Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

PENERAPAN POSISI DUDUK BERSANDAR KE DEPAN DAN RELAKSASI SENTUHAN UNTUK MENURUNKAN INTENSITAS NYERI INPARTU KALA I FASE LATEN IBU PRIMIGRAVIDA (Studi kasus pada Ny “L” di BPM “W” Kecamatan Wagir Kabupaten Malang) Mega Anita Wulandari; Sudarti .; Anik Sri Purwanti
Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti Vol. 4 No. 1 (2016)
Publisher : Institut Teknologi, Sains, dan Kesehatan RS dr. Soepraoen Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK PendahulanNyeri persalinan disebabkan adanya kontraksi uterus yang mengakibatkan dilatasi dan penipisan serviks dan iskemia pada uterus. Nyeri yang dirasakan ibu adalah nyeri somatik yang dirasakan pada daerah perineum akibat peregangan pada jaringan perineum, tarikanperitoneum dan daerah uteroservikal saat kontraksi yang dapat mengakibatkan kelelahan pada saat mengejan. Puncak nyeri persalinan terdapat pada kala I fase aktif. Untuk mengurangi nyeri persalinan dapat diberikan terapi non farmakologis yaitu perubahan posisi ibu duduk bersandar ke depan dan relaksasi sentuhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek posisi duduk bersandar kedepan dan relaksasi sentuhan untuk menurunkan intensitas nyeri inpartu kala I fase laten pada ibu primigravida. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif observasional dengan pendekatan studi kasus.Subyek penelitian 1 orang yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian dilakukan dengan observasi intensitas nyeri inpartu pada kala I fase laten ibu primigravida dengan penerapan posisi duduk bersandar ke depan dan relaksasi sentuhan. Pengumpulan data menggunakan lembar wawancara, pengkajian, observasi, patograf, SOP dan dokumentasi.Hasil penelitian intensitas nyeri inpartu pada subyek penelitian mengalami penurunan.Terbukti bahwa perubahan posisi dan sentuhan dapat menurunkan intensitas nyeri inpartu kala I yang mengalami nyeri sedang.Diskusi Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tambahan pada ibu inpartu yang mengalami nyeri pada kala I karena perubahan posisi dan relaksasi dapat menurunkan intensitas nyeri persalinan. Kata Kunci: Nyeri persalinan, Posisi duduk sentuhan
Pengaruh Baby Massage dan Gym Terhadap Perkembangan Motorik Bayi Usia 3-6 Bulan Ren Retnaningsih; Anik Sri Purwanti
Proceedings Series on Health & Medical Sciences Vol. 4 (2023): Proceedings of the Midwifery Conference on Collaborative Maternity Care (DYNAMIC)
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pshms.v4i.572

Abstract

Perumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat secara akan memiliki kesesuaian dengan usia pada tahap tumbuh kembangnya. Perkembangan pada anak terdiri dari keterampilan motorik (kasar dan halus), keterampilan sosial pribadi dan keterampilan bahasa. Baby massage merupakan tindakan untuk merangsang perkembangan bayi dengan cara penggabungan efek baby massage dan baby gym. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh baby massage and gym terhadap perkembangan motorik kasar baik kasar maupun halus pada bayi usia 3-6 bulan. Metode penelitian pre-experimental design dengan pendekatan one-group pretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah bayi 3-6 bulan yang tinggal di Desa Dawuhan Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang yang dibawa ke Chilla Homecare. Besar sampel sebanyak 20 responden yang diambil dengan teknik purposive sampel. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi dan Denver II. Hasil penelitian menunjukkan perbandingan bayi saat sebelum dan sesudah diberi perlakuan baby massage dan gym yaitu terjadi peningkatan pada kategori advance sebanyak 1 bayi (5%) dan meningkat pada kategori normal sebanyak 3 bayi (15%). Hasil uji wilcoxon menunjukkan nilai sig. 0,025 (< 0.05), sehingga disimpulkan ada pengaruh baby massage dan gym terhadap perkembangan motorik bayi usia 3-6 bulan. Diharapkan peran dari tenaga kesehatan dapat mengembangkan promosi dan edukasi tentang pijat bayi dan gym kepada masyarakat khususnya orang tua untuk meningkatkan perkembangan motorik bayi.
PENGARUH PEMBERIAN TERAPI AKUPRESUR LI 4,LI 20 dan ST 40 TERHADAP LAMANYA BATUK PILEK PADA BALITA USIA 1- 4 TAHUN DI PUSKESMAS ARJOWINANGUN KOTA MALANG Mila Krisnawati; Anik Sri Purwanti; Raden Maria Veronika Widiatripalupi
Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti Vol. 11 No. 01 (2023): Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti
Publisher : Institut Teknologi, Sains, dan Kesehatan RS.DR. Soepraoen Kesdam V/BRW

