Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Kafa’ah Nasab Sebagai Syarat Utama Bagi Pernikahan Wanita Syarifah di Kecamatan Lau Said Syaripuddin; Andi Banna
Al-Tafaqquh: Journal of Islamic Law Vol 3, No 2 (2022): July
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/altafaqquh.v3i2.171

Abstract

This study seeks to reveal the attitude of the syarifah women's community in Lau sub-district, which sets specific criteria in selecting their prospective husbands in the form of kinship equivalence. The principle of lineage kafa'ah in marriage is still being maintained to this day. This study uses a qualitative-descriptive type and approach. Data collection was done by interview and observation. Data analysis in this study took place simultaneously with the data collection process. Data analysis was carried out through three stages of the water model, namely data reduction, presentation, and data verification. However, these three stages take place simultaneously, with the aim of presenting accurate data and information in the context of increasing public understanding and awareness of marriage kafa'ah in accordance with the spirit of Islamic religious provisions. The results found that the attitude of the community of Syarifah women in Lau sub-district who still firmly maintain the principle of kafa'ah nasab in their marriage cannot be separated from their belief that kafa'ah nasab in marriage is a condition that can guarantee their household in harmony. Second: social culture. They consider that the principle of kafa'ah nasab in choosing a prospective husband is a prestige in building a household.
Tasawuf dalam Lintas Sejarah: Sufism in Across History Said Syaripuddin
IQRA JURNAL ILMU KEPENDIDIKAN & KEISLAMAN Vol 18 No 1: Januari 2023
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/iqra.v18i1.3028

Abstract

Di antara ciri kehidupan yang modern adalah berlangsungnya perubahan yang sangat cepat dan datangnya tuntutan yang terlalu banyak, semua itu menyebabkan manusia tidak lagi memiliki waktu yang cukup untuk refleksi tentang eksistensi diri, hingga manusia cenderung mudah letih jasmani dan rohani. Pada masyarakat Barat atau masyarakat yang mengikuti peradaban Barat yang sekuler, solusi yang ditawarkan untuk mengatasi problem kejiwaan itu dilakukan dengan menggunakan pendekatan psikologi, dalam hal ini kesehatan mental. Sedangkan pada masyarakat Islam, maka solusi yang ditawarkan lebih bersifat religius-spritual, yakni tasawuf. Keduanya menawarkan solusi bahwa manusia itu aka memperoleh kebahagiaan pada zaman apapun, jika hidupnya bermakna. Tulisan ini membahas tentang hakikat, pekembangan dan ajaran-ajaran tasawuf sebagai bahagian dari ajaran Islam yang mempunyai substansi kajiannya mengenai kedudukan jiwa dan akhlaq mulia dalam Islam.
Implikasi Makanan Haram Terhadap Perkembangan Psikologis Manusia Said Syaripuddin; Ardi Ardi
Al-Tafaqquh: Journal of Islamic Law Vol 4, No 1 (2023): January
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/altafaqquh.v4i1.195

Abstract

This paper attempts to reveal the criteria for animal meat that is unlawful for consumption in Islam, and the effect of consuming unclean foods on one's psychological development. This paper is a literature review. Using a juridical, maslahat, sociological, and philosophical approach. Sources of information were obtained through the results of a study of the opinions of fiqh scholars in fiqh books, both classical and contemporary, related to the discussion. This paper aims to provide a juridical explanation of the problems of the ummah regarding the criteria for animals whose meat is unclean for consumption in Islam, and the effect of unclean food on a person's psychological development. In the study, it was found that there are various criteria for animals whose meat is forbidden to consume, such as animals that are considered unclean in Islam, animals with fangs, animals (birds) that have long nails to attack their enemies, disgusting animals (insects), animals that are ordered to be killed. , or it is forbidden to be killed in Islam. Based on research conducted by experts, consuming the meat of these animals can have a negative influence on a person's psychological development, for example, having an angry and greedy character like the behavior of wild animals.
Relevansi Hukum dengan Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja Menggunakan Pendekatan Maslahat Nunuk Parwati Songki; Said Syaripuddin; Ilyas Umar
Al-Tafaqquh: Journal of Islamic Law Vol 4, No 1 (2023): January
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/altafaqquh.v4i1.216

