Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Sosialisasi Teknik Pembuatan Tepung Ikan pada Pembudidaya Kepiting Bakau di Dusun Madak Belek, Desa Cendi Manik, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat Wastu Ayu Diamahesa; Sapto Andriyono; Adriana Monica Sahidu; Muhammad Amin; Bagus Dwi Hari Setyono; Rangga Idris Affandi; Alief Erwanda Panosa; Damai Diniariwisan; Nuri Muahiddah
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 6 No 4 (2023): Oktober-Desember 2023
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v6i4.6060

Abstract

Sekotong adalah salah satu daerah dengan potensi besar dalam budidaya kepiting bakau. Namun, dalam praktiknya, para pembudidaya sering menghadapi kendala dalam pemanfaatan sumber daya pakan yang efektif dan berkelanjutan. Oleh karena itu, program sosialisasi teknik pembuatan tepung ikan di Desa Sekotong bertujuan untuk memberdayakan para pembudidaya kepiting bakau melalui pengenalan metode efisien dalam pengelolaan pakan, serta peningkatan pengetahuan terkait pemanfaatan sumber daya ikan lokal, khususnya ikan rucah. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah survei kegiatan pendahuluan, pelatihan, workshop, demonstrasi praktis, monitoring dan evaluasi. Kegiatan diikuti oleh beberapa stakeholder: pembudidaya kepiting bakau, dosen dan mahasiswa Unram, dosen dan mahasiswa Unair, serta remaja setempat. Hasil dari kegiatan ini adalah masyarakat pembudidaya kepiting bakau dapat memahami, menjelaskan, dan membuat tepung ikan rucah secara mandiri. Sosialisasi teknik pembuatan tepung ikan di Desa Sekotong, Lombok Barat, telah memberikan dampak positif dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para pembudidaya kepiting bakau. Untuk menjaga keberlanjutan program, disarankan adanya pengembangan lebih lanjut terhadap jejaring kerjasama antarpetani, serta pendampingan lanjutan dalam menghadapi perubahan lingkungan dan pasar.
Sosialisasi Pembuatan Pakan Kepiting Berbahan Dasar Ikan Rucah di Dusun Madak Belek, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat Wastu Ayu Diamahesa; Sapto Andriyono; Adriana Monica Sahidu; Muhammad Amin; Bagus Dwi Hari Setyono; Rangga Idris Affandi; Alief Erwanda Panosa; Damai Diniariwisan; Nuri Muahiddah
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 2 (2024): April-Juni
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i2.7619

Abstract

Pembangunan sektor perikanan memiliki peran krusial dalam memperkuat ekonomi lokal dan meningkatkan ketahanan pangan di banyak wilayah, termasuk Desa Sekotong. Budidaya kepiting Bakau (Scylla serrata) telah menjadi salah satu kegiatan utama yang berpotensi meningkatkan pendapatan masyarakat di Desa Sekotong. Pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan dan sosialisasi telah terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang budidaya perairan. Namun, sejauh ini, program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan sebelumnya masih terfokus pada pemberian pakan alami dan teknologi budidaya lainnya, belum menyentuh aspek pembuatan pakan berbasis tepung ikan rucah. Dalam konteks ini, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan kepada pembudidaya kepiting Bakau mengenai pembuatan pakan berbasis ikan rucah serta pemanfaatannya dalam budidaya kepiting. Metode yang digunakan adalah melalui serangkaian pelatihan, workshop, demonstrasi praktis, dan monitoring serta evaluasi. Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan keterampilan peserta terkait dengan pembuatan pakan kepiting berbasis ikan rucah. Program ini memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat Desa Sekotong dalam meningkatkan pendapatan mereka melalui peningkatan produksi dan kualitas budidaya kepiting Bakau. Selain itu, melalui keterlibatan mahasiswa dan dosen dari perguruan tinggi, program ini juga memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang budidaya perairan. Kesimpulannya, kegiatan pengabdian ini berhasil memberikan dampak positif bagi pembudidaya kepiting Bakau di Desa Sekotong. Evaluasi berkala dan kerjasama antara berbagai pihak diharapkan dapat memastikan berlanjutnya keberhasilan program ini dalam jangka panjang.
Diversifikasi Produk Olahan Ikan Kekinian dalam rangka Pencegahan Stunting di Desa Mertak Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah Muhammad Junaidi; Nanda Diniarti; Septiana Dwiyanti; Chandrika Eka Larasati; Damai Diniariwisan; Betari Athiyah Irawati
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 3 (2024): Juli - September
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i3.8988

Abstract

Potential fish resources have the opportunity to be developed as a profitable fishing business to improve the economy and nutritional quality of food. Businesses processing fishery products through diversification of processed products can not only increase benefits and added value, diversification of processed fish products can increase fish consumption which can support reducing stunting. Activities to develop diversification of contemporary processed fish products in the context of preventing stunting in the form of counseling and training will be carried out in Mertak Village, Pujut District, Central Lombok Regency. The methods used in service activities are qualitative and quantitative, where the qualitative method used is by conducting participatory observation during the education and training process. The quantitative method is carried out by distributing questionnaires in the form of questionnaires before and after attending counseling and training. Implementation of activities is carried out in three stages, namely preparation, implementation and monitoring and evaluation. The results of the activity show that the community service that has been carried out through counseling and training in the development of diversification of contemporary processed fish products, including fish nuggets and fish sempol, has been quite successful in increasing the knowledge, understanding and skills of participants, where based on pre-test and post-test evaluations the increase reached 96 -100%. Thus, this activity needs to be followed up by providing assistance to participants who have an interest in processing businesses through the formation of joint businesses, while participants who are posyandu cadres provide assistance in educating posyandu participants in the fish eating movement to prevent and reduce stunting in Mertak Village.
Pengabdian Kepada Masyarakat Pelatihan Pembuatan Pakan Pellet Moist Untuk Budidaya Lobster Di Dusun Ujung Betok, Pemongkong Jerowaru, Lombok Timur Alim, Sahrul; Yuliana Asri; Wastu Ayu Diamahesa; Septiana Dwiyanti; Nuri Muahiddah; Damai Diniariwisan; Muhammad Sumsanto; Rangga Idris Affandi; Bagus Dwi Hari Setyono; Thoy Batun Citra Rahmadani
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 4 (2024): Oktober-Desember 2024
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i4.9952

