Background: Hypertension is often referred to as the 'silent killer' because its special character that does not show clear symptoms, hence requires good self-management. Self-management of hypertension is a very important action taken by patient with hypertension. The aim are to reduce and control blood pressure which is influenced by many factors, one of which is family function. Unfortunately, there is very limited published research on the influence of family function in implementing self-management of patient with hypertension. Objective: To determine the correlation between family function and self-management of patient with hypertension in the working area of the Mlati II Public Health Center, Sleman, Yogyakarta.Method: This was a quantitative study with a cross sectional design. The research subjects were 121 people with hypertension aged 18-64 years-old who dwelt in the working area of the Mlati II Health Center. The sample was determined based on the inclusion and exclusion criteria using a proportionate stratified random sampling technique. Hypertension self-management was measured using the Hypertension Self-Management Behavior Questionnaire (HSMBQ) and family function was measured using the Family Assessment Device (FAD). Chi Square test was used to analyze the correlation between family function and self-management of patient with hypertension.Results: There were 50% of respondents which had high self-management and 52% of them that had healthy family function. In addition, 33,9% of respondents with high self-management had healthy family function. There was a significant correlation between family function and self-management of hypertension (p = 0,001). Conclusion: Family function had a significant correlation with self-management of hypertension.INTISARILatar belakang: Hipertensi sering disebut ‘silent killer’ karena karakter penyakit ini tidak menampakkan gejala yang jelas sehingga memerlukan manajemen diri yang baik. Manajemen diri hipertensi merupakan tindakan yang sangat penting dilakukan oleh penderita hipertensi untuk menurunkan dan mengontrol tekanan darah, yang dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya yaitu fungsi keluarga. Namun, publikasi mengenai pengaruh fungsi keluarga dalam penerapan manajemen diri pasien hipertensi masih sangat terbatas. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara fungsi keluarga dengan manajemen diri penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Mlati 2, Sleman, Yogyakarta.Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif analitik korelasional dengan rancangan cross sectional. Subjek penelitian adalah 121 orang penderita hipertensi, berusia 18-64 tahun, di wilayah kerja Puskesmas Mlati II. Sampel ditentukan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi dengan teknik proportionate stratified random sampling untuk menentukan jumlah sampel representatif dari ketiga desa. Kemudian teknik convenience sampling digunakan untuk menentukan sampel pada setiap desa. Manajemen diri hipertensi diukur menggunakan Hypertension Self-Management Behavior Questionnaire (HSMBQ) dan pengukuran fungsi keluarga menggunakan Family Assessment Device (FAD). Uji Chi Square digunakan untuk menganalisis hubungan fungsi keluarga dengan manajemen diri pada pasien hipertensi. Hasil: Sebanyak 50% responden penelitian telah memiliki manajemen diri yang tinggi dan 52% responden penelitian juga telah memiliki fungsi keluarga yang sehat. Selain itu, sebanyak 33,9% responden penelitian dengan manajemen diri yang tinggi, telah memiliki fungsi keluarga yang sehat. Terdapat hubungan yang bermakna antara fungsi keluarga dengan manajemen diri pada pasien hipertensi (p = 0,001).Simpulan: Fungsi keluarga memiliki hubungan yang bermakna dengan manajemen diri pada pasien hipertensi.Kata kunci: