Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Aplikasi Dekok Daun Kemangi (Ocimum basilicum L) Sebagai Bahan Aktif Untuk Mencegah Kejadian Mastitis Subklinis Pada Sapi Perah Riska Faradila; Binti Khopsoh; Anna Lidiyawati
TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production Vol 21, No 2 (2020): TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production
Publisher : Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtapro.2020.021.02.9

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektifitas daun kemangi dalam mencegah kejadian mastitis subklinis pada sapi perah dengan menggunakan metode teat dipping. Materi yang digunkan dalam penelitian ini dua belas ekor sapi perah yang menderita mastitis subklinis digunakan dalam rancangan acak kelompok (RAK). Perlakuan berupa teat dipping menggunakan dekok daun kemangi 20%, 30%, 40% dan iodin selama 14 hari. Tingkat kejadian mastitis diketahui dari penjumlahan skor California mastitis test (CMT) dari keempat putting sapi perah. Hasil dari penelitian menunjukkan ada pengaruh nyata (P<0.05) pada setiap konsentrasi dekok daun kemangi dan iodin. kisaran rata-rata skor CMT sebelum teat dipping sebesar 0,96-1,25, kemudian sesudah dilakukan teat dipping selama 14 hari dengan menggunakan dekok daun kemangi kosentrasi 20%, 30%, 40% dan iodin kisaran rata-rata skor CMT turun menjadi 0,42-0,67. Perubahan skor CMT sebelum dan sesudah dilakukan teat dipping selama 14 hari di dapatkan penurunan yang cukup signifikan dengan kisaran 42,74%- 69,72%. Kesimpulan dari penelitian ini dekok daun kemangi dapat digunakan sebagai alternative antiseptik alami untuk mengantikan iodin dalam mencegah kejadian mastitis subklinis pada sapi perah dengan metode teat dipping
Introduksi Berbagai Hijauan sebagai Sumber Serat Pakan Kelinci di Desa Nglegok Kabupaten Blitar Anna Lidiyawati; Riska Faradila; Binti Khopsoh; Nining Haryuni; Lestariningsih Lestariningsih; Tika Afrilia
Jurnal Abdimas UNU Blitar Vol 3 No 2 (2021): Volume 3 Nomor 2, Desember 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/jppnu.v3i2.49

