Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)

PELATIHAN TEKNIK MENGIKAT RUMPUT LAUT KEPADA PETANI RUMPUT LAUT SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEBERHASILAN PROSES PEMBUDIDAYAAN RUMPUT LAUT Plaimo, Paulus Edison; Wabang, Imanuel Lamma
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 4 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.837 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i4.4852

Abstract

Abstrak: Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) ini, bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat pembudidaya rumput laut Desa Blang Merang terkait teknik mengikat bibit rumput laut, agar tidak terlepas ke lingkungan dan proses budidaya dapat berhasil. Tali pengikat yang tidak kuat atau mudah terkelupas dapat meninggalkan serpihan pada tallus rumput laut dan mengurangi kualitas rumput laut sebagai komoditi ekspor. Metode pelaksanaan kegiatan pelatihan dan penyuluhan meliputi; (1) tahap persiapan; (2) tahap penerapan; (3) tahap evaluasi (mengamati proses aplikasi dilokasi budidaya oleh masyarakat pembudidaya). Kegiatan pelatihan dan penyuluhan teknik mengikat bibit rumput laut, dikatakan berhasil oleh sebab adanya perubahan metode atau pola mengikat rumput laut oleh masyarakat pembudidaya. Hal ini tergambar dari kemampuan ketrampilan masyarakat pembudidaya rumput laut Desa Blang Merang yang sudah menerapkannya, seusai kegiatan pelatihan dan penyuluhan teknik mengikat bibit rumput laut dilaksanakan.Abstract:  This community service activity (PkM) aims to improve the understanding of the seaweed farming community of Blang Merang Village related to seaweed seedling binding techniques, so that it does not escape to the environment and the cultivation process can be successful. Fastening straps that are not strong or easily chipped can leave flakes on seaweed tallus and reduce the quality of seaweed as an export commodity. Methods of implementation of training and counseling activities include; (1) the preparatory stage; (2) the implementation stage; (3) the evaluation stage (observing the application process at the location of cultivation by the cultivating community). Training activities and counseling techniques binding seaweed seedlings are said to be successful because of changes in methods or patterns of binding seaweed by the farming community. This is illustrated from the skills of the seaweed farming community of Blang Merang Village who have implemented it, after training activities and counseling techniques binding seaweed seedlings were implemented.
PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN MASYARAKAT TENTANG PENGELOLAAN AIR TERJUN SEBAGAI ASET WISATA SECARA EKOLOGIS Maruli, Elia; Plaimo, Paulus Edison; Laoepada, Setia Budi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 4 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.837 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i4.4853

Abstract

Abstrak: Tujuan kegiatan pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat Desa Taman Mataru, Propinsi Nusa Tengara Timur, yang berdomisili di sekitar lokasi air terjun Binafui bahwasanya keberadaan air terjun Binafui adalah selain aset wisata juga dapat menopang kesejahteraan masyarakat dari aspek pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan bahkan untuk penggunaan listrik tenaga air (PLTA). Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah melakukan penyuluhan dan sosialisasi selanjutnya pelaksanaannya meliputi beberapa tahapan antara lain: (1) tahap persiapan; (2) tahap pelaksanaan; (3) tahap evaluasi (mengamati dan membandingkan keadaan mitra sebelum dan setelah kegiatan dilaksanakan). Kegiatan PkM ini dapat dikatakan sangat berhasil dimana adanya peningkatan pemahaman sehingga merubah pola pikir dan perilaku yang ditandai dengan antusiasme masyarakat melakukan penanaman kembali tanaman sebagai upaya untuk melindungi mata air dari kekeringan. Abstract:  The purpose of this devotional activity is to increase the knowledge and understanding of the people of Taman Mataru Village, East Nusa Tengara Province, who live around the location of Binafui waterfall that the existence of Binafui waterfall is in addition to tourist assets can also support the welfare of the community from the aspects of agriculture, plantations, livestock, fisheries even for the use of hydroelectric power (HYDROPOWER). The method used in this activity is to do the sedation, the next socialization of its implementation includes several stages, among others: (1) preparation stage; (2) the implementation stage; (3) evaluation stage (observing and comparing the state of partners before and after the activity is carried out). PkM activities can be said to be very successful where there is an increase in understanding so as to change the mindset and behavior characterized by the enthusiasm of the community to replant crops in an effort to protect the springs from drought.
PENYULUHAN TEKNIK PENGERINGAN RUMPUT LAUT MELALUI METODE PENJEMURAN PARA-PARA KEPADA PEMBUDIDAYA RUMPUT LAUT DESA ALLUMANG, NUSA TENGGARA TIMUR Imanuel Lamma Wabang; Paulus Edison Plaimo; Efrin Antonia Dollu; Isak Feridikson Alelang; Elia Maruli; Alboin Selly; Fredrik Abia Kande; Thomas John Tanglaa; Setia Budi Laoepada
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 1 (2022): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1197.5 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i1.6365

