Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Penanaman Moralitas dan Nilai Pancasila Pada Anak Usia Dini Menghadapi Perkembangan IPTEK 5.0 Fadilla Ayuningtyas; Lufni Nur Latifah; Mia Lestari; Moh Zidan Nabawi
Jurnal Pendidikan Raudhatul Athfal Vol 5, No 2 (2022): Jurnal Pendidikan Raudhatul Athfal
Publisher : Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/japra.v5i2.22008

Abstract

Aktivitas yang penting untuk dilakukan dalam menghadapi perkembangan IPTEK 5.0 yaitu membentuk fondasi yang kuat melalui pendidikan moral dan karakter. Budaya asli Indonesia jangan sampai hancur karena banyak aspek telah terdegradasi oleh pengaruh budaya lain. Perkembangan moral maupun karakter menjadi penting untuk ditanamkan sejak usia dini karena lebih mudah untuk diarahkan dan diberi bimbingan. Hal ini berkaitan dengan dampak media digital yang digunakan oleh anak sehari-hari. Tujuan dari artikel ini untuk memberikan suatu pemahaman dan gambaran mengenai pentingnya pendidikan karakter dan moral dengan berpedoman pada nilai Pancasila dalam menghadapi perkembangan masyarakat di era keterbaruan society 5.0. Metode penelitian yang digunakan yaitu studi literatur. Penelitian menunjukkan bahwa aspek moral yang dikembangkan berlandaskan nilai Pancasila berupa pemahaman, kesadaran, dan perilaku moral yang berfokus pada pengenalan agama yang dianut dan toleransi pada keyakinan orang lain, berperilaku sesuai etika yang berlaku dimasyarakat, mengenal perbedaan dirinya dan orang lain, menghargai dan menerima keputusan bersama, dan membedakan perilaku yang benar dan salah. Terkait dengan kemajuan teknologi, peran orang tua dalam mengontrol penggunaan media dan informasi digital sangat penting agar tidak terkecoh dengan dampak negatif yang ditimbulkan. Orang tua harus memiliki pemikiran yang menerima perkembangan teknologi dan memaksimalkan pemanfaatannya bagi perkembangan anak. Hal ini membimbing orang tua dalam menyaring mobilitas anak dengan teknologi untuk menghindari kecanduan negatif yang merusak perkembangan moralitas anak.
Pengaruh Metode Terapi ABA Dalam Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Non Verbal Anak Autis Fadilla Ayuningtyas; Aam Kurnia; Ajeng Qisthy Islamadina
Gunung Djati Conference Series Vol. 13 (2022): The Conference on Islamic Early Childhood Education (CIECE)
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.624 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui kemampuan awal komunikasi anak autis di Yayasan Pusppa Nadine Garut. Dasar pemikiran penelitian, melatih dan mengembangkan kemampuan komunikasi anak autis yang akan berpengaruh pada kemampuan komunikasi non verbal nya. Aspek perkembangan komunikasi non verbal yang akan dikembangkan yaitu kontak mata, mengangguk jika iya, menggeleng jika tidak, menunjuk benda sesuai perintah, melambaikan tangan, kiss bye, tos, ekspresi senyum, ekspresi menangis, ekspresi marah. Hipotesis penelitian adalah Ha: “Terdapat pengaruh penerapan metode terapi ABA dalam meningkatkan kemampuan komunikasi non verbal anak autis”. Ho: “Tidak terdapat pengaruh penerapan metode terapi ABA dalam meningkatkan kemampuan komunikasi non verbal anak autis”. Metode penelitian menggunakan pre-experimental dengan desain one group pretest-posttest. Subjek penelitian adalah siswa yayasan Pusppa Nadine Garut sebanyak 7 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan penilaian unjuk kerja, observasi, dan studi literatur. Hasil penelitian yang diperoleh sebelum diterapkan terapi ABA (pretess) diperoleh nilai rata-rata sebesar 15,86 dan setelah diterapkan terapi ABA (posttest) sebesar 24,57 menunjukkan perubahan signifikan mengenai kemampuan komunikasi non verbal anak autis antara sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) setelah diterapkan metode terapi ABA. Artinya terbukti bahwa metode terapi ABA berpengaruh dalam meningkatan kemampuan komunikasi non verbal anak autis di Yayasan Pusppa Nadine Garut
Kegiatan Meronce Sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini Fadilla Ayuningtyas; Teti Ratnasih; Komariah Komariah
Gunung Djati Conference Series Vol. 13 (2022): The Conference on Islamic Early Childhood Education (CIECE)
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (941.965 KB)