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan di Desa Nglegok Kabupaten Blitar pada 27 Juli 2021 kepada peternak kelinci. Tujuan dari PKM ini adalah untuk meningkatkan pemahaman peternak kelinci tentang keragaman hijauan yang bisa di introduksi sebagai pakan ternak. Metode yang digunakan adalah pendidikan masyarakat melalui penyuluhan yang dengan melihat langsung hijaun berdasarkan anatomi dan morfologi dari hijauan pakan antara lain Asystasia gangentica (bayam-bayaman), Chromolaena odorata dan putri malu (Mimosa pudica). Data didapatkan dari hasil quisioner sebelum dan sesudah penyuluhan yang dianalisa secara deskriptif. Hasil dari pengabdian ini adalah pengetahuan peternak kelinci dengan meningkat sebesar 40% baik terhadap jenis hijauan dari segi nutrisi maupun jumlah yang bisa digunakan dalam ransum. Dengan meningkatnya pengetahuan, diharapkan peternak mengaplikasikan hijauan yang diperkenalkan sebagai alternatif hijauan pakan ternak kelinci.
Pemanfaatan Cairan Pencuci Piring dan Garam Sebagai Alternatif Untuk Mendeteksi Mastitis Subklinis Pada Sapi Perah Binti Khopsoh; Riska Faradila; Anna Lidiyawati; Nining Haryuni
Musamus Journal of Livestock Science Vol 4 No 1 (2021): Musamus Journal of Livestock Science
Publisher : Faculty of Agriculture, Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study was conducted to determine the benefits of dishwashing liquid and cooking salt as a alternative for CMT fluids for subclinical mastitis testing in dairy cows in Udanawu sub-district, Blitar district. The materials used in this study were 12 dairy cows suffering from subclinical mastitis, paddle, CMT fluid, ,dishwashing liquid and cooking salt. This study used a randomized block design (RBD). The treatments were giving CMT fluids, a mixture of dishwashing liquid and 20%, 30%, and 40% of table salt on milk taken from each nipple that was placed on the paddle. The results of this study showed that there was a significant difference (P <0.05) for each concentration of dishwashing liquid mixture and cooking salt. The range of mean scores on the administration of CMT was 3.75 ± 0.25, the cairan pencuci piring mixture of cooking salt was 20% 1.67 ± 0.14, the mixture was 30% 2.92 ± 0.52, the mixture was 40% 3.42 ± 0.57. The conclusion of this study is that a mixture of cairan pencuci piring and cooking salt can be used as a substitute for CMT fluids which is cheap and easy to obtain and can serve as a guideline for dairy farmers to prevent subclinical mastitis in dairy cows.
Karakteristik Performa Reproduksi Ternak Kelinci Riska Faradila; Anna Lidiyawati; Binti Khopsoh; Tika Fitria; Nining Haryuni; Lestariningsih Lestariningsih
Musamus Journal of Livestock Science Vol 4 No 2 (2021): Musamus Journal of Livestock Science
Publisher : Faculty of Agriculture, Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study was conduced to determine the reproduction performance characteristics of rabbits in Ngelegok sub-district, Blitar district. The material used in this study was rabbits in 5 people's farms in Ngelegok sub-district, Blitar district. The method used in this research is interviews and surveys directly to the location of the rabbit farming business. The data collected are primary data derived from a survey of reproduction in livestock breeding rabbits as many as 5 people in the Ngelegok sub-district of Blitar district, then conducted direct interviews with breeders using a list of questions available on the sheet questionnaires. The results of the study showed that the first breeding male rabbits was at least 6 months old, while for female cattle the first mating age was at least 5 months. The litter size produced by each type of rabbit varies. Litter size between 4-12 rabbits per birth. S / C of each type of rabbits there is no difference, with 2 or 3 times a marriage, rabbits likely to experience a pregnancy. Lambing frequency rabbits around 4.5 to 6 times per year, while the distance mating rabbit for mating again at least 14 days and a maximum of 55 days. The conclusion that the reproduction performance of rabbits in the Ngelegok sub-district of Blitar District is good enough, but every kind of rabbits have different reproduction performance characteristics.
Identifikasi Bakteri Escherichia Coli dari Air Minum Unggas di Peternakan Layer Binti Khopsoh; Riska Faradila; Anna Lidiyawati; Nining Haryuni; Lestariningsih Lestariningsih; Tika Afrilia
Musamus Journal of Livestock Science Vol 4 No 2 (2021): Musamus Journal of Livestock Science
Publisher : Faculty of Agriculture, Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to identify Escherichia coli bacteria from drinking water poultry in layer farms, Ponggok sub-district, Blitar district. 7 samples of water were collected from layer farms in the village of Kebonduren Ponggok Blitar. Water samples were examined for Escherichia coli bacteria using the Most Probable Number (MPN) method and analyzed descriptively. The results in this study were from 7 farms found 1 farm whose drinking water was contaminated with Escherichia coli bacteria, the number of E.coli was 210 MPN/100 ml, these results still met the MPN Coliform threshold value for class II farm water according to PP no 82 in 2001, which was 5000 MPN/100 ml of water and 2000 MPN/100 ml of E. coli.
Evaluasi Kecukupan Nutrien Pakan Kelinci Bunting New Zealand White Pada Peternakan Kelinci di Kecamatan Nglegok Blitar Anna Lidiyawati; Riska Faradila; Binti Khopsoh
Musamus Journal of Livestock Science Vol 5 No 1 (2022): Musamus Journal of Livestock Science
Publisher : Faculty of Agriculture, Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rabbit gestation production was expressed by litter size, there so many factor influence such as adequate nutrient. The aim of this study was to determine the nutrient adequacy of rabbit gestation in nglegok regency. The method used is survey dan data were analyzed descriptively. Twenty Seven rabbit gestation were observed in this study. There were three components in this study, which calculates the consumption of dry matter, crude protein, and total digestible nutrient in lactating dairy cows with reference to Permentan 2014. This research showed that consumption of dry matter, crude protein, and total digestible nutrien was 185,58 g, 31, 84 g and 12,21 g. In conclution, the ration given to rabbit gestation was sufficient Dry Matter, Crude Protein, and Total Digestible Nutrient.
Pelatihan Keterampilan Memandu Wisata bagi Karang Taruna di Wilayah Desa Wisata sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat Sri Panca Setyawati; Nuris Kushayati; Najirah Umar; Siskha Putri Sayekti; Anna Lidiyawati
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i2.7623

