Articles
Eliciting Mathematical Thinking of Students through Realistic Mathematics Eucation
Anwar, Lathiful;
Budayasa, I Ketut;
Amin, Siti Maghfirotun;
Haan, Dede de
Journal on Mathematics Education Vol 3, No 1 (2012)
Publisher : Department of Doctoral Program on Mathematics Education, Sriwijaya University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22342/jme.3.1.620.55-70
This paper focuses on an implementation a sequence of instructional activities about addition of fractions that has been developed and implemented in grade four of primary school in Surabaya, Indonesia. The theory of Realistic Mathematics Education (RME) has been applied in the sequence, which aims to assist low attaining learners in supporting students’ thinking in the addition of fractions. Based on the premise that eliciting and addressing learners’ alternative conceptions in mathematics is beneficial in assisting them to improve their understanding, the paper seeks to explore the role that RME plays pertaining to this particular supposition. The paper presents and discusses examples of learners’ responses to contextual problems given to them during the course of the instructional activities. Keywords: Realistic Mathematics Education, mathematical thinking, a sequence of instructional activities DOI: http://dx.doi.org/10.22342/jme.3.1.620.55-70
Literasi Statistik: Siswa SMA dalam Membaca, Menafsirkan, dan Menyimpulkan Data
Hafiyusholeh, Moh.;
Budayasa, I Ketut;
Siswono, Tatag Yuli Eko
Prosiding SI MaNIs (Seminar Nasional Integrasi Matematika dan Nilai-Nilai Islami) Vol 1 No 1 (2017): Prosiding SI MaNIs (Seminar Nasional Integrasi Matematika dan Nilai Islami )
Publisher : Mathematics Department
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (299.379 KB)
Pemahaman terhadap data adalah penting bagi semua lapisan masyarakat, termasuk siswa. Siswa harus memiliki kemampuan dalam memahami data agar mereka mampu bereaksi secara cerdas terhadap informasi kuantitatif di sekitar mereka.Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan bagaimana siswa SMA dalam membaca, menafsirkan dan membuat simpulan dari suatu data. Untuk memperoleh gambaran tersebut, peneliti menetapkan satu siswa perempuan yang mempunyai tingkat kemampuan matematika tinggi sebagai subjek penelitian. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara berbasis tugas yang divalidasi melalui triangulasi waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek perempuan yang berkemampuan matematika tinggi dalam membaca data memulai dengan memperhatikan judul grafik/diagram dan keterangan pada setiap sumbu yang diberikan, subjek menggali informasi langsung dari apa yang tertulis secara eksplisit berdasarkan grafik yang ada, memaknai dan menjelaskan titik-titik dalam grafik sebagai hubungan sumbu x terhadap sumbu y. Dalam menafsirkan dan menyimpulkan data, subjek memperhatikan pola umum dari fluktuasi data dan menggunakan tren data umum untuk memprediksi kemungkinan data yang akan datang dan menentukan nilai kenaikan atau penurunan data berdasarkan nilai rata-ratanya
Profil Berpikir Siswa SMP dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Ditinjau dari Kemampuan Matematika
Isroil, Ahmad;
Budayasa, I Ketut;
Masriyah, Masriyah
JURNAL REVIEW PEMBELAJARAN MATEMATIKA Vol 2 No 2 (2017)
Publisher : UIN Sunan Ampel Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15642/jrpm.2017.2.2.93-105
This study has aims to describe the profile of junior high school studentsâ Thinking in Solving math problems. The subjects of this research are three students of high, medium and low in mathematical ability. Thinking profile of students described as follows: Understanding the problem, students received information by reading problems, then they recalled, processed, and stored information. Devising a plan, students processed, stored, and recalled information. Carrying out the plan, students recalled, processed, and stored information. Looking back, students stored information by performing a repletion of steps looking back.