Abstract

The main problem in this research is to examine issues regarding the concept of Law Number 11 of 2020 concerning Job Creation Using the Maslahat Approach, regarding the view of Islamic Law regarding Law No. 11 of 2020 concerning Job Creation, the benefits of Law no. 11 of 2020 concerning Job Creation for workers and the existence of Law no. 11 of 2020 concerning Job Creation from the perspective of Sharia Economic Law. The type of research used in this research is library research (Library Research). The data sources used are primary data and secondary data. The results of this study are that the review of Islamic law in Law no. 11 of 2020 concerning Job Creation is a form of maintaining the soul (hifzh al-nafs) in principle maqashid syari'ah as a means of defending their economic right to survive. As for the benefits of Law no. 11 of 2020 concerning Job Creation that can be felt for now, namely: creating jobs, encouraging investment, permitting systems that are easier and faster, and investment requirements made easier. The value of Sharia Economic Law in terms of Law no. 11 of 2020 concerning Job Creation, providing Islamic economic growth, especially to the Islamic finance industry in Indonesia such as Islamic Banks, Non-Bank Islamic Financial Industry, Islamic Cooperatives and Islamic Capital Markets, in the future there will be great opportunities in running their business.
Nilai Filosofis Ritual Ibadah Haji dalam Perkembangan Spiritual dan Sosial Manusia Said Syaripuddin; Ardi Ardi
Jurnal Ilmiah Islamic Resources Vol 20, No 1 (2023): Juni
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jiir.v20i1.472

Abstract

Antusiasme masyarakat dalam menunaikan ibadah haji sangat tinggi, terlihat dari banyaknya yang telah berkunjung ke Tanah Suci baik untuk haji maupun umrah, dengan antrian calon jemaah haji yang panjang hingga minimal 20 tahun. Meskipun demikian, semangat pelaksanaan ibadah ini menimbulkan masalah dalam kehidupan sosial, karena beberapa orang yang sudah menunaikannya tampaknya belum memberikan kontribusi signifikan dalam pembangunan masyarakat sekitarnya, baik dalam aspek ibadah seperti memakmurkan masjid, maupun dalam pembangunan sosial kemasyarakatan, seperti pengembangan sarana pendidikan. Tulisan ini merupakan sebuah kajian pustaka yang menggunakan pendekatan yuridis, filosofis, dan maslahat dengan tujuan untuk menggali informasi tentang permasalahan yang dikaji melalui berbagai referensi kitab-kitab yang terkait dengan ketentuan syariat Islam tentang ibadah haji, baik yang bersifat klasik maupun kontemporer. Ibadah haji, seperti ibadah lainnya, memiliki dua dimensi penting yaitu dimensi spiritual dan sosial. Meskipun ritual-ritual ibadah haji bersifat ta'abbudi dan misterius dalam pelaksanaannya, seperti mengenakan pakaian ihram, tawaf, sai, dan wukuf, namun semua ritual ini memiliki simbol-simbol sosial yang dihayati dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pelaksanaan ibadah haji seharusnya tidak hanya untuk mendapatkan prestise sosial atau penghargaan dari masyarakat, tetapi harus didasari oleh pemahaman dan penghayatan mendalam terhadap nilai-nilai spiritual dan sosial yang terkandung dalam ritual-ritual ibadah tersebut, demi perkembangan spiritualitas dan sosial manusia dalam menjalani kehidupannya.
Ijtihad dan Dinamika Hukum Islam: Ijtihad and the Dynamics of Islamic Law Said Syaripuddin Abu Baedah; Zulkifli Wahab
IQRA JURNAL ILMU KEPENDIDIKAN & KEISLAMAN Vol 19 No 2: Juli 2024
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/iqra.v19i2.5322

Abstract

Al-Qur;an merupakan sumber ajaran islam yang pertama, setelah itu sunnah Nabi Saw. Baik al-Qur’an maupun sunnah Nabi terbatas jumlahnya, sementara kondisi sosial senantiasa berubah dan bekembang, untuk itu para Ulama berupaya untuk menjawab segala permasalahan yang muncul itu dengan istilah ijtihad. Ijtihad dalam pengertian demikian adalah upaya untuk mengantisipasi tantangan baru yang senantiasa muncul sebagai akibat evolusioner kehidupan. Di sini peran manusia sebagai khalifah Tuhan dituntut untuk senantiasa berfikir dan berinovasi, tentunya dalam batas bingkai Islam, yaitu senantiasa terikat dengan wahyu al-Qur’an dan sunnah Nabi Saw.
PESAN DAKWAH HABIB HUSEIN JA’FAR AL-HADAR DI MEDIA SOSIAL YOUTUBE Alboneh, Abdulqadir; Raehana , Syarifa; Hasriani, Andi; Setiawati , Nur; Baedah , Said Syarifuddin Abu
Retorika: Jurnal Komunikasi, Sosial dan Ilmu Politik Vol. 1 No. 4 (2024): Retorika: Jurnal Komunikasi, Sosial dan Ilmu Politik
Publisher : Retorika: Jurnal Komunikasi, Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