Abstract

Pembangunan bandar udara internasional DHAHA di Kabupaten Kediri memberi peluang berkembangnya pariwisata di wilayah Kediri dan sekitarnya. Untuk pengembangan pariwisata perlu didukung dengan penyiapan destinasi wisata dan pemandu wisata lokal (local guide). Pemikiran tersebut mendorong untuk dilaksanakannya pelatihan pemandu wisata lokal dengan tujuan membekali keterampilan pemandu wisata dan memberdayakan masyarakat. Pelatihan pemandu wisata dilaksanakan 15-16 Oktober 2022 diikuti 18 orang dengan rentang usia 18-25 tahun dan merupakan anggota karangtaruna. Pelatihan dilaksanakan dengan metode ekspositori dalam menyampaikan materi secara konseptual, metode demonstrasi/praktik menyusun naskah pemanduan, dan metode simulasi pemanduan. Hasil pelatihan menunjukkan antusiasme yang tinggi dari peserta dan pemahaman materi pelatihan dalam kategori tinggi (nilai rata-rata 8,5),  kemampuan menyusun naskah pemanduan berada dalam kategori bagus (nilai rata-rata 80,83), dan praktik/simulasi melakukan pemanduan dalam kategori bagus (nilai rata-rata 21,16). Perlu ada tindak lanjut pelatihan untuk meningkatkan keterampilan melakukan pemanduan dalam indikator: penampilan, kelancaran komunikasi, dan ekspresi & gesture.Kediri is building DHAHA international airport, which will provide opportunities to develop tourism in the Kediri region and its surroundings. Developing tourism must be supported by preparing local tourist destinations and tour guides. It encourages to hold the training of local tour guides to equip the skills tour guides and empower the community. The tour guide training was held on 15-16 October 2022, followed by 18 people aged 18-25 years and a member of Karangtaruna. The training is carried out by an expository method for material conceptually, the demonstration/practice method to compile a manuscript, and the simulation method. The results of the training showed not only high enthusiasm but also understanding of the training material was in the high category (average score 8.5), the ability to compose guiding scripts was in a good category (average score 80.83), and practice/simulation conduct scouting in a good category (average value 21.16). There needs to be follow-up training to improve guiding skills in indicators: appearance, fluency in communication, and expression & gesture.
Analisis Kelayakan Usaha Sapi Perah Rakyat Strata-2 (Studi Kasus di Wilayah Ngancar-Kabupaten Kediri) Sosiawati, Endang Sapta Hari; Oktavera, Rini; Lidiyawati, Anna; Putra, Trimadi Jaya; Marhawati, Marhawati
Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/fillia.v8i2.4260

Abstract

Kelayakan usaha sapi perah rakyat merupakan indikator keberhasilan sebuah bisnis sapi perah yang berkaitan dengan peningkatan produksi, produktifitas ternak dan kualitas hidup peternak Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kelayakan usaha sapi perah rakyat di wilayah Ngancar-Kediri. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, teknik pengumpulan data dengan metode survey dan analisis data dengan metode deskriptif triangulasi. Jumlah sampel sebanyak 25 peternak (farm). Teknik menentukan sampel dengan mengundi table bilangan random. Hasil penelitian berupa produk unggulan berupa susu segar grade A dengan harga per liter Rp. 9000 dan sudah memiliki pasar tetap yaitu PT Nestle. Teknik pemeliharaan ternak secara umum telah memenuhi standar pemeliharaan. Kelembagaan dan organisasi masyarakat berjalan baik, Aspek finansial menunjukkan bahwa peteranak mendapat keuntungan (NPV> 0, (yaitu 108.704.530), IRR=26,4%, PBP=4 tahun, dan ROI = positif (17,4%). Seluruh peternak merasa aman dan nyaman dengan pedapatannya didukung dengan ingkungan hidup dan lingkungan usaha yang nyaman pula. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa usaha sapi perah pada strata-2, layak untuk dikembangkan berdasar aspek: pemasaran, teknis pemeliharaan ternak, kelembagaan dan organisasi, keuangan (finasial), sosial ekonomi dan lingkungan, sedangkan untuk aspek hukum masih perlu perhatian. Kata Kunci: kelayakan usaha, peternakan sapi perah rakyat strata 2, Kab. Kediri.
Pengaruh Waktu Fermentasi Terhadap Kualitas Fisi k Silase Kulit Kentang (Solanum tuberosum) Adi Putra, Febriyan; Lidiyawati, Anna; Haryuni, Nining
Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/fillia.v8i2.2846

