Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

ETIKA PROFETIS CERITA RAKYAT SURAKARTA U'um Qomariyah; Mukh Doyin; Zuliyanti Zuliyanti; Dyah Prabaningrum
RETORIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 12, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (698.037 KB) | DOI: 10.26858/retorika.v12i1.7430

Abstract

Prophetical Ethics on Folklores of Surakarta. This study aims to describe the humanism, liberation, and transcendence ethics as pillars of prophetical ethics on the folklores of Surakarta. The method of investigation used was descriptive qualitative approach by implementing critical analysis methods with the objects of the study were the folklores spread in regional of Surakarta. The collecting data methods used were a literature review, observation, and interviews and there were analyzed with several steps (1) data reduction, (2) data presentation, and (3) drawing conclusions. The result of the study was, the folklores in Surakarta regions provide prophetical values, namely (1) humanism ethics, including: big soul, caring, apologizer, helper; (2) liberation ethics, including: learning, rights fighters, glory, unity, and (3) ethics of transcendence, including: meditation, surrendered, sincerely, and obedience to leaders.
Implementasi Gerakan Literasi Sekolah dalam Mengembangkan Literasi Baca Tulis Siswa Sekolah Dasar Hasna Rafida; Samsudi Samsudi; Mukh Doyin
Jurnal Basicedu Vol 6, No 3 (2022): June Pages 3200-5500
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i3.2884

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi gerakan literasi sekolah dalam mengembangkan literasi baca tulis pada siswa SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang mulai dari perencanaan program, pelaksanaan hingga evaluasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik penentuan subjek yang digunakan dalam penelitan ini adalah purposive sampling dan teknik analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Jenis triangulasi yang digunakan adalah triangulasi sumber. Hasil penelitian yang di dapat adalah, pelaksanaan program literasi baca tulis sudah sampai tahap pembelajaran bahkan kegiatan literasi membaca sudah terintegrasi di setiap pembelajaran dan tertuang dalam RPP. Pada pelaksanaan literasi tulis siswa siswi bahkan guru sudah sampai tahap menciptakan karya yang dibukukan bahkan sampai di sumbangkan ke Perpustakaan Kota Magelang. Evaluasi program menggunakan jenis evaluasi sumatif dan formatif.
Implementasi Gerakan Literasi Sekolah dalam Mengembangkan Literasi Baca Tulis Siswa Sekolah Dasar Hasna Rafida; Samsudi Samsudi; Mukh Doyin
Jurnal Basicedu Vol 6, No 3 (2022): June Pages 3200-5500
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i3.2884

