Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Perbandingan Kecepatan Pada Bundaran Dengan Menggunakan PTV VISSIM Setiawan, Andika; Prasetyo, Harwidyo Eko; Soerjatmodjo, Irnanda Satya; Novriani, Shinta; Nusantoro, Agung; Yulia, Alya; Himawan, Prasta Genie
Konstruksia Vol 15, No 1 (2023): Jurnal Konstruksia Vol 15 No. 1 Tahun 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jk.15.1.169-178

Abstract

Perkembangan Ibukota memainkan peran krusial dalam membentuk dinamika sistem lalu lintas. Jakarta, sebagai pusat kegiatan dan ibukota negara, menanggung dampak signifikan dari pertumbuhan dan perubahan. Pertumbuhan tersebut dan perekonomian akan dipengaruhi oleh transportasi yang menitikberatkan salah satunya pada kecepatan kendaraan. Dalam analisanya diperlukan beberapa data yang akan diinput ke program PTV VISSIM untuk melihat kecepatan kendaraan yang terjadi pada masing-masing bundaran tersebut. Pada pengumpulan data yang dilakukan dengan mengumpulkan data selama beberapa hari pada 2 bundaran yang ditinjau. Bundaran yang ditinjau berada didaerah Jakarta pusat dan Jakarta utara. Pengumpulan data dilakukan dengan merujuk pada kondisi jam pagi, siang dan malam. Analisa yang dilakukan menggunakan data primer yang dimasukkan ke dalam PTV VISSIM. Datanya berupa volume kendaraan dan geometrik jalan yang ada di lokasi tersebut. Geometrik yaitu berupa ukuran lebar jalan pada bundaran termasuk jalan yang masuk ke bundaran dan yang keluar bundaran. Untuk pemodelan PTV VISSIM dengan kondisi yang terjadi pada bundaran yang terdapat di daerah Jakarta Utara didapatkan nilai r2 sebesar 0,9949. Pemodelan PTV VISSIM dengan kondisi yang terjadi pada bundaran yang terdapat di daerah Jakarta Pusat didapatkan nilai r2 sebesar 0,9728. Pada bundaran yang ada di Jakarta Pusat kecepatan rata-rata yang didapat sebesar 35,73 km/jam. Pada bundaran yang terjadi di Jakarta Utara lengannya hanya 4 lengan dengan volume yang relatif rendah. Pada kecepatan kendaraan yang ada di Jakarta Utara didapat rata-rata sebesar 57,70 km/jam.
Manajemen Lalu Lintas Pada Simpang 3 Lengan Dengan Tinjauan Tundaan Setiawan, Andika; Prasetyo, Harwidyo Eko; Muhtadi, David; Novriani, Shinta; Trijeti, Trijeti
Konstruksia Vol 16, No 1 (2024): Jurnal Konstruksia Vol 16 No. 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jk.16.1.119-130

Abstract

Suatu perkotaan tidak lepas dari kepadatan lalu lintas karena pergerakan manusia yang tinggi. Pada kasus simapng 3 lengan salah satunya ialah kemacetan. Untuk itu perlu dilakukan kajian pada simpang tersebut untuk mengevaluasi kinerja pada simpang. Simpang yang dikatakan mengalami kemacetan jika nilai derajat kejenuhan lebih dari 1. Hasil kondisi eksisting yang di evaluasi maka dapat dilakukan pengambilan keputusan terhadap simpang tersebut. Untuk metodologi dengan mensurvei lalu lintas yang didapatkan dengan 3 jenis kendaraan yaitu mobil penumpang, kendaraan besar dan sepeda motor. Survei dilakukan selama 3 hari untuk mendapatkan volume kendaraan perharinya. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan analisis lebih lanjut. Untuk analisis pertama dilakukan dengan melihat pada kondisi eksisting berdasarkan volume kendaraan yang di survei. Berdasarkan data volume kendaraan dihubungkan terhadap kapasitas. Kapasitas melihat dari rumus yang ada di MKJI. Pada tinjauan kapasitas melihat faktor-faktor diantaranya pendekat rata-rata, factor median, ukuran kota, factor hambatan samping, dan aspek lainnya. Pada analisis eksisting pada simpang 3 lengan tersebut didapat nilai derajat kejenuhan sebesar 1,1. Untuk nilai tundaan pada kondisi eksisting pada simpang 3 lengan didapat sebesar 21,81 det/smp. Dengan kondisi derajat kejenuhan yang lebih dari 1, maka perlu dilakukan manajemen lalu lintas pada simpang tersebut. Fungsi dari manajemen lalu lintas untuk menurunkan nilai derajat kejenuhan yang diharapkan saat diaplikasikan tingkat kemacetan dapat terurai. Manajemen lalu lintas yang dilakukan dengan memasang barrier pada simpang tersebut. Dengan manajemen lalu lintas berupa pemasangan barrier pada simpang tersebut didapat nilai derajat kejenuhan sebesar 0,7. Dengan pemasangan barrier didapat nilai tundaan sebesar 10,87 det/smp.
KINERJA PELAYANAN SIMPANG TAK BERSINYAL EMPAT LENGAN PADA JALAN RAYA PONDOK UNGU, BEKASI Harwidyo Eko Prasetyo; Andika Setiawan; Jofan Dika Purnama
Journal of Green Complex Engineering Vol. 1 No. 1 (2023): Agustus
Publisher : Gio Architect

