Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

KOMBINASI MODEL QUANTUM DAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA FANTASI DI SMP KELAS VII Andi Sulfana Masri; Rahayu Pristiwati Pristiwati; Agus Nuryatin Nuryatin
Jurnal Semantik Vol 11, No 2 (2022): Volume 11 Number 2, September 2022
Publisher : STKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/semantik.v11i2.p%p

Abstract

This research is motivated by the low writing ability of students at various levels of education, especially at the junior high school level. This study aims to describe the stages of planning, implementing, and evaluating learning to write fantasy stories using a combination of Quantum (QL) and Problem Base Learning (PBL) models in Class VII SMP. The research method used is descriptive qualitative. Data collection techniques through observation, interviews, and test assessments. The application of a combination of QL and PBL models is considered effective in learning to write fiction if the student who scores 75 is 75%. The results of this study are: 1) at the planning stage, the preparation of the combination model of QL and PBL has been adapted to class conditions, teacher and student conditions; 2) at the implementation stage, teachers and students have carried out all the learning steps in accordance with the learning design; 3) at the evaluation stage, the average score of students who have passed the KKM (Teaching Completeness Criteria) is 75%, so it can be said that the combination of QL and PBL learning models is effectively used in learning to write fantasy stories.
Dongeng sebagai Media Penanaman Keterampilan Abad 21 Andi Sulfana Masri; Agus Nuryatin; Subyantoro Subyantoro; Mukh Doyin
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 5 No. 1 (2022)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abad 21 menuntut Sumber Daya Manusia (SDM) yang selalu siap dalam menghadapi perubahan serta persaingan di tingkat internasional. keterampilan 4C merupakan keterampilan yang fundamental dalam menghadapi kehidupan abad 21. Dongeng dapat dijadikan media penanaman keterampilan abad 21, yang meliputi berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, dan kreativitas. Makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai peran dongeng sebagai media penanaman keterampilan 4C. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah melalui tinjauan Pustaka. Sumber   data   dalam   penelitian   ini  dikaji  dari  berbagai  karya ilmiah yang berkaitan dengan peran sastra anak (dongeng) sebagai media penanaman keterampilan abad 21. Teknik analisis data dilakukan adalah analisis konten. Berdasarkan hasil ulasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dongeng dapat berperan sebagai media penanaman keterampilan 4C (berpikir kritis, komunikasi, kolaboratif, dan kreativitas). Sebagai media penanaman keterampilan berpikir kritis, dongeng berpengaruh positif terhadap keterampilan membangkitkan pengetahuan dan rasa ingin tahu; keterampilan memahami masalah dan mencari solusi yang tepat; keterampilan berpikir runtut dan logis dalam menyimpulkan atau memberikan penilaian atas suatu hal. Sebagai media penanaman keterampilan berkomuniasi, disimpulkan bahwa sebagai media penanaman keterampilan berkomunikasi, dongeng berperan dalam memperkuat penguasaan kosakata dan tata bahasa, serta pemahaman akan budaya yang dibutuhkan dalam keberhasilan komunikasi. Sebagai media penanaman keterampilan berkolaborasi, dongeng berperan memberikan pendidikan karakter, moral, dan emosi yang dibutuhkan dalam berkolaborasi. Sebagai media penanaman keterampilan kreativitas, dongeng menstimulasi imajinasi dan minat baca anak yang dibutuhkan untuk dalama menemukan isnpirasi yang kreatif.
Evaluation of Storytelling Learning Andi Sulfana Masri; Agus Nuryatin; Subyantoro Subyantoro; Mukh. Doyin
International Conference on Science, Education, and Technology Vol. 8 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Evaluation of storytelling learning is important to assess the success of speaking learning management. Speaking skills are important for everyday life. This study aims to describe the evaluation of storytelling learning in class VII. The type of research used in this research is qualitative research. This learning evaluation will refer to the Goal Oriented Evaluation Model micro-scale evaluation model initiated by Ralph W. Tyler. The subjects of this study were Indonesian language teachers and class VII students at SMP Negeri 33 Makassar totaling 32 people. Data was collected using test and non-test techniques. The data analysis technique used is an interpretive technique. The result of this research is that the storytelling learning program in class VII SMP Negeri 33 Makassar is successful. Thus, it is hoped that the results of this study can be useful in the implementation of storytelling learning in other schools.
ADDRESSING THE INEQUALITY OF THEATER EDUCATION IN TEACHER TRAINING INSTITUTIONS Prusdianto, Prusdianto; Masri, Andi Sulfana
Prima Magistra: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 6 No. 2 (2025): Volume 6 Number 2 (April 2025)
Publisher : Program Studi PGSD Universitas Flores