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi gerakan literasi sekolah dalam mengembangkan literasi baca tulis pada siswa SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang mulai dari perencanaan program, pelaksanaan hingga evaluasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik penentuan subjek yang digunakan dalam penelitan ini adalah purposive sampling dan teknik analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Jenis triangulasi yang digunakan adalah triangulasi sumber. Hasil penelitian yang di dapat adalah, pelaksanaan program literasi baca tulis sudah sampai tahap pembelajaran bahkan kegiatan literasi membaca sudah terintegrasi di setiap pembelajaran dan tertuang dalam RPP. Pada pelaksanaan literasi tulis siswa siswi bahkan guru sudah sampai tahap menciptakan karya yang dibukukan bahkan sampai di sumbangkan ke Perpustakaan Kota Magelang. Evaluasi program menggunakan jenis evaluasi sumatif dan formatif.
Pembelajaran Sastra Berbasis e-Learning pada Abad 21 Zuliyanti Zuliyanti; Agus Nuryatin; Teguh Supriyanto; Mukh Doyin
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 5 No. 1 (2022)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan potret generasi digital era abad 21 pada pembelajaran sastra berbasis e-learning. Metode penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan langkah penelitian: mengidentifikasi, mengklasifikasi, menganalisis, dan menyimpulkan data. Data penelitian berupa informasi proses pembelajaran sastra di sekolah dan pemanfaatan digitalisasi sebagai mediamultiinteraktif di abad 21. Instrumen & teknik pengumpulan data: lembar observasi, pedoman wawancara, dan kartu data. Analisis datanya digunakan analisis kualitatif yang meliputi identifikasi, reduksi, analisis, dan generalisasi. Hasil penelitian ini adalah perkembangan teknologi yang sangat pesat ternyata belum sejalan dengan perkembangan budaya literasi digital. Kondisi literasi digital di Indonesia tergolong rendah (8%). Pembelajaran sastra diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam era globalisasi. Teknologi digital dapat meningkatkan kompetensi peserta didik dalam mengontruksi cara belajarnya secara leluasa serta mengembangkan keterampilan multimodalnya. Literasi digital dalam pembelajaran sastra dapat menciptakan tatanan masyarakat dengan pola pikir dan pandangan yang kritis-kreatif. Pembelajaran sastra digital mengacu pada teori belajar konstruktivisme, yakni: (1) pengalaman pribadi, (2) pembelajaran aktif, dan (3) interaksi sosial. Pembelajaran sastra digital dapat menciptakan kesadaran dalam mengembangkan potensi diri untuk menjadi intelektual secara aktif dan mampu mengembangkan potensi dengan penelusuran kebenaran ilmiah.
Dongeng sebagai Media Penanaman Keterampilan Abad 21 Andi Sulfana Masri; Agus Nuryatin; Subyantoro Subyantoro; Mukh Doyin
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 5 No. 1 (2022)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abad 21 menuntut Sumber Daya Manusia (SDM) yang selalu siap dalam menghadapi perubahan serta persaingan di tingkat internasional. keterampilan 4C merupakan keterampilan yang fundamental dalam menghadapi kehidupan abad 21. Dongeng dapat dijadikan media penanaman keterampilan abad 21, yang meliputi berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, dan kreativitas. Makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai peran dongeng sebagai media penanaman keterampilan 4C. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah melalui tinjauan Pustaka. Sumber   data   dalam   penelitian   ini  dikaji  dari  berbagai  karya ilmiah yang berkaitan dengan peran sastra anak (dongeng) sebagai media penanaman keterampilan abad 21. Teknik analisis data dilakukan adalah analisis konten. Berdasarkan hasil ulasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dongeng dapat berperan sebagai media penanaman keterampilan 4C (berpikir kritis, komunikasi, kolaboratif, dan kreativitas). Sebagai media penanaman keterampilan berpikir kritis, dongeng berpengaruh positif terhadap keterampilan membangkitkan pengetahuan dan rasa ingin tahu; keterampilan memahami masalah dan mencari solusi yang tepat; keterampilan berpikir runtut dan logis dalam menyimpulkan atau memberikan penilaian atas suatu hal. Sebagai media penanaman keterampilan berkomuniasi, disimpulkan bahwa sebagai media penanaman keterampilan berkomunikasi, dongeng berperan dalam memperkuat penguasaan kosakata dan tata bahasa, serta pemahaman akan budaya yang dibutuhkan dalam keberhasilan komunikasi. Sebagai media penanaman keterampilan berkolaborasi, dongeng berperan memberikan pendidikan karakter, moral, dan emosi yang dibutuhkan dalam berkolaborasi. Sebagai media penanaman keterampilan kreativitas, dongeng menstimulasi imajinasi dan minat baca anak yang dibutuhkan untuk dalama menemukan isnpirasi yang kreatif.
The Effectiveness of Learning to Write Poetry with Think Talk Write (TTW) Model Lysa Amorita Rachmawati; Teguh Supriyanto; Mukh Doyin
International Conference on Science, Education, and Technology Vol. 8 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Many problems in learning activities to write poetry trigger the low ability to write poetry for fifth grade students at State Elementary Schools in Kedungjati District. Some of the problems experienced by students in learning to write poetry include: motivation, unattractive teacher explanations, difficulty expressing ideas, and the most basic problem for students is the learning model which tends to be monotonous. An effective learning model is one of the important factors for teachers or students in improving students' ability to write poetry. Cooperative learning model is one of the learning models that can improve students' writing skills. Think Talk Write (TTW) learning model is one of the learning models in cooperative learning that can make students able to communicate and express their thoughts to their friends so that they can exchange ideas in writing. . The purpose of this study was to determine the effectiveness of learning to write poetry with the TTW model. This research is using experimental method. The subjects of this study were fifth grade elementary school students in Kedungjati District for the 2017/2018 academic year. Data collection uses tests and non-tests. The data analysis technique used the t test with the help of the SPSS program. The results of learning to write poetry between before and after being given learning to write poetry with the TTW model with the acquisition of t count = 12,293 with sig < 0.05. The results of this study indicate that the TTW learning model can improve students' poetry writing skills.
Digitalization of Teaching Materials in Literature Learning As Reinforcement of Human Values Zuliyanti Zuliyanti; Agus Nuryatin; Teguh Supriyanto; Mukh Doyin
International Conference on Science, Education, and Technology Vol. 8 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study is to explain the role of digitizing teaching materials in literature learning as a reinforcement of humanist values. This research method is descriptive analysis with research steps: identifying, classifying, analyzing, and concluding data. The research data is in the form of information on the process of learning literature in schools and the use of digitalization as a multi-interactive media to strengthen humanist values. Data collection instruments & techniques: observation sheets, interview guides, and data cards. Analysis of the data used qualitative analysis which includes identification, reduction, analysis, and generalization. The result of this study is that literary learning is very urgent to be optimized by using digitalization, including digital teaching materials. The digitization of literary learning teaching materials can be optimized from the use of digital learning resources as a support for literary learning. The presentation of digital teaching materials in literary learning can be considered in terms of material, language, presentation, and graphic aspects. Literature learning has the opportunity to teach moral values, including humanist values. Some humanist values ​​that can be optimized in literary learning include (1) peace, (2) respect, (3) responsibility, (4) happiness, (5) freedom, (6) tolerance, (7) cooperation, (8) love, (9) simplicity, (10) unity, and (11) humility.
Penerapan Pembelajaran Materi Teks Laporan Hasil Observasi Kelas VII Berdasarkan Kurikulum 2013 (Studi Kasus: SMP PGRI 4 Bagorejo) Alfi Khoiru An Nisa; Rahayu Pristiwati; Mukh Doyin
BELAJAR BAHASA: Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 8 No 1 (2023): Belajar Bahasa: Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bb.v8i1.120