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59810/greenplexresearch.v1i1.36

Abstract

Simpang empat tak bersinyal pada jalan raya Pondok Ungu Permai Bekasi merupakan daerah yang sering terjadi kemacetan. Hal ini disebabkan oleh tingginya volume kendaraan baik transportasi roda empat maupun roda dua, kurang tertibnya pedagang kaki lima. Masalah ini muncul karena adanya ketidakseimbangan antara peningkatan kepemilikan kendaraan dan pertumbuhan prasarana jalan serta kurangnya kesadaran masyarakat untuk mematuhi peraturan yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui derajat kejenuhan, Tundaan dan peluang antrean dengan cara mengambil data primer dan sekunder dengan survei volume lalu lintas dan kondisi geometrik. Penelitian ini dilakukan dengan metode MKJI 1997. Data volume lalu lintas diperoleh dari jumlah kendaraan yang melintas simpang Jalan Raya Pondok Ungu Permai Bekasi ini di ambil mulai dari hari Senin, Jumat dan Minggu pada pagi hari pukul 05.00 – 23.00 malam. kemudian data tersebut diolah dengan perhitungan Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997. Hasil dari analisis kondisi eksisting pada hari Senin simpang empat tak bersinyal Jalan Raya pondok Ungu Bekasi didapatkan nilai Tundaan 60,61. Untuk mengurangi kemacetan pada simpang empat ini memakai alternatif I Alat pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) mendapatkan nilai Tundaan 20,16 dan untuk alternatif II pemasangan barier mendapatkan nilai Tundaan 28. Maka dari itu, disarankan pemasangan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) dan pemasangan barier pada simpang empat tak bersinyal Jalan Raya Pondok Ungu Permai Bekasi untuk menurunkan nilai Tundaan.
Koding QB64 dan Python Sebagai Bahasa Komunikasi Teknik Sipil Dalam Memahamkan Alur Pikir Buwono, Haryo Koco; Setiawan, Andika; Puspitaningrum, Deby; Prasetyo, Harwidyo Eko
Konstruksia Vol 16 No 2 (2025): Jurnal Konstruksia Vol 16 No. 2 Tahun 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jk.16.2.146-156

Abstract

Dalam era digital, keterampilan pemrograman menjadi elemen penting dalam berbagai disiplin ilmu, termasuk Teknik Sipil dan Ilmu Komunikasi. Penelitian ini membandingkan dua bahasa pemrograman, QB64 dan Python, dalam konteks visualisasi gaya geser dan momen lentur pada balok, guna mengidentifikasi efektivitas keduanya dalam menyampaikan informasi teknis secara visual dan komunikatif. QB64, sebagai bahasa berbasis BASIC, menawarkan sintaks sederhana dan mudah dipahami, sehingga cocok untuk pemula dan pembelajaran konsep dasar. Namun, keterbatasan dalam visualisasi grafis dan skalabilitas program membatasi penerapannya dalam konteks profesional. Sebaliknya, Python menyediakan fleksibilitas tinggi, didukung oleh pustaka ilmiah seperti NumPy dan Matplotlib, yang memungkinkan visualisasi data teknik yang presisi dan komunikatif. Dari sudut pandang komunikasi, Python mampu menerjemahkan data numerik menjadi bentuk visual yang lebih mudah dipahami oleh audiens lintas disiplin, meningkatkan efektivitas penyampaian pesan dalam ranah akademik dan praktis. Melalui pendekatan ini, diperoleh pemahaman bahwa pemilihan bahasa pemrograman bukan hanya soal teknis, tetapi juga berkaitan erat dengan strategi komunikasi visual. Python dinilai lebih unggul dalam menyampaikan informasi kompleks dengan cara yang sistematis, modular, dan interaktif. Oleh karena itu, integrasi antara kompetensi teknis dan kemampuan komunikasi digital menjadi kunci dalam pengembangan program edukatif dan profesional di bidang teknik. Penelitian ini merekomendasikan Python sebagai media utama untuk visualisasi teknik yang informatif dan komunikatif.