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/jpm.v6i2.5460

Abstract

Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) or The Teacher Training Institutions play an important role in preparing educators at various levels of education, including arts education. However, theater education at LPTK experiences significant disparities compared to music and dance, both in curriculum structure and institutional support. This study explores the inequalities in theater education at LPTK, specifically in Sendratasik Education Study Program at Makassar State University (UNM). Using a descriptive quantitative approach, data were collected through a survey of 147 students, 71 alumni, and 8 lecturers. The results of the study revealed three main challenges: (1) an underdeveloped curriculum, (2) a limited number of lecturers who specialize in theater education, and (3) declining student interest in theater. This study proposes several strategies to address these disparities, including enriching the curriculum with pedagogical-based courses, recruiting more lecturers who specialize in theater education, and increasing student interest through theater festivals and professional collaborations. By addressing this gap, LPTK can create more inclusive and effective theater education, ensuring that prospective theater educators have competencies that are relevant to the dynamic world of education.
Model Pembelajaran Manajemen Pertunjukan Teater Berbasis Konsep William J. Byrnes: Analisis Persepsi Mahasiswa terhadap Efektivitas dan Penerapannya dalam Pendidikan Seni Pertunjukan Prusdianto, Prusdianto; Alam, Andi Zulfikar; Masri, Andi Sulfana
Indonesian Journal of Social and Educational Studies Vol 6, No 2 (2025): Indonesian Journal of Social and Educational Studies (Article in Press)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/ijses.v6i2.78485

Abstract

Abstrak. Studi ini mengeksplorasi persepsi mahasiswa terhadap model pembelajaran manajemen pertunjukan teater berdasarkan Manajemen dan Seni karya William J. Byrnes, yang bertujuan untuk mengevaluasi seberapa efektif konsep manajemen teoretis dapat diterapkan dalam pendidikan seni pertunjukan. Data dikumpulkan dari mahasiswa teater S1 di Universitas Negeri Makassar menggunakan pendekatan metode campuran yang menggabungkan survei kuantitatif dengan wawancara kualitatif. Temuan penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa menunjukkan pemahaman konseptual yang kuat tentang kerangka kerja manajerial Byrnes, terutama dimensi organisasi dan kepemimpinannya, tetapi kesulitan mengoperasionalkan prinsip-prinsip tersebut dalam konteks produksi nyata. Studi ini mengidentifikasi kesenjangan teori-praktik yang berkepanjangan akibat terbatasnya kesempatan pembelajaran berbasis pengalaman dan kurangnya integrasi bimbingan industri. Namun, ketika diimplementasikan bersama strategi pembelajaran berbasis pengalaman seperti manajemen produksi berbasis proyek dan simulasi kolaboratif, kerangka kerja Byrnes secara efektif memupuk kepemimpinan, kerja sama tim, dan keterampilan pemecahan masalah yang adaptif. Mahasiswa menganggap integrasi ini penting untuk kesiapan profesional dan keberlanjutan institusi dalam sektor seni pertunjukan. Diskusi ini menekankan kebutuhan pedagogis untuk menyelaraskan teori manajemen dengan praktik terapan, mengadvokasi desain kurikulum berbasis persepsi yang menggabungkan keterlibatan audiens, kepemimpinan etis, dan adaptabilitas digital. Studi ini berkontribusi pada pengetahuan yang ada dengan menunjukkan secara empiris bagaimana model Byrnes dapat diadaptasi dengan kebutuhan pendidikan kontemporer, sekaligus menjaga keseimbangan antara kreativitas dan ketelitian administratif. Pada akhirnya, penelitian ini menggarisbawahi potensi transformatif dari integrasi teori manajemen dengan praktik untuk mencetak calon manajer teater yang melek budaya dan kompeten secara profesiona Kata Kunci: manajemen teater; William J. Byrnes; seni pertunjukan; pembelajaran eksperiensial; pedagogi manajemen seni
Integrasi Seni Pertunjukan dan Desain Visual dalam Adaptasi Naskah Lakon: Model Pengabdian Masyarakat Berbasis Industri Kreatif Prusdianto, Prusdianto; Fatimah, Andi Fauziyah Hijrina; Rasyid, Wahyu Wardana; Masri, Andi Sulfana
DEDIKASI Vol 27, No 2 (2025): JURNAL DEDIKASI
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/dedikasi.v27i2.78675