Abstract

Berdasarkan observasi lapangan yang dilakukan di RA Ar-Raudhah kota Bandung pada kelompok B1 dengan jumlah siswa 15 orang namun masih ada 9 orang anak yang mengalami keterlambatan, yang ditandai ada anak meminta bantuan dari guru untuk menyelesaikan pekerjaanya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan motorik halus melalui kegiatan meronce. Peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah 15 anak kelompok B1 RA Ar-Raudhah. Data ini menggunakaan teknik pengumpulan data berupa unjuk, kerja, dokumentasi dan observasi. Dari hasil penelitian menunjukan perolehan dengan nilai 40% dan dikategorikan belum berkembang pada kemampuan motorik halus anak sebelum diterapkankannya kegiatan meronce. Penerapan kegiatan meronce disetiap siklusnya mengalami peningkatan. terbukti dari aktivitas guru dan anak. Siklus I dengan kriteria berkembang sesuai harapan didapat mean sebesar 79.54% serta siklus II dengan kriteria berkembang sangat baik diperoleh nilai sebesar 90.91%. sedangkan pada aktivitas anak siklus I dengan kriteria berkembang sesuai harapan diperoleh nilai sebesar 78.18% dan siklus II dengan kriteria yang sama berkembang sesuai harapan diperoleh nilai sebesar 88.12%. Adapun bisa terlihat dari kemampuan motorik halus anak adanya peningkatan juga di siklus I dan II, di siklus I dengan kriteria mulai berkembang diperoleh nilai sebesar 66.9% dan siklus II dengan kriteria berkembang sesuai harapan diperoleh nilai sebesar 85.36%. Dengan demikian kemampuan motorik halus anak meningkat setelah dilakukannya kegiatan meronce.
The Communication Patterns of Fathers in Developing Children's Science Proficiency in the Era of Artificial Intelligence Dyah Ageng Pramesty Koenarso; Fadilla Ayuningtyas
TEMATIK: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Pendidikan Anak Usia Dini Vol 10, No 1 (2024): TEMATIK: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Pendidikan Anak Usia Dini
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/tematik.v10i1.62065

Abstract

This article focuses on analyzing fathers' communication patterns in shaping early childhood science skills in the era of Artificial Intelligence (AI). The main problem identified is the changing dynamics of communication between fathers and children, and its potential impact on the development of children's science skills. The purpose of this study is to identify effective father communication patterns in stimulating children's interest and science skills in the AI era. The research method was qualitative case study of five fathers. Data were collected through interviews, observations, and content analysis of father-child interactions in the context of science learning. Then analyzed using the Miles Huberman model and then data validity with data triangulation. The results showed that father's communication focused on open-ended questions, presenting information with a creative approach, and using AI technology as a learning tool can improve children's science skills. Fathers' understanding and support of technological development is also a key factor in building children's science literacy in the AI era. The findings contribute to practical understanding for parents, educators and policy makers to shape a communication environment that supports the development of children's science skills. The practical implications can be applied in designing family education programs and science learning strategies for early childhood that are appropriate to the development of AI technology.
Permainan Tradisional Perepet Jengkol Dan Manfaatnya Untuk Perkembangan Anak Usia Dini Widowati, Kawuryansih; Ayuningtyas, Fadilla; Fauziyah, Alfina Zaqiyatul; Handayani, Dieni; Gusti, Kinanti Nur Kersaning; Amaratunnisa, Lulu Najla; 'Aaliyyah, Mustaqiimah Himmatul
Wahana Pendidikan Vol 10, No 2 (2023): Agustus
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jwp.v10i2.9522

