Penelitian ini mengkaji penerapan nilai-nilai Pancasila dalam tradisi lokal Begawai yang dilestarikan oleh Suku Dayak Seberuang Ensilat di Kabupaten Kapuas Hulu. Begawai, yang merupakan praktik gotong royong dalam panen padi, mencerminkan nilai-nilai Pancasila, seperti Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Tradisi ini menguatkan konsep kebersamaan, persatuan, rela berkorban, tolong menolong, musyawarah, dan nilai sosial lainnya. Penelitian kualitatif dengan pendekatan Etnografi ini mengungkap bagaimana Suku Dayak Seberuang Ensilat tidak hanya mengamalkan Pancasila, tetapi juga memperkuat identitas budaya melalui Begawai. Temuan menunjukkan bahwa Begawai tidak hanya berfungsi sebagai sarana pemenuhan ekonomi, tetapi juga sebagai wadah pelestarian budaya dan kohesi sosial sesuai ideologi Pancasila. Upaya pelestarian tradisi Begawai dilakukan melalui pendidikan budaya di lingkungan keluarga, komunitas, dan sekolah. Selain itu, peran pemerintah dan organisasi budaya diperlukan untuk mendokumentasikan, memperkenalkan, dan mendukung keberlanjutan tradisi ini agar generasi muda tetap dapat mengamalkan nilai-nilai Pancasila melalui kearifan lokal. Dengan demikian, Begawai berkontribusi signifikan dalam menjaga keharmonisan sosial, memperkuat identitas budaya, serta mengokohkan ideologi Pancasila dalam kehidupan masyarakat lokal.Kata Kunci: Pancasila, Nilai-Nilai, Tradisi Lokal Begawai