang diusulkan dapat terlaksana sesuai target yaitu klien dewasa pembimbing kemasyarakatan kota Madiun dan kabupaten Madiun Bapas Klas II Madiun dapat menerapkan keterampilan yang diperoleh agar bermanfaat bagi masyarakat luas.
ANALISIS PENGUJIAN BENDING KOMPOSIT SERAT SABUT KELAPA (COCOS NUCIFERA) DENGAN MATRIKS POLYESTER SEBAGAI BAHAN COVER INTAKE MANIFOLD Rahmat; Faizin, Kholis Nur; Majedi, Farid
JEECAE (Journal of Electrical, Electronics, Control, and Automotive Engineering) Vol. 9 No. 1 (2024)
Publisher : Pengelolaan Penerbitan Publikasi Ilmiah (P3I) Politeknik Negeri Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32486/jeecae.v9i1.725

Abstract

Composites are formed from a combination of fiber and matrix. Fiber functions as a reinforcing material that makes up the composite. The matrix functions to bind the fibers. Composites are useful as alternative materials such as iron, steel, metal and ceramic because they have advantages including biodegradability and corrosion resistance, making composites a potential new material to be developed. This research focuses on analyzing coconut fiber composites with a polyester resin matrix with varying fiber volume fractions of 30%, 35% and 40% using the hand lay-up method to determine the mechanical properties through the ASTM D790 Bending test. The highest average bending strength value is 65.32 N/mm^2, namely at a coconut fiber volume fraction of 40%. The best results from benchmark bending testing in making Intake Manifold Cover products to minimize the use of plastic materials in vehicle components.
Analisis Pengujian Bending Komposit Serat Sabut Kelapa (Cocos Nucifera) Dengan Matriks Polyester Sebagai Bahan Cover Intake Manifold Alfiansyah, Rahmat; Majedi, Farid; Faizin, Kholis Nur
JEECAE (Journal of Electrical, Electronics, Control, and Automotive Engineering) Vol. 9 No. 1 (2024)
Publisher : Pengelolaan Penerbitan Publikasi Ilmiah (P3I) Politeknik Negeri Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32486/jeecae.v9i1.731

Abstract

Komposit terbentuk dari kombinasi antara serat dan matriks. Serat berfungsi sebagai material penguat yang menyusun komposit. Matriks berfungsi untuk mengikat serat.. Komposit berguna sebagai bahan alternatif pengganti seperti material besi, baja, logam, dan keramik karena memiliki keunggulan antara lain biodegradabble dan ketahanan terhadap korosi sehingga menjadikan komposit sebagai salah satu material baru yang potensial untuk dikembangkan. Dalam penelitian ini berfokus menganalisis komposit serat sabut kelapa matriks resin polyester dengan variasi fraksi volume serat 30%, 35% dan 40% menggunakan metode hand lay-up untuk mengetahui sifat mekanik melalui pengujian Bending ASTM D790. Nilai kekuatan Bending rata-rata terbesar adalah 65,32 yaitu pada fraksi volume serat sabut kelapa 40%. Hasil terbaik dari pengujian Bending acuan dalam pembuatan produk Cover Intake Manifold untuk meminimalisir penggunaan bahan plastik pada komponen kendaraan