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47794/jkhws.v11i01.474

Abstract

Pendahuluan: Pijatan Akupresur LI 4,LI 20 dan ST40 yang dilakukan dengan benar pada titik titik batuk pilek akan membuat relaksasi otot, termasuk organ paru pun ikut menjadi releksasi dan pendistribusian darah menjadi lebih lancar dengan tujuan supaya penyembuhan batuk pilek menjadi lebih cepat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh Akupresur terhadap lamanya batuk pilek pada balita. Metode: Instrumen dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Metode penelitian yang digunakan adalah Pre Eksperimen dengan pendekatan one group pretest-posttest design. Teknik sampling menggunakan teknik sampling Purposive Sampling dengan responden sebanyak 24 responden. Hasil: Hasil penelitian Lamanya batuk pilek pada balita usia 1-4 tahun sebelum diberikan terapi akupresur LI4, LI 20, dan ST 40 di Puskesmas Arjowinangun Kota Malang dalam kategori sedang. Lamanya batuk pilek pada balita usia 1-4 tahun sesudah diberikan terapi akupresur LI4, LI 20, dan ST 40 di Puskesmas Arjowinangun Kota Malang dalam kategori sembuh. Berdasarkan uji Wilcoxon menunjukkan bahwa tingkat sig.(2-tailed) diketahui sebesar 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian terapi akupresur LI4, LI 20, dan ST 40 terhadap lamanya batuk pilek pada balita usia 1-4 Tahun. Kesimpulan: Sehingga dapat disimpulkan bahwa Diharapkan ibu atau pendamping bayi memiliki pengetahuan tentang terapi akupresur dan mengetahui penanganan pada balita yang mengalami batuk pilek.
Pemberian Air Rebusan Kacang Hijau (Phaseolus radiatus) dan Daun Adas (Foeniculum vulgare) Pada Ibu Menyusui Terhadap Berat Badan Bayi Usia 0-6 Bulan Anik Sri Purwanti
Oksitosin : Jurnal Ilmiah Kebidanan Vol. 10 No. 2 (2023): OKSITOSIN : Jurnal Ilmiah Kebidanan
Publisher : Prodi D III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35316/oksitosin.v10i2.1909