Abstract

Abstrak: Kebiasaan pembudidaya rumput laut di Desa Allumang, Kec. Pantar Barat Laut, Kabupaten Alor, Prop. NTT melakukan teknik pengeringan rumput laut melalui metode penjemuran di atas terpal atau waring yang digelar diatas tanah atau pasir. Metode ini mempunyai kekurangan karena produk rumput laut dapat terkontaminasi dengan debu dan kandungan air yang tinggi serta tidak merata dan waktu penjemuran yang lama dapat mempengaruhi pertumbuhan mikro organisme seperti kapang dan dan jamur, kondisi ini berdampak pada penurunan kualitas. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan serta pemahaman pembudidaya rumput laut yang berdomisili di Desa Allumang mengenai manfaat penggunaan metode penjemuran para-para dalam proses pengeringan rumput laut untuk mendapatkan produk rumput laut yang mempunya kualitas sesuai permintaan pasar. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, dilakukan dalam beberapa tahapan antara lain: (1) Tahap Persiapan; (2) tahap pelaksanaan kegiatan; (3) tahap evaluasi. Pelakasanaan kegiatan penyuluhan ini dikatakan berhasil secara signifikan yaitu 100% oleh karena secara psikologis terlihat adanya perubahan pola pikir pembudidaya mengenai teknik pengeringan rumput laut melalui metode penjemuran di atas para-para karena berkorelasi dengan kualitas rumput laut yang dihasilkan. Selanjutnya untuk lebih meyakinkan pemahaman pembudidaya rumput laut dilakukan kegiatan pembuatan para-para dilokasi budidaya sebagai contoh.Abstract: Habits of seaweed cultivators in Allumang Village, Kec. Northwest Pantar, Alor Regency, Prop. NTT uses the technique of drying seaweed through the drying method on a tarp or waring which is held on the ground or sand. This method has drawbacks because seaweed products can be contaminated with dust and high and uneven water content and long drying times can affect the growth of micro-organisms such as molds and fungi, conditions have an impact on quality degradation. This Community Service (PkM) activity aims to increase knowledge and understanding of seaweed farmers who live in Allumang Village regarding the benefits of using the para-para drying method in the seaweed drying process to obtain quality seaweed products according to market demand. The method of implementing community service activities is carried out in several stages, including: (1) Preparation Phase; (2) activity implementation stage; (3) evaluation stage. The implementation of this outreach activity was said to be significantly successful, namely 100% because psychologically it was seen that there was a change in the mindset of farmers regarding the technique of drying seaweed through the drying method on a parapet because it correlated with the quality of the seaweed produced. Furthermore, to further ensure the understanding of seaweed cultivators, para-para-making activities were carried out at the cultivation location as an example.
PELATIHAN PENGGUNAAN JARAK TANAM YANG IDEAL UNTUK MENUNJANG PRODUKTIVITAS RUMPUT LAUT Paulus Edison Plaimo; Imanuel Lama Wabang; Ferdinand Romelus Anigomang
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.689 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i2.4176