Membangun Definisi Genetis Kubus Melalui Distorsi dan Manipulasi Objek Spasial
Fiantika, Feny Rita;
Budayasa, I Ketut;
Lukito, Agung
Jurnal Elemen Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Elemen
Publisher : Universitas Hamzanwadi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (250.543 KB)
|
DOI: 10.29408/jel.v3i2.403
Geometry is one of school material subject which close with our daily activities. They used geometry form concept to interior and exterior design. The closeness between geometry content and daily activities encourage author to explore how is spatial thinking elementary student. Two kinds of representations are internal representation and external representation. Representation internal include perception, distortion or abstraction and relationships between objects, external representation reveal the product of thought to image, words, table, concrete object, or mathematic symbols used to understand yourself and others.Transformation is representation component. Transformation needs object to operate it, and representation needs transformation to create representation. Transformation is tool to descript representations.Subject of the research is elementary school students grade 5th, the researcher gives them a problem of geometry object 2 dimensions to 3 dimensions The research findings are the subject be able to construct a genetic definition of the cube by using analogical thinking in the preparation of the definition.
Perkembangan Berpikir Probabilistik Siswa Sekolah Dasar
Sari, Dwi Ivayana;
Budayasa, I Ketut;
Juniati, Dwi
Jurnal Riset Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran Matematika (JRPIPM) Vol 1, No 1 (2017): JRPIPM September 2017 Volume 1 Nomor 1
Publisher : Universitas Negeri Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26740/jrpipm.v1n1.p30-39
Berpikir probabilistik setiap orang berbeda, karena perbedaan budaya mengakibatkan perbedaan pengetahuan probabilistik, sedangkan pengetahun probabilistik mempengaruhi pemikiran probabilistik. Perbedaan berpikir probabilistik siswa berbeda-beda tergantung pada level berpikir probabilistik siswa. Di Indonesia pertumbuhan tingkat berpikir probabilistik siswa sekolah dasar sedikit mendapat perhatian oleh para peneliti. Hal ini karena materi probabilitas dikenalkan pertama kali di tingkat SMP kelas IX. Padahal mengembangkan berpikir probabilistik siswa di tingkat dasar sangat penting sebagai pondasi untuk mempelajari probabilitas di tingkat yang lebih tinggi. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pertumbuhan tingkat berpikir probabilistik siswa sekolah dasar dalam menyelesaikan tugas probabilitas standar dan tugas probabilitas eksperimen. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa leki-laki berkemampuan tinggi dan rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Level berpikir probabilistik siswa sekolah dasar mengalami pertumbuhan setelah diberi tugas probabilitas eksperimen, terutama pada tugas ruang sampel dan probabilitas suatu kejadian. Hal ini karena eksperimen memberikan pengalaman langsung kepada siswa untuk memanipulasi bendabenda yang disediakan dalam menyelesaikan tugas probabilitas. Namun, pada tugas perbandingan probabilitas level berpikir probabilistik siswa tidak mengalami perubahan. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi guru untuk mengajarkan probabilitas di tingkat sekolah dasar dengan memberikan tugas perbandingan probabilitas sebagai langkah awal untuk menggali berpikir probabilistik siswa, terutama pada jenis tugas pemutaran spinner.
