Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

STUDY OF READINESS FOR IMPLEMENTATION OF INTEGRATED STUNTING REDUCTION INTERVENTIONS IN KLOJEN DISTRICT, MALANG CITY Fitria Dhenok Palupi; Indri Hapsari; Ibnu Fajar; Nurul Hakimah; Tapriadi Tapriadi; Juin Hadisuyitno; Siti Rahayu Nadhiroh
Media Gizi Indonesia Vol. 17 No. 1SP (2022): Media Gizi Indonesia (National Nutrition Journal) Special Issue: Internation
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mgi.v17i1SP.230-238

Abstract

be implemented by all policymakers. One of the strategic issues in accelerating stunting reduction in Indonesia is strengthening and increasing institutional capacity in reducing stunting. It is necessary to maintain regulations to ensure the implementation of stunting prevention and control efforts in the regions, and increase knowledge, and community participation. Objective: This study aims to determine the readiness to implement an integrated stunting reduction intervention through the DESA EMAS program at the stunting locus in Klojen District. Research method: This study uses a descriptive study method which was carried out in September – October 2022. The target of the study is regional apparatus organizations at the sub-district level at three stunting in Klojen District. Data collecting in the form of interviews with guided questions related to commitment, supporting factors, inhibiting factors, and sub-district programs. Data analysis was done descriptively in the form of textual. Results: The readiness to implement an integrated stunting reduction intervention through Desa Emas Program can be seen from the commitment of the three loci to stunting handling, cross-sectoral collaboration, and the availability of human resources capable of making three program (DASHAT, Budikdamber and urban farming). Commitment to human resources through the involvement of sub-district officials, sub-district health workers, assistant staff for stunting activities, health development cadres, POSYANDU cadres, and PAUD teachers. Conclusion: The three sub-districts in Klojen District have made efforts to implement stunting management commitments through available resources and limited funding. Keywords: stunting, commitment, Klojen District, Malang City
The Dual Role of Early Childhood Teachers as Health Cadres in Reducing Stunting: - Nurul Hakimah; Indri Hapsari; Fitria Dhenok Palupi; Juin Hadisuyitno; Ibnu Fajar; Tapriadi; Nandia Firsty Dhorta; Siti Rahayu Nadhiroh
Media Gizi Indonesia Vol. 17 No. 1SP (2022): Media Gizi Indonesia (National Nutrition Journal) Special Issue: Internation
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mgi.v17i1SP.244-249

Abstract

Background: The role of early childhood education teachers (PAUD) is getting bigger in areas related to child nutrition and become potential contributors in improving and reducing stunting cases in children under five. The purpose of this study is how to promote health through the right food for PAUD-aged children. The role of PAUD teachers as well as health cadres is to become best practice in efforts to reduce stunting in the Malang City, Indonesia. Methods: This research is an analytic observational cross sectional design, using 150 PAUD teachers as well as health cadres who carry out best practice efforts to reduce stunting through evidence-based in-depth interviews. Results: The best practices that have been implemented are : the number of PAUD-age children who receive PMT directly; the ease of delivery of health promotion to the community, especially parents or child caretakers; higher community compliance; and a significant increase in children's weight and height. The impact and output of the dual role of PAUD teachers as health cadres in reducing stunting is more effective. Conclusion: This dual role of early childhood teachers as health cadres needs to be appreciated, defined, and rewarded by national authorities, based on local needs, and programmed according to policy-based evidence, such as in the formation of the Team for the Acceleration of Stunting Reduction (TPPS).
Pengaruh Pelatihan Gizi Berbasis Komunikasi Perubahan Perilaku terhadap Pengetahuan Gizi Tim Pendamping Keluarga di Lokus Stunting Kota Malang Hapsari, Indri; Palupi, Fitria Dhenok; Hakimah, Nurul; Hadisuyitno, Juin; Fajar, Ibnu; tapriadi, tapriadi; pratiwi, zahra anggita
NUTRITURE JOURNAL Vol. 3 No. 1 (2024): Nutriture Journal
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/nj.v3i1.4394

Abstract

Pendahuluan: Stunting merupakan masalah gizi pada anak terutama dibawah usia lima tahun (balita). Salah satu pilar Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting adalah Kampanye nasional dan komunikasi perubahan perilaku (Pilar 2). Komunikasi perubahan perilaku di level desa melibatkan Tim Pendamping Keluarga yang merupakan ujung tombak untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat sehingga memicu adopsi perilaku positif untuk mencegah stunting terutama di periode 1000 HPK. Partisipasi aktif dalam Pelatihan Gizi Berbasis Komunikasi Perubahan Perilaku dapat meningkatkan kapasitas Tim Pendamping Keluarga (TPK) sebagai konselor Stunting. Tujuan : Mengevaluasi perubahan pengetahuan gizi pada tim pendamping keluarga setelah melakukan pelatihan gizi berbasis komunikasi perubahan perilaku (Behaviour Change Communication). Metode Penelitian : Penelitian dilakukan pada bulan September – Desember 2022 pada 10 lokus stunting di Kota Malang, Provinsi Jawa Timur. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan desain quasi experiment. Sampel adalah semua tim pendamping keluarga yang terdiri dari kader KB dan kader posyandu pada 10 lokus stunting kota malang sejumlah 118 orang. Model pelatihan gizi ini menggunakan pembelajaran dalam bentuk focus grup discussion. Analisis statistik menggunakan uji t-test untuk data tingkat pengetahuan dan uji Mc Necmar untuk analisis jawaban benar tiap pertanyaan. Hasil Penelitian : Proporsi jawaban benar dari 8 pertanyaan meningkat signifikan setelah pelatihan (p<0.05) dan ada 2 pertanyaan terkait penyimpanan ASI dan kelancaran ASI yang belum meningkat secara signifikan (p>0.05). Rata-rata skor pengetahuan gizi sebelum pelatihan sebesar 50.42 ± 15.1 66.6 ± 17.79. Pada akhir pelatihan skor pengetahuan gizi meningkat secara signifikan p = 0,0001 dengan peningkatan 16.6. Proporsi peserta dengan pengetahuan gizi kategori tinggi meningkat dari 5.1% menjadi 33.9% dan kategori rendah menurun dari 32.2% menjadi 11%. Kesimpulan : Model edukasi berbasis komunikasi perubahan perilaku dapat meningkatkan pengetahuan gizi secara signifikan, sehingga dapat diaplikasikan untuk pendekatan penanganan stunting secara individu.
Edukasi gizi dan pengenalan Stik BAYORLE sebagai PMT berbasis pangan lokal untuk pencegahan stunting pada balita Hasanah, Isniatul; Qirani, Salsabila Rulita Sashi; Hapsari, Indri
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.33483

