Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Mendidik Peserta Didik Dengan Nilai Nilai Karakter Cerdas Jujur Famahato Lase; Noibe Halawa
Educativo: Jurnal Pendidikan Vol 1 No 1 (2022): Educativo: Jurnal Pendidikan
Publisher : PT. Marosk Zada Cemerlang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1036.532 KB) | DOI: 10.56248/educativo.v1i1.28

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji nilai-nilai karakter jujur yang perlu dididikan kepada setiap peserta didik melalui pembelajaran yang diselenggarakan oleh setiap pendidik. Pendekatan penelitian ini menggunakan metode kualitatif studi literatur, yakni mengumpulkan data-data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur, catatan-catatan, laporan-laporan, hasil penelitian, jurnal ilmiah, dan sumber-sumber lain, baik cetak maupun elektronik yang berhubungan dengan masalah yang dipecahkan. Peneliti sebagai instrument penelitian, dan melakukan analisis pada tiap pendapat serta mengkaji informasi tambahan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai karakter jujur yang perlu didikan kepada peserta didik melalui setiap pembelajaran yang diselenggarakan oleh setiap pendidik adalah karakter cerdas:  berkata apa adanya, berbuat atas dasar kebenaran, membela kebenaran, bertanggung jawab, memenuhi kewajiban dan menerima hak, lapang dada, dan memegang janji, agar peserta didik menjadi pribadi yang berkarakter cerdas jujur.
Mengentaskan Hoax Dengan Membaca Pemahaman Di Era Digital Noibe Halawa; Famahato Lase
Educativo: Jurnal Pendidikan Vol 1 No 1 (2022): Educativo: Jurnal Pendidikan
Publisher : PT. Marosk Zada Cemerlang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.336 KB) | DOI: 10.56248/educativo.v1i1.32

Abstract

Hoax atau berita bohong meresahkan bahkan merugikan masyarakat. Penyebaran luaskan hoax sangat mudah, melalui media online dan dengan waktu singkat masyarakat dapat mengakses dan dengan mudahnya mempercayai berita ini bahkan tidak tertutup kemungkinan membagikan kembali. Hoax dapat menipu siapa saja, mulai dari yang buta huruf, berpendidikan tinggi, mempunyai jabatan, bahkan orang taat beragama sekalipun dapat tertipu. Berita ini juga merupakan usaha untuk menipu dan mengakali pembaca atau pendengar supaya mempercayai sesuatu berita, palsu. Pemicu meletusnya Perang Dunia II, penyerangan yang dilakukan Amerika pada tahun 1964 ke Vietnam yang menelan korban sebanyak 3 juta jiwa, melakukan operasi badai gurun dan menewaskan lebih dari 20.000 tentara Irak. Di Indonesia Kalimantan Barat, pria berumur 53 tahun tewas diamuk massa karena di tuduh menculik anak, kejadian ini semua disebabkan oleh hoax. Mempercayai hoax terjadi karena tidak memahami dengan jelas konteks yang di dengar di baca. Hasil penelitian menungkap bahwa 70% responden dewasa di Indonesia memiliki kemampuan literasi sangat rendah berada pada level 1 artinya orang dewasa hanya mampu membaca teks singkat dengan topik yang familiar baginya. Hanya mampu menangkap satu buah pesan atau informasi dari teks tersebut sedangkan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan pada level ini, hanya membutuhkan perbendaharaan kata yang sederhana. Artinya kemampuan membaca pemahaman pada level 1 ini hanya sedikit mampu mengekstrak dan memperoleh arti dari teks yang dibaca. Sedangkan proses pemahaman simbol tertulis serta pengertian pesan yang dimaksud penulis bahkan pemahaman isi bacaan yang melibatkan kemampuan motoris berupa gerakan mata, pikiran atau penalaran dalam rangka menemukan atau memahami informasi yang dikomunikasikan oleh penulis belum mampu. Juga belum memiliki empat tingkat kategori pemahaman membaca yakni literal, inferensial, kritis, dan kreatif.
Peningkatan Kemampuan Menilai Hal Yang Dapat Diteladani Dari Teks Biografi Menggunakan Model Concept Sentence Darman Ada Terima Telaumbanua; Imansudi Zega; Noibe Halawa
Educativo: Jurnal Pendidikan Vol 1 No 2 (2022): Educativo: Jurnal Pendidikan
Publisher : PT. Marosk Zada Cemerlang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.764 KB) | DOI: 10.56248/educativo.v1i2.70

