Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

The Influence of Classical Counseling, BMB3 Strategy, Education In Understanding of Addiction, Development of Structured Positive Behavior on The Dangers of Behavioral Addiction and Napsa Famahato Lase
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 6 No 2 (2022): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.987 KB) | DOI: 10.33487/edumaspul.v6i2.5255

Abstract

Classical counseling services need to be provided to every student, to prevent them from the dangers of behavioral and napsa. The purpose of this study was to reveal the effect of classical counseling, BMB3 strategies, education on understanding the dangers of addiction, fostering structured positive behavior, on the prevention of the dangers of behavioral and napsa, using quantitative research methods. The study population was all students of SMP Bunga Mawar Gunungsitoli, and the sample was drawn by purposive sampling, namely six study groups of class VII students of 210 people. The research instrument used to collect data was a closed questionnaire, which was circulated to a number of respondents as a data source. Data were analyzed using inferential statistics, multiple linear regression analysis, to answer research questions according to the proposed hypothesis. The results of the study concluded that classical counseling services, BMB3 strategies, education on understanding the dangers of addiction, fostering structured positive behavior, jointly and partially provide a very large influence and contribution to preventing the dangers of behavioral and napsa. If there is an increase in the provision of classical counseling services, the application of the BMB3 strategy in services, education on understanding the dangers of addiction, and fostering positive behavior, the prevention of the dangers of behavioral and napsa will also increase.
Mendidik Peserta Didik Dengan Nilai Nilai Karakter Cerdas Jujur Famahato Lase; Noibe Halawa
Educativo: Jurnal Pendidikan Vol 1 No 1 (2022): Educativo: Jurnal Pendidikan
Publisher : PT. Marosk Zada Cemerlang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1036.532 KB) | DOI: 10.56248/educativo.v1i1.28

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji nilai-nilai karakter jujur yang perlu dididikan kepada setiap peserta didik melalui pembelajaran yang diselenggarakan oleh setiap pendidik. Pendekatan penelitian ini menggunakan metode kualitatif studi literatur, yakni mengumpulkan data-data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur, catatan-catatan, laporan-laporan, hasil penelitian, jurnal ilmiah, dan sumber-sumber lain, baik cetak maupun elektronik yang berhubungan dengan masalah yang dipecahkan. Peneliti sebagai instrument penelitian, dan melakukan analisis pada tiap pendapat serta mengkaji informasi tambahan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai karakter jujur yang perlu didikan kepada peserta didik melalui setiap pembelajaran yang diselenggarakan oleh setiap pendidik adalah karakter cerdas:  berkata apa adanya, berbuat atas dasar kebenaran, membela kebenaran, bertanggung jawab, memenuhi kewajiban dan menerima hak, lapang dada, dan memegang janji, agar peserta didik menjadi pribadi yang berkarakter cerdas jujur.
Faktor-Faktor Dominan yang Mempengaruhi Kegiatan Belajar Mahasiswa Mondang Munthe; Famahato Lase
Educativo: Jurnal Pendidikan Vol 1 No 1 (2022): Educativo: Jurnal Pendidikan
Publisher : PT. Marosk Zada Cemerlang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.166 KB) | DOI: 10.56248/educativo.v1i1.30

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap faktor-faktor dominan yang mempengaruhi kegiatan belajar mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan subjek utama adalah mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling sebanyak 30 orang, sekaligus sebagai sumber data. Teknik pengumpulan data adalah teknik quisioner dengan instrument angket tertutup. Temuan penelitian menyimpulkan bahwa faktor-faktor dominan yang mempengaruhi kegiatan belajar mahasiswa adalah tergolong sangat bermasalah. Skor tentang faktor-faktor dominan yang mempengaruhi kegiatan belajar mahasiswa adalah 127,23 dari skor standar 180 dengan penilaian angka 4 yang artinya faktor-faktor dominan yang mempengaruhi kegiatan belajar mahasiswa sangat bermasalah. Faktor–faktor dominan yang mempengaruhi kegiatan belajar mahasiswa ini terdiri dari faktor jasmaniah, psikologis, faktor kelelahan, faktor eksternal, keluarga, sekolah dan masyarakat. Skor tentang faktor-faktor dominan yang mempengaruhi kegiatan belajar mahasiswa sebesar 10,67 atau 35,56% dari seluruh mahasiwa yang berjumlah 30 orang. Persentase ini berada antara 35%-100% dengan penilaian angka 4 yang artinya rata-rata faktor dominan yang mempengaruhi kegiatan belajar mahasiswa berada pada posisi sangat bermasalah.
Mengentaskan Hoax Dengan Membaca Pemahaman Di Era Digital Noibe Halawa; Famahato Lase
Educativo: Jurnal Pendidikan Vol 1 No 1 (2022): Educativo: Jurnal Pendidikan
Publisher : PT. Marosk Zada Cemerlang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.336 KB) | DOI: 10.56248/educativo.v1i1.32