Abstract

Mother's Milk (ASI) is the main source of nutrition for babies. Unfortunately many mothers choose formula milk instead. The diet of breastfeeding mothers indirectly affects the composition and production of breast milk. Malnutrition not only interferes with the physical condition of the mother but also reduces the quantity and quality of breast milk. Drinking water infused with fennel seeds and mung beans is said to be effective in counteracting this. We wanted to study whether feeding mothers green bean (Phaseolus radiatus) and fennel (Foeniculum vulgare) water had an impact on the birth weight of their babies between the ages of 0 and 6 months. Researchers used a pre-experimental approach and sampling method aiming to recruit 17 breastfeeding mothers with infants between the ages of 0 and 6 months. Statistics show a significant difference (p 0.000) using the Paired T-Test in SPSS. Mung bean water (Phaseolus radiatus) and fennel leaves (Foeniculum vulgare) given to breastfeeding mothers had an effect on the weight of newborns between the ages of 0 and 6 months, and this effect was statistically significant (p 0.000). Breastfeeding women are advised to drink a mixture of mung bean water and fennel leaves to help regulate milk production and ensure that the baby's weight gain stays within a healthy range.
PENGARUH AKUPRESUR TITIK EAR SHENMEN (HT7) TERHADAP KUALITAS TIDUR BAYI USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MAYANGAN KOTA PROBOLINGGO Anik Sri Purwanti; Rizka Adenanthera Putri Sugianto; Anik Purwati
Health Sciences Journal Vol 7, No 2 (2023): Health Science Journal
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/hsj.v7i2.2304

Abstract

Bayi ialah masa-masa emas dalam bertumbuh kembang. Satu diantara aspek yang berdampak pada pertumbuh kembangan bayi ialah istirahat dan tidur. Aspek yang berdampak pada kualitas tidur bayi, ialah nutrisi, lingkungan, latihan fisik, dan penyakit lain. Penelitian uji wilcoxon dengan pengisian kuisoner SDSC pre test dan post test dilakukan di Wilayah kerja Puskesmas Mayangan, dengan jumlah populasi 43 bayi dan sampel 33 bayi. Pengambilan sampel pre test dengan kuisoner SDSC didapatkan 15 bayi mengalami kualitas tidur kurang dan 18 bayi mengalami kualitas tidur cukup, Pengambilan sampel post test dengan kuisoner SDSC didapatkan 24 bayi mengalami kualitas tidur baik dan 8 bayi mengalami kualitas tidur cukup dan 1 bayi mengalami kualitas tidur kurang. Analisa uji wilcoxon dengan SPSS didapatkan p-value = 0,000 0,05 sehingga ada pengaruh pemberian akurepsur titik ear shenme. Hasil penelitian mendukung gagasan bahwa akupresur   dapat   meningkatkan sejumlah substansi yang memiliki pengaruh pada   otak,   seperti   serotonin melalui   signal   yang   cukup   kompleks diteruskan    ke    otak sehingga dapat meningkatkan kondisi relaksasi dan tidur dan memiliki pengaruh terhadap kualitas tidur pada bayi usia 6-12 bulan di wilayah kerja puskesmas mayangan kota probolinggo
Pengaruh Pediatric Massage Therapy dengan Commond Cold pada Bayi Usia 6-12 Bulan di PMB Elisa. F Nisak Karangploso Kab Malang Siti Munawaroh; Reny Retnaningsih; Anik Sri Purwanti
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 6 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i6.5362

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh Pediatric Massage Therapy terhadap commond cold pada bayi usia 6-12 bulan  di PMB Elisa F. Nisak Karangploso. Bayi pada usia ini sangat rentan terkena penyakit, termasuk commond cold. Pengobatan alternatif seperti terapi pijat pediatrik dapat menjadi solusi yang efektif untuk meredakan gejala dan meningkatkan kesejahteraan bayi. Penelitian menggunakan desain pre eksperimental dengan pendekatan pretest-posttest design. Data dikumpulkan melalui observasi menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pediatric Massage Therapy memiliki pengaruh signifikan terhadap bayi usia 6-12 bulan dengan commond cold. Terapi ini efektif dalam mengurangi gejala commond cold, seperti batuk, hidung tersumbat, demam, serta meningkatkan nafsu makan dan tidur bayi. Namun, perlu diperhatikan bahwa hasil penelitian ini didasarkan pada konteks spesifik di PMB Elisa F. Nisak Karangploso, sehingga generalisasi ke populasi yang lebih luas perlu dilakukan dengan hati-hati. Penelitian ini memberikan pemahaman awal tentang potensi pengaruh positif Pediatric Massage Therapy dalam pengobatan commond cold pada bayi usia 6-12 bulan. Namun, disarankan untuk melanjutkan penelitian dengan sampel yang lebih besar dan melibatkan lokasi atau institusi lain untuk memvalidasi temuan ini secara lebih luas.
PEMBERIAN JUS WORTEL BERPENGARUH TERHADAP TEKANAN DARAH PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN PREECLAMPSIA RINGAN Raden Maria Maria Veronika Widiatrilup; Anik Sri Purwanti
JPK : Jurnal Penelitian Kesehatan Vol. 8 No. 2 (2018): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Katolik St. Vincentius a Paulo Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54040/jpk.v8i2.79

