Cahaya Khaeroni, Cahaya
Unknown Affiliation

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PENDIDIKAN ISLAM INKLUSIF GENDER (Studi Kritis Ekofeminisme Vandana Shiva) Khaeroni, Cahaya; Halidin, Ali
AL-MAIYYAH Vol 11 No 2 (2018): AL-MAIYYAH
Publisher : AL-MAIYYAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.594 KB)

Abstract

Vandana Shiva in her thinking of Ecofeminism, tried to deconstruct the paradigm of masculinity (its an ideology or principle that emphasizes more competitive, dominant, ambitious, vertical and fulfilling personal interests, it has hegemony many things, especially in terms of feminism and mainstream ecology, and also offers alternative understandings in the form of marriage between ecological thinking and feminism. Secondly, here I would like to discribe, the concept of ecofeminism. Vandana Shiva had been emphasized the need to restore feminine values (love, and nurturing), as a formulation or solution of the hegemony for masculinity that has been penetrated in many aspects. Third, the most important thing according to Vandana Shiva, is the restoration of the feminine values based on the overall principle, namely the creative existence and awareness in nature, women, and men. The implication for the nature is as a living organisms. For women, as a women productive and active beings. And finally the implication of the principle restoration of men is the transfer of life's actions, not to create a life-threatening society that had destroys the life.
PENDIDIKAN ISLAM INKLUSIF GENDER (Studi Kritis Ekofeminisme Vandana Shiva) Khaeroni, Cahaya; Halidin, Ali
AL-MAIYYAH : Media Transformasi Gender dalam Paradigma Sosial Keagamaan Vol 11 No 2 (2018): AL-MAIYYAH
Publisher : LPPM IAIN Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.594 KB)

Abstract

Vandana Shiva in her thinking of Ecofeminism, tried to deconstruct the paradigm of masculinity (its an ideology or principle that emphasizes more competitive, dominant, ambitious, vertical and fulfilling personal interests, it has hegemony many things, especially in terms of feminism and mainstream ecology, and also offers alternative understandings in the form of marriage between ecological thinking and feminism. Secondly, here I would like to discribe, the concept of ecofeminism. Vandana Shiva had been emphasized the need to restore feminine values (love, and nurturing), as a formulation or solution of the hegemony for masculinity that has been penetrated in many aspects. Third, the most important thing according to Vandana Shiva, is the restoration of the feminine values based on the overall principle, namely the creative existence and awareness in nature, women, and men. The implication for the nature is as a living organisms. For women, as a women productive and active beings. And finally the implication of the principle restoration of men is the transfer of life's actions, not to create a life-threatening society that had destroys the life.
PENDIDIKAN ISLAM INKLUSIF GENDER (STUDI KRITIS EKOFEMINISME VANDANA SHIVA) Khaeroni, Cahaya; Halidin, Ali
Al-Maiyyah : Media Transformasi Gender dalam Paradigma Sosial Keagamaan Vol 11 No 2 (2018): AL-MAIYYAH
Publisher : LP2M IAIN Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.594 KB) | DOI: 10.35905/almaiyyah.v11i2.657

Abstract

Vandana Shiva in her thinking of Ecofeminism, tried to deconstruct the paradigm of masculinity (its an ideology or principle that emphasizes more competitive, dominant, ambitious, vertical and fulfilling personal interests, it has hegemony many things, especially in terms of feminism and mainstream ecology, and also offers alternative understandings in the form of marriage between ecological thinking and feminism. Secondly, here I would like to discribe, the concept of ecofeminism. Vandana Shiva had been emphasized the need to restore feminine values (love, and nurturing), as a formulation or solution of the hegemony for masculinity that has been penetrated in many aspects. Third, the most important thing according to Vandana Shiva, is the restoration of the feminine values based on the overall principle, namely the creative existence and awareness in nature, women, and men. The implication for the nature is as a living organisms. For women, as a women productive and active beings. And finally the implication of the principle restoration of men is the transfer of life's actions, not to create a life-threatening society that had destroys the life.
PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO Halima, Hariyanti; Khaeroni, Cahaya; Widayat, Prabowo Adi
PROFETIK: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Agama Islam Vol. 4 No. 1 (2023): JULI-DESEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/profetik.v4i1.5102