Abstract

Hoax atau berita bohong meresahkan bahkan merugikan masyarakat. Penyebaran luaskan hoax sangat mudah, melalui media online dan dengan waktu singkat masyarakat dapat mengakses dan dengan mudahnya mempercayai berita ini bahkan tidak tertutup kemungkinan membagikan kembali. Hoax dapat menipu siapa saja, mulai dari yang buta huruf, berpendidikan tinggi, mempunyai jabatan, bahkan orang taat beragama sekalipun dapat tertipu. Berita ini juga merupakan usaha untuk menipu dan mengakali pembaca atau pendengar supaya mempercayai sesuatu berita, palsu. Pemicu meletusnya Perang Dunia II, penyerangan yang dilakukan Amerika pada tahun 1964 ke Vietnam yang menelan korban sebanyak 3 juta jiwa, melakukan operasi badai gurun dan menewaskan lebih dari 20.000 tentara Irak. Di Indonesia Kalimantan Barat, pria berumur 53 tahun tewas diamuk massa karena di tuduh menculik anak, kejadian ini semua disebabkan oleh hoax. Mempercayai hoax terjadi karena tidak memahami dengan jelas konteks yang di dengar di baca. Hasil penelitian menungkap bahwa 70% responden dewasa di Indonesia memiliki kemampuan literasi sangat rendah berada pada level 1 artinya orang dewasa hanya mampu membaca teks singkat dengan topik yang familiar baginya. Hanya mampu menangkap satu buah pesan atau informasi dari teks tersebut sedangkan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan pada level ini, hanya membutuhkan perbendaharaan kata yang sederhana. Artinya kemampuan membaca pemahaman pada level 1 ini hanya sedikit mampu mengekstrak dan memperoleh arti dari teks yang dibaca. Sedangkan proses pemahaman simbol tertulis serta pengertian pesan yang dimaksud penulis bahkan pemahaman isi bacaan yang melibatkan kemampuan motoris berupa gerakan mata, pikiran atau penalaran dalam rangka menemukan atau memahami informasi yang dikomunikasikan oleh penulis belum mampu. Juga belum memiliki empat tingkat kategori pemahaman membaca yakni literal, inferensial, kritis, dan kreatif.
Pemarkah Kohesi Gramatikal Pada Cerpen: Robohnya Surau Kami, Menara Doa, Kebencian Mamak Dan Seribu Kunang-Kunang Di Manhattan Noibe Halawa; Famahato Lase
Educativo: Jurnal Pendidikan Vol 1 No 2 (2022): Educativo: Jurnal Pendidikan
Publisher : PT. Marosk Zada Cemerlang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.612 KB) | DOI: 10.56248/educativo.v1i2.77

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pemarkah kohesi gramatikal, mendeskripsikan jenis pemarkah kohesi gramatikal dominan, dan mendeskripsikan pengaruh penggunaan pemarkah kohesi gramatikal yang terdapat dan digunakan dalam kumpulan cerpen. Pendekatan yang digunakan adalah metode penelitian bahasa deskriptif kualitatif. Hasil analisis menyimpulkan bahwa pemarkah kohesi gramatikal yang digunakan dalam wacana cerpen: Robohnya surau kami, Menara doa, Kebencian mamak dan Seribu kunang-kunang di Manhattan, ditemukan sebanyak 485 pemarkah yang meliputi: 1). pengganti (substitution) sebanyak 305, 2). aspek penunjukan (reference), sebanyak 127 pemarkah, 3). pelesapan (ellypsis) sebanyak 43 pemarkah, dan (4). perangkaian (conjunction) sebanyak 10 pemarkah. Penggunaan pemarkah kohesi gramatikal yang dominan digunakan dalam wacana cerpen ini adalah penggunaan pengganti (substitution) sebanyak pemarkah dari 485 pemarkah yang digunakan dalam wacana cerpen tersebut. Berdasarkan analisis data yang dilakukan pada wacana cerpen tersebut terdapat pemarkah kohesi gramatikal yang menjadikan wacana tersebut padu dan mempunyai keterkaitan satu sama lain. Begitu juga dengan keruntutannya, peristiwa yang diuraikan juga jelas isi ceritanya dan mudah dipahami.
Kesantunan Tindak Tutur Dalam Amaedola Ononiha Untuk Mendidik Peserta Didik Nilai-Nilai Karakter Cerdas Famahato Lase
Educativo: Jurnal Pendidikan Vol 1 No 2 (2022): Educativo: Jurnal Pendidikan
Publisher : PT. Marosk Zada Cemerlang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.675 KB) | DOI: 10.56248/educativo.v1i2.86

