Fusnika Fusnika, Fusnika
Unknown Affiliation

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

ENTITAS KERIFAN TRADISI LOKAL HOPONG PADA MAKNA SIMBOL RITUAL DALAM MEMPERKUAT CINTA BUDAYA MASYARAKAT DAYAK UUD DANUM DI DESA PANEKASAN KECAMATAN SERAWAI Fusnika, Fusnika; Hartini, Agnesia; Gilang, Aldisius
JURNAL PEKAN : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 8, No 1 (2023): JURNAL PEKAN
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpk.v8i1.2364

Abstract

The background of this research problem is regarding the processes in the hopong tradition and the values contained in the hopong. The traditional hopong ceremony is believed by the community as an ancestral heritage that has meaning, certain values and functions. This research was conducted in Panekasan Village, Serawai District, Sintang District. The purpose of this research is to describe clearly the local hopong traditional entity in the meaning of ritual symbols to strengthen cultural love for the Dayak Uud Danum community in Panekasan Village, Serawai District. The method used is ethnographic qualitative research. The results of this study are that the local hopong tradition entity in the Uud Danum Dayak community is a tradition that is still often carried out by the community. The values contained in the hopong tradition include social values, entertainment values, moral values, aesthetic values, and belief or religious values. The conclusion in this study is that the culture of hopong is a culture inherited from the ancestors of the Dayak Uud Danum tribe and can strengthen love for culture and preserve the customs of hopong in Panekesan Village, Serawai District. Keywords: Entities, Hopong local traditions, Ritual Symbols, Love Culture, Dayak UUD Danum
PERAN KEPALA SEKOLAH DAN GURU PPKN DALAM MEMBENTUK KARAKTER DISIPLIN SISWA SMP NEGERI 2 SATU ATAP SEBERUANG Suparno, Suparno; Fusnika, Fusnika; Mardawani, Mardawani; Supriata, Angga
JURNAL PEKAN : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 10, No 1 (2025): JURNAL PEKAN
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpk.v10i1.4713

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi adanya perilaku kurang disiplin. Karakter disiplin adalah suatu hal yang mendorong untuk harus melakukan perbuatan yang sesuai dengan aturan-aturan yang telah ada. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran kepala sekolah dan guru PPKn dalam membentuk karakter disiplin siswa SMP Negeri 2 Satu Atap Seberuang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan bentuk penelitian deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah  kepala sekolah dan guru PPKn. Objek pada penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru PPKn. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran kepala sekolah dalam membentuk karakter disiplin siswa SMP Negeri 2 Satu Atap Seberuang memiliki lima peran, yaitu kepala sekolah sebagai pemimpin, kepala sekolah sebagai manajer, kepala sekolah sebagai administrasi, kepala sekolah sebagai pendidik, dan kepala sekolah sebagai supervisior. Sedangkan peran guru PPKn dalam membentuk karakter disiplin siswa SMP Negeri 2 Satu Atap Seberuang memiliki tiga peran, yaitu guru PPKn sebagai pengajar dan pendidik, guru PPKn sebagai pembimbing, dan guru PPKn sebagai teladan. Adapun kerjasama kepala sekolah dan guru PPKn dalam membentuk karakter disiplin siswa SMP Negeri 2 Satu Atap Seberuang, yaitu kerjasama melalui kegiatan dan program penguatan pendidikan karakter (PPK) dan kerjasama membuat perangkat pembelajaran di sekolah. Secara keseluruhan peran kepala sekolah dan guru PPKn di SMP Negeri 2 Satu Atap Seberuang sudah di terapkan dengan baik sehingga dapat memberikan contoh teladan yang baik, menanamkan nilai-nilai kedisiplinan dan tanggungjawab. Dengan demikian maka  kedepannya diharapkan untuk kepala sekolah dan guru-guru terutama guru PPkn dapat menanamkan nilai-nilai pancasila dan tanggungjawab nya didalam menjalankan perannya sebagai kepala sekolah dan guru PPKn.Kata Kunci: Kepala Sekolah, Guru PPKn, Karakter Disiplin
IMPLEMENTASI NILAI – NILAI PANCASILA DALAM TRADISI LOKAL BEGAWAI PADA SUKU DAYAK SEBERUANG ENSILAT KABUPATEN KAPUAS HULU Fusnika, Fusnika; Hartini, Agnesia; Kardiman, Robi Tori
JURNAL PEKAN : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 10, No 1 (2025): JURNAL PEKAN
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpk.v10i1.4709