THE PROCESS OF STUDENT COGNITION IN CONSTRUCTING MATHEMATICAL CONJECTURE
Astawa, I Wayan Puja;
Budayasa, I Ketut;
Juniati, Dwi
Journal on Mathematics Education Vol 9, No 1 (2018)
Publisher : Department of Doctoral Program on Mathematics Education, Sriwijaya University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (559.049 KB)
|
DOI: 10.22342/jme.9.1.4278.15-26
This research aims to describe the process of student cognition in constructing mathematical conjecture. Many researchers have studied this process but without giving a detailed explanation of how students understand the information to construct a mathematical conjecture. The researchers focus their analysis on how to construct and prove the conjecture. This article discusses the process of student cognition in constructing mathematical conjecture from the very beginning of the process. The process is studied through qualitative research involving six students from the Mathematics Education Department in the Ganesha University of Education. The process of student cognition in constructing mathematical conjecture is grouped into five different stages. The stages consist of understanding the problem, exploring the problem, formulating conjecture, justifying conjecture, and proving conjecture. In addition, details of the process of the students’ cognition in each stage are also discussed.DOI: http://dx.doi.org/10.22342/jme.9.1.4278.15-26
DEVELOPING EXPERIMENT-BASED TEACHING MATERIALS OF FRACTAL GEOMETRY TO UPGRADE STUDENTS’ COMPETENCES
Juniati, Dwi;
Budayasa, I Ketut
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI FEBRUARI 2017, TH. XXXVI, NO. 1
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (2400.603 KB)
|
DOI: 10.21831/cp.v36i1.11660
Abstract: This study was aimed at producing experiment-based teaching materials of fractal geometry in order to improve students’ competence. Development research model proposed by Thiagarajan, Semmel Semmel was adopted. The subjects were mathematics students of Universitas Negeri Surabaya taking Fractal geometry course in 2015/2016 academic year. Teaching materials included lecture books and students’ worksheets containing experiment activities. Experiments were conducted using open source software and measurement tools. Experiment topics comprised spirolateral construction, fractal construction with iterated function system, Fractal dimension calculation methods and their applications. The results of this study showed that the teaching materials were valid, practical and effective.PENGEMBANGAN BAHAN AJAR GEOMETRI FRAKTAL BERBASIS EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWAAbstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar geometri fraktal yang berbasis eksperimen untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa. Jenis penelitian adalah penelitian pengembangan. Model pengembangan yang digunakan adalah model Thiagarajan, Semmel, Semmel. Subjek penelitian adalah mahasiswa matematika Universitas Negeri Surabaya yang memprogram geometri fraktal. Bahan ajar yang dihasilkan adalah buku dan lembar kerja mahasiswa yang berbasis eksperimen. Kegiatan eksperimen yang dirancang berbasis data yang dijumpai di lapangan dan penggunaan teknologi multimedia yang berupa bermacam software dan penggunaan alat untuk pengukuran. Topik eksperimen yang diberikan adalah pembentukan spirolateral, pembentukan fraktal dengan menggunakan objek geometri klasik,pembentukan fraktal dengan sistem Lindenmayer, pembentukan Fraktal dengan sistem fungsi teriterasi,penghitungan dimensi fraktal dan aplikasinya. Teknik pengumpulan data lewat angket dan pengamatan;data dianalisis secara kualitatif dan teknik statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan ajar yang dihasilkan memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif.Kata Kunci: Geometri Fraktal, pembelajaran berbasis eksperimen, pengembangan bahan ajar
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MEDIA ANIMASI BERBASIS FLASH PADA MATERI KUBUS DAN BALOK
Sari, Ria Fibriana;
Budayasa, I Ketut;
Lukito, Agung
MAJAMATH: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 3 No 1 (2020): Vol. 3 No. 1 Maret 2020
Publisher : Prodi Pendidikan matematika Universitas Islam Majapahit (UNIM), Mojokerto, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (757.042 KB)
|
DOI: 10.36815/majamath.v3i1.583
This research is triggered by low students learning outcomes in cube and cuboid material. It was occured because teacher was dominating learning activities. As a resuly, an alternatif learning activities based on flash based animation media. This research is a development of research. The purpose of this research is to produce the direct learning based on Macromedia Flash device which can improve student learning outcomes in class VIII on the topic cube and cuboid. Development of a learning device performed using 4-D models (model Thiagarajan et al). Learning device produced in the form of: (1) Lesson Plan (RPP), (2) Introductional Media Based on Macromedia Flash, (3)Student Worksheet (LKS), and (4) Learning Outcomes (THB).Based on the results of the test device, obtained by the direct learning based on Macromedia Flash have been valid according to the validator and qualified: (1) the ability to manage the learning criteria of good teachers, (2) the activity of students active in the learning process, (3) Classical learning completeness reached, (4) students response positive a learning component, (5) the learning outcomes test meet the criteria for a valid, reliable, and sensitive. Thus, it can be concluded that problem based learning was effective.
