Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) Halizah, Nur; Sari, Dwi Ivayana
APOTEMA : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 2 No 2 (2016): Apotema: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika
Publisher : Penerbit STKIP PGRI Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan gurumengelola pembelajaran, aktivitas siswa, respon siswa, Subjekpenelitian ini hanya 1 kelas saja yaitu kelas VIII MTs Nurul Huda.Jenispenelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, data yang dipakaiberupa angka angka dan dianalisis secara statistik deskriptif.Teknikpengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode observasi, angketdan tes.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa modelpembelajaran creative problem solving (cps) pada materi lingkaran dikelas VIII MTs Nurul Huda dikatakan efektif. Hal ini dikarenakankemampuan guru mengelola pembelajaran dikatakan efektif karenarata-rata skor hasil pengamatan setiap aspek RPP berada dalamkategori baik dan sangat baik. aktivitas siswa dalam pembelajarandikatakan efektif karena rata-rata dari setiap aspek berada pada bataswaktu toleransi, respon siswa terhadap pembelajaran creative problemsolving dikatakan positif karena dari Sembilan item pernyataan yangtermasuk pada kriteria positif diperoleh presentase lebih dari 80%.Ketuntasan belajar siswa secara klasikal tercapai karena persentasebanyak siswa yang tuntas belajar lebih dari 80%.
PENGGUNAAN MEDIA KEPING BERMUATAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI SISWA Sari, Dwi Ivayana
APOTEMA : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 1 No 1 (2015): Apotema: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika
Publisher : Penerbit STKIP PGRI Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan yang dibahas penelitian ini adalah kurangnya pemahaman siswa kelas IV SD Negeri Bancaran IV Bangkalan tentang konsep operasi bilangan bulat. Tujuan penelitiannya mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Bancaran IV pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan media keping bermuatan. Metode penelitiannya penelitian tindakan kelas dengan instrumen pengumpul datanya adalah lembar observasi dan tes. Dalam penelitian ini memperlihatkan bahwa prestasi belajar siswa pada pelajaran matematika meningkat dengan menggunakan media keping bermuatan. Faktanya, terlihat pada rata-rata skor tes siklus I meningkat sebesar 0,62 jika dibandingkan rata-rata skor awal. Rata-rata skor tes siklus II meningkat sebesar 0,94 jika dibandingkan rata-rata skor tes siklus I. Rata-rata skor tes siklus II juga mengalami peningkatan sebesar 1,56 jika dibandingkan rata-rata skor awal.
STRATEGI DAN REPRESENTASI SISWA SEKOLAH DASAR BERJENIS KELAMIN PEREMPUAN DALAM MENYELESAIKAN TUGAS PROBABILITAS Sari, Dwi Ivayana
APOTEMA : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 1 No 2 (2015): Apotema: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika
Publisher : Penerbit STKIP PGRI Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini mendeskripsikan strategi dan representasi siswa SD berjenis kelamin perempuan dalam menyelesaikan tugas probabilitas. Subjek penelitian adalah siswa kelas V (lima). Satu subjek perempuan yang berkemampuan matematika tinggi dengan kriteria mampu berkomunikasi. Instrumen utama adalah peneliti dan insturmen pendukung adalah instrumen tes kemampuan matematika, instrumen lembar tugas probablitas dan pedoman wawancara. Kredibilitas dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dengan waktu yang berbeda. Analisis data yang dilakukan adalah kategorisasi data, reduksi data, penyajian data, interpretasi data dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pada mendaftar atau mengidentifikasi secara lengkap himpunan hasil yang mungkin dari percobaan satu tahap dan dua tahap (ruang sampel), subjek menggunakan strategi odometer yaitu subjek memilih satu variabel konstan dan menemukan enumerasi secara penuh. Sedangkan representasi yang digunakan oleh subjek adalah dengan cara mendaftar semua hasil yang mungkin terjadi, (2) pada tugas mengidentifikasi dan memberikan alasan kejadian mana yang paling banyak mungkin terjadi atau paling sedikit mungkin terjadi (probabilitas suatu kejadian), subjek menggunakan strategi numerator, yaitu siswa hanya memeriksa bagian dari himpunan yang sesuai dengan target kejadian. Representasi yang digunakan oleh siswa adalah dengan menggunakan model luas, dari masing-masing bagian, kemudian membandingkan besar luas daerah tersebut, (3) menentukan dan memberikan alasan: (a) situasi probabilitas mana yang paling untuk menghasilkan kejadian dalam menggambarkan keacakan, (b) apakah situasi dua probabilitas menawarkan kesempatan sama untuk target kejadian, subjek menggunakan strategi perbedaan yang lebih besar dalam mendukung target kejadian. Hal ini siswa sudah mengidenfikasi suatu bagian dalam keseluruhan. Representasi yang digunakan dengan menggunakan proporsional suatu bilangan. Hasil penelitian mengenai strategi dan representasi siswa SD berjenis kelamin perempuan ini dapat dijadikan masukan bagi pengembang kurikulum matematika SD akan pentingnya materi probabilitas bagi siswa SD dan siswa SD mampu menanggapi tugas probabilitas dengan menggunakan suatu strategi dan representasi. Hal ini perlu untuk dilakukan penelitian selanjutnya terkait dengan pengembangan model dan perangkat pembelajaran probabilitas di SD.
Perkembangan Berpikir Probabilistik Siswa Sekolah Dasar Sari, Dwi Ivayana; Budayasa, I Ketut; Juniati, Dwi
Jurnal Riset Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran Matematika (JRPIPM) Vol 1, No 1 (2017): JRPIPM September 2017 Volume 1 Nomor 1
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrpipm.v1n1.p30-39