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa menilai hal yang dapat diteladani dari teks biografi menggunakan model pembelajaran Concept Sentence di kelas X MIPA-II SMA Negeri 2 Gunungsitoli. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap dengan jumlah siswa 21 orang yang terdiri dari laki-laki 10 orang dan perempuan 11 orang. Metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan prosedur pelaksanaannya terdiri dari empat tahap (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi, (4) refleksi. Instrumen penelitian yaitu lembar observasi, tes esai, dokumetasi, catatan lapangan. Hasil penelitian ini yang dilakukan dilapangan maka kemampuan siswa menilai hal yang dapat diteladani dari teks biografi menggunakan model Concept Sentence. Hasil tes evaluasi siswa nilai rata-rata pada siklus I adalah 52,38% dengan nilai terendah 25 nilai tertinggi 75. Sedangkan pada siklus II memperoleh nilai rata-rata 81,33% dengan nilai terendah 60 nilai tertinggi 93. Hasil dari lembar observasi siswa siklus I pertemuan I sebesar 54% dan pertemuan kedua sebesar 64% dan siklus II pertemuan pertama sebesar 75% dan pertemuan kedua sebesar 87%. Sedangkan hasil lembar observasi guru pada siklus I pertemuan pertama sebesar 53% dan pertemuan kedua sebesar 63% dan siklus II pertemua pertama 74% dan pertemuan kedua sebesar 84%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: penggunaan model pembelajaran Concept Sentence dapat meningkatkan kemampuan siswa menilai hal yang dapat diteladani dari teks biografi kelas X MIPA–II SMA Negeri 2 Gunungsitoli Tahun Pembelajaran 2021/2022.
Pemarkah Kohesi Gramatikal Pada Cerpen: Robohnya Surau Kami, Menara Doa, Kebencian Mamak Dan Seribu Kunang-Kunang Di Manhattan Noibe Halawa; Famahato Lase
Educativo: Jurnal Pendidikan Vol 1 No 2 (2022): Educativo: Jurnal Pendidikan
Publisher : PT. Marosk Zada Cemerlang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.612 KB) | DOI: 10.56248/educativo.v1i2.77

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pemarkah kohesi gramatikal, mendeskripsikan jenis pemarkah kohesi gramatikal dominan, dan mendeskripsikan pengaruh penggunaan pemarkah kohesi gramatikal yang terdapat dan digunakan dalam kumpulan cerpen. Pendekatan yang digunakan adalah metode penelitian bahasa deskriptif kualitatif. Hasil analisis menyimpulkan bahwa pemarkah kohesi gramatikal yang digunakan dalam wacana cerpen: Robohnya surau kami, Menara doa, Kebencian mamak dan Seribu kunang-kunang di Manhattan, ditemukan sebanyak 485 pemarkah yang meliputi: 1). pengganti (substitution) sebanyak 305, 2). aspek penunjukan (reference), sebanyak 127 pemarkah, 3). pelesapan (ellypsis) sebanyak 43 pemarkah, dan (4). perangkaian (conjunction) sebanyak 10 pemarkah. Penggunaan pemarkah kohesi gramatikal yang dominan digunakan dalam wacana cerpen ini adalah penggunaan pengganti (substitution) sebanyak pemarkah dari 485 pemarkah yang digunakan dalam wacana cerpen tersebut. Berdasarkan analisis data yang dilakukan pada wacana cerpen tersebut terdapat pemarkah kohesi gramatikal yang menjadikan wacana tersebut padu dan mempunyai keterkaitan satu sama lain. Begitu juga dengan keruntutannya, peristiwa yang diuraikan juga jelas isi ceritanya dan mudah dipahami.
Menjaga Dan Mendidik Anak Di Era Digital Terhadap Bahaya Pornografi Famahato Lase; Noibe Halawa
Educativo: Jurnal Pendidikan Vol 1 No 1 (2022): Zadama: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : PT. Marosk Zada Cemerlang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (921.41 KB) | DOI: 10.56248/zadama.v1i1.21