Abstract

Perilaku prokrastinasi mengacu pada kecenderungan seseorang yang menunda penyelesaian tugas atau pekerjaan, perilaku prokrastinasi yang tak hanya berlaku di kalangan masyarakat umum, melainkan juga kerap ditemui di komunitas akademik, khususnya di antara mahasiswa. Menunda-nunda penyelesaian tugas-tugas seperti makalah, review jurnal ilmiah, dan skripsi menjadi kebiasaan yang tidak jarang terjadi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendalami bentuk- bentuk perilaku prokrastinasi akademik dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada mahasiswa Fakultas Agama Islam pada Tahun Akademik 2019-2022. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan psikologis, yang termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Untuk mengumpulkan data, penelitian ini menggunakan teknik kuisioner, wawancara, dan dokumentasi. Tehnik analisis data menggunakan rumus perhitungan presentase dan tabel kriteria indikator. Selanjutnya, penelitian ini menetapkan sampel penelitian sebanyak 80 responden yang merupakan mahasiswa Fakultas Agama Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku akademik mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Metro menunjukkan tingkat prokrastinasi yang cukup tinggi. Terdapat dua bentuk perilaku prokrastinasi yang diamati, pertama functional procrastination, yaitu penundaan dalam mengerjakan tugas karena mahasiswa ingin memperoleh informasi yang lebih lengkap dan akurat yang dimaksud karena adanya prioritas yang lebih penting seperti karena sakit atau mencari referensi. Hasil presentase menunjukkan tingkat kecenderungan functional procrastination adalah sebagai berikut: Sangat Sering 28%, Sering 18%, Kadang-Kadang 17%, dan Tidak Pernah 38%.
KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM PERSPEKTIF BUYA HAMKA DAN IMPLIKASINYA PADA PENGEMBANGAN MORAL REMAJA Amanullah, Farhan; Khaeroni, Cahaya; Widayat, Prabowo Adi
PROFETIK: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Agama Islam Vol. 4 No. 1 (2023): JULI-DESEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/profetik.v4i1.5106

Abstract

Pendidikan akhlak merupakan ukuran kualitas hidup seseorang dan tidak dilihat pada tingkat status, golongan atau harta, tetapi yang membedakan makhluk hidup satu dengan yang lainnya adalah keutamaan budi pekerti. Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui pendidikan akhlak dalam perspektif Hamka serta implikasi konsep pendidikan akhlak Hamka dalam pengembangan moral remaja. Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan riset pustaka (library research), yaitu penelitian yang mengkaji data-data kepustakaaan sebagai sumber datanya. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah buku Hamka yang berjudul Falsafah Hidup dan karya-karyanya yang lain seperti Lembaga Budi, Lembaga Hidup, Tasawuf Modern, Falsafah Hidup, Akhlakul Karimah, dan yang lainnya. Buya Hamka meyakini moralitas manusia berasal dari tauhid yang diperkenalkan oleh Nabi. Untuk membentuk karakter remaja, penting menanamkan kesopanan serta menggunakan hikmah untuk memilah tindakan benar dan salah. Syaja’ah (kekuatan emosi) harus dipandu oleh nalar, sedangkan iffah (kemampuan menahan diri) diperkuat dengan metode pembiasaan seperti berpuasa. Mengembangkan sifat syaja’ah melalui bergaul dengan individu berani dan membangun rasa percaya diri, serta memperkuat sikap adil dengan pembiasaan yang baik dan motivasi. Pengembangan sifat hikmah dilakukan melalui bimbingan dan teladan yang baik, serta melalui kegiatan risma.
IMPLEMENTASI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU PAI DI SMK MUHAMMADIYAH 1 LABUHAN MARINGGAI LAMPUNG Mujiono; Dacholfany, Muhammad Ihsan; Khaeroni, Cahaya
PROFETIK: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Agama Islam Vol. 4 No. 2 (2024): JANUARI-JUNI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/profetik.v4i2.5843