Abstract

Abstrak Stunting masih menjadi masalah gizi serius di Indonesia, termasuk di Kelurahan Mulyorejo. Yang ditetapkan sebagai wilayah prioritas penanganan stunting di Kota Malang. Upaya pencegahan dilakukan melalui pemberian makanan tambahan (PMT) berbasis pangan lokal, salah satunya adalah stik BAYORLE (bayam, wortel, lele) yang kaya protein, zat besi, dan vitamin. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan memperkenalkan dan mengevaluasi tingkat kesukaan masyarakat terhadap terhadap stik BAYORLE sebagai alternatif PMT bergizi untuk mendukung pertumbuhan balita secara optimal serta meningkatkan kemandirian pangan keluarga. Kegiatan Pengabmas dilakukan melalui tiga tahap yaitu perencanaan, pembuatan media edukasi poster, dan pelaksanaan di tiga Posyandu Kelurahan Mulyorejo. Rangkaian pelaksanaan kegiatan meliputi pembuatan stik BAYORLE dan produk pembanding (bola nori), uji kesukaan ibu balita dengan formulir hedonik sederhana, serta serta edukasi gizi melalui media poster. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa stik BAYORLE lebih disukai panelis dibandingkan bola nori pada aspek rasa, aroma, warna, dan tekstur. Produk ini berpotensi dikembangkan sebagai PMT berbasis pangan lokal untuk mendukung pencegahan stunting. Disarankan adanya pengembangan formulasi, variasi bentuk, serta edukasi berkelanjutan kepada kader dan ibu balita agar pemanfaatan pangan lokal semakin optimal. Kata kunci: stunting; Pemberian Makan Tambahan (PMT); pangan lokal. Abstract Stunting remains a major nutritional issue in Indonesia, including in Mulyorejo Village, a priority area for stunting management in Malang City. One prevention effort is providing supplementary feeding (PMT) from local food sources, such as BAYORLE sticks (spinach, carrots, and catfish) which are rich in protein, iron, and vitamins. This community service program aimed to introduce BAYORLE sticks and assess community preference as a nutritious PMT alternative to support toddler growth and strengthen family food independence. Activities were conducted in three stages: planning, preparation of educational poster media, and implementation in three Posyandu (Integrated Health Posts). Implementation included producing BAYORLE sticks and a comparison product (nori balls), testing maternal preferences using a simple hedonic scale, and delivering nutrition education through posters. Results showed BAYORLE sticks were more preferred than nori balls in terms of taste, aroma, color, and texture. This indicates their potential for development as a local food-based PMT to help prevent stunting. Future efforts should focus on improving formulations, creating product variations, and providing continuous education for health cadres and mothers to optimize local food utilization. Keywords: stunting; Supplementary Feeding (PMT); local food.
REDI (Rekan Diabetisi): Model Pendampingan Diabetisi dalam Mencapai Target Glikemik di Kelurahan Mulyorejo Kota Malang Dwipajati, Dwipajati; Diah, Maria; Hapsari, Indri; Komalyna, I Nengah Tanu; Shanti, Karina Muthia
Jurnal SOLMA Vol. 14 No. 3 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v14i3.19914

Abstract

Pendahuluan: Angka kejadian diabetes melitus mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa dekade terakhir, termasuk di Indonesia. Mayoritas diabetisi mengalami kesulitan dalam menerapkan pilar penatalaksanaan diabetes melitus, serta merasakan jenuh ketika target glikemik belum tercapai. Studi ini bertujuan untuk meningkatkan literasi dan kemampuan diabetesi dalam menerapkan 5 pilar pengendalian diabetes melitus. Metode: Ceramah dan praktik. Hasil: Adanya peningkatan nilai pengetahuan secara signifikan sebanyak 13,34 poin pada kader posyandu lansia setelah diberi edukasi (p=0,006). Diabetesi juga mengalami peningkatan pengetahuan signifikan pada penyuluhan pertama dan kedua (p=0,023; p<0,001). Kadar gula darah GDP dan GD2JPP diabetesi mengalami penurunan setelah proses pendampingan, namun tidak berbeda secara signifikan (p=0,363; p=0,567). Kesimpulan: Program ini berhasil meningkatkan pengetahuan masyarakat. Kegiatan perlu dilakukan secara berkala agar dalam jangka waktu yang lebih panjang, sehingga dapat mendukung perubahan perilaku yang memengaruhi nilai antropometri dan biokimia.