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengkaji secara mendalam mengenai bagaimana cara menjaga dan mendidik anak di era digital terhadap bahaya pornografi, menggunakan metode penelitian kualitatif studi literature. Instrumen pengumpul data adalah peneliti sendiri yakni mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, litertur-literatur, catatan-catatan, laporan-laporan, hasil penelitian, jurnal ilmiah, dan sumber-sumber lain, baik cetak maupun elektronik yang berhubungan dengan masalah yang dipecahkan, mengkaji perbandingan dan melihat secara mendalam dengan menggunakan penelitian terdahulu yang dilakukan peneliti secara empiric, melihat perkembangan dan melakukan analisis pada tiap pendapat. Analisis data yang digunakan adalah teknik conten analysis. Hasil kajian menyimpulkan bahwa di era digital ini anak-anak sangat mudah terpapar bahaya pornografi, dapat membuat mereka kecanduan pornografi, merusak otak dan mental mereka, ingin mencoba dan meniru serta melakukan perilaku pornografi seperti yang telah ditonton. Perilaku pornografi ini dapat ditanggulangi dengan: (1) memberi anak pemahaman pendidikan seks dengan menyatakan hal-hal yang harus mereka hindari; (2) memberi mereka pengertian bahwa ada hal-hal yang tidak seharusnya mereka ketahui karena belum waktunya; (3) menunjukkan kepada anak mengenai bahaya dari pornografi yang dapat merusak dirinya sendiri; (4) membatasi konten pada gawai anak dan mengawasi mereka ketika bermain gadget; dan (5) mengajak anak melakukan aktivitas yang menyenangkan.
Pengaruh Model Cooperative Script Terhadap Kemampuan Menyimak Teks Berita Siswa : Cooperative Script, Menyimak, Berita Noibe Halawa
TE'EHAO Vol 2 No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Universitas Nias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56207/taehao.v2i1.165

Abstract

The purpose of this study was to find out whether there was an effect of the cooperativescript model on the ability to listen to news texts for Grade VIII students of Hoya Sejahtera Private Middle School. The type of data used in this study is quantitative data in the form of primary data, namely data collected by researchers in the form of student learning outcomes tests which are carried out before carrying out learning activities called the initial test (pretest) and the final test (post test) which is carried out after the learning process is carried out. Based on the results obtained and the analysis of the research data and the hypothesis testing, conclusions can be drawn. First, the average learning achievement of Indonesian using the cooperative script learning model for class VIII students of Hoya Sejahtera Private Middle School in the 2019/2020 academic year is 87.6, including at a good level of ability. Second, the average student learning outcomes in the Indonesian language subject using conventional learning at Hoya Sejahtera Private Middle School is 67.31, which is included at the moderate level of ability. And third, the results of the hypothesis test turned out to be tcount > ttable or 7.682> 2.660, so it can be concluded that there is a significant effect on the cooperative script learning model on the ability to listen to news texts for class VIII students of Hoya Sejahtera Private Middle School.
Seni Mendengar Konselor dalam Komunikasi Konseling Noibe Halawa; Famahato Lase
Journal on Education Vol 6 No 3 (2024): Volume 6 Nomor 3 Tahun 2024
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v6i3.5718

Abstract

Counselors need to have good listening skills in the counseling communication process, and these abilities have different levels, from the lowest to the highest. The aim of this research is to solve problems regarding: types and levels of listening, counselors as good listeners and their intensive listening skills in the counseling communication process, their grip when listening and speaking, the requirements for being a good listener, and the obstacles. This research uses a qualitative literature study method, the research instrument is the researcher himself, data is collected from the source using library study techniques, and analyzed qualitatively using content analysis. The results of the study revealed that: (1) there are four levels of listening skills in the counseling communication process, namely listening level: one is non-listener, two is shallow listener, three is evaluative listener, and level four is active listener and only this kind of listening can be used in the communication process counseling; (2) five ways for a counselor to be a good listener, namely: listening attentively, trying to provide appropriate reinforcement so that they are truly together in the conversation, the counselor's sitting posture looks calm and comfortable, and there is eye contact/photograph; (3) counselor skills in listening while understanding; (4) the grip when speaking facilitates the client's conversation; (5) the requirements for being a good listener are trying to: understand the client's feelings, give psychological caress, say his name correctly, give the client as many opportunities as possible to talk about his situation, respect his opinions and ideas, speak honestly and (6) Obstacles in the counseling communication process, namely: motivation and attitudes that do not want to hear things that should be heard, lack of concentration, misunderstanding about the meaning of listening, background experience and education, and prejudice that tends to be difficult to hear.