Abstract

Berpikir probabilistik setiap orang berbeda, karena perbedaan budaya mengakibatkan perbedaan pengetahuan probabilistik, sedangkan pengetahun probabilistik mempengaruhi pemikiran probabilistik. Perbedaan berpikir probabilistik siswa berbeda-beda tergantung pada level berpikir probabilistik siswa. Di Indonesia pertumbuhan tingkat berpikir probabilistik siswa sekolah dasar sedikit mendapat perhatian oleh para peneliti. Hal ini karena materi probabilitas dikenalkan pertama kali di tingkat SMP kelas IX. Padahal mengembangkan berpikir probabilistik siswa di tingkat dasar sangat penting sebagai pondasi untuk mempelajari probabilitas di tingkat yang lebih tinggi. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pertumbuhan tingkat berpikir probabilistik siswa sekolah dasar dalam menyelesaikan tugas probabilitas standar dan tugas probabilitas eksperimen. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa leki-laki berkemampuan tinggi dan rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Level berpikir probabilistik siswa sekolah dasar mengalami pertumbuhan setelah diberi tugas probabilitas eksperimen, terutama pada tugas ruang sampel dan probabilitas suatu kejadian. Hal ini karena eksperimen memberikan pengalaman langsung kepada siswa untuk memanipulasi bendabenda yang disediakan dalam menyelesaikan tugas probabilitas. Namun, pada tugas perbandingan probabilitas level berpikir probabilistik siswa tidak mengalami perubahan. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi guru untuk mengajarkan probabilitas di tingkat sekolah dasar dengan memberikan tugas perbandingan probabilitas sebagai langkah awal untuk menggali berpikir probabilistik siswa, terutama pada jenis tugas pemutaran spinner.
Perkembangan Berpikir Probabilistik Siswa Sekolah Dasar Sari, Dwi Ivayana; Budayasa, I Ketut; Juniati, Dwi
Jurnal Riset Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran Matematika (JRPIPM) Vol 1, No 1 (2017): JRPIPM September 2017 Volume 1 Nomor 1
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrpipm.v1n1.p30-39