Abstract

Abstrak: Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mitra (masyarakat) mengenai pentingnya menggunakan pola jarak tanam pada bibit rumput laut dalam proses pembudidayaan rumput laut pada masyarakat pembudidaya Desa Allumang, hal ini sangat penting, untuk meningkatan kualitas rumput laut yang berdampak pada standar mutu kebutuhan pasar. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, dilakukan dalam beberapa tahapan antara lain: (1) Tahap Persiapan; (2) tahap pelaksanaan kegiatan; (3) tahap evaluasi. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan pelatihan terkait penggunaan pola jarak tanam pada bibit rumput laut yang hendak dibudidaya dikatakan berhasil, oleh sebab adanya perubahan pengetahuan dan pemahaman masyarakat pembudidaya yang tergambar dari kemampuan ketrampilan masyarakat pembudidaya rumput laut Desa Allumang yang sudah menerapkan teknik ini, setelah kegiatan penyuluhan dan pelatihan selesai dilakukan. Abstract:  The implementation of this community service activity aims to improve the understanding of partners (community) about the importance of using planting distance patterns on seaweed seedlings in the process of seaweed cultivation in the allumang village breeding community, this is very important, to improve the quality of seaweed that has an impact on the quality standards of market needs. Methods of implementation of community service activities, carried out in several stages, among others: (1) Preparation Stage; (2) the stage of implementation of activities; (3) evaluation stage. The implementation of counseling and training activities related to the use of planting distance patterns on seaweed seedlings to be cultivated is said to be successful, because of the change in knowledge and understanding of the cultivating community drawn from the skills of the seaweed farming community of Allumang Village who have applied this technique, after the counseling and training activities have been completed.
PELATIHAN TEKNIK MENGIKAT RUMPUT LAUT KEPADA PETANI RUMPUT LAUT SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEBERHASILAN PROSES PEMBUDIDAYAAN RUMPUT LAUT Paulus Edison Plaimo; Imanuel Lamma Wabang
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 4 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.213 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i4.5048

Abstract

Abstrak: Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) ini, bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat pembudidaya rumput laut Desa Blang Merang terkait teknik mengikat bibit rumput laut, agar tidak terlepas ke lingkungan dan proses budidaya dapat berhasil. Tali pengikat yang tidak kuat atau mudah terkelupas dapat meninggalkan serpihan pada tallus rumput laut dan mengurangi kualitas rumput laut sebagai komoditi ekspor. Metode pelaksanaan kegiatan pelatihan dan penyuluhan meliputi; (1) tahap persiapan; (2) tahap penerapan; (3) tahap evaluasi (mengamati proses aplikasi dilokasi budidaya oleh masyarakat pembudidaya). Kegiatan pelatihan dan penyuluhan teknik mengikat bibit rumput laut, dikatakan berhasil oleh sebab adanya perubahan metode atau pola mengikat rumput laut oleh masyarakat pembudidaya. Hal ini tergambar dari kemampuan ketrampilan masyarakat pembudidaya rumput laut Desa Blang Merang yang sudah menerapkannya, seusai kegiatan pelatihan dan penyuluhan teknik mengikat bibit rumput laut dilaksanakan.Abstract:  This community service activity (PkM) aims to improve the understanding of the seaweed farming community of Blang Merang Village related to seaweed seedling binding techniques, so that it does not escape to the environment and the cultivation process can be successful. Fastening straps that are not strong or easily chipped can leave flakes on seaweed tallus and reduce the quality of seaweed as an export commodity. Methods of implementation of training and counseling activities include; (1) the preparatory stage; (2) the implementation stage; (3) the evaluation stage (observing the application process at the location of cultivation by the cultivating community). Training activities and counseling techniques binding seaweed seedlings are said to be successful because of changes in methods or patterns of binding seaweed by the farming community. This is illustrated from the skills of the seaweed farming community of Blang Merang Village who have implemented it, after training activities and counseling techniques binding seaweed seedlings were implemented.
UPAYA MENGEMBALIKAN TRADISI BUDAYA MULUNG MASYARAKAT ADAT BARANUSA MENUJU PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERAIRAN BERWAWASAN LINGKUNGAN Paulus Edison Plaimo; Imanuel Lama Wabang; Isak Feridikson Alelang
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 4, No 2 (2020): JUNI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4573.165 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v4i2.2023