YouTube merupakan sebuah platform berbagi video online yang memungkinkan penggunanya untuk mengunggah, menonton, dan membagikan video. YouTube dapat dijadikan sebagai media dakwah yang dapat memudahkan para penggunanya dalam bentuk video seperti yang dilakukan Habib Ja’far dengan akunnya bernama Jeda Nulis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa isi pesan dakwah yang disampaikan Habib Ja’far melalui channel YouTubenya dan mengetahui bagaimana tanggapan Mad’u setelah menonton videonya. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan netnografi yaitu pengamatan yang dilakukan adalah pengamatan pada masyarakat media sosial dan data yang dikumpulkan dengan perkataan gambar dan bukan angka, adapun data yang didapatkan peneliti dari wawancara dengan informan yakni para followers Habib ja’far serta dokumentasi yang berhubungan dengan video dalam channel YouTube Habib Ja’far. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Pesan Dakwah yang terdapat pada video dalam channel YouTube Habib Ja’far memiliki pesan dakwah yang beragam yaitu meliputi Akidah, Akhlak dan Syariah. Pada video berjudul “Mukjizat itu gak masuk akal?” Pesan akidah yang disampaikan berupa nasihat bagi mereka yang awam atau tidak mempercayai mukjizat. Kemudian pada video yang berjudul “Sholatlah” dan “Jilbab” Pesan dakwah syariah yang disampaikan Habib meliputi pentingnya melaksanakan sholat dan berjilbab bagi perempuan, serta pada video yang berjudul “Kenapa kita senang melihat orang lain susah?” dan “Adab kita saat dibacakan Al-qur’an” pesan dakwah akhlak yang disampaikan mencakup hubungan kita dengan manusia lain dan hubungan kita dengan Allah swt. Dakwah yang disampaikan Habib pun disampaikan secara lembut dan tidak kaku. Tanggapan mad’u terhadap dakwah yang disampaikan Habib baik karena Habib menyampaikan materi dengan rasional dan dikemas dengan humor anak muda sehingga mad’u-nya mudah memahami apa yang disampaikan Habib Ja’far.
Eksistensi Zakat Hasil Tambak Ikan Sebagai Potensi Kekuatan Ekonomi Umat : The Existence of Zakat from Fish Farming Results as a Potential Economic Strength for the Community Said Syaripuddin Abu Baedah; Wahyuddin Hafid; Jufri
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 11: November 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i11.6521

Abstract

Sosialisasi tentang eksistensi zakat sebagai potensi kekuatan ekonomi umat dilakukan melalui workshop dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat/PKM oleh Dosen UMI Makassar. Pemberdayaan zakat mal/harta dari hasil budi daya ikan bandeng di desa Tamangapa perlu dilakukan, demi membangun perekonomian umat. Kegiatan workshop berlansung selama tiga kali pertemuan bekerja sama dengan majlis taklim Nurul Iman desa Tamangapa selaku mitra. Penyajian materi seputar ketentuan zakat mal dalam Islam berlansung melalui ceramah dan diskusi intraktif, guna memberikan edukasi dan pencerahan kepada mitra. Setelah mengikuti kegiatan workshop, mitra pengabdian telah memahami eksistensi zakat dalam Islam sebagai ibadah maliyah yang bertujuan membangun ekonomi umat. Zakat di samping sebagai bukti keimanan dan kecintaan seorang muslim kepada Rabbnya, juga merupakan perwujudan solidaritas kepada sesama muslim, dalam mengatasi permasalahan ekonomi secara bersama. Zakat hasil budi daya ikan bandeng dianalogikan kepada zakat pertanian, karena mempunyai persamaan, yaitu sama-sama mempunyai masa panen. Setiap panen pengelola usaha budi daya ikan bandeng harus mengeluarkan zakat usahanya seperti ketentuan zakat pertanian, yaitu 05 atau 10 persen, tergantung proses usaha budi daya ikannya. Majlis taklim Nurul Iman sebagai mitra pengabdian merupakan tumpuan harapan dalam mensosialisasikan materi workshop pengabdian kepada masyarakat secara luas. Sebab, majlis taklim merupakan wadah atau wahana dakwah Islamiah yang murni institusional keagamaan. Usaha pembinaan masyarakat dalam bidang agama mempunyai pendekatan, dan salah satu pendekatan yang digunakan ialah jalur pendidikan non formal.