Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Laron v2: Pengembangan Aplikasi Forensik Logikal untuk Mengakusisi Percakapan Whatsapp di Android: Laron v2: Logical Forensic Application Development to Acquire Whatsapp Conversations on Android Dedy Hariyadi; Arif Akbarul Huda; Kharisma; Adri Priadana
SMARTICS Journal Vol 7 No 1: SMARTICS Journal (April 2021)
Publisher : Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/smartics.v7i1.5026

Abstract

Forensik digital dapat diartikan sebagai pendekatan pengungakapan fakta-fakta tindak kejahatan dari barang bukti dan/atau elektronik menggunakan metode ilmiah untuk menegakan perundangan-undangan yang berlaku. Saat ini forensik digital digunakan sebagai instrumen untuk mengungkap tindak kejahatan atau investigasi. Hal ini dipengaruhi meningkatnya pertumbuhan dan penggunaan teknologi informasi. Pelaku tindak kejahatan telah memanfaatkan teknologi informasi pada suatu tindak kejahatan. Whatsapp sebagai platform komunikasi yang populer juga dimanfaatkan untuk melakukan tindak kejahatan. Maka pada penelitian ini diusulkan pengembangan aplikasi untuk melakukan pengamanan barang bukti percakapan pada Whatsapp. Aplikasi yang kembangkan akan dilepas ke publik dengan lisensi yang selaras dengan Free Open Source Software. Harapannya aplikasi ini dapat mendukung proses pembuktian dan investigasi oleh pihak kepolisian.
ANALISIS TINGKAT KEBERMANFAATAN MYPERTAMINA MENGGUNAKAN K-MEANS CLUSTERING Kharisma Kharisma; Ulfi Saidata Aesyi
Journal of Information System Management (JOISM) Vol. 4 No. 2 (2023): Januari
Publisher : Universitas Amikom Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24076/joism.2023v4i2.967

Abstract

Pertamina, menerapkan digitalisasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) melalui aplikasi mypertamina yang bekerja sama dengan linkaja. Meskipun aplikasi tersebut menawarkan beberapa program yang dapat mempermudah pelanggan, ternyata masyarakat banyak mengomentari aplikasi tersebut sehingga menyebabkan topik mypertamina di twitter menjadi trending topik pada bulan Juli. Akan tetapi komentar tersebut tidak seluruhnya positif. Komentar yang terlalu banyak tentang aplikasi mypertamina ini, menyebabkan sulitnya berbagai kalangan untuk menyimpulkan tingkat kebermanfaatan dari aplikasi tersebut, termasuk pertamina. Sehingga diperlukan penelitian untuk menganalisis tingkat kebermanfaatan aplikasi mypertamina dari banyaknya komentar masyarakat di twitter.Oleh karena itu, penelitian ini mengumpulkan data berupa tweet masyarakat dari twitter tentang aplikasi mypertamina. Data tersebut kemudian dibersihkan dan dihitung kedekatan aktanya menggunakan TF-IDF. Setelah itu data dikelompokkan dengan menggunakan K-Means. Dengan menggunakan coherence score, kluster terbaik ada di kluster 2. Kluster 0 berisi kata keluhan masyarakat terhadap aplikasi my pertamina. Kluster 1 berisi kata umum terkait aplikasi pertamina. Berdasarkan analisis hasil kluster yang diperoleh, maka aplikasi mypertamia mendapatkan banyak keluhan dari masyarakat yang cenderung berpendapat bahwa aplikasi mypertamina tidak bermanfaat untuk masyarakat.  Kata Kunci : mypertamina, datamining, klustering, K-Means
PERSEPSI KADER POSYANDU TENTANG POSYANDU DAN SISTEM INFORMASI POSYANDU DI DESA SUKOHARJO; STUDI KUALITATIF Tyas Ning Yuni Astuti Anggraini; Ekawati; Kharisma; Dian Puspitasari
MEDIA ILMU KESEHATAN Vol 11 No 1 (2022): Media Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/mik.v11i1.740