Abstract

Berpikir probabilistik setiap orang berbeda, karena perbedaan budaya mengakibatkan perbedaan pengetahuan probabilistik, sedangkan pengetahun probabilistik mempengaruhi pemikiran probabilistik. Perbedaan berpikir probabilistik siswa berbeda-beda tergantung pada level berpikir probabilistik siswa. Di Indonesia pertumbuhan tingkat berpikir probabilistik siswa sekolah dasar sedikit mendapat perhatian oleh para peneliti. Hal ini karena materi probabilitas dikenalkan pertama kali di tingkat SMP kelas IX. Padahal mengembangkan berpikir probabilistik siswa di tingkat dasar sangat penting sebagai pondasi untuk mempelajari probabilitas di tingkat yang lebih tinggi. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pertumbuhan tingkat berpikir probabilistik siswa sekolah dasar dalam menyelesaikan tugas probabilitas standar dan tugas probabilitas eksperimen. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa leki-laki berkemampuan tinggi dan rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Level berpikir probabilistik siswa sekolah dasar mengalami pertumbuhan setelah diberi tugas probabilitas eksperimen, terutama pada tugas ruang sampel dan probabilitas suatu kejadian. Hal ini karena eksperimen memberikan pengalaman langsung kepada siswa untuk memanipulasi bendabenda yang disediakan dalam menyelesaikan tugas probabilitas. Namun, pada tugas perbandingan probabilitas level berpikir probabilistik siswa tidak mengalami perubahan. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi guru untuk mengajarkan probabilitas di tingkat sekolah dasar dengan memberikan tugas perbandingan probabilitas sebagai langkah awal untuk menggali berpikir probabilistik siswa, terutama pada jenis tugas pemutaran spinner.
COMPARISON OF LEARNING OUTCOMES OF 11TH GRADE STUDENTS AFTER BEING TAUGHT USING THE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) AND MAKE A MATCH (MAM) LEARNING MODELS ON THE TOPIC OF LIMIT AlGEBRAIC FUNCTIONS Masruroh, Masruroh; Sari, Dwi Ivayana
Prima: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 8, No 2 (2024): PRIMA : Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : FKIP Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/prima.v8i2.11353

Abstract

Lately, there has been a decline in students' learning outcomes due to the use of teaching models that are not suitable for the teacher. There are many teaching models that can be used to create the desired interaction. One of them is by implementing cooperative learning models. Some appropriate cooperative learning models to engage students' attention are Teams Game Tournament (TGT) and Make A Match (MAM). The aim of this research is to determine the comparison of learning outcomes of 11th grade students who were taught using the TGT and MAM learning models on the topic of limit of algebraic functions, and to determine which learning model, TGT or MAM, is more effective for 11th grade students. This research is a quantitative study. There are two classes involved in this research, namely Experiment Class 1 (TGT) and Experiment Class 2 (MAM). The subjects of this research are 11th grade students of MA Raudlatul Ulum, Klampis. The data analysis technique used in this research is inferential statistics and n gain score test. The results of this research show that there is a significant difference in learning outcomes between the application of the TGT and MAM learning models on the limit of algebraic functions. The research findings indicate that the MAM learning model is more effective for 11th grade students with an average score of 78% compared to the TGT learning model with an average score of 75%.Keywords: Learning Outcomes, TGT, MAM
PENDAMPINGAN BELAJAR MENGGUNAKAN MAJALAH CILUKBA UNTUK KEMAMPUAN LITERASI NUMERASI SISWA DI SD NEGERI SEPULU 1 Sari, Dwi Ivayana; Ernamawati; Dewi, Hefi Rusnita; Rosida, Lutfiatul; Kiswah
Jurnal Edukasi Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 4 (2023): OKTOBER 2023
Publisher : FIP UNIRA MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36636/eduabdimas.v2i4.3300