Abstract

This study aims to describe the suitability of the lesson plans for the text of the observation report at SMP PGRI 4 Bagorejo with the K-13 standard, describe the suitability of the lesson plans that have been made with the learning process, and also describe the suitability of the assessment sheet with the K-13 standard. This research belongs to the type of qualitative research with a descriptive approach, the data source used is the Indonesian language teacher at SMP PGRI 4 Bagorejo. Data collection techniques through observation, documentation and interviews, and data analysis was carried out with reference to the K-13 standard. The results of the study show (1) that the lesson plans for the text material from the observations of class VII made by the Indonesian language teacher at SMP PGRI Bagorejo are in accordance with the 2013 curriculum process standards, (2) the implementation of learning the text material from the observations of class VII is in accordance with the lesson plans that refer to the standard the K-13 process, and (3) the assessment sheet that has been made by the teacher in accordance with the K-13 standard contains an assessment of 3 domains, namely cognitive, psychomotor, and attitude.
PEMANFAATAN MANTAN NAPITER SEBAGAI INFORMAN UNTUK MENCEGAH RADIKALISME Mukh Doyin
Tanggon Kosala Vol. 11 No. 2 (2022): Tanggon Kosala (October, 2022)
Publisher : Akademi Kepolisian Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70526/tk.v11i2.497

