Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MANAJEMEN PENDIDIKAN DI PONDOK PESANTREN Shelly Andari; Muhammad Sholeh; Syafiul Anam; Supriyanto; Windasari
PUCUK REBUNG: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pondok Pesantren dengan keanekaragamannya termasuk lembaga atau organisasi pendidikan yang unik dari segi manajemen pendidikan. Baik itu dari sisi kepemimpinan, pengelolaan pendidikan yang menggunakan prinsip Islami, hingga kegiatan-kegiatan yang mendukung penyelenggaraan pendidikan di Pondok Pesantren memiliki kekhasan tersendiri. Pelatihan ini akan diberikan kepada seluruh pengelola Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Fathul Huda Blitar. Pondok Pesantren ini menjadi mitra kegiatan PKM karena Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Fathul Huda Blitar memiliki potensi yang baik dan mampu disaingkan dengan Pondok Pesantren lainnya, namun SDM yang dimiliki masih memiliki keterbatasan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang keilmuan manajemen pendidikan.
Pendidikan di Singapore: Keberhasilan Implementasi Kebijakan Pendidikan Berbasis Sistem Meritokrasi dan Pengembangan Guru Ahmad Matinul Haq; Muhammad Sholeh
JAMP : Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan Vol 6, No 4 (2023): Volume 6 No 4 Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um027v6i42023p336

Abstract

Abstract: This research examines the successful implementation of meritocracy-based educational policies and the professional development of teachers in Singapore. The method used in this research is qualitative based on literature research by collecting information or data from trusted sources, such as journal articles and books. After that, it is analyzed in content, processed briefly and systematically. The research results show that the implementation of meritocracy-based education policies in Singapore has been successful in increasing the quality of learning in the country. This policy ensures that outstanding students are given appropriate recognition and incentives, thereby encouraging them to continue learning, being competitive, and performing high. Not only that, this policy also helps increase accountability and transparency in the learning system. The development of qualified teachers is also a major focus in Singapore's learning policy. Teachers in Singapore are given the opportunity to develop themselves reliably. Teachers are given the opportunity to take 100 hours per year for their professional development (Professional Development / PD). Thus producing a more efficient learning area. Overall, this research shows that meritocracy-based educational policies and teacher professional development in Singapore have been successful in increasing the quality of learning and producing better learning areas. This is what makes Singapore in its education zone very advanced and becomes a reference for other countries to study there, let alone try to imitate its policy system.Keywords: Singapore, Education Policy, Meritocracy, Teacher DevelopmentĀ Abstrak: Riset ini mengulas tentang keberhasilan implementasi kebijakan pendidikan berbasis meritokrasi dan pengembangan profesional guru di Singapore. Metode yang digunakan dalam riset ini merupakan kulitatif yang berbasis riset pustaka dengan mengumpulkan informasi ataupun data dari sumber- sumber yang terpercaya, semacam artikel jurnal, serta buku- buku. Setelah itu di analisis secara isi, diolah secara ringkas serta sistematis. Hasil riset menampilkan kalau implementasi kebijakan pendidikan berbasis meritokrasi di Singapore sudah sukses tingkatkan mutu pembelajaran di negeri tersebut. Kebijakan ini membenarkan kalau siswa-siswi yang berprestasi diberikan pengakuan serta insentif yang pantas, sehingga mendesak mereka buat terus belajar, berkompetitif, serta berkinerja besar. Tidak hanya itu, kebijakan ini pula menopang tingkatkan akuntabilitas serta transparansi dalam sistem pembelajaran. Pengembangan handal guru pula jadi fokus utama dalam kebijakan pembelajaran Singapore. Guru di Singapore diberikan peluang buat meningkatkan dirinya secara handal. Guru di berikan peluang buat mengambil 100 jam per tahun buat pengembangan profesionalnya (Professional Development/ PD). Sehingga menghasilkan area belajar yang lebih efisien. Secara totalitas, riset ini menampilkan kalau kebijakan pendidikan berbasis meritokrasi dan pengembangan profesional guru di Singapore sudah sukses tingkatkan mutu pembelajaran serta menghasilkan area belajar yang lebih baik. Perihal tersebutlah menjadikan Singapore dalam zona pendidikannya sangat maju serta jadi referensi negara-negara lain buat belajar disitu apalagi mencoba meniru sistem kebijakannya.Kata kunci: Singapore, Kebijakan Pendidikan, Meritokrasi, Pengembangan Guru
Leadership Strategy of School Principal in Efforts to Realize Teacher Performance in The Implementation of Independent Curriculum (A Case Study in Hang Tuah 6 Excellent Juanda Middle School) Raudatul Ula; Warih Handayaningrum; Muhammad Sholeh; Mochamad Nursalim; Amrozi Khamidi
EDUKASIA: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 5 No. 1 (2024): Edukasia: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : LP. Ma'arif Janggan Magetan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62775/edukasia.v5i1.1011