Abstract

Kemampuan literasi sangat dibutuhkan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari, khususnya literasi numerasi. Kemampuan literasi numerasi seseorang dapat dikembangkan sejak di jenjang Sekolah Dasar. Hal ini dikarenakan untuk mendukung proses pembelajaran di satuan pendidikan dan mampu menjalani kehidupan bermasyarakat dengan baik. Namun, berdasarkan hasil observasi awal, ada beberapa siswa kelas rendah di SD Negeri Sepulu 1 yang belum bisa membaca dan berhitung. Salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya pendampingan dari orang tua siswa dikarenakan pekerjaan orang tua sebagai nelayan, dan ada siswa yang tinggal bersana nenek. Tujuan program ini adalah pendapingan belajar siswa menggunakan majalah cilukba untuk kemampuan literasi numerasi siswa di SD Negeri Sepulu 1. Program ini terdiri dari 10 (sepuluh) siswa di SD Negeri Sepulu 1. Ada 3 (tiga) tahapan pelaksanaan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Analisis data dilakukan untuk mengetahui respon siswa dan hasil belajar siswa dengan menggunakan persentase. Hasil diperoleh adalah respon siswa baik dan ketuntasan belajar secara klasikal tercapai. Program pendampingan belajar menggunakan majalah cilukba untuk kemampuan literasi numerasi ini dapat memberikan masukan pada sekolah SD Negeri Sepulu 1 untuk melanjutkan pendampingan belajar pada siswa guna meningkatkan kemampuan literasi numerasi siswa SD.
Development of Mathematics E-Modules Based Open Ended Learning on Social Arithmetic Material Marzemah, Marzemah; Sari, Dwi Ivayana
Jurnal Pendidikan Matematika IKIP Veteran Semarang Vol 8 No 3 (2024): Journal of Medives : Journal of Mathematics Education IKIP Veteran Semarang
Publisher : Urogram Studi Pendidikan Matematika, Universitas Ivet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31331/medivesveteran.v8i3.3198

Abstract

The application of conventional learning using generally circulated books without paying attention to students' conditions and traditional teaching methods is one of the triggers for students not being effective in understanding and internalizing social arithmetic concepts well. Therefore, it is necessary to develop teaching materials in the form of e-modules by implementing learning that is oriented towards student active learning, one of which is open ended learning. The aim of this research is to describe the development of mathematics e-modules based open ended learning on social arithmetic material. This research is development research using the 4-D method with the Define, Design, Develop, Disseminate stages. The test subjects for this research were class VII of Attaufiqiyah Middle School. The data collection techniques used in this research are validation, response questionnaires and tests. This research produces mathematics e-modules based open ended learning that are valid, practical and effective. It is said to be valid because based on the results of material analysis an average score of 3,915 was obtained and the design analysis results obtained an average score of 3,975. This shows that mathematics e-modules based open ended learning are valid to use. It is said to be practical because the average score for teacher and student responses is 3,982. It is said to be effective because the teacher's ability to manage learning during 2 meetings and student activities is in the very good category, and students' learning is classically complete. Keywords: development, e-module, open ended, social arithmetic.
Deskripsi Berpikir Visual Siswa dalam Memahami Materi Geometri Menggunakan Geogebra Ditinjau dari Perbedaan Kemampuan Matematika Ayna, Qarry; Sari, Dwi Ivayana
Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Vol. 12 No. 1 (2024): June 2024
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpms.v12i1.73252