Abstract

Background: In the 2020 RPJMN, main focus the government is promotive and preventive. Promotive and preventive efforts can be built from the Posyandu level. The Posyandu monitors the health conditions of mothers and children on a monthly basis. Monitoring is carried out by health cadres.Objective: To find out the perception of health cadres related to Posyandu and Posyandu information systems in Sukoharjo Village.Methods: The type of research that will be used in this research is qualitative research. The research subject is the selection of some of the Posyandu cadres in Sukoharjo Village as respondents to evaluate the quality of information between before and after system development. Sampling was done by purposive sampling. Content analysis is used to analyze qualitative data derived from the results of in-depth interviews and observations related to the development of information systems.Results: Shows that most of them are in the young category (31-47 years) by 8 people (62%), the majority of education is high school education/equivalent as many as 8 people (62%), and with work most of them are housewives as many as 9 people (69%) . Perception consists of 5 dimensions, 4 dimensions related to Posyandu as a whole, namely related to the duties of Health cadres, Posyandu implementation techniques, barriers to Posyandu implementation, and coordination of Health workers with cadres. Meanwhile, in another dimension related to the posyandu information system, the focus is on the views of cadres related to the expected posyandu information system.Conclusion: In the perception of cadres related to posyandu and posyandu information systems, there are 5 main dimensions.
Analisis Sentimen Di Media Sosial Twitter Dengan Studi Kasus Vaksinasi Covid-19 Nufia Alfi Rohyana; Aris Wahyu Murdiyanto; Kharisma
INDONESIAN JOURNAL ON DATA SCIENCE Vol 1 No 1 (2023): Indonesian Journal on Data Science
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/ijds.v1i1.861

Abstract

With the COVID-19 pandemic, the World Health Organization or WHO conducted research and research trials on the COVID-19 vaccine. The Indonesian government has made several policies, one of which is the "Mass Vaccination Program". However, the COVID-19 vaccination program in the field received mixed responses in the community, there were those who supported the vaccine program and some who rejected the vaccine program. In this study, researchers conducted research on sentiment analysis on the opinion of vaccination programs against anti-vaccine community groups based on Twitter social media data using the Naïve Bayes Classifier algorithm to provide information on opinion assessments that lead to positive and negative sentiments. Objective: The purpose of this study is to find out the public perception of AntiVaccine against the COVID-19 Vaccination Program in Indonesia. This study uses the Naïve Bayes Classification. The use of the Naïve Bayes Classifier (NBC). This research uses tweets obtained from Twitter with the keywords/hashtags “Anti Covid-19 Vaccines” or by collecting data based on accounts related to news about vaccination programs such as @ The Ministry of Health of the Republic of Indonesia. Data collection was carried out in the period August 2021-December 2021, with a total of 889 data. This study has succeeded in obtaining an accuracy of 72 % for testing. The result of the final sentiment analysis in the classification of the Anti-Vaccine group in this study is "Negative Sentimen".
Analisis Kata Kunci untuk Mendapatkan Konversi Tertinggi dari Platform Google dan Tokopedia Dimas Pratama Jati; Aris Wahyu Murdiyanto; Kharisma; Nurul Fatimah
Jurnal Teknomatika Vol 14 No 2 (2021): TEKNOMATIKA
Publisher : Fakultas Teknik dan Teknologi Informasi, Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/teknomatika.v14i2.1107

Abstract

The business world is very closely related to advertising, advertisements in print, electronic and digital media, In advertising on digital media we need keywords as a reference for search engines to find what we want, Targeting the right keywords in articles is very important to help websites easy to find in search engines. However, in choosing these keywords it is often not appropriate or not in accordance with what is desired, where the inaccuracy of the keywords will make the ad not suitable for the site or product being marketed, so that it is not optimal. The first step is to determine the items to be advertised and then look for the right keywords by looking at the Click Through Rate (CTR), which is the ratio of the number of clicks to the number of impressions, then running ads based on the keywords that have been obtained for an item, then analyze the results of running ads. The results of the two platforms between Google Ads and Tokopedia get an increase of visits after running ads, running ads using keywords with high CTR is very influential on visits and sales. It was recorded that during the ads run there were 2 sales that entered Tokopedia with a total of 3 items sold. If the purpose of the ad is for Brand Awareness, it is better to use Google ads to run ads, because the number of impressions of Google ads is better, but if the purpose of the ad is to sell then it is better to use Tokopedia because the number of conversions is more than Google ads.
Persepsi Kader Posyandu tentang Penggunaan Sistem Informasi Posyandu di Desa Sukoharjo Ngaglik Sleman Tyas Ning Yuni Astuti Anggraini; Ekawati Ekawati; Kharisma Kharisma
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/formil.v8i1.485

