Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Sintesis dan Karakterisasi Senyawa Antibakteri Kompleks Schiff Base dengan Tembaga (Cu) Sirumapea, Lasmaryna; Anggraini, Desi
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (888.675 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v3i1.7910

Abstract

Senyawa Schiff base adalah senyawa dengan gugus fungsional azometin (-CH=N-), yang terbentuk dari kondensasi amin primer dengan senyawa karbonil. Beberapa senyawa Schiff base yang berhasil disintesis terbukti bersifat sebagai antimikroba. Telah disintesis senyawa Schiff base dari 4,4 diamino difenil eter, ortohidroksi benzaldehid serta kompleksnya dengan ion logam Cu (II). Senyawa Schiff base yang terbentuk dan kompleks dikarakterisasi gugus fungsinya dengan spektrometer FT-IR. Senyawa yang terbentuk kemudian diuji aktivitas antibakterinya terhadap bakteri Escherichia coli menggunakan metode difusi agar. Spektrum senyawa Schiff base mempunyai puncak pada bilangan gelombang 1620,21 cm-1 dan spektrum senyawa kompleks mempunyai puncak pada bilangan gelombang 1612,49 cm-1. Puncak pada senyawa Schiff base mengindikasikan adanya ikatan CH=N, pergeseran puncak pada kompleks Schiff base menunjukkan adanya ikatan antara nitrogen dengan ion logam. Hasil pengujian senyawa Schiff base dan kompleks terhadap bakteri Escherichia coli menunjukkan snyawa ini positif sebagai antibakteri Escherichia coli. Aktivitas sebagai antibakteri, baik Schiff base maupun kompleksnya lebih kecil dibandingkan aktivitas yang diberikan oleh kontrol, yaitu kloramfenikol. Kata kunci: Antibakteri, ortohidroksi benzaldehid, Schiff-base, 4,4 diaminodifenil eter
Sintesis dan Karakterisasi Senyawa Antibakteri Kompleks Fe (III) dengan Derivat Schiff Base Sirumapea, Lasmaryna; Asmiyanti, Asmiyanti; Khoirunisa, Anis
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.175 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v2i2.7810

Abstract

Reaksi antara amina primer dengan karbonil menghasilkan basa Schiff (Schiff base) yang secara teori memiliki sifat antibakteri. Sifat antibakteri ini dapat ditingkatkan dengan pembentukan kompleks Schiff base dengan logam tertentu. Telah dilakukan sintesis senyawa Schiff base dan kompleksnya dari 4,4-diamino difenil eter, ortohidroksi benzaldehid dan ion logam Fe (III). Senyawa Schiff base dan kompleks yang terbentuk dikarakterisasi gugus fungsinya dengan spektrometer FT-IR. Senyawa yang terbentuk kemudian diuji aktivitas antibakterinya terhadap bakteri Staphylococcus aureus menggunakan metode difusi agar. Spektra senyawa Schiff base mempunyai puncak pada bilangan gelombang 1620,21 cm-1 dan spektra senyawa kompleks mempunyai puncak pada bilangan gelombang 1612,49 cm-1. Puncak pada senyawa Schiff base mengindikasikan adanya ikatan CH=N, pergeseran puncak pada kompleks Schiff base menunjukkan adanya ikatan antara nitrogen dengan ion logam. Hasil pengujian senyawa Schiff base dan kompleks terhadap bakteri S. aureus menunjukkan positif sebagai antibakteri S. aureus. Kata kunci: Antibakteri, ortohidroksi benzaldehid, Schiff base, senyawa kompleks, 4,4 diaminodifenil eter 
Sintesis dan Karakterisasi Senyawa Kompleks Zn(Ii) Sulfametoksazol dan Schiff Base dari Sulfametoksazol dan Vanillin Serta Uji Aktivitas Antibakteri Salmonella thypi Nilda Lely; Shohibah Yulisa; Lasmaryna Sirumapea
Jurnal Penelitian Sains Vol 21, No 2 (2019)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.456 KB) | DOI: 10.56064/jps.v21i2.530