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir visual siswa dalam memahami materi geometri menggunakan geogebra. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Pengambilan subjek dilakukan dengan menggunakan tes kemampuan matematika oleh seluruh siswa perempuan kelas XII. Dari hasil tes ini akan dipilih satu dari masing-masing kategori siswa kemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah. Pengambilan data menggunakan tes berpikir visual yang dilanjutkan dengan wawancara. Indikator yang digunakan adalah indikator berpikir visual dalam memahami materi geometri dimana indikator ini adalah kombinasi dari indikator berpikir visual dan indikator pemahaman konsep berdasarkan kemiripan jenis kegiatannya. Indikator tersebut adalah looking (melihat), mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu, seeing (mengenali), imagining (membayangkan) dan showing and telling (menunjukkan dan menjelaskan). Hasil penelitian subjek dengan kemampuan matematika tinggi memenuhi semua indikator, subjek dengan kemampuan sedang memenuhi 4 indikator kecuali mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu, sedangkan subjek dengan kemampuan matematika rendah memenuhi 3 indikator yaitu looking (melihat), seeing (mengenali) dan imagining (membayangkan).
Pendampingan Pembelajaran Visual untuk Meningkatkan Literasi dan Numerasi Anak Usia Dini di PAUD Cahaya Dutam, Bangkalan Sari, Dwi Ivayana; Rusnita Dewi, Hefi; Nuraini, Nuraini; Faizah, Nur; Angraini, Novita; Sururoh, Maulidatus; Ulum, Miftahul; Zeini, Irfan; Rizky Septiadi Perdana, Moch.
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 5 No 2 (2025): JPMI - April 2025
Publisher : CV Infinite Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jpmi.3508

Abstract

Kemampuan literasi dan numerasi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari dan perlu dikenalkan sejak dini mulai jenjang Anak Usia Dini (AUD). Namun, kemampuan literasi dan numerasi siswa di PAUD Cahaya Dutam, Bangkalan sangat rendah, sekitar 80% siswa belum mengenal huruf dan angka. Hal ini dikarenakan sarana dan prasarana guna mendukung proses pembelajaran kurang maksimal. Program pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa di PAUD Cahaya Dutam, Bangkalan melalui pendampingan pembelajaran visual. Subjek pengabdian ini adalah siswa Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak-Kanak (TK) di PAUD Cahaya Dutam, Bangkalan. Tahapan pengabdian terdiri dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Indikator keberhasilan dilihat dari ketuntasan belajar secara klasikal, yaitu banyak siswa yang tuntas belajar  dan peningkatan pretest dan postest . Hasil menunjukkan bahwa kemampuan literasi dan numerasi siswa KB dan siswa TK meningkat, karena ketuntasan belajar secara klasikal pada kelas KB dan kelas TK setelah dilakukan pendampingan pembelajaran visual mencapai  dan peningkatan skor pretest dan postest pada kelas KB dan kelas TK . Ini menunjukkan bahwa pembelajaran visual dapat dilakukan oleh guru PAUD Cahaya Dutam, Bangkalan untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa.Kemampuan literasi dan numerasi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari dan perlu dikenalkan sejak dini mulai jenjang Anak Usia Dini (AUD). Namun, kemampuan literasi dan numerasi siswa di PAUD Cahaya Dutam, Bangkalan sangat rendah, sekitar 80% siswa belum mengenal huruf dan angka. Hal ini dikarenakan sarana dan prasarana guna mendukung proses pembelajaran kurang maksimal. Program pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa di PAUD Cahaya Dutam, Bangkalan melalui pendampingan pembelajaran visual. Subjek pengabdian ini adalah siswa Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak-Kanak (TK) di PAUD Cahaya Dutam, Bangkalan. Tahapan pengabdian terdiri dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Indikator keberhasilan dilihat dari ketuntasan belajar secara klasikal, yaitu banyak siswa yang tuntas belajar  dan peningkatan pretest dan postest . Hasil menunjukkan bahwa kemampuan literasi dan numerasi siswa KB dan siswa TK meningkat, karena ketuntasan belajar secara klasikal pada kelas KB dan kelas TK setelah dilakukan pendampingan pembelajaran visual mencapai  dan peningkatan skor pretest dan postest pada kelas KB dan kelas TK . Ini menunjukkan bahwa pembelajaran visual dapat dilakukan oleh guru PAUD Cahaya Dutam, Bangkalan untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa.