Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

KEBIJAKAN EKONOMI DIGITAL DIANTARA PELUANG DAN ANCAMAN DI MASA PANDEMI COVID-19 Budi Pramono; Lukman Yudho Prakoso; Gabriel Choirul Alman; Rianto Rianto; Yudi Sutrasna; Edy Sulistyadi; Sri Murtiana; Haetami Haetami; Arifuddin Uksan; Hikmat Zakky Almubaroq
Jurnal Cakrawala Ilmiah Vol. 1 No. 11: Juli 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jcijurnalcakrawalailmiah.v1i11.3608

Abstract

Digitalisasi eknomi menembus batas wilayah negara dan kedaulatan ekonomi yang dapat saja menjadi peluang atau ancaman. Digitalisasi tidak bisa dihindari, tetap permsalahan utamanya adalah bagaimana negara ini harus dapat merumuskan kebijakan agar masyarakat kita jangan hanya menjadi sapi perahan pihak yang-pihak lain. Dalam penelitian studi literatur ini penulis akan menganalisis bagaimana upaya terbaik setelah menemukan implemantasinya saat ini. Menggunakan teori implementasi kebijakan pertahanan Lukman Yudho Prakoso hasil penelitian menunjukkan belum terintegrasinya kebijakan ekonomi digital terkait kementrial dan Lembaga, interaktif antara stake holder belum teruwud, transaparansi untuk melihat efektifitas ekonomi digital belum terlihat secara menyeluruh dampak tidak terigrasinya kebijakan, kontrol terhadap ekonomi digital belum efektif, dari faktor akuntabel masih belum ada big data yang bisa menjadi evaluasi terpercaya kemanfaatan ekonomi digital. Sebagai kesimpulan yang menjadi temuan baru pada penelitian ini adalah perlunya dibentuk ekonomi digital fusion center agar mendorong kemanfaatan untuk menghindari hal menjadi ancaman terhadap kedaulatan ekonomi Indonesia
ENERGY SECURITY POLICY OF PT. PERTAMINA FACES THE DYNAMICS OF FOREIGN POLICY Budi Pramono; Lukman Yudho Prakoso; Gabriel Choirul Alman; Rianto Rianto; Yudi Sutrasna; Edy Sulistyadi; Junindra Duha; Haetami Haetami; Arifuddin Uksan; Sri Sundari; Juliana Juliana; Ahmad Ahmad
Jurnal Cakrawala Ilmiah Vol. 1 No. 12: Agustus 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jcijurnalcakrawalailmiah.v1i12.3609

Abstract

: Indonesia is a country that has diversity abundant natural resources, including energy resources. Indonesia's role in the energy sector is very large, for example Indonesia is one of the exporters of coal and LNG (Liquefied Natural Gas) is the largest in the world. Wealth is real is the capital to become a great country. PT. Pertamina (Persero) as a national-scale oil company that has been committed to providing the best contribution to the Indonesian economy. The research method uses descriptive qualitative. The results of the study show that Kube 1998 includes five main policy and nine policies supporters. The main policies are: Diversification is diversification use of energy, both renewable or non-renewable. Intensification is the search for energy sources through survey and exploration activities so that can upgrade new reserve especially fossil energy. Conservation is carried out starting from the upstream side down to the bottom. The main target of Pertamina's policy related to the protection of biodiversity is ecosystems located in/close to Pertamina's working areas, both on land and in sea. Determination of the average energy price which gradually directed to follow the mechanism market and Paying attention to environmental aspects in development in the energy sector including in it gives priority in utilization of clean energy. The novelty of this research is PT. Pertamina Faces The Dynamics Of Foreign Policy seeks to increase its role in driving the national economy by developing strategies to meet national energy in a sustainable manner and reduce imports of oil and gas
KEBIJAKAN PENINGKATAN PENGGUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI DI MASA PANDEMI COVID-19 TINJAUAN DARI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Risma Wati Isnaeniah; Mujiyanto Mujiyanto; Chika Lintang; Guntur Eko Saputro; Lukman Yudho Prakoso; Sri Murtiana; Agus Winarna; Yudi Sutrasna; Edy Sulistyadi; Juliana Juliana; Gabriel Choirul Alman; Ivan Yulivan; Rianto Rianto
Jurnal Cakrawala Ilmiah Vol. 2 No. 2: Oktober 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jcijurnalcakrawalailmiah.v2i2.3819