Abstract

Proses pemantauan kesehatan ibu dan anak di Indonesia secara rutin setiap bulan dilakukan di Posyandu. Berdasarkan studi pendahuluan melalui Bidan desa, terdapat permasalahan terkait pengumpulan data posyandu yaitu data yang diisi dalam bentuk format lalu dikirimkan ke Bidan Desa setiap 1 bulan sekali, namun kader tidak tepat waktu mengumpulkan. Jika data dalam bentuk manual ini terdapat kesalahan dan kekurangan, maka berakibat pada data Posyandu yang tidak tepat sehingga keputusan pengambilan di Desa bisa kurang tepat yang nantinya akan mempengaruhi kebijakan dalam menanggulangi kesehatan ibu dan anak. Di era yang modern seperti saat ini, dimungkinkan untuk menghemat waktu dan tenaga yaitu dengan sistem komputerisasi. Namun, sistem inipun diharapkan bisa memudahkan para kader, maka studi ini melihat bagaimana pandangan kader posyandu terkait penggunaan sistem informasi posyandu. Jenis penelitian ini bersifat kualitatif. Subyek penelitian menggunakan purposive sampel yakni di seleksi dari beberapa kader Posyandu di desa Sukoharjo. Pengambilan data menggunakan teknik fokus grup discussion dan observasi terkait dengan pengembangan sistem informasi. Kader berusia muda (31-47 tahun) sebanyak 8 orang (62%), mayoritas berpendidikan SMA sebanyak 8 orang (62%) dan bekerja sebagai ibu rumah tangga sebanyak 9 orang (69%). Pelaksanaan pelaporan menggunakan sistem informasi pada awalnya mengalami penolakan dikarenakan kebutuhan peralatan yang diharapkan terpenuhi seperti: handphone, akses internet dan pelatihan. Subyek penelitian menggunakan purposive sampel yakni di seleksi dari beberapa kader Posyandu di desa Sukoharjo. Pengambilan data menggunakan teknik fokus grup discussion dan observasi terkait dengan pengembangan sistem informasi. Kader berusia muda (31-47 tahun) sebanyak 8 orang (62%), mayoritas berpendidikan SMA sebanyak 8 orang (62%) dan bekerja sebagai ibu rumah tangga sebanyak 9 orang (69%). Pelaksanaan pelaporan menggunakan sistem informasi pada awalnya mengalami penolakan dikarenakan kebutuhan peralatan yang diharapkan terpenuhi seperti: handphone, akses internet dan pelatihan. Subyek penelitian menggunakan purposive sampel yakni di seleksi dari beberapa kader Posyandu di desa Sukoharjo. Pengambilan data menggunakan teknik fokus grup discussion dan observasi terkait dengan pengembangan sistem informasi. Kader berusia muda (31-47 tahun) sebanyak 8 orang (62%), mayoritas berpendidikan SMA sebanyak 8 orang (62%) dan bekerja sebagai ibu rumah tangga sebanyak 9 orang (69%). Pelaksanaan pelaporan menggunakan sistem informasi pada awalnya mengalami penolakan dikarenakan kebutuhan peralatan yang diharapkan terpenuhi seperti: handphone, akses internet dan pelatihan. mayoritas berpendidikan SMA sebanyak 8 orang (62%) dan bekerja sebagai ibu rumah tangga sebanyak 9 orang (69%). Pelaksanaan pelaporan menggunakan sistem informasi pada awalnya mengalami penolakan dikarenakan kebutuhan peralatan yang diharapkan terpenuhi seperti: handphone, akses internet dan pelatihan. mayoritas berpendidikan SMA sebanyak 8 orang (62%) dan bekerja sebagai ibu rumah tangga sebanyak 9 orang (69%). Pelaksanaan pelaporan menggunakan sistem informasi pada awalnya mengalami penolakan dikarenakan kebutuhan peralatan yang diharapkan terpenuhi seperti: handphone, akses internet dan pelatihan.Sesuai hasil diskusi dengan kader, sistem informasi di Posyandu harus dapat memfasilitasi tiga hal yaitu handphone, akses internet, dan pelatihan. Diharapkan pula memilih kader yang sesuai agar lebih mudah menggunakan sistem informasi Posyandu.