Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Implementasi Model Pembelajaran Flipped Classroom Guna Meningkatkan Interaksi Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Pembelajaran Tematik SD Bestiana Nizhomi; Ana Fitrotun Nisa; Widowati Pusporini
Caruban: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Dasar Vol 5, No 2 (2022): Juli
Publisher : UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (681.808 KB) | DOI: 10.33603/caruban.v5i2.7015

Abstract

Abstrak. Penelitian ini dilatar belakangi oleh beberapa permasalahan, diantaranya yaitu  kebijakan  pemerintah  untuk  menerapkan  pembelajaran  daring  di  masa  pandemi  covid  19  yang menimbulkan  beberapa permasalahan seperti, interaksi dosen dan mahasiswa yang kurang baik sehingga membuat kegiatan belajar mengajar cenderung menjadi pasif dan kurang efektif. Pada situasi yang seperti ini, pendidik harus berinovasi dan mengambil tindakan cepat agar pembelajaran  bisa  berjalan efektif kembali. Sebelum pandemi kegiatan belajar biasanya dilakukan di kampus diubah menjadi kegiatan Belajar Di Rumah  (BDR). Salah satu alternatif yang tepat di masa pandemi  ini yaitu penerapan model pembelajaran flipped classroom. Model pembelajaran ini dapat mengkombinasikan antara pembelajaran internal dikelas dengan pembelajaran diluar kelas atau kelas terbalik dengan maksud untuk memaksimalkan kegiatan pembelajaran mata kuliah Pembelajaran Tematik SD. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif.  Penelitian ini dilakukan bersiklus dengan tahapan tiap siklusnya terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi dan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki persepsi positif dalam semua komponen interaksi pembelajaran mata kuliah pembelajaran tematik SD menggunakan model pembelajaran flipped classroom.Kata Kunci: Model Pembelajaran Flipped Classroom, Interaksi Belajar,  Pembelajaran Tematik SD
Analisis Persepsi Mahasiswa PGSD terhadap Penggunaan Platform Pembelajaran SiPeDar Elyas Djufri; Heri Maria Zulfiati; Alfat Khaharsyah; Ida Megawati; Bherrio Dwi Saputra; Dewi Anggreini; Bestiana Nizhomi
TRIHAYU: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an Vol 10 No 1 (2023): Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/trihayu.v10i1.15991

Abstract

This research aims to analyze the perception of Elementary School Teacher Education Program (PGSD) students regarding the use of the SiPeDar Learning Platform in the academic environment. The research method employed was a survey using a questionnaire as the primary instrument. The respondents in this study were active PGSD students who used SiPeDar in their learning processes. The main findings of this research indicate that 90% of PGSD students at UST Yogyakarta have a good understanding of SiPeDar usage and feel comfortable operating it. Factors such as the availability of technological resources and support from instructors also have a positive impact on students' perceptions of the quality and effectiveness of SiPeDar, with 95% acknowledging this influence. Furthermore, a significant majority of students expressed satisfaction with the use of SiPeDar in the learning process. The results of this research can provide valuable insights to educational institutions and developers of similar learning platforms to enhance the use of SiPeDar and support more effective distance learning in the future.
Pemberdayaan komunitas Cendekia Muda Indonesia melalui pelatihan konten YouTube Elyas Djufri; Trio Ardhian; Bestiana Nizhomi; Syarief Fajaruddin
ABDIMAS DEWANTARA Vol 6 No 2 (2023): Article in Press
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/ad.v6i2.15597

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan komunitas cendekia muda Indonesia (CMI) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan melalui pelatihan pembuatan konten YouTube. Metode kegiatan menggunakan pendekatan kualitatif dengan pelatihan yang mencakup pengetahuan dasar pembuatan konten YouTube, penggunaan peralatan dan teknologi, serta keterampilan presentasi dan komunikasi. Hasilnya menunjukkan bahwa melalui pelatihan yang intensif, komunitas cendekia muda mampu meningkatkan keterampilan mereka dalam menghasilkan konten menarik di YouTube. Konten-konten tersebut beragam, seperti tutorial sains, ulasan buku, diskusi panel, dan dokumenter pendidikan. Pemberdayaan komunitas cendekia muda ini berdampak positif secara signifikan. Pertama, mereka mampu menginspirasi dan memberikan wawasan baru kepada pemirsa YouTube tentang sains, pendidikan, dan inovasi. Kedua, kolaborasi dan saling belajar antaranggota memperkuat jejaring sosial komunitas ini.Pengabdian ini berkontribusi pada pemberdayaan komunitas cendekia muda di DIY serta meningkatkan pemahaman tentang potensi platform YouTube dalam penyebaran pengetahuan dan inovasi. Hasilnya diharapkan dapat menjadi landasan untuk program serupa di komunitas lain dan menjadi inspirasi bagi pihak terkait untuk terus mendukung pemberdayaan cendekia muda di Indonesia.   Empowering Indonesia's Young Scholar Community through YouTube content training   Abstract: This activity aims to empower the Indonesian young scholars (CMI) community in the Special Region of Yogyakarta (DIY) through YouTube content creation training. The activity method used a qualitative approach with training covering basic knowledge of YouTube content creation, use of equipment and technology, as well as presentation and communication skills. The results show that through intensive training, the young scholar community was able to improve their skills in producing interesting content on YouTube. The contents are diverse, such as science tutorials, book reviews, panel discussions, and educational documentaries. The empowerment of this community of young scholars has had a significant positive impact. First, they are able to inspire and provide YouTube viewers with new insights into science, education, and innovation. Second, collaboration and mutual learning between members strengthen the social network of this community. This service contributes to the empowerment of young scholar communities in DIY as well as increasing understanding of the potential of the YouTube platform in the dissemination of knowledge and innovation. The results are expected to serve as a foundation for similar programs in other communities and inspire relevant parties to continue supporting the empowerment of young scholars in Indonesia.