Perkembangan Berpikir Probabilistik Siswa Sekolah Dasar
Sari, Dwi Ivayana;
Budayasa, I Ketut;
Juniati, Dwi
Jurnal Riset Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran Matematika (JRPIPM) Vol 1, No 1 (2017): JRPIPM September 2017 Volume 1 Nomor 1
Publisher : Universitas Negeri Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26740/jrpipm.v1n1.p30-39
Berpikir probabilistik setiap orang berbeda, karena perbedaan budaya mengakibatkan perbedaan pengetahuan probabilistik, sedangkan pengetahun probabilistik mempengaruhi pemikiran probabilistik. Perbedaan berpikir probabilistik siswa berbeda-beda tergantung pada level berpikir probabilistik siswa. Di Indonesia pertumbuhan tingkat berpikir probabilistik siswa sekolah dasar sedikit mendapat perhatian oleh para peneliti. Hal ini karena materi probabilitas dikenalkan pertama kali di tingkat SMP kelas IX. Padahal mengembangkan berpikir probabilistik siswa di tingkat dasar sangat penting sebagai pondasi untuk mempelajari probabilitas di tingkat yang lebih tinggi. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pertumbuhan tingkat berpikir probabilistik siswa sekolah dasar dalam menyelesaikan tugas probabilitas standar dan tugas probabilitas eksperimen. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa leki-laki berkemampuan tinggi dan rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Level berpikir probabilistik siswa sekolah dasar mengalami pertumbuhan setelah diberi tugas probabilitas eksperimen, terutama pada tugas ruang sampel dan probabilitas suatu kejadian. Hal ini karena eksperimen memberikan pengalaman langsung kepada siswa untuk memanipulasi bendabenda yang disediakan dalam menyelesaikan tugas probabilitas. Namun, pada tugas perbandingan probabilitas level berpikir probabilistik siswa tidak mengalami perubahan. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi guru untuk mengajarkan probabilitas di tingkat sekolah dasar dengan memberikan tugas perbandingan probabilitas sebagai langkah awal untuk menggali berpikir probabilistik siswa, terutama pada jenis tugas pemutaran spinner.
Mengidentifikasi Pemahaman Mahasiswa Pada Konsep Limit Fungsi
Saleh, Saleh;
Budayasa, I Ketut;
Lukito, Agung
Jurnal Pembelajaran Berpikir Matematika (Journal of Mathematics Thinking Learning) Vol 2, No 1 (2017): Terbitan tahun kedua
Publisher : Universitas Halu Oleo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33772/jpbm.v2i1.22296
Konsep limit fungsi merupakan dasar dalam belajar matematika tingkat lanjut seperti konsep kalkulus dan analisis diantaranya pada materi differensial, integral, kontinuitas, sifat konvergen dan divergen sebuah barisan dan deret, karena itu kemampuan mahasiswa dalam memahami konsep limit fungsi menjadi hal yang sangat penting agar tidak mendapat kesulitan dalam belajar matematika yang saling terkait. Halinimenjadialasanmengapa pemahaman mahasiswayanglengkapterhadapkonsep limit fungsi menjadisesuatuyangsangatpenting. Pemahamanyangdimaksudberkaitan dengankemampuanmahasiswa dalam: (1) merepresentasikan suatu informasi/masalah ke dalam bentuk limit fungsi; (2) menuliskan dan menjelaskan definisi limit fungsi; (3) mengidentifikasi, menjelaskan dan mengaitkan unsur-unsur yang membangun konsep limit fungsi; (4) menemukan/memberikan contoh fungsi yang mempunyai limit atau tidak di suatu titik tertentu beserta alasannya (5) mengevaluasi suatu algoritma atau prosedur penghitungan limit fungsi; dan (6) menerapkan prinsip limit fungsi; dan bukti eksistensi limit suatu fungsi.