Abstract

Penelitian ini mengkaji penerapan nilai-nilai Pancasila dalam tradisi lokal Begawai yang dilestarikan oleh Suku Dayak Seberuang Ensilat di Kabupaten Kapuas Hulu. Begawai, yang merupakan praktik gotong royong dalam panen padi, mencerminkan nilai-nilai Pancasila, seperti Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Tradisi ini menguatkan konsep kebersamaan, persatuan, rela berkorban, tolong menolong, musyawarah, dan nilai sosial lainnya. Penelitian kualitatif dengan pendekatan Etnografi ini mengungkap bagaimana Suku Dayak Seberuang Ensilat tidak hanya mengamalkan Pancasila, tetapi juga memperkuat identitas budaya melalui Begawai. Temuan menunjukkan bahwa Begawai tidak hanya berfungsi sebagai sarana pemenuhan ekonomi, tetapi juga sebagai wadah pelestarian budaya dan kohesi sosial sesuai ideologi Pancasila. Upaya pelestarian tradisi Begawai dilakukan melalui pendidikan budaya di lingkungan keluarga, komunitas, dan sekolah. Selain itu, peran pemerintah dan organisasi budaya diperlukan untuk mendokumentasikan, memperkenalkan, dan mendukung keberlanjutan tradisi ini agar generasi muda tetap dapat mengamalkan nilai-nilai  Pancasila melalui kearifan lokal. Dengan demikian, Begawai berkontribusi signifikan dalam menjaga keharmonisan sosial, memperkuat identitas budaya, serta mengokohkan ideologi Pancasila dalam kehidupan masyarakat lokal.Kata Kunci: Pancasila, Nilai-Nilai, Tradisi Lokal Begawai
TRADISI BEDURUK KAITAN DENGAN “CIVIC CULTURE” SEBAGAI WUJUD PELESTARIAN KEBUDAYAAN INDONESIA PADA MASYARAKAT DAYAK DESA DI SENTABAI KECAMATAN SILAT HILIR Purnomo, Sapto; Fusnika, Fusnika; Alvonsius salat, Alvonsius
JURNAL PEKAN : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 8, No 1 (2023): JURNAL PEKAN
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpk.v8i1.2362

Abstract

Citizenship culture (civic culture) is closely related to national identity related to culture, local wisdom, and customs that are able to sustain people to live in accordance with the values of their regional traditions and culture. This study aims to clearly describe the beduruk tradition in relation to civic culture as a form of preserving Indonesian culture in the Dayak Desa community in Sentabai, Silat Hilir District. The research method uses a qualitative approach in the form of ethnography. Collecting data through observation techniques, interviews, and documentation studies. The research findings show that the beduruk tradition is essentially a mutual cooperation activity, especially in working on the fields and there are civic cultural values, namely the value of togetherness and family values in the social life of the community. The conclusion of this research is that in carrying out the beduruk tradition there are a series of activities that aim to complete a job by mutually caring and helping one another and a culture of citizenship will be very useful in the midst of society as a guideline for shared social life because true citizen identity originates from civic culture. Efforts to preserve the values of the beduruk tradition are carried out by all levels of the local community as well as the support from the Sentabai Village government. Keywords: Beduruk Tradition, Civic Culture, Preservation Of Village Dayak Culture