Abstract

Masalah hipertensi dalam kehamilan atau biasa disebut preeclampsia merupakan 5-15 % penyebab morbiditas dan mortalitas pada ibu bersalin. Salah satu alternative untuk menurunkan tekanan darah dengan memanfatkan wortel. Wortel yang mengandung kalium dan betakaroten dapat menetralisir radikal bebas sehingga tekanan darah dapat normal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jus wortel terhadap tekanan darah pada ibu hamil trimester III dengan preeclampsia ringan. Penelitian ini menggunakan desain pre experiment dengan pendekatan one group pre and post test design, populasi dalam penelitian semua ibu hamil trimester III diwilayah kerja Puskesmas Turen. Sampel penelitian berjumlah 18 ibu hamil dengan preeclampsia ringan, menggunakan tehnik purposive sampling. Sampel diberi jus wortel 80 gr/hari selama 7 hari. Kemudian dilakukan evalusi untuk mengukur tekanan darah. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi yaitu tekanan darah sebelum dan sesudah pemberian jus wortel. Hasil penelitian menunjukkan 83,3% penurunan tekanan darah sistol dan diastol setelah diberi jus wortel antara 10-20 mmHg dan dianalisa menggunakan Wilcoxon. Hasil menunjukkan adanya pengaruh pemberian jus wortel terhadap perubahan tekanan darah pada ibu hamil trimester III dengan preeclampsia ringan (p value 0,001). Jus wortel dapat digunakan sebagai bahan alternative untuk menurunkan tekanan darah
HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DENGAN DYSMENORRHEA PRIMER PADA ATLET DAN NON ATLET RENANG REMAJA PUTRI USIA 12 - 16 TAHUN DI CLUB ORCA GAJAHYANA KOTA MALANG Anik Sri Purwanti; Rani Safitri
Siklus : Journal Research Midwifery Politeknik Tegal Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/siklus.v8i2.1344

Abstract

Pematangan seksual remaja putri berupa menstruasi yang terkadang dapat menimbulkan keluhan yang menyertai, salah satunya dysmenorrhea primer merupakan keluhan yang sering terjadi saat menstruasi dan  masih tergolong keluhan fisiologis timbul setidaknya 45%-90% wanita produktif mengalami dysmenorrhea. Salah satu cara untuk mengatasi dysmenorrhea dengan exercise/ latihan fisik akan menghasilkan hormon endorphin yang berfungsi sebagai obat penenang alami. Penelitian ini menggunakan rancangan case control pendekatan retrospektif. Sampel penelitian remaja putri usia 12-16 tahun di Club ORCA kolam renang Gajahyana Malang dan remaja putri di SMP Islam Ash-Syafi’iyyah Kebonagung sebagai kelompok control yang memenuhi kriteria inklusi (purposive sampling). Instrumen menggunakan lembar kuisioner. Hasil penelitian didapatkan dari 24 responden, sebanyak 46% dengan aktifitas fisik berat. Dari jumlah tersebut sebagian besar responden (33%) tidak mengalami dysmenorrhea primer, dan sebagian kecil responden (17%) dengan aktifitas fisik berat dan sedang mengalami dysmenorrhea primer. Sedangkan responden non atlet yang seluruhnya memiliki aktifitas fisik ringan sebanyak 12 orang (50%), 9 orang diantaranya mengalami dysmenorrhea primer (38%). Hasil uji statistik spearman rank didapatkan p0,05(0,020,05) maka disimpulkan H1 diterima artinya ada hubungan antara aktifitas fisik dengan dysmenorrhea primer pada atlet dan non atlet. Disarankan kepada remaja putri agar memantau aktivitas harian juga menambahkan olahraga secara teratur agar terhindar dari dysmenorrhea primer.Kata Kunci: Aktifitas Fisik, Dysmenorrhea Primer, Atlet Renang, Non Atlet
HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DENGAN DYSMENORRHEA PRIMER PADA ATLET DAN NON ATLET RENANG REMAJA PUTRI USIA 12 - 16 TAHUN DI CLUB ORCA GAJAHYANA KOTA MALANG Anik Sri Purwanti; Rani Safitri
Siklus : Journal Research Midwifery Politeknik Tegal Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/siklus.v8i2.1344