Abstract

Masa pandemi Covid-19 mengakibatkan semua negara mengalami kesulitan ekonomi. Pemerintah menekankan pentingnya memanfaatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), serta anggaran BUMN untuk membeli produk dalam negeri demi memacu pertumbuhan ekonomi nasional. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberi masukan terhadap upaya pemerintah dalam meningkatkan penggunaan produk dalam negeri. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif karena data yang dihasilkan berupa kata atau deskripsi dengan menggunakan pendekatan studi pustaka atau literatur
THE EFFECTIVENESS OF SOCIAL ASSISTANCE PROGRAM FOOD ON POVERTY REDUCTION IN INDONESIA Putri HS Rheviany; Yulianto Tri; Khotimah Nur; Guntur Eko Saputro; Lukman Yudho Prakoso; Sri Murtiana; Agus Winarna; Yudi Sutrasna; Edy Sulistyadi; Juliana Juliana; Gabriel Choirul Alman; Ivan Yulivan; Rianto Rianto
Jurnal Cakrawala Ilmiah Vol. 2 No. 2: Oktober 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jcijurnalcakrawalailmiah.v2i2.3820

Abstract

In Indonesia, poverty is a very crucial problem, therefore, poverty alleviation must be a top priority in economic development, both in the short and long term. In order to reduce the level of poverty in Indonesia, the Government from 2017 until now has distributed social assistance for basic food programs in 514 regencies/cities throughout Indonesia with different target recipients and aid values ​​each year. The problem of the number of target recipients of social assistance and the value of assistance received by the community is not based on the poverty rate in Indonesia in the 2017-2022 period. This shows that the ineffectiveness of providing social assistance is due to the declining poverty rate, but the value of the assistance provided is increasing. The research approach used is using qualitative research methods using literature studies. This research is aimed at understanding meaning, understanding particular contexts, anticipating unanticipated phenomena and influences, and understanding processes. Based on the results and discussions that can be done in order to increase the Strength of the Social Assistance Program for the Sembako, it is to ensure the fulfillment of the objectives of the program, namely balanced nutrition and preventing stunting. , there are problems related to the aid received by the poor that is not timely, the basic food materials received by the community are not suitable for consumption (low quality). From the Opportunities side of the Social Assistance Program, the Sembako Program is that the basic food assistance program has not become one of the aids that contribute directly to poverty reduction, and the Threats are that there is no regulatory update related to the criteria for the poor, so that the regions have their own criteria, policies have not accommodated special conditions , as well as changes to regulations that change the policy for distributing social assistance programs
KEBIJAKAN EKONOMI KETAHANAN PANGAN DENGAN STRATEGY BLUE ECONOMY MENGHADAPI ANCAMAN PERUBAHAN IKLIM Asep Adang Supriyadi; Gabriel Choirul Alman; Rianto Rianto; Juliana Juliana; Suci Rahmayanti; M. Asa’ari Yusuf; Ria Anggun Ariani; Cosmas Manukalo Danga; Feny Avisha; Lukman Yudho Prakoso; Yudi Sutrasna; Edy Sulistyadi
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 2 No. 4: September 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