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kesantunan tindak tutur dalam Amaedola Ononiha atau Peribahasa Nias untuk mendidik peserta didik nilai-nilai karakter cerdas, menggunakan metode deskriptif pendekatan kualitatif studi literatur. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri dan data dikumpulkan dengan studi kepustakaan, serta di analisis dengan teknik content analysis. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kesantunan tindak tutur dalam Amaedola Ononiha berperan mendidik peserta didik nilai-nilai karakter cerdas, meliputi: (1). Hadia zami ba manu?, na tenga iwo-iwo nia. Artinya, apa yang paling enak pada daging ayam? kalau bukan suara kokoknya; maknanya: mendidik peserta didik bertutur santun dengan baik, dan sopan santun penuh hormat; (2) Tufoi-tufoi mbeweu ua bulu lato, awena muhede ö; artinya laplah bibirmu dengan daun jelatang terlebih dulu, baru engkau berkata; maknanya: berhati-hati dalam berkata-kata, bertutur dengan baik, santun dan ramah; (3) Böröta wa’atua-tua fangata’ufi Lowalangi; artinya, takut akan Tuhan adalah sumber pengetahuan; maknanya: mendahulukan, tunduk, takut, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; (4) Mana na zalawa, mana na gere, fakaole li na muhede; artinya bangsawan dan pemimpin pasti ada kesalahan dalam berkata-kata; maknanya: memaafkan setiap kata-kata salah yang didengar; (5) Si’oi ua fönau faoma si’o, awena mofano’ö; artinya ukurlah terlebih dulu jalan di depanmu dengan tongkat, barulah berjalan; maknanya: sebelum membuat keputusan untuk bertindak sesuatu, perlu berpikir terlebih dulu dengan baik dan seksama; (6) Na ha sara li, na ha sambua zöndra, ta o likhe gawöni, ta o lae guli nasi; artinya, jika kita bersatu: se’ia sekata, satu pendapat, maka kita bisa memperlakukan/ mengerjakan pohon besar yang tinggi bagaikan memperlakukan lidi, dan memperlakukan laut samudera seperti memperlakukan daun dalam membungkus nasi; maknanya: bersatu sebagaimana sila ke tiga Pancasila; (7) Ni fo wuwusi bawa lösu, ni fakifu; artinya, seperti meniup mulut lesung; maknanya: bekerja keras, menahan, menanggung segala yang berat dan menyakitkan dalam mengerjakan suatu pekerjaan, meraih cita-cita atau menghadapi masalah berat; (8) Ni fanuge mbögi, ni fatutue; artinya, seperti kelelawar bertengger, kepala di bawah dan kaki di atas; maknanya: mengerahkan segala: tenaga, pikiran, perasaan, perhatian, dan fokus pada sesuatu pekerjaan yang dihadapi; (9) Amalazita mbawa ndruhö, ebolo furi ba ebolo föna; artinya, kejepitan di pintu, luas di belakang dan luas di depan; maknanya: berpikir positif, dan yakin bahwa pasti ada jalan keluar dan pemecahan masalah dalam menghadapi segala kesulitan.
Menjaga Dan Mendidik Anak Di Era Digital Terhadap Bahaya Pornografi Famahato Lase; Noibe Halawa
Educativo: Jurnal Pendidikan Vol 1 No 1 (2022): Zadama: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : PT. Marosk Zada Cemerlang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (921.41 KB) | DOI: 10.56248/zadama.v1i1.21

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengkaji secara mendalam mengenai bagaimana cara menjaga dan mendidik anak di era digital terhadap bahaya pornografi, menggunakan metode penelitian kualitatif studi literature. Instrumen pengumpul data adalah peneliti sendiri yakni mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, litertur-literatur, catatan-catatan, laporan-laporan, hasil penelitian, jurnal ilmiah, dan sumber-sumber lain, baik cetak maupun elektronik yang berhubungan dengan masalah yang dipecahkan, mengkaji perbandingan dan melihat secara mendalam dengan menggunakan penelitian terdahulu yang dilakukan peneliti secara empiric, melihat perkembangan dan melakukan analisis pada tiap pendapat. Analisis data yang digunakan adalah teknik conten analysis. Hasil kajian menyimpulkan bahwa di era digital ini anak-anak sangat mudah terpapar bahaya pornografi, dapat membuat mereka kecanduan pornografi, merusak otak dan mental mereka, ingin mencoba dan meniru serta melakukan perilaku pornografi seperti yang telah ditonton. Perilaku pornografi ini dapat ditanggulangi dengan: (1) memberi anak pemahaman pendidikan seks dengan menyatakan hal-hal yang harus mereka hindari; (2) memberi mereka pengertian bahwa ada hal-hal yang tidak seharusnya mereka ketahui karena belum waktunya; (3) menunjukkan kepada anak mengenai bahaya dari pornografi yang dapat merusak dirinya sendiri; (4) membatasi konten pada gawai anak dan mengawasi mereka ketika bermain gadget; dan (5) mengajak anak melakukan aktivitas yang menyenangkan.
Upaya Pencegahan Pernikahan Dini Melalui Layanan Konseling Format Kelasikal Famahato Lase
Educativo: Jurnal Pendidikan Vol 1 No 2 (2022): Zadama: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : PT. Marosk Zada Cemerlang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.491 KB) | DOI: 10.56248/zadama.v1i2.32

