Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Construction and Material Journal

ANALISIS PERHITUNGAN DAN PERBANDINGAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN (BOK) MEDIUM BUS TYPE J 05 123 CC DENGAN BIG BUS TYPE J 08 E – UF (Koridor 1 Pakupatan – Serang Timur – Serang Barat) Rahmawati, Roselina
Construction and Material Journal Vol 1, No 2 (2019): Construction and Material Journal Vol. 1 No. 2 Juli 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Angkutan umum antar kota dalam propinsi adalah salah satu dari banyak jenis transportasi umum yang digunakan mengangkut penumpang dari satu kota ke kota lain di dalam sebuah provinsi. Transportasi ini merupakan urat nadi kehidupan berbangsa dan bernegara, yang mempunyai fungsi sebagai penggerak dan penunjang pembangunan serta sistem yang terdiri dari sarana dan prasarana, yang didukung oleh tata laksana dan sumber daya manusia membentuk jaringan prasarana dan jaringan pelayanan. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder kemudian dianalisis dengan metode dari literatur, jurnal, dan penelitian terdahulu yang terkait dengan biaya operasi kendaraan. Biaya operasi kendaraan dibagi atas menjadi 3 kelompok yaitu biaya tetap (fixed cost), biaya tidak tetap (running cost), biaya overhead. Hasilnya menunjukkan bahwa biaya operasional setiap kendaraan bervariasi sesuai dengan tipe kendaraan yang digunakan. Biaya operasional kendaraan di di Cilegon, Serang, Pandeglang, dan Rangkasbitung (koridor 1 Pakupatan – Serang Timur – Serang Barat) untuk medium bus tipe J 05 123 cc adalah Rp. 8.577/ Km dan untuk bus besar tipe J 08 E – UF adalah Rp. 9.817/Km. Hasil analisis dari segi perawatan bus bus medium tipe J 05 123 CC lebih besar dari bus besar tipe J 08 E – UF.Kata kunci: BOK, Angkutan umum, Kota Serang
ANALISIS PERHITUNGAN DAN PERBANDINGAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN (BOK) MEDIUM BUS TYPE J 05 123 CC DENGAN BIG BUS TYPE J 08 E – UF (Koridor 1 Pakupatan – Serang Timur – Serang Barat) Roselina Rahmawati
Construction and Material Journal Vol. 1 No. 2 (2019): Construction and Material Journal Vol. 1 No. 2 Juli 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/cmj.v1i2.1472

Abstract

Angkutan umum antar kota dalam propinsi adalah salah satu dari banyak jenis transportasi umum yang digunakan mengangkut penumpang dari satu kota ke kota lain di dalam sebuah provinsi. Transportasi ini merupakan urat nadi kehidupan berbangsa dan bernegara, yang mempunyai fungsi sebagai penggerak dan penunjang pembangunan serta sistem yang terdiri dari sarana dan prasarana, yang didukung oleh tata laksana dan sumber daya manusia membentuk jaringan prasarana dan jaringan pelayanan. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder kemudian dianalisis dengan metode dari literatur, jurnal, dan penelitian terdahulu yang terkait dengan biaya operasi kendaraan. Biaya operasi kendaraan dibagi atas menjadi 3 kelompok yaitu biaya tetap (fixed cost), biaya tidak tetap (running cost), biaya overhead. Hasilnya menunjukkan bahwa biaya operasional setiap kendaraan bervariasi sesuai dengan tipe kendaraan yang digunakan. Biaya operasional kendaraan di di Cilegon, Serang, Pandeglang, dan Rangkasbitung (koridor 1 Pakupatan – Serang Timur – Serang Barat) untuk medium bus tipe J 05 123 cc adalah Rp. 8.577/ Km dan untuk bus besar tipe J 08 E – UF adalah Rp. 9.817/Km. Hasil analisis dari segi perawatan bus bus medium tipe J 05 123 CC lebih besar dari bus besar tipe J 08 E – UF.Kata kunci: BOK, Angkutan umum, Kota Serang
ANALISIS PERBANDINGAN HEADWAY DAN METODE PEMBAYARAN PADA JAKARTA MASS RAPID TRANSIT (MRT JAKARTA) DAN SINGAPORE MASS RAPID TRANSIT (MRT SINGAPURA) Rahmawati, Roselina; Fatmawati, Leily; Mukhlisin, M.; Wicaksono, Teguh Mulyo; Megantoro, Alam; Setioko, Rafi; H, M. Luqmanul
Construction and Material Journal Vol. 6 No. 1 (2024): Construction and Material Journal Vol. 6 No. 1 Maret 2024
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/cmj.v6i1.6514

Abstract

The global population growth increased by 0.88% at the end of 2022 compared to the previous year. Jakarta and Singapore, as two densely populated areas in Southeast Asia, need to pay extra attention to the need for infrastructure, including adequate transportation systems. One of the prominent transportation modes in both regions is Mass Rapid Transit (MRT). MRT is an urban rail-based transportation mode aimed at providing regular and sustainable public services. The MRT system excels in capacity, speed, and reliability compared to other transportation modes, as it operates on fully separated tracks. Despite both regions having MRT systems, there are differences in several aspects. This research is conducted using a qualitative method, applying techniques such as the analysis of literature. The differing aspects between the Jakarta MRT and the Singapore MRT are headway (time between trains) and payment methods. The Singapore MRT has a smaller headway compared to the Jakarta MRT. The shorter the time, the better the service. In terms of payment methods, the Singapore MRT predominantly implements a cardless payment system, in contrast to the Jakarta MRT. The Jakarta MRT still offers the purchase of Single Trip Tickets and Multi Trip Tickets.
STUDI KOMPARATIF HEADWAY DAN METODE PEMBAYARAN PADA MRT JAKARTA JALUR LINTAS UTARA – SELATAN DAN MRT BANGKOK JALUR BIRU Rahmawati, Roselina; Rahman, Yusuf Noufal; Hidayati, Alfiyana; Khozinunniam, Khozinunniam; Atmaja, Ilman
Construction and Material Journal Vol. 7 No. 1 (2025): Construction and Material Journal Vol. 7 No. 1 Mei 2025
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/cmj.v7i1.7290

Abstract

The ongoing process of increasing urbanization has resulted in substantial growth in the urban population—a phenomenon that is particularly evident in major cities such as Jakarta and Bangkok, which have the largest populations in Southeast Asia. The rapid population growth in these cities has created a pressing need for efficient transportation systems. The MRT (Integrated Transportation Mode) is poised to address these challenges by enhancing mobility. This study undertakes a comparative analysis of the operational performance of the Jakarta MRT and the Bangkok MRT, with a particular focus on headway and payment methods. The research method employed was descriptive quantitative with a comparative approach, wherein data was obtained through a literature study and documentation from secondary sources, including official reports and previous research. The main variables compared were headway, which shows how well the service is working, and payment method, which shows how easy it is for passengers to make transactions. The results of the study indicate that the Bangkok MRT exhibits shorter headways compared to the Jakarta MRT. The temporal compression of the service interval is indicative of its efficacy. In terms of payment methods, the Bangkok MRT's flexibility in offering various options provides a clear advantage in terms of convenience for foreign users, while the Jakarta MRT continues to prioritize the convenience of local users.