New normal dampak Pandemi Covid-19 belum usai semua negara dihadapkan dengan ancaman global perubahan iklim. Dampak perubahan iklim sangat berpengaruh terhadap ketersediaan pangan untuk penduduk dunia. Ancaman alam yang nyata dan dampak konflik antara negara seperti Perang Rusia Ukraina, konflik di laut China Selatan menambah kompleksitas dinamika lingkungan strategis. Tjuna penulisan ini adalah untuk memberikan rekomendasi terhadap kebijakan ekonomi terkait ketahanan pangan Indonesia. Metode penulisan yang digunakan saat ini adalah kualitatif studi pustaka dengan pendekatan naratif. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa kebijakan ketahanan pangan saat ini melibatkan kementrian/lembaga dari pemerintah pusat dan daerah yang berjalan sendiri-sendiri dan terdapat tumpeng tindih kebijakan,. Terkait pembiayaan dan ketersediaan logistik pendukung seperti pupuk, alat pertanian yang modern efektif dan efisien. Pasar juga menjadi hal krusial yang menjadi pertanyaan Ketika hasil program telah melimpah. Kebijakan import yang sangat deras juga menjadi hal yang ambigu . Sehingga dalam kesimpulan tulisan ini bahwa diperlukan implementasi kebijakan menurut Lukman Yudho Prakoso. Kebijakan ketahanan pangan ini harus dijalankan dengan memperhatikan faktor yang bersifat Integrative, Interactive, Transparancy, Controlling dan Accountability (IITCA).[. Selanjutnya rekomendasi Kebijakan ekonomi ketahanan pangan dengan Strategy Blue Economy Menghadapi Ancaman Perubahan Iklim adalah model pengeloaan ketahanan pangan dengan adanya command center, menjadi novelty atau temuan penting dalam tulisan ini
Lantamal XII Pontianak strategy in empowering maritime potential in the region to strengthen the total people's defense system Mokhamad Subur; I Wayan Midhio; Edy Sulistyadi
Strategi Perang Semesta Vol 8, No 1 (2022): JURNAL STRATEGI PERANG SEMESTA
Publisher : Universitas Pertahanan Republik Indonesia (UNHAN RI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56555/sps.v8i1.1189

Abstract

In the regional dimension, West Kalimantan is divided into three dimensions of the territory, namely coastal and island areas, inland areas and border areas between countries. It has a long coastline to the north bordering Malaysia. Based on its geographical location, one-third of West Kalimantan is along the coast and islands facing The Indonesian Archipelago Sea Lane (ALKI I). In accordance with the policy of the President of the Republic of Indonesia regarding the transfer of the New National Capital (IKN) to Kutai Kertanegara Regency precisely in Penajam Pasir Utara. This will have implications for the change of the Indonesian Center of Gravity (CoG) which is also moving from Jakarta to the new IKN. With such conditions in the geographical constellation of national resources, the West Kalimantan region has the potential for security disturbances that can occur in and or by sea. The Main Base of the Indonesian Navy XII Pontianak as one of the defense instruments, has the task to secure and maintain all forms of threats that arise. For this reason, by looking at the current situation of strategic environmental development, the right strategy is needed by empowering all maritime potential in the West Kalimantan region as a national resource to project power from sea to land in order to strengthen the Total People's Defense System (Sishanrata).
The Influence of Defense Equipment Exports, Defense Equipment Imports, and the Defense Budget, on Economic Growth in Indonesia in 2017-2021 Yollanda Lakshinta Harningrum; Suwito Suwito; Edy Sulistyadi
JETISH: Journal of Education Technology Information Social Sciences and Health Vol 2, No 1 (2023): March 2023
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jetish.v2i1.346

Abstract

The development of the defense industry is influenced by several factors such as the defense budget and military technology related to the export of defense equipment and the import of defense equipment. This study aims to examine how the influence of the defense budget, export of defense equipment, and import of defense equipment on economic growth. This research uses quantitative methods. The data used is secondary data in the form of a time series (2017-2021) obtained from SIPRI and Global Fire Power. The data processing technique uses Eviews 12. The data analysis technique used in this study is the classical assumption test, multiple linear regression, partial significance test (t test), simultaneous significance test (F test), and the coefficient of determination (R2). The results of this study indicate that 1) Exports of defense equipment have no effect on economic growth with a probability of 0.1154. 2) Imports of defense equipment have no effect on economic growth with a probability of 0.3494. 3) The defense budget has no effect on economic growth with a probability of 0.1225. 4) The independent variables simultaneously have no influence on the dependent variable. The conclusion from this study is that defense equipment exports, imports, and the defense budget have no effect on economic growth either partially or simultaneously in the 2017-2021 period.
TANTANGAN PENGEMBANGAN INDUSTRI PERTAHANAN MARITIM INDONESIA DITENGAH REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Aggria Purja; Edy Sulistyadi; Aries Sudiarso; Muhamad Asvial; Rudy AG Gultom; Afpriyanto Afpriyanto
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 6 (2023): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i6.2023.3062-3069