Abstract

Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan meningkatkan kemampuan kolaboratif mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik (Sendratasik) dan Desain Komunikasi Visual (DKV) Fakultas Seni dan Desain Universitas Negeri Makassar dalam mengadaptasi naskah lakon ke media digital. Kegiatan ini menjawab kebutuhan industri kreatif yang menuntut sinergi antara seni pertunjukan dan desain visual. Metode pelaksanaan terdiri atas lima tahap: sosialisasi, pelatihan adaptasi naskah, penerapan teknologi, pendampingan dan evaluasi karya, serta diseminasi hasil. Pendekatan practice-based learning dan simulasi industri digunakan untuk memberi pengalaman nyata bagi mahasiswa dalam produksi kreatif. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman struktur dramatik, storytelling visual, dan penerapan teknologi produksi. Lima karya interdisipliner dihasilkan: pertunjukan teater, drama radio, branding, desain digital, dan motion grafis. Evaluasi menunjukkan sebagian besar peserta mampu berkolaborasi efektif lintas bidang, memahami proses produksi kreatif, dan menghasilkan karya yang memenuhi standar profesional. Karya mahasiswa mendapat apresiasi dari komunitas seni dan pelaku industri kreatif lokal. Kegiatan ini membuktikan bahwa kolaborasi interdisipliner efektif dalam memperkuat kompetensi kreatif mahasiswa di era digital. Model ini direkomendasikan untuk diintegrasikan ke dalam kurikulum seni dan desain guna membangun pembelajaran berbasis proyek yang relevan dengan kebutuhan industri kreatif masa kini.Kata kunci: adaptasi naskah lakon; kolaborasi interdisipliner; seni pertunjukan; desain komunikasi visual; motion grafis; industri kreatif.
ANALISIS VISUAL DAN MAKNA ESTETIS PADA MURAL TOKOH MISTIS KONTEMPORER Azzahra, Najwa; Masri, Andi Sulfana
Nuansa Journal of Arts and Design Vol 9, No 2 (2025): September
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/njad.v9i2.79546

Abstract

Seni mural bukan hanya karya seni yang digunakan untuk mempercantik ruang fisik, tetapi juga dapat menjadi media untuk penyampaian ekspresi. Mural sebagai bentuk ekspresi seni juga berfungsi sebagai sarana komunikasi budaya dan spiritual yang merepresentasikan nilai-nilai lokal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis visual dan mengungkap makna estetis yang terkandung dalam mural bertema tokoh mistis kontemporer. Berdasarkan hasil pengamatan, mural-mural tersebut tidak hanya berfungsi sebagai dekorasi, tetapi juga sebagai media naratif. Hal ini dapat dilihat melalui karya visualisasi yang menampilkan sosok Rangda, yaitu tokoh sentral dengan wajah merah menyala, dan sosok topeng Barong di sebelah kiri dan kanan, yang secara tradisional melambangkan dua konsep dualitas abadi dalam Hindu Bali, yaitu Rwa Bhineda ( Kebaikan dan Kejahatan, Dharma dan Adharma).