Abstract

Radikalisme sebenarnya memiliki makna yang netral, tetapi di Indonesia selalu dilekatkan dengan isu terorisme. Oleh karena itu radikalisme kemudian bermakna negatif dan identik dengan kekerasan atau bahkan dipersepsikan sebagai antisosial. Gerakan radikalisme saat ini telah merambah ke berbagai sektor kehidupan di Indonesia terutama dalam kelompok yang paling strategis, yakni sekolah. Pada usia anak sekolah yang masih labil, anak dengan sangat mudah dipengaruhi karena mereka sedang mempunyai semangat tinggi mencari jati diri dan eksistensi. Menghadapi kondisi seperti ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta jajarannya supaya melakukan upaya serius untuk mencegah meluasnya gerakan radikalisme. Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) sebagai lembaga yang dibentuk untuk menanggulang terorisme (termasuk di dalamnya radikalisme) telah melibatkan mantan napiter untuk menangulangi radikalisme ini. Pertimbangan yang digunakan dengan memanfaatkan mantan napiter sebagai informan dalam pencegahan radikalisme, bahkan sebagai informan kunci adalah sebagai berikut. Pertama, mantan napiter adahal orang yang sangat mengetahui dunia radikalisme. Pengalamannya mulai dari perekrutan sampai penggemblengan dirinya hingga mempunyai keahlian yang tinggi adalah kompetensi yang mereka miliki. Bahkan boleh dikatakan mereka adalah ahli dalam paham demikian. Kedua, mereka terlibat dan/atau pernah terlibat di dalamnya. Pengalaman yang dimiliki mantan napiter dalam dunia radikalisme atau bahkan mungkin sampai kepada terorisme semakin mempertajam pengetahuan mereka tentang paham ini; sehingga kalau kita gunakan sebagai informan kunci ada harapan banyak informasi penting yang dapat kita peroleh.
Pendekatan Etnosains dalam Pembelajaran IPAS untuk Literasi Sains Inklusif di Sekolah Dasar : Tinjauan Literatur Novi Yuliyanti; Ratih Purnama Pertiwi; Sarwi; Sri Wardani; Mukh Doyin
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 3 (2024): DIDAKTIKA Agustus 2024
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.780

Abstract

Pendidikan sains di tingkat dasar memiliki peran yang krusial dalam membentuk pemahaman yang kokoh terhadap dunia sekitar. Kebutuhan akan literasi sains yang inklusif semakin meningkat, menuntut pendekatan holistik yang memperhitungkan realitas sosial, budaya, dan lingkungan tempat siswa belajar. Dalam konteks ini, pendekatan etnosains menawarkan kerangka kerja yang berpotensi untuk memperkaya pengalaman belajar sains siswa dengan mempertimbangkan konteks budaya dan sosial mereka. Tinjauan literatur ini menyajikan temuan-temuan dari berbagai kajian penelitian terkait dengan pendekatan etnosains dalam pembelajaran IPAS di sekolah dasar. Analisis terhadap literatur menunjukkan bahwa implementasi pendekatan etnosains dapat membantu meningkatkan literasi sains siswa dengan memperhatikan kebutuhan khusus mereka, memfasilitasi pengembangan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah, serta memperkaya pengalaman belajar melalui integrasi pengetahuan lokal, tradisional, dan kontekstual. Namun, tantangan dalam implementasi pendekatan ini, seperti pemahaman yang mendalam tentang keberagaman budaya siswa dan pengembangan kurikulum yang relevan, juga perlu diperhatikan. Dengan memperhitungkan temuan-temuan ini, penelitian lanjutan dapat mengembangkan strategi dan praktik terbaik dalam penerapan pendekatan etnosains dalam pembelajaran IPAS di sekolah dasar, menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan bermakna bagi semua siswa