Abstract

Telah dilakukan sintesis senyawa kompleks dari logam Zn(II) dengan sulfametoksazol dan Schiff base dari sulfametoksazol dan vanillin. Senyawa-senyawa yang telah terbentuk dikarakterisasi menggunakan spektrofotometer FT IR dan diuji aktivitas antibakterinya terhadap Salmonella thypi ATCC 19943 menggunakan metode difusi agar. Hasil karakterisasi senyawa kompleks sulfametoksazol-Zn(II) didapatkan pergeseran bilangan gelombang pada gugus sulfon dari 1149,57 cm-1 menjadi 1141,86 cm-1 dibanding sulfametoksazol. Hasil karakterisasi senyawa Schiff base didapatkan puncak pada bilangan gelombang 1581,63 cm-1 yang mengindikasikan bahwa gugus azomethine (-CH=N) telah terbentuk. Pada karakterisasi senyawa kompleks Schiff base-Zn(II) didapatkan puncak pada bilangan gelombang 1589,34 cm-1 yang mengindikasikan bahwa senyawa kompleks telah terbentuk. Pada pengujian aktivitas antibakteri digunakan pembanding sulfametoksazol dengan konsentrasi 10000 ppm. Pada konsentrasi 2500 ppm, 5000 ppm, 10000 ppm, dan 15000 ppm, aktivitas antibakteri senyawa kompleks Schiff base-Zn(II) bisa melebihi aktivitas antibakteri sulfametoksazol dan senyawa hasil sintesis lainnya. Pada konsentrasi yang sama, aktivitas antibakteri senyawa Schiff base bisa melebihi aktivitas antibakteri dari senyawa kompleks sulfametoksazol-Zn(II) dan sulfametoksazol. Pada konsentrasi yang sama pula, aktivitas antibakteri senyawa kompleks sulfametoksazol-Zn(II) bisa melebihi aktivitas antibakteri dari sulfametoksazol.
Sintesis dan Karakterisasi Senyawa Antibakteri Kompleks Fe (III) dengan Derivat Schiff Base Lasmaryna Sirumapea; Asmiyanti Asmiyanti; Anis Khoirunisa
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.175 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v2i2.7810

Abstract

Reaksi antara amina primer dengan karbonil menghasilkan basa Schiff (Schiff base) yang secara teori memiliki sifat antibakteri. Sifat antibakteri ini dapat ditingkatkan dengan pembentukan kompleks Schiff base dengan logam tertentu. Telah dilakukan sintesis senyawa Schiff base dan kompleksnya dari 4,4-diamino difenil eter, ortohidroksi benzaldehid dan ion logam Fe (III). Senyawa Schiff base dan kompleks yang terbentuk dikarakterisasi gugus fungsinya dengan spektrometer FT-IR. Senyawa yang terbentuk kemudian diuji aktivitas antibakterinya terhadap bakteri Staphylococcus aureus menggunakan metode difusi agar. Spektra senyawa Schiff base mempunyai puncak pada bilangan gelombang 1620,21 cm-1 dan spektra senyawa kompleks mempunyai puncak pada bilangan gelombang 1612,49 cm-1. Puncak pada senyawa Schiff base mengindikasikan adanya ikatan CH=N, pergeseran puncak pada kompleks Schiff base menunjukkan adanya ikatan antara nitrogen dengan ion logam. Hasil pengujian senyawa Schiff base dan kompleks terhadap bakteri S. aureus menunjukkan positif sebagai antibakteri S. aureus. Kata kunci: Antibakteri, ortohidroksi benzaldehid, Schiff base, senyawa kompleks, 4,4 diaminodifenil eter 
Sintesis dan Karakterisasi Senyawa Antibakteri Kompleks Schiff Base dengan Tembaga (Cu) Lasmaryna Sirumapea; Desi Anggraini
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (888.675 KB) | DOI: 10.24198/ijpst.v3i1.7910

