Abstrak: Keuntungan yang diperoleh kontraktor berasal dari kecakapannya mengestimasi biaya, sehingga diperlukanpengawasan untuk mengefisiensikan biaya pekerjaan.Maka pemerintah menjadikan analisa SNI sebagai standar untukmengefisiensikan biaya yang dilokasikan.Adapun permasalahan yang dibahas yaitu selisih persentase estimasi biayaantara metode SNI dan kontraktor serta faktor perbedaan dan persamaaan kedua metode tersebut.Dalam penelitian ini,penulis mengangkat kasus pekerjaan perkerasan aspal di Proyek Pembangunan Jembatan Air Genting Desa PumuKecamatan Tanjung Sakti. Berdasarkan perhitungan diperoleh selisih estimasi biaya pekerjaan perkerasan aspal antarametode SNI dan kontraktor sebesar Rp. 60,309,819.98 atau 7,07 %, dimana estimasi biaya metode SNI lebih besar darimetode kontraktor. Perbedaan estimasi biaya disebabkan perbedaan indeks tenaga, bahan dan peralatan yangdigunakan sedangkan persamaannya yaitu penggunaan harga satuan tenaga, bahan dan peralatan dari Dinas PUKabupaten Lahat tahun 2014.Kata kunci: estimasi biaya, metode sni, metode kontraktor