Abstract

Kepala SMK Muhammadiyah 1 Labuhan Maringgai memiliki peran krusial dalam mengarahkan unitsekolahnya, termasuk membantu guru dalam merumuskan tujuan pendidikan dan menggerakkan staf.Namun, dalam praktiknya, kepemimpinan kepala sekolah seringkali gagal memenuhi ekspektasi tersebut.Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi fenomena ini di SMK Muhammadiyah 1 LabuhanMaringgai, Lampung Timur. Meskipun kepemimpinan kepala sekolah dianggap tepat, kinerja guru belummencapai standar yang diharapkan. Oleh karena itu, terdapat permasalahan yang perlu dipecahkan antarakepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru. Penelitian ini bertujuan untuk memahami sejauh manaimplementasi kepemimpinan kepala sekolah memengaruhi kinerja guru di SMK Muhammadiyah 1Labuhan Maringgai. Metode penelitian kualitatif digunakan dengan pengumpulan data melalui observasi,wawancara, dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis secara kualitatif melalui reduksi data,penyajian, dan pengambilan kesimpulan. Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi bagipeningkatan pengetahuan kepala sekolah, guru, dan staf di SMK Muhammadiyah 1 Labuhan Maringgai,serta menjadi sumber informasi untuk pengembangan pendidikan dan penyelesaian program studi diSekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah Metro, Lampung. Berdasarkan hasil penelitian,implementasi kepemimpinan kepala sekolah di SMK Muhammadiyah 1 Labuhan Maringgai cenderungmengadopsi pendekatan demokratis dalam pembinaan profesionalitas dan kinerja guru PAI. Meskipundemikian, masih ditemukan kekurangan dalam penerapan konsep keilmuan dalam praktik sehari-hari.
NILAI-NILAI PROFETIK DALAM NOVEL API TAUHID KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER Khamlah, Sila; Khaeroni, Cahaya; Adi Widayat, Prabowo
PROFETIK: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Agama Islam Vol. 4 No. 2 (2024): JANUARI-JUNI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan merupakan suatu keharusan. Karena, dengan pendidikan manusia akan memiliki sebuah tujuan dan kepribadian yang berkembang. Pendidikan dalam arti luas berarti sebuah proses untuk mengembangkan semua aspek kepribadian manusia yang mencangkup pengetahuan, nilai dan sikap, serta keterampilannya. Maka, membuat kreasi media belajar menjadi hal yang penting untuk dilakukan dalam berlangsungnya pembelajaran, Sehingga dalam proses belajar tidak hanya berpatok kepada buku-buku yang bersifat wajib. Novel Api Tauhid merupakan karya sastra yang banyak sekali mengandung nilai-nilai profetik yang dapat dijadikan motivasi hidup dan semangat belajar bagi pembacanya. Dapat kita lihat dari cerita novel Api Tauhid, banyak sekali ibrah yang terkandung di dalamnya dan juga novel Api Tauhid ini merupakan novel pembangun jiwa yang bermakna. Metode dalam penelitian ini menggunakan penelitian metode penelitian pustaka (Library Research). Adapun data primer yang digunakan yaitu Novel Api Tauhid karya Habiburrahman El Shirazy. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis isi (content analisis) dan metode deskriptif melalui pendekatan semiotika model Charles Sanders Pierce. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nilai-Nilai profetik meliputi: 1) nilai humanisasi yaitu Tolong menolong, bersahabat, menghargai. 2) nilai liberasi yaitu keadilan, persamaan hak manusia dalam Islam, terbebas dari kebodohan. 3) nilai trasendensi yaitu mengesakan Allah SWT, mengakui adanya kekuatan supranatural, memuji kekuasaan Allah SWT. Adapun implikasi nilai-nilai profetik bagi pengembangan pendidikan karakter meliputi: 1) nilai humanisasi, 2) nilai liberasi, 3) nilai trasendensi. yang masing-masing mencakup Aspek pendidik, metode pendidik dan materi pendidikan.
Epistemologi Rasionalisme Rene Descartes Dan Relevansinya Terhadap Pendidikan Islam Khaeroni, Cahaya
Didaktika Religia Vol. 2 No. 2 (2014): December
Publisher : Postgraduate Program, State Islamic Institute (IAIN) Kediri, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.257 KB) | DOI: 10.30762/didaktika.v2i2.148