Abstract

Pematangan seksual remaja putri berupa menstruasi yang terkadang dapat menimbulkan keluhan yang menyertai, salah satunya dysmenorrhea primer merupakan keluhan yang sering terjadi saat menstruasi dan  masih tergolong keluhan fisiologis timbul setidaknya 45%-90% wanita produktif mengalami dysmenorrhea. Salah satu cara untuk mengatasi dysmenorrhea dengan exercise/ latihan fisik akan menghasilkan hormon endorphin yang berfungsi sebagai obat penenang alami. Penelitian ini menggunakan rancangan case control pendekatan retrospektif. Sampel penelitian remaja putri usia 12-16 tahun di Club ORCA kolam renang Gajahyana Malang dan remaja putri di SMP Islam Ash-Syafi’iyyah Kebonagung sebagai kelompok control yang memenuhi kriteria inklusi (purposive sampling). Instrumen menggunakan lembar kuisioner. Hasil penelitian didapatkan dari 24 responden, sebanyak 46% dengan aktifitas fisik berat. Dari jumlah tersebut sebagian besar responden (33%) tidak mengalami dysmenorrhea primer, dan sebagian kecil responden (17%) dengan aktifitas fisik berat dan sedang mengalami dysmenorrhea primer. Sedangkan responden non atlet yang seluruhnya memiliki aktifitas fisik ringan sebanyak 12 orang (50%), 9 orang diantaranya mengalami dysmenorrhea primer (38%). Hasil uji statistik spearman rank didapatkan p0,05(0,020,05) maka disimpulkan H1 diterima artinya ada hubungan antara aktifitas fisik dengan dysmenorrhea primer pada atlet dan non atlet. Disarankan kepada remaja putri agar memantau aktivitas harian juga menambahkan olahraga secara teratur agar terhindar dari dysmenorrhea primer.Kata Kunci: Aktifitas Fisik, Dysmenorrhea Primer, Atlet Renang, Non Atlet
The Effect of Giving Lime Soy Sauce on Reducing the Intensity of Non-Pnemonia Coughs in Pre-School Children at PMB Anik Susilawati Sidodadi Gedangan Malang Iif Wahyu Kusumawati; Anik Sri Purwanti; Sulistiyah Sulistiyah; Reny Retnaningsih
Jurnal EduHealth Vol. 14 No. 04 (2023): Jurnal eduHealt, 2023, December
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The population in this study were all pre-school children with coughs not pneumonia who were examined at PMB Atik Susilawati during April - May 2023 in Sidodadi village, Gedangan, Malang. Results: Wilcoxon Signed Test analysis obtained a Sym Sig 2 value 0.000 <0.05 in meaning that P<0.05, so the hypothesis (Ha) in this study is accepted where it exists. Conclusion: there is a significant effect between before and after the treatment of giving lime soy sauce to pre-school children.