Abstract

Senyawa Schiff base adalah senyawa dengan gugus fungsional azometin (-CH=N-), yang terbentuk dari kondensasi amin primer dengan senyawa karbonil. Beberapa senyawa Schiff base yang berhasil disintesis terbukti bersifat sebagai antimikroba. Telah disintesis senyawa Schiff base dari 4,4 diamino difenil eter, ortohidroksi benzaldehid serta kompleksnya dengan ion logam Cu (II). Senyawa Schiff base yang terbentuk dan kompleks dikarakterisasi gugus fungsinya dengan spektrometer FT-IR. Senyawa yang terbentuk kemudian diuji aktivitas antibakterinya terhadap bakteri Escherichia coli menggunakan metode difusi agar. Spektrum senyawa Schiff base mempunyai puncak pada bilangan gelombang 1620,21 cm-1 dan spektrum senyawa kompleks mempunyai puncak pada bilangan gelombang 1612,49 cm-1. Puncak pada senyawa Schiff base mengindikasikan adanya ikatan CH=N, pergeseran puncak pada kompleks Schiff base menunjukkan adanya ikatan antara nitrogen dengan ion logam. Hasil pengujian senyawa Schiff base dan kompleks terhadap bakteri Escherichia coli menunjukkan snyawa ini positif sebagai antibakteri Escherichia coli. Aktivitas sebagai antibakteri, baik Schiff base maupun kompleksnya lebih kecil dibandingkan aktivitas yang diberikan oleh kontrol, yaitu kloramfenikol. Kata kunci: Antibakteri, ortohidroksi benzaldehid, Schiff-base, 4,4 diaminodifenil eter
KAJIAN AWAL AKTIFITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI POLAR KELADI TIKUS (typhonium flagelliforme. lodd) DENGAN METODE DPPH Dian Pratiwi; Lasmaryna Sirumapea2
Molluca Journal of Chemistry Education (MJoCE) Vol 2 No 2 (2012): Molluca Journal of Chemistry Education (MJoCE)
Publisher : Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/MJoCEvol2iss2pp85-88

Abstract

Tumbuhan keladi tikus akhir-akhir ini ramai digunakan secara empiris dalam penanggulangan berbagai jenis penyakit kanker. Pada penelitian ini, telah dilakukan uji aktivitas antioksidan dari fraksi kental air umbi keladi tikus (Typhonium flagelliforme. Lodd) dengan metode DPPH. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%, nilai rendemen 1,14%. Uji aktivitas dilakukan pada fraksi polar. Pengukuran inhibisi dilakukan dengan spektrofotometri uv-vis pada panjang gelombang 517 nm. Nilai inhibisi dari fraksi polar tumbuhan ini didapatkan sebesar 59,4 % (100 ppm). Sebagai zat pembanding, digunakan vitamin C 100 ppm yang memberikan nilai inhibisi sebesar 95,54 %.
PERBANIDNGAN TOTAL FENOLIK EKSTRAK ETANOL HASIL METODE MASERASI DAN SOKLETASI DARI DAUN PEDADA (Sonneratia alba Smith.) MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Lasmaryna Sirumapea; Sambe Indryasari; David Darwis; Hilma -
Molluca Journal of Chemistry Education (MJoCE) Vol 11 No 2 (2021): MJoCE
Publisher : Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/MJoCEvol11iss2pp74-80

Abstract

Telah dilakukan penelitian penentuan perbandingan kadar fenolik total hasil ekstrak etanol maserasi dan sokletasi dai daun pedada (Sonneratia alba Smith.) menggunakan spektrofotometri UV-VIS. Penelitian ini bertujuan unutk mengetahui kadar fenolik total dari ekstrak etanol daun pedada dengan metode ekstraksi yang berbeda. Nilai persen rendemen dari daun pedada secara maserasi adalah sebesar 11,3% sedangkan dari ekstraksi dengan cara sokletasi didapatkan persen rendemen sebesar 3,7%. Kandungan fenolik total pada ekstrak maserasi sebesar 58,31 g GAE/mg dan pada ekstrak sokletasi sebesar 26,11 g GAE/mg. Data yang diperoleh dari data Analisa statistik menggunakan One Way Annova dengan nilai (p-value)< 0,05 dinyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kandungan fenolik total ekstrak daun pedada dari hasil metode maserasi dan sokletasi
An Optimization of Functional Monomer, A Preliminary Study of Meropenem Imprinted Polymer as Selective Sorbent Lasmaryna Sirumapea; Muhammad Ali Zulfikar; M. Bachri Amran; Anita Alni
JKPK (Jurnal Kimia dan Pendidikan Kimia) Vol 3, No 2 (2018): JKPK (Jurnal Kimia dan Pendidikan Kimia)
Publisher : Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (760.487 KB) | DOI: 10.20961/jkpk.v3i2.22386