Abstract

Abstrak: Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat, kami berupaya melakukan penyuluhan atau sosialisasi terhadap masyarakat nelayan yang berdomisili di pesisir Baranusa tentang manfaat pemberlakuan tradisi budaya Mulung. Mulung sendiri adalah sebuah budaya yang telah dititiskan oleh oleh leluhur baranusa yang memilki fungsi secara ekologi sebab melakukan konservasi habitat sumberdaya perairan yang berdampak pada peningkatan produktivitas perairan dan mendorong nilai ekonomi nelayan dan pedagang ikan. Akan tetapi tradisi budaya ditinggalkan sehingga pendapatan nelayan mengalamai penyusutan oleh sebab kerusakan habitat kawasan peraiaran akibatnya ketersedian sumberdaya perairan semakin berkurang. Metode pelaksanaan kegiatan ini meliputi tiga tahapan antara lain tahapan persiapan adalah melakukan observasi, berkoordinasi dan penyiapan bahan dan alat yang dibutuhkan disaat pelaksanaan kegiatan, tahapan pelaksanaan adalah melakukan kegiatan sosialisasi atau penyuluhan mengenai aspek kebermanfaatan tradisi budaya Mulung melalui aspek ekologi dan ekonomi, tahapan evaluasi, mengukur tingkat keberhasilan kegiatan yang dilakukan. Hasil pengabdian menunjukkan adanya peningkatan pola pemahaman dari masyarakat (mitra) tentang manfaat memberlakukan kembali tradisi budaya Mulung.Abstract:  Through community service activities, we strive to conduct counseling or outreach to fishing communities who live on the coast of Baranusa about the benefits of applying Mulung cultural traditions. Mulung itself is a culture that has been founded by the ancestors of Baranusa which has an ecological function because it conserves the habitat of aquatic resources which has an impact on increasing aquatic productivity and encourages the economic value of fishermen and fish traders. However, cultural traditions are left behind so that fishermen's income experiences depreciation due to damage to marine habitat due to the diminishing availability of aquatic resources. The method of carrying out this activity consists of three stages including the preparation stage, which is observing, coordinating and preparing the materials and tools needed while carrying out the activity, the implementation stage is conducting socialization activities or counseling on aspects of the benefits of Mulung cultural traditions through ecological and economic aspects, evaluation stages, measure the level of success of the activities carried out. The results of the service show an increase in the pattern of understanding from the community (partners) about the benefits of re-enacting the Mulung cultural tradition.
PENYULUHAN PENGGUNAAN JARING SEBAGAI PELINDUNG RUMPUT LAUT DARI SERANGAN HAMA MAKRO PADA PEMBUDIDAYA RUMPUT LAUT Paulus Edison Plaimo; Imanuel Lamma Wabang; Isak Feridikson Alelang; Fredrik Abia Kande
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 3 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (987.079 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i3.8637

Abstract

Abstrak: Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pembudidaya rumput laut terkait upaya melindungi tanaman rumput laut dari serangan hama makro seperti ikan baronang dan penyu untuk menjamin stabilitas produksi rumput laut, keberadaan stok dan kestabilan harga dan kepercayaan pasar, hal ini sangat penting, untuk menjaga kestabilan perekonomian pembudidaya rumput laut yang terguncang akibat lahan budidaya rumput laut di serang hama makro rumput laut yaitu ikan baronang dan penyu dengan intensitas tinggi. Metode pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat, dilakukan dalam beberapa tahapan antara lain: (1) Tahap Persiapan; (2) tahap pelaksanaan kegiatan; (3) tahap evaluasi. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan sosialisasi terkait penggunaan jaring untuk memagari rumput laut yang di budidaya dapat dikatakan berhasil secara signifikan 100%, indikator nya, terlihat jelas adanya perubahan pengetahuan dan pemahaman pembudidaya rumput laut secara keseluruhan yang mengikuti kegiatan ini. Hal ini nampak dari kemampuan serta ketrampilan pembudidaya rumput laut Desa Allumang yang sudah dapat menerapkan teknik ini, setelah kegiatan penyuluhan dan sosialisasi selesai dilakukan. Abstract: The implementation of this community service activity aims to increase knowledge and understanding of seaweed farmers regarding efforts to protect seaweed plants from macro pests such as baronang fish and turtles to ensure the stability of seaweed production, stock availability and price stability and market confidence, this is very important. , to maintain the stability of the economy of seaweed cultivators who were shaken by the seaweed cultivation area being attacked by macro pests of seaweed, namely baronang fish and turtles with high intensity. The method of implementing Community Service activities is carried out in several stages, including: (1) Preparation Stage; (2) activity implementation stage; (3) evaluation stage. The implementation of counseling and socialization activities related to the use of nets to fence the cultivated seaweed can be said to be significantly successful 100%, the indicator, it is clear that there is a change in knowledge and understanding of seaweed cultivators as a whole who participates in this activity. This can be seen from the abilities and skills of Allumang Village seaweed cultivators who have been able to apply this technique, after the counseling and socialization activities have been completed