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peranan layanan konseling format kelasikal, dalam memberikan pemahaman yang baik terhadap dampak dan pencegahan pernikahan dini, menggunakan metode deskriptif, pendekatan kualitatif, studi literatur. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri, yakni melakukan pelayanan pengabdian kepada masyarakat, dengan menyelenggarakan layanan konseling format kelasikal, kepada 321 orang pemuda dan remaja peserta layanan pada 8 rombongan belajar. Data dikumpulkan dengan studi kepustakaan dan beberapa pertanyaan secara langsung, yang ditanyakan kepada semua peserta, pada akhir setiap kegiatan, untuk mengevaluasi layanan yang telah dilakukan, serta dianalisis dengan teknik conten analysis dan deskriptif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa layanan konseling format kelasikal, dapat berperan memberikan pemahaman yang baik mengenai dampak pernikahan dini, kepada peserta layanan, dan dapat membantu mereka mengambil keputusan untuk mencegah pernikahan dini, merencanakan karir, dan masa depan yang lebih baik. Maka disarankan kepada konselor agar merencanakan dan melaksanakan konseling format kelasikal dengan materi khusus, untuk memberikan pemahaman yang baik mengenai dampak dan pencegahan pernikahan dini.
Efektivitas Layanan Bimbingan Konseling Kelompok Terhadap Konsep Diri Remaja Korban Bully di SMK Negeri 1 Lotu Dirga Krisna Zega; Hosiana R. Damanik; Famahato Lase; Mondang Munthe
Journal on Education Vol 6 No 3 (2024): Volume 6 Nomor 3 Tahun 2024
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v6i3.5499

Abstract

Based on the results of interviews with several teachers, it was found that grade X students of SMK Negeri 1 Lotu still have many teenage students who have poor self-concept due to the bullying actions they receive. As for several factors that cause poor self-concept of adolescent students From these findings, researchers made a study with the aim of knowing the picture of changes in the self-concept of bully victim students in class X of SMK Negeri 1 Lotu through group counseling guidance services.This study uses quantitative methods with a descriptive approach, with the formulation of the research problem describing the results of group counseling guidance to students who are victims of bullying seen from the level of student self-concept. In this case, researchers distributed questionnaires to find out the level of students' self-concept and then counseling guidance was carried out on students who had a high level of bullying. The results of this counseling guidance will be described using percentages. The number of samples distributed by the self-concept questionnaire was 100 people. The results stated that the self-concept of bully victims at SMK Negeri 1 Lotu was classified as "Medium" with a percentage of 67.79%. But there are still 30 students who have a "High" or "Very High" self-concept . The cause of students who have a self-concept of bullying victims who are "High" or "Very High" is first because they are less able to improve themselves, not optimistic about themselves, causing a lack of student confidence and unable to overcome problems on their own. The results of the implementation of counseling guidance services for students victims of adolescent bullying in general are "Very Effective" with an average percentage of 86.4%.
Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok, Kemampuan Berinteraksi Sosial, Kontrol Diri dan Peningkatan Kualitas Kegiatan Belajar terhadap Motivasi Berprestasi dalam Belajar Deliani Gea; Famahato Lase; Mondang Munthe; Hosianna Rodearni Damanik
Journal on Education Vol 6 No 3 (2024): Volume 6 Nomor 3 Tahun 2024
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v6i3.5517

Abstract

Motivation for achievement in learning can be increased with various guidance and counseling services with appropriate and appropriate techniques. The aim of the research is to reveal the influence of group guidance services (X1), social interaction skills (X2), self-control (X3), improving the quality of learning activities (X4) on achievement motivation in learning (Y), using the associative strategy quantitative method. The research location was students at SMP Negeri 1 Gunungsitoli, the research population was all class VIII students and the sample was drawn purposively as many as 32 people. The data collection instrument was a closed questionnaire which was distributed to a number of respondents. Data were analyzed using multiple linear regression analysis, to answer research questions according to the proposed hypothesis. The results of the research concluded that group guidance services, social interaction skills, self-control, improving the quality of learning activities, provide a very large influence and distribution on achievement motivation in learning. It is recommended that BK teachers use this service to increase achievement motivation in learning.