Abstract

Community service is an activity with the aim of providing skills-based literacy to community groups, in this case the lobster cultivating community in Ujung Betok Village, Pemongkong Jerowaru, East Lombok. The methods used during training are interactive discussions and work practices. This training activity was attended by lecturers from the Aquaculture Study Program as training resource persons, students and groups of lobster farmers. The activity took place at the residence of the group leader as a gathering and discussion forum for lobster cultivators in Ujung Betok Village. This activity was carried out as an effort to reduce dependence on trash fish feed, the availability of which fluctuates greatly according to the fishing season. Apart from that, this training is expected to be able to increase the efficiency of lobster cultivation. This training includes material on proper nutritional composition, ingredient mixing techniques, processing processes, and good feeding methods. The results of this training show an increase in the participants' ability to produce quality feed which is expected to have a positive impact on the growth and health of the lobsters being farmed. Apart from that, this initiative is also expected to contribute to improving the welfare of local communities through the development of more sustainable and efficient lobster cultivation. Keyword : Pakan, moist, lobster
Penyuluhan Penanggulangan Penyakit Ikan Bagi Pembudidaya Nila Kolam Terpal Di Desa Kramajaya, Lombok Barat Muahiddah, Nuri; Fariq Azhar; Muhammad Marzuki; Andre Rachmat Scabra; Rangga Idris Affandi; Sumsanto, Muhammad; Yuliana Asri; Wastu Ayu Diamahesa; Damai Diniariwisan
TEKIBA : Jurnal Teknologi dan Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2023): TEKIBA : Jurnal Teknologi dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/tekiba.v3i2.3228

Abstract

Fish diseases are one of the primary challenges faced by fish farmers, including tilapia fish farmers using tarpaulin ponds in the village of Kramajaya, West Lombok. Fish diseases can lead to significant losses in the fish farming business. Therefore, education on the management of fish diseases is essential to assist farmers in safeguarding their fish stocks and ensuring the success of their aquaculture endeavors. This endeavor aims to provide education to tilapia fish farmers using tarpaulin ponds in Kramajaya village, West Lombok, regarding the management of fish diseases. The education methods employed encompass the dissemination of information about the causes, symptoms, prevention, and treatment of fish diseases, along with aquaculture practices that can help mitigate the risk of diseases. The results of this education show an improvement in the knowledge of fish farmers regarding the management of fish diseases. They become more aware of the signs of fish diseases and are capable of taking appropriate preventive measures. Furthermore, they also understand the importance of maintaining water quality and the cleanliness of tarpaulin ponds as disease prevention measures. This education also provides a better understanding of the use of medications and proper medical actions in case fish diseases occur. Consequently, fish farmers can respond more promptly and effectively to fish diseases, which, in turn, can enhance the production of tilapia fish and the overall success of their aquaculture businesses.
EFEKTIVITAS KULTUR Chaetoceros sp. SEBAGAI PAKAN ALAMI KERANG MUTIARA: PERBANDINGAN METODE LABORATORIUM DAN LAPANGAN Fitrah Putra Amnur; Mukhlis, Alis; Damai Diniariwisan
Journal of Fish Nutrition Vol. 5 No. 1 (2025): Journal Of Fish Nutrition
Publisher : Journal of Fish Nutrition

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jfn.v5i1.7583

Abstract

Chaetoceros sp. is an important microalga in aquaculture that requires culture system optimization to enhance productivity and production efficiency. This study aimed to analyze the growth dynamics of Chaetoceros sp. in laboratory and outdoor culture systems and evaluate growth parameters and water quality factors affecting culture productivity. The study employed a completely randomized design with two treatments: laboratory culture (environmental control) and outdoor culture (natural conditions). Parameters observed included population density, relative growth, specific growth rate, doubling time, and water quality parameters (temperature, pH, salinity, light intensity) over 4 days of cultivation. Laboratory culture demonstrated superior performance with maximum population density of 3.60 × 10⁶ cells/ml, relative growth of 105.7 ± 12.27, specific growth rate of 19.7 ± 1.8%, and doubling time of 3.88 ± 0.34 days. Outdoor culture yielded maximum density of 3.28 × 10⁶ cells/ml, relative growth of 87.1 ± 12.44, specific growth rate of 16.9 ± 2.0%, and doubling time of 4.49 ± 0.51 days. Both methods achieved optimal exponential phase on day 3. Water quality parameters showed better stability in laboratory culture with lower variability. Strict environmental control in laboratory culture can reduce growth variability and improve predictability of Chaetoceros sp. culture results. Although laboratory culture is more technically efficient, outdoor culture remains viable for community applications considering cost efficiency and environmental sustainability.