Abstract

The school principal leadership is very necessary in developing strategies to ensure school quality by making efforts to realize teacher performance, especially in driving schools that have implemented independent curriculum. This research aims to examine the leadership strategies implemented by a principal in an effort to realize teacher performance in implementing the Independent Curriculum; analyze the teacher performance in implementing the independent curriculum; and describe the implementation of the independent curriculum. This research used a qualitative approach with a case study type of research and was conducted in Hang Tuah 6 Excellent Juanda Middle School. The data collection techniques used are in-depth interviews, observation, and documentation. The data analysis techniques used in this research are carried out simultaneously, consisting of data collection, condensation, presentation, and verification/drawing conclusions. The research results show that the principal in implementing the strategy has fulfilled the criteria of strategy implementation by making a systematic and documented strategic plan at the beginning so that its implementation can be measured; monitoring the implementation of the strategy by being open-minded, involving teachers actively and intensively in any school programs, motivating teachers; and always carrying out evaluations as the basis for making improvements.
MANAJEMEN KEUANGAN DALAM UPAYA MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN KEUANGAN MADRASAH (STUDI KASUS DI MADRASAH TSANAWIYAH 1 ANNUQAYAH GULUK-GULUK SUMENEP) Junaidi Junaidi; Bambang Sigit Widodo; Muhammad Sholeh
Journal of Economic, Bussines and Accounting (COSTING) Vol. 7 No. 6 (2024): COSTING : Journal of Economic, Bussines and Accounting
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/costing.v7i6.14203

Abstract

Tujuan dari adanya penelitian ini untuk mengetahui bagaimana manajemen keuangan dalam upaya mewujudkan kemandirian keuangan madrasah (studi kasus di madrasah Tsanawiyah (MTs) 1 Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep) manajemen keuangan yang dimaksud mencakup: (1) Perencanaan keuangan, (2) Pelaksanaan keuangan, (3) Evaluasi dan Pengawasan keuangan (4) kemandirian Keuangan, dan (5) Usaha-usaha dalam mewujudkan kemandirian pendanaan. Penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif. Kepala sekolah, Pengelola Keuangan, dan komite sekolah adalah subjek penelitian. Untuk mengumpulkan data, digunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di MTs 1 Annuqayah, Tahap-tahap manajemen keuangan sudah berjalan secara sistematis dan baik hal ini bisa kita lihat dari pengelolaannya sebagai berikut: (a) Perencanaan (Budgeting) penyusunan rencana Kegiatan Tahunan (RKT) dan rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM), (b) Pelakasanaan (Accounting) atau yang di kenal dengan pembukuan dan pelaporan, dalam pembukuan mencatat dana pendidikan yang diterima dan dana pendidikan yang di keluarkan kedalam buku kas tunai, (c) Evaluasi keuangan (accounting), berupa pengawasan dan, pengawasan dilakukan oleh kepala sekolah setiap bulan, sedangkan pemeriksaan dilakukan dua arah oleh pihak internal dan oihak eksternal. (d) Kemandirian pendanaan dengan mencari sumber dana pendidikan lain dari selain dana bantuan pemerintah yaitu dengan mendirikan kantin dan koperasi sekolah, (e) usaha-usaha dalam mewujudkan kemandirian madrasah dengan mengelola manajemen keuangannya yang profesional, selain itu meningkatkan budaya kewirausahaan di MTs 1 Annuqayah.