Abstract

Molecularly imprinted polymer is a polymer that synthesized together with targeted molecule (analyte) through polymerization process. When the polymerization has completed, extraction is taken to pull the analyte out of the polymer, and it will give a specific “frame” of targeted molecule which leave cavities and further is used to give specific recognition of the analyte. Functional monomer, template molecule, crosslinker agent, porogenic solvent and initiator are the main components involved in the synthesis of this kind of polymer. The right functional monomer is needed to make polymer building block with high selectivity when used as sorbent. The selection of suitable and precise functional monomer has been elaborated in this study. methacrylate acid, itaconic acid and acrylamide is then studies as functional monomer that will be chosen to give the best polymer performance as sorbent. From IR spectrum results, it can be concluded that polymer has been synthesized successfully. Peak at 1157 cm-1 which is a peak of C-N bond from β-lactam ring support this statement.  Finally, it can be concluded that methacrylate acid is the best functional monomer for making polymer as sorbent for meropenem
Selective Solid-Phase Extraction of Meropenem from Human Blood Plasma Using a Molecularly Imprinted Polymer Lasmaryna Sirumapea; Mohammad Ali Zulfikar; Muhammad Bachri Amran; Anita Alni
Indonesian Journal of Chemistry Vol 21, No 5 (2021)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijc.64025

Abstract

This study employed a selective and high adsorption performance for meropenem. Molecularly imprinted polymer for meropenem (MeIP) as the selective sorbent was prepared through a bulk polymerization reaction. Methacrylic acid, ethylene glycol dimethacrylate, benzoyl peroxide, and dimethyl sulfoxide were applied as functional monomer, crosslinker agent, initiator, and solvent, respectively. Scanning electron microscopy, thermogravimetric analysis, Brunauer-Emmett-Teller analysis, and Fourier transform infrared spectroscopy were used to characterize the morphology, pore size, and structure of imprinted polymers. The maximum adsorption capacity was achieved at pH = 3, after 4 h contacted, under 150 rpm, and 25 mg of polymer applied. The maximum adsorption capacity of MeIP for meropenem was 51.963 mg/L; the synthesized polymer had superior selectivity to meropenem compared to that of the other antibiotics (imprinting factor, IF = 2.58). Furthermore, the thermodynamic and kinetic analyses indicated that the results were in accord with the Freundlich model and the pseudo-second-order kinetic model, respectively. MeIP was selective in batch adsorption, and molecularly imprinted solid-phase extraction protocols were selective to meropenem. It was then applied to analyze meropenem in human blood plasma and resulted in 78.52 ± 2.71 of recovery.
The Film of Chitosan-ZnO Nanoparticles-CTAB : Synthesis, Characterization and In Vitro Study Ahmad Fatoni; Herlina Silvia Yessica; Aldilah; Mia Almi; Agnes Rendowaty; Romsiah; Lasmaryna Sirumapea; Nurlisa Hidayati
Science and Technology Indonesia Vol. 7 No. 1 (2022): January
Publisher : Research Center of Inorganic Materials and Coordination Complexes, FMIPA Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1944.974 KB) | DOI: 10.26554/sti.2022.7.1.58-66

Abstract

The synthesis of film chitosan- ZnO nanoparticles-CTAB were studied. The aims of this research were synthesis of the film chitosan-ZnO nanoparticles-CTAB, its characterization and, application of the film chitosan-ZnO nanoparticles-CTAB as an antibacterial of Staphylococcus aureus. The film of chitosan-ZnO nanoparticles-CTAB was synthesized by the casting method and characterized by FTIR spectroscopy and X-ray diffraction, respectively. The film of chitosan-ZnO nanoparticles-CTAB was used as an antibacterial agent with the agar disk diffusion method. The result showed that the Zn-O group at the film of chitosan-ZnO nanoparticles-CTAB was detected at a wavenumber between 578-619 cm-1. The band at 2852.72-2854.65 cm-1 is the band of C-H groups in the film of chitosan-ZnO nanoparticles-CTAB. The effect of ZnO nanoparticles-CTAB changed of the physical structure of chitosan. The average of the inhibition zone in the film of chitosan-ZnO nanoparticles-CTAB I, II and III was 10.37 ± 0.55, 11.31± 1.27 and 10.38 ± 0.24 mm respectively.