Abstract

This paper discusses the thoughts of Rene Descartes and the relevance towardsIslamic education. The great thesis of Rene Descartes is cogito ergo sum (I think,therefore I exist), has spawned a revolution of thought in philosophy. Descartesemphatically proclaimed that only reason or ratio alone can be the basis that canbe trusted, and not faith or revelation as always restrained in mid-century. Withthe method of doubt, Descartes treading philosophical thought to doubt everythingin order to achieve an ultimate certainty he always longed for. Despite eventuallyhe realized that nothing is true, except uncertainty itself. In the area of education(especially Islamic education), Descartes certainly gave a new foundation for thestudy and communication of doctrine not only as a process doctrine, but giving alarger portion to the role of reason itself.
Peran Guru Akidah Akhlak sebagai Konselor dalam Mencegah Sikap Insecure Siswa di MAN 1 lampung Timur Khassanah, Anisya Nurr; Sujino; Khaeroni, Cahaya
PROFETIK: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Agama Islam Vol. 5 No. 2 (2025): JANUARI-JUNI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/profetik.v5i2.8536

Abstract

Siswa dengan latar belakang dan kepribadian yang beragam sering mengalami kesulitan beradaptasi, yang dapat menyebabkan perasaan insecure. Dalam konteks ini, guru akidah akhlak berperan penting sebagai konselor yang mendengarkan dan memahami masalah siswa, termasuk mengatasi rasa tidak percaya diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran guru akidah akhlak dalam mencegah sikap insecure di MAN 1 Lampung Timur, serta faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi. Menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif, data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru berperan sebagai informator, fasilitator, mediator, dan kolaborator dalam mencegah insecure. Konseling Islam yang diterapkan menekankan pada asas ketauhidan, amaliah, akhlak, profesionalisme, dan kerahasiaan, dengan mengaitkan pelajaran dengan nilai-nilai Islam. Faktor pendukung termasuk kurikulum berbasis tauhid dan lingkungan Islami, sedangkan faktor penghambat meliputi keterbatasan pengetahuan agama, waktu pembelajaran, dan pengaruh lingkungan pertemanan. Penelitian ini menegaskan pentingnya peran guru akidah akhlak dalam mendukung kepercayaan diri siswa.
Pola Asuh Anak Perspektif Diana Baumrind di Panti Asuhan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Muhammadiyah Bentang Hati Putra Bandar Jaya Mustiawati, Siti; Khaeroni, Cahaya; Widayat, Prabowo Adi
PROFETIK: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Agama Islam Vol. 5 No. 2 (2025): JANUARI-JUNI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/profetik.v5i2.8538

Abstract

Anak-anak asuh yang berasal dari latar belakang yang beragam bukanlah hal yang mudah. Kondisi ekonomi, kehilangan salah satu orang tua, dan broken home dapat menimbulkan dampak anak merasa tertekan, kesulitan dalam beradaptasi dengan lingkungan baru, cenderung menjadi mandiri berlebihan, memiliki karakter yang buruk, dan berbagai masalah lainnya. Peran pola pengasuhan yang baik perlu diterapkan. Tujuan penelitian ini (1) Untuk Mendeskripsikan bentuk Pola Asuh Anak Panti Asuhan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Muhammadiyah Bentang Hati Putra Bandar Jaya Perspektif Diana Baumrind. (2) Untuk mengetahui Faktor Pendukung dan penghambat Panti Asuhan dalam menerapkan pola asuh dalam Perspektif Diana Baumrind. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yang mengambil data dari lapangan kemudian untuk diteliti dan disimpulkan, menggunakan data dengan sumber primer dan sumber sekunder, metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Dengan menggunakan pendekatan psikologi, pendekatan sosiologi dan pendekatan komunikasi. Sedangkan tehnik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pola asuh di Panti Asuhan LKSA Bentang Hati Putra, menurut perspektif Diana Baumrind, adalah Otoritatif Parenting. Pola ini mendukung kemandirian anak dengan tetap memberikan pengawasan, pengendalian, dan batasan. Filosofi Jawa yang diterapkan mencakup Asah (keteladanan, sistem asrama, dan nasehat), Asih (perhatian dan persahabatan), serta Asuh (pembiasaan dan pengajaran moral seperti sopan santun dan kejujuran). (2) Faktor pendukung pola asuh meliputi niat tulus pengasuh, profesionalisme, sarana yang memadai, tenaga pengajar, dan pengurus yang memiliki jiwa sosial, serta pengasuh yang tidak menuntut gaji. Sementara itu, faktor penghambat mencakup lingkungan pertemanan, latar belakang yang beragam, kurangnya kesadaran diri anak, dan keterbatasan ruang pengawasan.