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini untuk bagaimana pengaruh waktu fermentasi terhadap kualitas fisik silase kulit kentang (Solanum tuberosum) yang meliputi uji pH,warna, aroma, dan tekstur. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Pakunden Kecamatan Sukorejo Kota Blitar Jawa Timur selama satu bulan pada bulan Juni. Bahan yang digunakan adalah kulit kentang yang di dapat di tempat pengumpasan kentang daerah Pakunden, EM4, molases, pollard. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen berdasarkan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari lima perlakuan dan empat ulangan dan dilanjutkan dengan uji Duncan's Multiple. Hasil penelitian ini menunjukkan rata – rata pH P0 (4,22 ± 0,12), P1 (4,05 ± 0,05), P2 (4,00 ± 0,08), P3 (4,02 ± 0,28), P4 (4,10 ± 0,08), kemudian dari variabel keberadaan jamur tidak terdapat keberadaan jamur disetiap perlakuan. Dari hasil uji organoleptik menunjukan dari variabel warna P0 (3,14 ± 0,16), P1 (2,96 ± 0,13), P2 (2,95 ± 0,06), P3 (2,95 ± 0,15), P4 (2,89 ± 0,08), dari variabel bau P0 (3,11 ± 0,06), P1 (3,12 ± 0,03), P2 (3,03 ± 0,03), P3 (3,05 ± 0,05), P4 (3,10 ± 0,05), dari variabel tekstur P0 (4,00 ± 0), P1 (3,92 ± 0,03), P2 (3,87 ± 0,08), P3 (3,85 ± 0,08), P4 (3,88 ± 0,10). Dari data penelitian dapat disimpulkan bahwa lama fermentasi tidak berpengaruh terhadap warna, bau, tekstur, pH, dan jamur (P>0,05). Hal ini disebabkan rendahnya kandungan WSC (water soluble carbohtdrate) dan LAB (Lactic Acid Bacteria) sehingga proses ensilase berjalan lambat. pH silase pada umur simpan 28 hari menunjukkan angka 4,1 yang menindikasikan bahwa proses silase berjalan dengan baik.
Suplementasi Biji Semangka dalam Ransum Terhadap Kualitas Telur Fungsional Ayam Kampung Lidiyawati, Anna; Faradila, Riska; Haryuni, Nining
BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual Vol 7 No 1 (2022): Volume 7 Nomor 1, Februari 2022
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.601 KB) | DOI: 10.28926/briliant.v7i1.804

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi biji semangka dalam pakan ayam kampung untuk menghasilkan telur fungsional. Tujuan jangka panjang adalah memanfaatkan bahan pakan lokal untuk menghasilkan telur fungsional. Biji semangka sebagai sumber mineral organik digunakan untuk menghasilkan telur fungsional. Seratus butir telur ayam persilangan kedu-bangkok digunakan dalam penelitian ini.  Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan 4 perlakuan dan 5 kali ulangan dimana masing-masing ulangan terdiri 5 ekor ayam. Pakan perlakuan terdiri dari pakan basal +  level penambahan tepung biji semangka sebanyak 0% (P0), 0,05%(P1), 0,075% (P2) dan 0,1% (P3). Dapat disimpulakan bahwa suplementasi biji semangka berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap haugh unit sebesar 92,33, sedangkan pada tinggi putih telur P3 berpengaruh nyata (P<0,05) yakni sebesar 8 mm dan  mampu meningkatkan kandungan Fe dalam telur secara sangat nyata (P<0,01) dengan nilai 3,78 mg/100g. Sehingga dapat disimpulkan bahwa suplemetasi  biji semangka sebagai sumber mineral Fe mampu meningkatkan kualitas telur fungsional.Â