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang manfaat permainan tradisional perepet jengkol bagi perkembangan anak. Penelitian dilakukan dengan metode library research. Data yang didapat kemudian dianalisis secara deskriptif. Kesimpulannya adalah permainan tradisional perepet jengkol memiliki manfaat bagi perkembangan anak usia dini. Manfaat pertama dapat dilihat pada aspek perkembangan fisik dan motorik anak yang ditandai dengan aktivitas fisik anak yang membutuhkan banyak energi yaitu anak bergerak melompat dan berputar dengan menggunakan satu kaki. Manfaat yang kedua yaitu pada aspek sosial emosional yang ditandai dengan kemampuan anak dalam menekan ego, berkomunikasi, dan bekerjasama. Manfaat yang ketiga yaitu pada aspek perkembangan bahasa yang ditandai dengan kemampuan anak dalam memperhatikan instruksi teman, penggunaan bahasa Sunda, dan pengucapan anak dengan tempo anak yang cepat.
The Effect of Positive Habituation on Early Childhood Social-Emotional Skills: Systematic Literature Review Sayuti, Zulfa Mujahidah; Ayuningtyas, Fadilla
Jurnal Pendidikan Raudhatul Athfal Vol 7, No 1 (2024)
Publisher : Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/japra.v7i1.43211

Abstract

Early childhood social-emotional development is an important aspect in supporting optimal growth and development. This article aims to examine the influence of positive habituation on early childhood social-emotional skills through the Systematic Literature Review (SLR) approach. The review process involves sifting through the literature from 5,760 articles to produce 4 relevant articles. The results of the study showed that positive habits, such as sharing, waiting for turns, and collaboration, played a significant role in improving children's social-emotional skills, including self-regulation, empathy, and social interaction. In addition, the synergy between parents, teachers, and the environment supports the success of this habituation program. Barriers such as parenting inconsistencies and lack of parental understanding were also identified as major challenges. These findings confirm that positive habituation is a long-term investment that has an impact on children's social, academic, and professional success in the future.
ANALISIS KORELASIONAL TENTANG HUBUNGAN ANTARA KEGIATAN BERMAIN MAZE GEOMETRI DENGAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL ANAK USIA DINI Tania, Nabilla; Kurnia, Aam; Nursihah, Arif; Ayuningtyas, Fadilla
LENTERA ANAK Vol 6, No 1 (2025): APRIL 2025 : LENTERA ANAK
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34001/jla.v6i1.7975

Abstract

Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui realitas kegiatan bermain maze geometri,realitas kecerdasan visual spasial anak usia dini, dan hubungan antara kegiatan bermain maze geometri dengan kecerdasan visual spasial anak usia dini di Kelompok B1 RA Amal Bakti Cipadung Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional dengan pengumpulan data melalui observasi langsung, wawancara dengan guru pengajar, dan dokumentasi foto serta video. Analisis data dilakukan dengan teknik statistik deskriptif, termasuk uji validitas, reliabilitas, normalitas, analisis parsial, dan analisis korelasi. Hasil menunjukkan bahwa kegiatan bermain maze geometri memiliki nilai rata-rata 87 (sangat baik) dan kecerdasan visual spasial anak rata-rata 80. Koefisien korelasi sebesar 0,89 menunjukkan hubungan yang sangat kuat, dengan uji signifikansi thitung = 7,04 >ttabel = 1,77. Kontribusi kegiatan bermain maze geometri terhadap kecerdasan visual spasial anak mencapai 79%. Penelitian ini memberikan kebaruan dengan menekankan pentingnya integrasi permainan edukatif dalam pendidikan anak usia dini dan menawarkan solusi praktis bagi orang tua serta pendidik untuk mengoptimalkan potensi anak. Penelitian ini berbeda dari studi sebelumnya dengan fokus pada pengaruh spesifik dari permainan maze geometri terhadap kecerdasan visual spasial, serta memberikan wawasan baru dalam pengembangan metode pembelajaran yang menyenangkan dan efektif.