Permasalahan mendasar yang dihadapi oleh anak-anak di SB Muhammadiyah Kepong adalah sebagian besar dari mereka merupakan anak TKI yang tidak memiliki dokumen administrasi pendidikan yang lengkap di Malaysia, sehingga sulit untuk mengakses pendidikan formal. Permasalahan yang sering dihadapi oleh anak TKI adalah kesibukan orang tua yang bekerja. Minimnya pendampingan orang tua dalam tumbuh kembangnya menyebabkan mereka kurang pengawasan sehingga berada pada posisi yang rentan terhadap kekerasan seksual. Program ini bertujuan untuk memberikan edukasi pencegahan kekerasan seksual pada anak dengan pendekatan yang sesuai dan ramah usia, memanfaatkan popularitas Barbie di kalangan anak-anak. Melalui metode penyuluhan dan edukasi yang menggabungkan bercerita, bernyanyi, serta permainan interaktif, anak-anak diajak memahami bagian tubuh yang tidak boleh disentuh serta tindakan yang harus diambil jika mengalami kekerasan. Tahapan pelaksanaan meliputi sosialisasi kepada pengurus, penyuluhan interaktif, icebreaking, dan penggunaan boneka dalam proses pembelajaran. Hasil menunjukkan peningkatan pemahaman siswa mengenai materi yang disampaikan, terlihat dari kemampuan mereka menjawab dengan benar dalam post-test. Kegiatan ini diakhiri dengan deklarasi pencegahan kekerasan seksual sebagai upaya membangun sekolah ramah anak, sekaligus mengubah paradigma tabu pendidikan seksual di kalangan guru dan masyarakat setempat. Program ini menggarisbawahi pentingnya keterlibatan figur guru dalam pembentukan sikap positif pada siswa serta perlunya edukasi sejak dini dalam mencegah kekerasan seksual pada anak