Abstract

Revolusi Industri 4.0 adalah suatu fenomena yang menggabungkan teknologi siber dan teknologi otomatisasi. Fokus utamanya adalah pada otomatisasi, dengan memanfaatkan teknologi seperti Internet of Things (IoT), big data, augmented reality, keamanan siber, dan kecerdasan buatan (AI). Dengan memanfaatkan teknologi informasi selama proses aplikasi, tingkat keterlibatan manusia dapat dikurangi, sehingga produktivitas dan efisiensi di tempat kerja meningkat. Salah satu aspek penting dari Revolusi Industri 4.0 adalah munculnya berbagai inovasi teknologi baru di berbagai bidang, termasuk industri pertahanan maritim di Indonesia. Revolusi ini membawa perubahan signifikan di berbagai sektor, mengubah industri, meningkatkan produktivitas, dan menciptakan peluang kerja baru. Revolusi Industri 4.0 ditandai dengan integrasi sistem fisik dan digital, memungkinkan mesin dan komputer berkomunikasi dan membuat keputusan tanpa campur tangan manusia. Di Indonesia, pengembangan Industri 4.0 sedang aktif dipromosikan oleh Kementerian Perindustrian dengan tujuan meningkatkan daya saing industri Indonesia secara global. Namun, pengembangan industri pertahanan di Indonesia masih menghadapi tantangan dalam mewujudkan sistem pertahanan yang maju, dan pemanfaatan optimal teknologi Industri 4.0 masih harus dicapai. Secara keseluruhan, Revolusi Industri 4.0 menandai era transformasi di mana otomatisasi dan kemajuan teknologi memainkan peran penting. Ini memiliki potensi untuk mengubah industri, meningkatkan produktivitas, dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, juga menimbulkan tantangan dalam beradaptasi dengan perubahan dan memastikan kesiapan sumber daya manusia untuk memenuhi tuntutan revolusi tersebut.
PEMANFAATAN PRODUKSI KAPAS DALAM NEGERI SEBAGAI BAHAN BAKU NITROSELULOSA UNTUK INDUSTRI PROPELAN Al-Fadel Arman Rizzy; Edy Sulistyadi; Khaerudin Khaerudin; Muhamad Asvial; Rudy AG Gultom; Jupriyanto Jupriyanto; Pratondo Ario Seno Sudiro
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 7 (2023): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i7.2023.3207-3213

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan kekayaan sumber daya alam. Salah satu hasil sumber daya alam Indonesia adalah tanaman kapas yang buahnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku nitroselulosa. Pengembangan nitroselulosa dengan bahan baku kapas bertujuan untuk memproduksi propelan dalam rangka kemandirian industri pertahanan. Akan tetapi, saat ini penggunaan nitroselulosa beserta kapas sebagai bahan baku untuk pengembangan propelan sangat terbatas dan belum mampu memenuhi industri propelan dalam negeri. Pengadaan nitroselulosa dapat dilakukan menggunakan prinsip kemandirian dengan cara memanfaatkan hasil produksi kapas dalam negeri. Hal tersebut dilakukan berdasarkan salah satu asas dan tujuan Kementerian Pertahanan dalam pembangunan Industri Pertahanan yaitu mewujudkan kemandirian dalam pemenuhan bahan baku industri propelan guna meningkatkan Minimum Essential Force (MEF). Dengan mengandalkan produksi kapas dalam negeri, industri pertahanan dalam negeri telah mampu menghasilkan nitroselulosa sebanyak 20,6% dari total kebutuhan untuk single-base propellant dan 44% dari total kebutuhan untuk double-base propellant (dikombinasikan dengan nitrogliserin).